PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MAHYELDI ANSHARULLAH DALAM MENGHADAPI PILKADA SERENTAK 2018 (STUDI KASUS DI KOTA PADANG)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILKADA KOTA PADANG PADA TAHUN Abstrak

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya

BAB II. Landasan Teori. 1. Pengertian dan jenis Kampanye politik. untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat.

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Bab V. Kesimpulan. 1. Product tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemilih, dengan. persentase pengaruh sebesar -0,0029 atau -0.

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN KUISIONER. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pada Pemilihan Walikota. Bandar Lampung Periode

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA dan KETUA BEM KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ini didukung dengan berdirinya bermacam-macam partai politik. Diawali

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Banda Aceh Dalam Berita

PEMILUKADA PASCA REFORMASI DI INDONESIA. Oleh : Muhammad Afied Hambali Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta. Abstrack

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.

BAB II GAMBARAN AKTIVITAS HUMAS KPU PROVINSI JAWA TENGAH DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN SOSIALISASI PILGUB JATENG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kota bandung

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

KAMPANYE TAK BERKUALITAS, POLITIK UANG MENGANCAM

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM RAYA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab V, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

Transkripsi:

ISSN (Online) 2655-0865 Lisensi Email : ranahresearch@gmail.com. Online: https://ranahresearch.com. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MAHYELDI ANSHARULLAH DALAM MENGHADAPI PILKADA SERENTAK 2018 (STUDI KASUS DI KOTA PADANG) Elfi Yusra Ilmu Sosial Politik, FIS, Universitas Negeri Padang, Jl.Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang, 25171 INFORMASI ARTIKEL Diterima: 15 November 2018 Direvisi: 18 November 2018 Diterbitkan: 21 November 2018 KATA KUNCI Persepsi masyarakat, personal branding,pilkada. KORESPONDEN No. Telepon: - E-mail: elfigomez1@gmail.com A B S T R A K Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap Bapak dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018 ditinjau dari indicator credibility, power dan attractiveness. merupakan salah seorang paslon dalam Pilkada serentak 2018 di kota Padang yang diusung Partai PKS. Setelah dilakukan pengumutan suara, bapak dan wakilnya terpilih menjadi paslon yang mendapat suara terbanyak di banding paslon lainnya. Sebelumnya pada pilkada periode 2014 bapak juga memenangkan suara terbanyak bersama wakilnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis kuantitatif. Populasi penelitian adalah pemilih di Kecamatan Padang Utara berjumlah 82.272 orang. Pengambilan sample menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan rumus Slovin. Sehingga memperoleh sample sebanyak 100 orang. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Analisis data menggunakan rumus persentase. Temuan penelitian menunjukkan (1) persepsi masyarakat terhadap credibility berada pada kriteria baik dengan indikasi 80,92%, (2) persepsi masyarakat terhadap power berada pada kriteria baik dengan indikasi 82,8%, dan (3) persepsi masyarakat terhadap atrractiveness berada pada kriteria baik dengan indikasi 82,7 % 119

PENDAHULUAN Persepsi masyarakat adalah suatu proses ulang dilakukan sekelompok manusia hidup dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu dan memberikan pemahaman atau tanggapan terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi dilingkungannya dan memberikan tanggapan yang bersifat positif maupun negative mengenai suatu hal. Menurut Robbins (2001) ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsinya masyarakat yaitu pelaku persepsi, target dan situasi. Peneliti sebelumnya menemukan persepsi masyarakat terhadap kredibilitas bupati incumbent pada pilkada oleh niken lestarini sangatlah bagus baik ditinjau dari persepsi komunikan, sifat komunikan dan media digunakan. Dan peneliti juga menemukan realitas citra politik Tri Rismaharani oleh Ali Sahab adalah risma hanya melakukan kebijakan populis, kebijakan yang hanya menggugah perasaan (emosi) masyarakat saja dan cendrung menyembunyikan realitas yang ada. Sedangkan peneliti akan mengkaji persepsi masyarakat terhadap dalam menghadapi pilkada serentak 2018 di kota padang. merupakan salah seorang paslon dalam pilkada serentak 2018 dikota Padang yang diusung oleh partai PKS. Setelah dilakukan pengumutan suara, bapak dan wakilnya terpilih menjadi paslon yang mendapat suara terbanyak dibanding paslon yang lainnya. Sebelumnya pada pilkada periode 2014 bapak juga memenangkan suara terbanyak menjadi walikota padang. Dan pilkada periode 2009 juga terpilih menjadi wakil walikota padang. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap bapak. Sebagai politikus hal ini tentu merupakan suatu hal yang positif bagi perkembangan kader partai kedepannya. Melihat gejala tersebut maka peneliti ingin merumuskan bagaimana persepsi masyarakat terhadap dalam pilkada serentak 2018. Pentingnya peneliti mengambil tema ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap bapak mahyeldi selaku calon dari pemilihan kepala daerah yang sudah memenangkan beberapa kali pilkada sebelumnya dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Adapun mamfaatnya, hasilnya bisa dijadikan pendidikan politik bagi masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang memiliki kemampuan, kompetensi dan kapabilitas dalam memimpin sehingga aspirasi masyarakat dapat direalisasikan. Dan bagi objek yang diteliti bisa menjadi bahan masukan atau sumbangan pemikiran bagi partai dalam rangka meningkatkan kualitas anggotanya. Berbicara tentang calon kepala daerah maka tidak lepas dari topik personal branding. Personal branding menjadi hal yang cukup penting bagi semua orang terlebih bagi mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat yang akan dipilih secara demokrasi. Ini dibutuhkan sebagai identitas dirinya dimasyarakat agar dihargai dan dikenal oleh orang lain. Personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki oleh seseorang, diantaranya adalah kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai, dan bagaimana semua itu menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran (Haroen, 2014; 13). Ada delapan hukum pembentukan personal branding (The Eight Laws of Personal Branding) menurut Montaya (dalam Haroen, 2014:67-59) yaitu spesialisasi, kepemimpinan, kepribadian, kekhasan, visibilitas, kesatuan, keteguhan dan nama baik. Dalam konteks politik, seorang calon perlu melakukan penggalian mengenai sesuatu yang bernilai tentang dirinya, sehingga ketika dipublikasikan ada informasi yang layak disampaikan. Orang yang mengelola Personal 120

Branding dengan baik, cenderung mendapat popularitas sesuai atau mendekati harapannya. Pemimpin yang ideal layaknya memenuhi 3(tiga) unsur kualifikasi, yakni : credibility, power dan attractiveness. (Praktiko : 1982). a. Cradebility Cradebility yaitu kepercayaan atau rasa percaya diri yang diberikan atau ditonjolkan oleh seorang public figure kepada masyarakat. Hal ini bisa berupa janji-janji atau sumpah atau hal lain yang sejenis. Ini bisa terdapat pada figur pemimpin atau tokoh masyarakat yang menjadi teladan. Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan dimana melibat kredibilitas pemimpin bisa dilihat dengan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing pemimpin mempunyai gaya yang ingin memancarkan kepemimpinannya b. Power Power yaitu kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki atau yang menonjol dari seorang figur. Hal ini merupakan sesuatu yang dihormati atau di pandang oleh masyarakat yang telah menjadi teladan dan dikenal oleh masyarakat luas dan dalam waktu yang lama c. Attractiveness Attractiveness yaitu daya tarik yang dimiliki oleh figur tertentu. Ini biasanya dimiliki oleh kalangan artis (selebriti) dipandang dari segi fisik maupun kharisma yang dimiliki figur tersebut. Dalam hal fisik dilihat dari segi penampilan, ketampanan, karakter, dan lainnya yang melekat pada diri public figure Pelaksanaan Pemilukada secara langsung sejalan dengan upaya pengembangan dan penguatan sarana demokrasi kedaulatan rakyat dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil melalui pemungutan suara. Proses pemilihan Kepala Daerah dilaksanakan melalui beberapa tahapan dimulai dari masa persiapan dan tahap pelaksanaan, meliputi : persiapan pemilihan, penyelenggaraan pemilihan, penetapan pemilih, pendaftaran dan penetapan pasangan calon, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, serta penetapan pasangan calon terpilih, pengesahan, dan pelantikan. METODE PENELITIAN Artikel ini merupakan hasil penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk melihat persepsi masyarakat terhadap dalam menghadapi pilkada yang ditinjau dari indicator credibility, power dan attractiveness. Populasi penelitian adalah pemilih tetap dikecamatan padang utara berjumlah 82.272 orang. Pengambilan sample menggunakan teknik simple ramdom sampling dengan rumus slovin yaitu pembagian sample dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata. Sehingga memperoleh sample sebanyak 100 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang disusun berdasarkan skala Guttman dan skala Likert. Analisis data menggunakan rumus persentase dengan skala masing-masing. Gambar 1. Kerangka konseptual 121

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka pembahasan yang sesuai dengan pertanyaan penelitian yang diajukan akan dijelaskan berikut ini. a. Persepsi Masyarakat Terhadap Kredibilitas Table 1. Distribusi Responden Terhadap Kredibilitas Kandidat No Indicator Skor Persentase Kategori (%) 1 Spesialisasi 366 73,2 Baik 2 Kinerja 423 84,6 Baik 3 Komitmen janji 399 79,8 Baik 4 Memperjuangkan 418 83,6 Baik aspirasi rakyat 5 Tanggung jawab 417 83,4 Baik Rata-rata 80,92% Baik Sumber : Diolah dari sumber pengolahan data Berdasarkan table diatas dapat dilihat beberapa indicator dari kredibilitas kandidat. Diantaranya spesialisasi kandidat, kinerja, komitmen kandidat terhadap janji, dan kemampuan kandidat memperjuangkan aspirasi rakyat. Dari hasil olahan data terlihat kredibilitas kandidat berada dalam kategori baik. Sesuai dengan definisi kredibilitas yaitu kepercayaan atau rasa percaya diri yang diberikan atau ditonjolkan oleh seorang public figure kepada masyarakat. Hal ini bisa berupa janji-janji atau sumpah atau hal lain yang sejenis. Ini bisa terdapat pada Figure pemimpin atau tokoh masyarakat yang menjadi teladan (Praktiko : 1982). Dapat disimpulkan seorang pemimpin harus memilik kredibilitas atau kepantasan dari masyarakat untuk menjadi pemimpin sehingga akan menimbulkan kepercayaan diri pemimpin tersebut. Berkaitan dengan kredibilitas/ kepantasan memperoleh rata-rata persentase sebesar 80,92 % berarti kepantasan yang dimiliki bisa dikatakan cukup baik b. Persepsi Masyarakat Terhadap Power Table 2. Distribusi Responden Terhadap Power No Indicator Skor Persentase Kategori (%) 1 Mampu 399 79,8% Baik mempengaruhi massa 2 Memimpin 410 82% Baik pemerintahan 3 Berkomunikasi 424 84,8% Baik dengan baik 4 Mampu 402 80,4% Baik mengatasi masalah pemerintahan Rata-rata 81,75% Baik Sumber : Diolah dari sumber pengolahan data Terkait dengan persepsi masyarakat terhadap power dilihat dari indikator kemampuan mempengaruhi massa memperoleh skor 399 dengan persentase 79,8%, mampu memimpin pemerintahan memperoleh skor 410 dengan persentase 82%, mampu berkomunikasi dengan baik memperoleh skor 424 dengan persentase 84,8 % dan mampu mengatasi masalah pemerintahan dengan memperoleh skor 420 dengan persentase 84% Sesuai dengan teori bahwa power adalah kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki atau yang menonjol dari seorang figur. Hal ini merupakan sesuatu yang dihormati atau di pandang oleh masyarakat yang telah menjadi teladan dan dikenal oleh masyarakat luas dan dalam waktu yang lama. Dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai kekuasaan yang menonjol di masyarakat yang menjadi teladan dan dikenal oleh masyarakat dalam 122

waktu yang lama. Berkaitan dengan power memperoleh rata-rata persentase sebesar 82,8 % berarti kepantasan yang dimiliki bisa dikatakan cukup baik. c. Persepsi Masyarakat Terhadap Attractiveness Table.3 Distribusi responden terhadap attractiveness No Indicator Skor Persentase Kategori (%) 1 Personality 417 83,4% Baik 2 Persistency 409 81,8% Baik (kerajinan dan ketekunan) 3 Mampu 419 83,8% Baik mengendalikan emosi 4 Berhati-hati 405 81% Baik dalam bekerja 5 Teladan 412 82,4 Baik Rata-rata 82,7% Baik Sumber : Diolah dari sumber pengolahan data Terkait dengan persepsi responden terhadap attractiveness dengan indikator memiliki sosok pribadi yang personality memperoleh skor 417 dengan persentase 83,4 %, sosok yang rajin dan tekun bekerja memperoleh skor 409 dengan persentase 81,8 %, sosok yang berhati-hati dalam bekerja memperoleh skor 405 dengan persentase 81 %, sosok yang memiliki keteladanan dalam waktu yang lama memperoleh skor 412 dengan persentase 82,4 %, sosok yang mampu mengendalikan emosi memperoleh skor 419 dengan persentase 83,8% dan responden mengetahui prestasi dari kandidat memperoleh skor 84 dengan persentase 84 % Sesuai dengan teori Attractiveness yaitu daya tarik yang dimiliki oleh figur tertentu. Ini biasanya dimiliki oleh kalangan artis (selebriti) dipandang dari segi fisik maupun kharisma yang dimiliki figur tersebut. Dalam hal fisik dilihat dari segi penampilan, ketampanan, karakter, dan lainnya yang melekat pada diri public figure. Maka dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpim harus memiliki daya tarik atau performance terhadap masyarakat yang mana bisa dilihat dari segi fisik maupun karismanya. Berkaitan dengan attractiveness memperoleh ratarata persentase sebesar 82,7 % berarti kepantasan yang dimiliki bisa dikatakan cukup baik. 82,7 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai persepsi masyarakat Padang Utara terhadap kandidat partai PKS dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018,temuan penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Persepsi masyarakat terhadap credibility Terkait dengan persepsi masyarakat terhadap credibility dalam menghadapi Pilkada berada pada kriteria cukup baik dengan indikasi 80,92 % 2. Persepsi masyarakat terhadap power Berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap power dalam menghadapi Pilkada berada pada kriteria cukup baik dengan indikasi 82,8 % 3. Persepsi masyarakat terhadap attractiveness Terkait dengan persepsi masyarakat terhadap attractiveness berada pada kriteria cukup baik dengan indikasi 82,7 % Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran terkait dengan hasil yang diperoleh dari pengungkapan penelitian ini : 1. Diharapkan kepada partai PKS untuk bisa mempertahankan dan meningkatkan kredibilitas kandidat dan kualitas partai. 123

2. Diharapkan kepada bapak yang terpilih menjadi walikota Padang bisa menjalankan visi dan misi, serta memikirkan apa yang dibutuhkan rakyat. 3. Kepada masyarakat diharapkan selalu update mengenai informasi-informasi politik terbaru khususnya tentang partai politik beserta para politisi atau kadernya 4. Diharapkan penelitian ini dapat cobakan juga pada penelitian kandidat partai-partai lainnya dalam menghadapi Pilkada ataupun Pemilihan Legislatif nantinya. DAFTAR PUSTAKA Haroen,Dewi. 2014. Personal Branding Kunci Kesuksesan di Dunia Politik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Lestarini, Niken. 2015. Kredibilitas Bupati Incumbent Pada Pilkada 2015 Di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Aristo Vol.3.no.2 Juli 2015 Syamdani, dkk. 2017. : Memimpin Adalah Melayani.Jakarta:Teras Robbins, Stephen P. 2001.Perilaku Organisasi:Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jakarta: Prenhallindo Sahib,Ali.2017.Realitas Citra Politik Tri Rismaharani.Jurnal Masyarakat, Kebudayaan Dan Politikvol.30.1 Tahun 2017 124