BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA BANK

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BANK. Alat likuid: uang kas di bank dan rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatnya pertanggung jawaban publik oleh perusahaan, maka konsep

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Aspek Rentabilitas turut andil didalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Bank (LKB) merupakan lembaga keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan Capital

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

9 BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2015) dengan objek penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Hasil dari penelitian tersebut yaitu CAR dan LDR berpengaruh simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, LDR juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel yang paling berpengaruh adalah CAR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) dengan objek penelitian Bank Devisa di Indonesia tahun 2003-2007. Hasil penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.variabel yang paling berpengaruh adalah CAR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2016) dengan objek penelitian perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Hasil penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap ROA. secara parsial LDR berpengaruh positif dan signifikan 9

10 dan CAR berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel yang paling berpengaruh adalah LDR. Terdapat beberapa kesamaan yaitu objek yang diteliti perusahaan perbankan yang terdaftar di BEIpada penelitian Arinta (2015) dan Simanjuntak (2016), dengan penelitian yang sekarang objek yang diteliti sama. Hasil penelitian oleh Arinta (2015) dan Puspitasari (2009) bahwa CAR dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) dan secara parsial CAR dan LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), variabel yang paling berpengaruh adalah CAR, dengan penelitian yang sekarang hasil yang diteliti sama. Perbedaannya yaitu pada penelitian Arinta (2015) meneliti perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013, pada penelitian Puspitasari (2009) meneliti pada tahun 2003-2007bank devisa di Indonesia,pada penelitian Simanjuntak (2016) meneliti pada tahun 2010-2014 dan hasil penelitian CAR yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas. B. Kajian Pustaka 1. Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba

11 selama periode tertentu. Dimana rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut (Bambang, 2008:35). Kasmir (2012:196) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini. Dendawijaya (2003:120) Analisis rasio profitabilitas/ rentabilitas suatu bank antara lain sebagai berikut : a. Return on Assets(ROA) Dendawijaya (2003:120), ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan

12 yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Mengukur tingkat kesehatan bank terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). Para investor dalam prakteknya di pasar modal mempunyai beberapa motif atau tujuan dalam membeli saham bank yang telah melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut : 1) Memperoleh dividen berdasarkan keputusan RUPS. 2) Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek. 3) Menguasai perusahaan melalui pencapain mayoritas saham.

13 Rasio ROE ini merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. Penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return on Assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur Return on Equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia, sebagai pembina dan pengawas perbankan, lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat. c. Rasio Biaya Operasional Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga.

14 Secara teoritis, biaya bunga ditentukan berdasarkan perhitungan cost of loanable funds (COLF) secara weighted average cost, sedangkan penghasilan bunga sebagian terbesar diperoleh dari interest income (pendapatan bunga), dari jasa pemberian kredit kepada masyarakat, seperti bunga pinjaman, provisi kredit, appraisal fee, supervision fee, syndication fee, dll. d. Net Profit Margin (NPM) Ratio Net profit margin adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rasio NPM pun mengacu kepada pendapatan operasional bank yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam praktekna memiliki berbagai risiko, seperti risiko kredit (kredit bermasalah dan kredit macet), bunga (negative spread), kurs valas (jika kredit diberikan dalam valas) dll. 2. Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Sektor perbankan, profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja bank tersebut. Profitabilitas adalah pertahanan yang utama dalam bank terhadap kerugian yang tidak terduga, seperti memperkuat posisi modal dan meningkatkan profitabilitas masa

15 depan melalui investasi laba. Secara teoritis, tinggi rendahnya tingkat profitabilitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor eksternal berupa suku bunga dan nilai tukar. Keadaan politik sosial negara dan bahkan keadaan keamanan negara, maupun faktor internal yang terkait dengan bank berupa kinerja keuangan perusahan tersebut. Tinggi rendahnya profitabilitas perbankan dipengaruhi oleh faktor rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada perbankan (Muljono 2002:133). Dendywijaya (2003:118) analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ataau jangka yang sudah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut : a. Cash ratio. b. Reserve requirement. c. Loan to Deposit Ratio. d. Loan to Asset Ratio. e. Rasio kewajiban bersih call money. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dan yang dilakukan deposan dengan

16 mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Masyhud Ali (2004:344), Loan to Deposit Ratio (LDR) yang menggambarkan perbandingan antara besarnya jumlah pinjaman yang diberikan dengan jumlah dana masyarakat yang dihimpun. Sebagaimana rasio likuiditas yang digunakan dalam perusahaan secara umum juga berlaku bagi perbankan. Perbedaannya dalam likuiditas perbankan tidak diukur dari Acid Test Ratio maupun Current Ratio. Terdapat ukuran khusus yang berlaku untuk menentukan likuiditas bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Rasio likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia perbankan yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar antara 85% dan 110%. (Dendawijaya, 2003:119) analisis solvabilitas adalah analisis untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibankewajiban jika terjadi likuiditas bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai utang (jangka pendek dan jangka panjang) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis

17 aktiva yang dimiliki bank. Beberapa rasio solvabilitas antara lain : a. Capital Adequacy Ratio. b. Debt to Equity Ratio. c. Long Term Debt to Assets Ratio. Dendawijaya (2003:122), CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dana dari sumber sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman, dan lain- lain. Susilo (2000:27) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu porposi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Ketentuan CAR pada prinsipnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku secara internasional, yaitu sesuai standar Bank for International Settlement (BIS) yaitu mewajibkan CAR minimal 8%. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivany sebagai akibat dari kerugiankerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Ketentuan BI mengatur cara perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko, yang terdiri atas jumlah antara ATMR yang

18 dihitung berdasarkan nilai masing-masing pos aktiva pada neraca bank dikalikan dengan bobot risikonya masing-masing ATMR yang dihitung berdasarkan nilai masing-masing pos aktiva pada rekening administratif bank dikalikan dengan bobot risikonya masing-masing ( Dendywijaya, 2003:123). 3. Hubungan Antara Variabel Independent (Bebas) dan Dependen (Terikat) a. Kecukupan modal (CAR) dengan profitabilitas (ROA) Taswan (2010 : 181) mengatakan bahwa CAR merupakan perbandingan antara jumlah modal yang dimiliki suatu bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Semakin tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya. Berdasarkan peraturan BI No. 10/15/PBI/2008, mensyaratkan bank wajib memenuhi kecukupan modal atau menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Capital Adequacy Ratio (CAR) dijadikan variabel independen yang mempengaruhi ROA didasarkan atas hubungannya dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA). Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

19 Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan (Dendiwijaya,2003:122). b. LDR dengan profitabilitas (ROA) Dendywijaya (2003 : 118) Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Faktor ekspansi kredit yang ditunjukkan dengan rasio LDR sangat penting oleh bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang didapat dari selisih penerimaan bunga kredit dengan beban

20 bunga simpanan (spread). Dengan peningkatan dan pengelolaan penyaluran kredit yang baik akan mendorong suatu bank untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba (profitabilitas). C. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini merupakan uraian tentang hubungan antara variabel yang terkait dalam masalah terutama yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah dan kajian pustaka. Penjelesan yang telah diuraikan dari teori yang telah dibahas. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) terhadap profitabilitas (ROA), dimana variable independent(variabel bebas) pada penelitian ini adalah kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR), sedangkan variable dependent (terikat) yaitu profitabilitas (ROA). Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan dalam gambar1 sebagai berikut CAR ( X1) ROA ( Y ) Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritis LDR ( X2) Gambar2.1 menjelaskan bahwa CAR dan LDR berpengaruh terhadap ROA. CAR dan LDR merupakan variabel bebas dan ROA merupakan

21 variabel terikat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah diatas dan didukung dengan adanya penelitian terdahulu dan tinjauan teori yang ada dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut : 1. CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Konvensional Go Public. 2. Capital Adequacy Ratio (CAR) variabel yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).