1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Pendidikan harus sudah dilaksanakan dari anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar dan menentukan bagi perkembangan anak dikemudian hari. Berkembangnya potensi kemampuan serta terbentuknya karakter seseorang akan sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diperoleh pada masausia dini. Dalam menciptakan generasi yang baik di masa yang akan datang adalah dengan pendidikan melalui jangka panjang, dengan begitu masyarakat akan memahami bahwa pendidikan sangatlah berpengaruh pada pendidikan selanjutnya. Sesuai dengan perkembangan anak usia Taman Kanak-kanak (TK) usia 4-5 tahun ada pada tahap prasekolah. Usia demikian merupakan usia peka bagi anak, dengan adanya pendidikan melalui usia dini anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan moral agama. Bahasa merupakan tanda atau simbol-simbol dari benda-benda, serta menunjukan pada maksud-maksud tertentu. Kata-kata, kalimat, dan bahasa selalu menampilkan arti-arti tertentu. Anak usia dini (AUD) biasanya telah mampu mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan dengan 1
2 orang disekitarnya. Anak dapat berbahasa melalui berbagai cara dalam pengucapannya. Perkembangan bahasa mencakup 4 hal yakni Membaca, Menulis, Menyimak, dan Berbicara. Bicara merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif, karena penggunaannya paling luas dan penting. Oleh karena itu permulaan berbicara anak dimulai dalam usia yang berbeda-beda dengan kualitas bicara yang berbeda pula. Bicara sangat berperan penting dalam kehidupan anak, dan dapat berpengaruh besar pada penyesuaian social dan pribadi anak. Oleh sebab itu diperlukan perhatian terhadap cara anak dalam belajar berbicara. Agar kemampuan membaca permulaan perlu di tingkatkan pemilihan media pembelajaran yang menarik dan metode pembelajaran yang menyenangkan dapat melibatkan keaktifan pada anak dan menjadi pengalaman tersendiri bagi anak yang akan membantu dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaannya. Cara melatih peningkatan penalaran tersebut adalah dengan banyak menjabarkan kegiatan bahasa. Bila secara lisan iafasih, maka dengan bantuan pajangan abjad dengan huruf yang berkait, dan anak dapat mereka-reka hubungan antara bentuk dan bunyi yang terkait dengan huruf tersebut. Konsep penting dalam permainan ini adalah bahwa huruf memiliki nama dan bunyi. Anak di perbolehkan dalam mengenal huruf agar dapat memudahkan dalam membacanya Anak akan memahami setiap huruf dan apa yang dibaca sehinga akan menimbulkan prose membaca yang alami pada anak.
3 Bermain merupakan tuntutan dalam kebutuhan yang esensial bagi anak TK melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreatifitas, bahasa, emosi, sosial, nilai dan sikap hidup pada anak. Dengan menggunakan kemampuan bahasanya untuk mengembangkan berbagai keterampilan, membaca, menulis, berbicara dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan kegiatan pembelajaran di kelompok B2 TK Aisyiyah 1 Purwokerto menunjukan bahwa sejauh ini kemampuan membaca permulaan anak didik masih perlu di tingkatkan. Dari data jumlah anak kelompok B2 yaitu 20 anak yang terdiri 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan yang berumur 4-6 tahun. 20% anak sudah mampu mengenal huruf dengan benar, 55% anak mulai mampu membaca huruf meski belum mampu membaca dengan lancar dan masih dibantu oleh guru, dan 25% anak masih belum mampu memahami huruf dan membaca huruf. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kondisi dan permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya : Permasalahan yang dimiliki yaitu kurangnya minat anak dalam kegiatan pembelajaran karena kurangnya media/ alat peraga untuk membelajaran membaca permulaan, kurangnya kemampuan anak dalam mengenal huruf dan suku kata sehingga berpengaruh dengan mengembangkan imajinasinya dan kurangnya pengetahuan tentang membaca permulaan pada anak didik dalam mengerjakan tugas dari guru dikarenakan banyak siswa yang masih kurang mengerti dan memahami konsep membaca permulaan.
4 Dari kelemahan-kelemahan anak diatas yaitu disebabkan karena beberapa faktor yang di lakukan oleh guru, dalam menyampaikan materi guru belum memakai media yang menarik minat anak untuk membaca permulaan, guru kurang memotivasi anak agar ikut terlibat dalam kegiatan membaca permulaan anak didik dan guru kurang memberi stimulasi dalam menyampaikan materi kegiatan karena kurang tersedianya media, alat peraga dan variasi metode pembelajaran. Berdasarkan pengamatan pembelajaran di kelompok B2 TK Aisyiyah 1 Purwokerto kemampuan membaca permulaan pada anak didik masih kurang dalam hal membaca, terkadang anak masih ada yang belum dapat memahami huruf, serta masih ditemui beberapa anak yang masih belum lancar dalam membaca. Peneliti menemukan beberapa sebab dimana pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang menyenangkan terutama kurangnya alat peraga. Sering kali guru hanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terutama majalah. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti ingin menggunakan metode baru yakni dengan bermain Kotak Berkait. Dalam hal ini diharapkan dengan metode baru ini bisa meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B2 TK Aisyiyah 1 Purwokerto, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas Semester GenapTahun Ajaran 2013-2014.
5 B. Rumusan Masalah Bedasarkan latarbelakang masalah di atas maka peneliti mengajurkan rumusan masalahnya sebagai berrikut : Apakah melalui Metode Bermain dengan Kotak Berkait dapat meningkatkan kemampuan Membaca Permulaan bagi Anak kelompok B2 TK Aisyiyah 1 Purwokerto, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014?. C. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan bermain kotak berkait dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada Anak kelompok B2 TK Aisyiyah 1 Purwokerto, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang kita peroleh dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi anak didik a. Mengingatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. b. Memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dan menambah wawasan dan menambah stimulasi dalam kemampuan membacanya. c. Meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak.
6 2. Bagi guru a. Dapat memberikan motivasi kepada guru untuk lebih berkreasi dan kreatif dalam menyampaikan pembelajaran pada anak. b. Untuk bahan acuhan dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. c. Memberikan stimulasi kemampuan membaca permulaan anak salah satunya dengan menggunakan alat peraga kotak berkait. 3. Bagi orang tua : a. Orang tua ikut merasakan hasil penelitian ini, karena anak akan merasa meningkat kemampuan membacanya. Sehingga orang tua dapat menindak lanjuti kemampuan membaca permulaan anak. b. Memberikan pedoman bagi orang tua untuk turut serta menstimulasi kemampuan membaca permulaan anak agar dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungannya.