OLEH : EDI SUGIHARTO DIT FPRLH DITJEN BINA BANGDA KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1
SUBSTANSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KETERKAITAN ATURAN DG PENATAAN RUANG Substansi keuangan pusda: UU No. 33 Thn 2004 (PKPD) & PUU t kait UU No. 32 Thn 2004 (Pemerintahan Daerah) PP No. 38 Thn 2007 (Urs. Pemerintahan) Lampiran PP PP No. 41 Thn 2007 (Organisasi PD) UU No.26 Thn 2007 TTG PR PP 15 Thn 2010 TTG PPR PP 27 Thn 2007 TTG PWP3K UU No. 41 Thn 1999 TTG KEHUTANAN UU No. 41 Thn 2009 TTG PLP2B UU No. 32 Thn 2009 (PPLH) SUBSTANSI PENANGANAN PENATAAN RUANG. Substansi perencanaan pusda: UU No. 25 Thn 2005 (SPPN) & PUU t kait TUJUAN DESENTRALISASI 2
TUJUAN NASIONAL (Preambule UUD 45) Pemerintahan NKRI PEMERINTAH PUSAT PUSAT Dalam menjalankan pemerintahan, diperlukan fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurusnya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat Urusan Pemerintahan Pembinaan danpengawasan (PP 79/05 ) Penyerahan sebagian urusan disertai NSPK (guidance) SK KDH PERKADA PEMERINTAH DAERAH (PROVINSI, KAB/KOTA) Bersama DPRD Perda urusan pemerintahan/ pelaksanaannya DAERAH Pemerintahan daerah merupakan subsistem pemerintahan secara nasional untuk mencapai tujuan nasional 3
Penyelenggaraan PEMERINTAHAN DAERAH Kepala Daerah DPRD Urusan Pemerintahan Penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus-nya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat TATA RUANG WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar) 31 urusan PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan) Kelembagaan perlu Koordinator dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Tata ruang perlu PERMENDAGRI No 50/2009 PKPRD NSPK Merupakan salah satu kebijakan nasional yg mengatur pedoman penyelenggaraan urusan pemerintahan yg bersifat umum & mengikat Pemerintah, Pemda Prop dan Pemda Kab/Kota. 4
PERAN PEMERINTAH Pemerintah (Government) PUSAT DAERAH Pemerintahan daerah merupakan sub sistem pemerintahan secara nasional Memiliki peran yang signifikan dalam mewujudkan pencapaian target nasional Melalui Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kewenangannya masing-masing 5
PERAN KEMENDAGRI (DITJEN BINA BANGDA) TUJUAN NASIONAL ( KEBIJAKAN NASIONAL ) PERPRES 59/2012 TTG PKPD PEMERINTAH ( PP 79/05 ) BINWAS PEMERINTAH DAERAH MONEV PENYUSU NAN PENETA PAN PENERAPAN DI DAERAH PENCAPAIAN DI DAERAH Sesuai mekanisme Sesuai mekanisme Perenc Nas.( K/L ) Termasuk memperhitungkan Target capaian, pembiayaan, Mekanisme koordinasi, Monev & Binwas Sosialisasi secara komprehensif Perencanaan daerah Pencapaian sesuai target Penganggaran di APBD PERAN KEMENDAGRI Pasal 217, Pasal 218 dan Pasal 222 UU No. 32 Tahun 2004 & DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH mempunyai tugas merumuskan kebijakan di bidang pembangunan daerah dan melakukan pembinaan serta fasilitasi kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam menjalankan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat. (PERMENDAGRI No 4I/2010 Ps 526 ) 6
HUBUNGAN TTRD, RENCANA BANGDA & KLHS RENBANGDA KLHS TTRD 7
PERAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PROVINSI Pokja Perencanaan Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Selesaikan RTR Kawasan Strategis Provinsi Memaduserasikan/Integrasi dengan dokumen Rencana pembangunan di daerah Sinkronisasi dengan RTRWN, KSN, RTRW Kab/Kota Memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang Fasilitasi Penyelesaian Konflik Tata Ruang Kab/Kota Pokja Perencanaan Pokja Pemanfaatan & Pengendalian Selesaikan RTR Kawasan Strategis Kab/Kota Selesaikan RDTR Memaduserasikan/Integrasi dengan dokumen Rencana pembangunan di daerah Sinkronisasi dengan RTRWN, KSN, RTRW Kab/Kota Memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang Fasilitasi Penyelesaian Konflik Tata Ruang Permendagri No 50 Th 2009 8
LEMBAGA OPERASIONAL STRUKTURAL KEWENANGAN PERENCANAAN PEMANFAATAN & PENGENDALIAN RUANG PERENCANAAN PEMANFATAN PENGENDALIAN LEMBAGA KOORDINASI PEMERINTAH RTRW Nasional RTR Pulau RTR KSN Kebijakan Perwujudan Struktur Ruang Nasional Kebijakan Eco-Region Pulau Kebijakan Pengemb.Kawasan: - Kaw Strategis Nas - Kebijakan Spasial Sektor al: MP3EI, Pesisir & Pulau2 Kecil Perijinan Skala Besar (Berdampak Strategis) Perijinan Pemanfaatan Ruang Lintas Provinsi Insentif & Disinsentif Sanksi BKPRN MASY GUBERNUR RTRW Provinsi RTR KSP Strategi Perwujudan Struktur Lintas Kab/Kota Arah Pengembangan Wilayah/ Kawasan lintas Kab/Kota Pelaksanaan indikasi program pembangunan sektor lintas Kab/Kota Arahan peraturan zonasi Perijinan Pemanfaatan Ruang Lintas Kab/Kota Insentif & Disinsentif Sanksi Provinsi MASY BUPATI/ WALIKOT A RTRW Kab/Kota RTR KSK RDTR Pembangunan Infrastruktur Pembangunan Kawasan Rencana Program Sektor Feasibility Study (FS)/Pre-FS Detailed Engineering Design (DED) Pengaturan zonasi Perijinan Pemanfaatan Ruang lingkup Kab/kota Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Insentif & Disinsentif Sanksi Kab/Kota MASY S I S T E M I N F O R M A S I 9
Kewenangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan dan Pengawasan PEMERINTAH PUSAT Ijin Pemanfaatan Ruang Berdampak Strategis Nasional Pemanfaatan Ruang Lintas Provinsi PROVINSI Arahan Peraturan Zonasi Ijin Pemanfaatan Ruang Lintas Kab/Kota KAB/KOTA Peraturan Zonasi Ijin Pemanfaatan Ruang Lingkup Kab/Kota IMB Bukan Kapasitas Pemerintah Pusat mengurusi secara langsung tugas tugas detail penataan ruang kalaupun terjadi konflik pemanfaatan detail tata ruang di daerah harus dikoordinasikan terlebih dahulu di lingkup Provinsi sebelum diajukan ke Pemerintah Pusat. Ketentuan PP No. 23 th 2011 (Gub sbg wakil pem pusat) 10
Tata Ruang sebagai acuan dalam perencanaan tetapi harus diimplementasikan MELAKUKAN INTEGRASI TATA RUANG KEDALAM RENCANA PEMBANGUNAN DI DAERAH UNTUK KEPASTIAN IMPLEMENTASI RTRWN RTR Pulau RTR KSN RTRW Provinsi RTR KSP RTRW Kabupaten /Kota RTR KSK RDTR 11
SINKRONISASI ANTARA RENCANA TATA RUANG DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN & KLHS BAPPEDA selaku Sekretariat Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang RTRW (20 tahun) RDTR (20 tahun) SINKRONISASI RENCANA TATA RUANG DGN RENCANA PEMBANGUNAN RPJPD (20 tahun) RPJMD (5 tahun) Strategi Arah Kebijakan INDIKASI PROGRAM Sebagai lampiran Perda RTRW (Permendagri 47/2012 P3RTRWP/K/K) PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ADALAH UPAYA MENGINTEGRASIKAN RENCANA TATA RUANG DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN KLHS 12
UPAYA UNTUK INTEGRASI ANTARA RTRW DENGAN RENC BANGDA Muatan yang Diintegrasikan: 13 INTEGRASI RPJPD DENGAN RTRW INTEGRASI RPJMD DENGAN RTRW PROVINSI Penyelarasan antara Visi, Misi, arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah provinsi dengan arah dan kebijakan RTRW provinsi Menyelaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang provinsi KABUPATEN/KOTA Penyelarasan antara visi, misi, arah dan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah kab./kota dengan arah dan kebijakan RTRW kabupaten/kota RTRW menyelaraskan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pemb. jangka menengah daerah dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang kabupaten/kota Sumber: Permendagri No. 54 tahun 2010 13
2014 RPJP VISI-MISI DAERAH 2034 5 TAHUN HUBUNGAN RTRD DENGAN RENC BANGDA 2019 2024 2029 RPJM VISI-MISI KDH ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN PRIORITAS MATRIKS PROGRAM 5 TAHUN RENSTRA SKPD RTRWP/K/K RKT TAHUN 1 RKT TAHUN 2 RENJA SKPD MUSREN BERJENJANG RKPD RKT TAHUN 3 KUA +PPAS POLA RUANG RKT TAHUN 4 RKA SKPD STRUKTUR RUANG RKT TAHUN 5 PERDA APBD D I P A 14
Permasalahan Terkait Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah Efektifitas Kelembagaan dan Penegakan Hukum menjadi Isu Strategis yang sering ditemui dalam Konteks Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah Efektifitas Kesadaran Hukum Parisipasi Masyarakat Kelembagaan Penataan Ruang Penegakan Hukum Penataan Ruang Ketegasan Sanksi Hukum Koordinasi Instansi Yang Berwenang Data & Informasi Tata Ruang 15
Permasalahan Kelembagaan Pengelolaan Penataan Ruang di Daerah 1. Efektifitas 1) Dalam konteks Tata Ruang, belum seluruh berhasil mensinkronkan RTRWP /Kab/Kota menjadi pedoman dalam penyusunan DOKRENDA & blm KLHS 2) Dalam Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang, Koordinasi pemanfataan dan pengendalian ruang belum sepenuhnya menyentuh pada visi penataan ruang wilayah yaitu mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan 2. Partisipasi Masyarakat Agar produk rencana tata ruang dapat berhasil dalam pelaksanaannya di lapangan, maka dukungan masyarakat sangat diperlukan. Untuk memperoleh dukungan masyarakat maka partisipasi masyarakat harus dilakukan dari awal, disamping kegiatan sosialisasi rencana tata ruang yang dilakukan secara terus menerus. Namun selama ini partisipasi masyarakat hanya bersifat parsial dan sementara 16
lanjutan. 3. Kurangnya Koordinasi Dalam Penataan Ruang 1) Contoh pertama, reklamasi pantai yang tidak sinkron dengan tata ruang & lingkungan. 2) Contoh kedua, Pada daerah - daerah yang telah ditetapkan sebagai jalur hijau atau pendudukan tanah secara liar (squatters) tetap saja pelayanan fasilitas kota tetap diadakan 4. Akses Informasi Terkait Penataan Ruang Daerah 1) Umumnya hanya masyarakat yang tinggal diperkotaan yang dapat mendapatkan informasi terkait pemanfataan ruang di wilayahnya, itupun karena masyarakat dapat menggunakan akses internet 2) Bagaimana masyarakat pedesaan dan wilayahwilayah terpencil dapat mengetahui informasi terkait penataan ruang di wilayahnya??? 17
Umum & Teknis Konsistensi dan Penegakan hukum KOMIT MEN Kebijakan Pemerintah REGULA SI TUJUAN Pelayanan/ Kepentingan Masyarakat URUSAN Pusat Daerah Antar Daerah Dalam satu Daerah BINWAS KOORDI NASI & SINKRO NISASI? ( TUSI ) SDM Kompetensi teknis & manajerial PARTISI PASI MASY. Keterlibatan dlm formulasi dan implementasi KEUA NGAN Efektif, Efisien & Akuntabel PEREN CANAAN Well planned to the vision 18
KATA AKHIR PENINGKATAN KINERJA BKPRN TERKAIT DG KRP RENCANA PEMBANGUNAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN POLA KERJASAMA ANTARA TIM PENYUSUN RTRD DENGAN TIM PENYUSUN DOKRENDA MAUPUN KLHS. PENINGKATAN KINERJA HRS DIBARENGI DENGAN PERCEPATAN PENJABARAN & PENETAPAN PERATURAN SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI KEBIJAKAN PEN RUANG BERPERAN DALAM MENSINERGIKAN /MENSINKRONKAN RTR DAERAH DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN YG ADA. PERBAIKAN BEBERAPA REGULASI YANG MASIH TUMPANG TINDIH DAN KEPASTIAN HUKUM TERKAIT STATUS RUANG. PENINGKATAN SDM & DUKUNGAN PEMBIAYAAN TERHADAP SEKRETARIAT. DIPERLUKANNYA PENDAMPINGAN/PEMBINAAN YANG BERKELANJUTAN DR PEM PUSAT SECARA BERJENJANG. KOMITMEN SEMUA PIHAK, PEM/DA,DPRD,LSM AKADEMISI, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT 19
TERIMA KASIH 20