V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Blora merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

P R O F I L DESA DANUREJO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi 5.1.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini terletak kurang lebih 7 km dari Kecamatan Dramaga, 40 km dari ibu kota Kabupaten Bogor dan 157 km dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Adapun perbatasan wilayah Desa Purwasari adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur Luas wilayah : Desa Petir, Kecamatan Dramaga : Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari : Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjo Laya : Desa Petir, Kecamatan Dramaga Desa Purwasari sebesar 211,02 hektar yang terdiri dari wilayah pemuk iman, persawahan, perkebunan dan lain-lain. Informasi penggunaan lahan di Desa Purwasari secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan lahan di Desa Purwasari Tahun 2010 No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%) 1 Pemukiman 30,42 14,41 2 Persawahan 158,23 74,99 3 Perkebunan 12,28 5,82 4 Kuburan 1,75 0,83 5 Pekarangan 1,44 0,68 6 Taman 0,10 0,05 7 Perkantoran 0,15 0,07 8 Prasarana um um lainnya 6,65 3,15 Total 211,02 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Purwasari Tahun 2010 32

Berdasarkan kondisi geografisnya desa ini berada pada ketinggian 535 m dpl. Sementara secara topografi desa ini memiliki wilayah berbukit-bukit seluas 10 hektar dan wilayah dataran rendah seluas 130 hektar. Curah hujan rata-rata 0 0 2.000 2500 mm, sedangkan suhu rata-rata 28 C 32 C. 5.1.2 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi Desa Sukajadi Desa Sukajadi merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini merupakan desa dari Kecamatan Tamansari yang berbatasan langsung dengan Desa Purwasari dari Kecamatan Dramaga. Desa ini terletak sekitar 6 km dari Kecamatan Tamansari, 34 km dari ibu kota Kabupaten Bogor dan 134 km dari ibu kota Provinsi Jawa Barat. Adapun perbatasan wilayah Desa Sukajadi adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga : Gunung Salak : Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjo Laya : Desa Sukajaya, Kecamatan Taman Sari Berdasarkan kondisi geografisnya desa ini berada pada ketinggian 420 m dpl. Lahan yang berada di Desa Sukajadi termasuk tanah yang subur dengan tingkat kemiringan sebesar 20 derajat. Curah hujan rata-rata 1100 mm, sedangkan suhu rata-rata 20 0 C. Luas wilayah Desa Sukajadi sebesar 307,08 hektar yang terdiri dari wilayah pemukiman, persawahan, ladang dan lain-lain. Informasi penggunaan lahan di Desa Sukajadi secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4. 33

Tabel 4. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Desa Sukajadi Tahun 2010 No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%) 1 Pemukiman 21,40 6,97 2 Persawahan 161,61 52,63 3 Ladang/Tanah Darat 109,31 35,60 4 Jalan 11,30 3,68 5 Pemakaman 0,50 0,16 6 Perkantoran 0,09 0,02 7 Lapangan Olahraga 0,75 0,24 8 Tanah Peribadatan 0,71 0,23 9 Tanah Bangunan Pendidikan 0,75 0,24 10 Tanah Lain-lain 0,66 0,21 Total 307,08 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Sukajadi Tahun 2010 5.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Purwasari Penduduk Desa Purwasari berjumlah 6.747 jiwa yang terdiri dari 3.474 (51,49%) laki-laki dan 3. 273 (48,51%) perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebesar 1.791 jiwa. Komposisi penduduk menurut kelompo k usia pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, paling besar penduduk Desa Purwasari berada pada kisaran usia 30-56 tahun, yaitu sebesar 2.346 jiwa. Tabel 5. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Usia di Desa Purwasari Tahun 2010 No Kelompok Usia Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 0-12 bulan 95 1,41 2 1-6 tahun 677 10,03 3 7-16 tahun 1.204 17,85 4 17-29 tahun 1.376 20,39 5 30-56 tahun 2.346 34,77 6 Lebih dari 56 tahun 1.049 15,55 Total 6.747 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Purwasari Tahun 2010 Tingkat pendidikan penduduk d i Desa Purwasari masih tergolong rendah. Pa da Tabel 6, dapat dilihat bahwa sebagian besar tingkat pendidikan masy arakat di Desa Purwasari tahun 2010 merupakan tamatan SD yaitu sebesar 1.768 jiwa 34

(27,59%). Selain itu, banyaknya masyarakat Desa Purwasari yang tidak pernah sekolah sebesar 1.254 jiwa (19,57%). Tabel 6. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Purwasari Tahun 2010 No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 206 3,22 2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group 226 3,53 4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 1.178 18,39 5 Usia 7-56 tahun yang tidak pernah sekolah 1.254 19,57 6 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 991 15,47 7 Tamat SD 1.768 27,59 8 Tamat SLTP 448 6,99 9 Tamat SMA 297 4,64 10 Tamat D1 9 0,14 11 Tamat D2 5 0,08 12 Tamat D3 4 0.06 13 Tamat S1 13 0,20 14 Tamat S2 6 0,09 15 Tamat S3 2 0,03 Total 6.407 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Purwasari Tahun 2010 Dilihat dari segi mata pencahariaan, sebagian besar penduduk Desa Purwasari berprofesi sebagai petani yaitu sebesar 883 jiwa at au 44,28% dari total jumlah penduduk yang bekerja. Sementara yang berprofesi sebagai buruh tani sebes ar 908 jiwa atau 45,54% dari jumlah penduduk yang beker ja (Tabel 7). Tabel 7. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Purwasari Tahun 2010 No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Petani 883 44,28 2 Buruh Tani 908 45,54 4 Pegawai Negeri Sipil 25 1,25 5 Pengrajin 62 3,11 6 Pedagang 15 0,75 7 Pengusaha Kecil dan Menengah 31 1,55 8 Peternak 1 0,05 9 Pembantu Rumah Tangga 30 1,50 10 Lain-lain 39 1,95 Total 1994 100 Sumber : Data Monografi Kelurahan Purwasari Tahun 2010 35

5.1.4 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Sukajadi Penduduk Desa Sukajadi berjumlah 7.762 jiwa yang terdiri dari 3.834 (49, 39%) laki-laki dan 3.926 (50,58%) perempuan dengan jumlah kepala keluarga sebesar 1.912 jiwa. Komposisi penduduk menurut kelompok usia pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan Tabel 8, paling besar penduduk Desa Sukajadi berada pada kelompok usia 30-56 tahun, yaitu sebesar 2.181 jiwa. Tabel 8. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Usia di Desa Sukajadi Tahun 2010 No Kelompok Usia Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 0-11 bulan 248 3,20 2 1-6 tahun 1.119 14,42 3 7-16 tahun 1.724 22,21 4 17-29 tahun 1.918 24,71 5 30-56 tahun 2.181 28,10 6 Lebih dari 56 tahun 572 7,37 Total 7.762 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Sukajadi Tahun 2010 Serupa dengan Desa Purwasari, tingkat pendidikan pe nduduk di Desa Sukajadi masih tergolong rendah. Sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat di Desa Sukajadi t ahun 2010 merupakan lulusan SD yaitu sebesar 2.423 jiwa. Tabel 9. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sukajadi Tahun 2010 No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 676 9,51 2 Usia 3-6 tahun yang sedang TK 40 0,56 4 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 1.441 20,26 5 Usia 7-56 tahun yang tidak pernah sekolah 563 7,92 6 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 997 14,02 7 Tamat SD 2.423 34,07 8 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP dan SMA 52 0,73 9 Tamat SLTP 669 9,41 10 Tamat SMA 202 2,84 11 Tamat D3 40 0,56 12 Tamat S1 8 0,11 Total 7.111 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Sukajadi Tahun 2010 36

Ditinjau dari segi mata pencahariaan di Desa Sukajadi, ternyata tidak jauh berbeda dengan Desa Purwasari. Sebagian besar penduduk Desa Sukajadi berpr ofesi sebagai petani yaitu sebesar 1.422 jiwa (43,17%). Sementara yang berprofesi sebagai buruh tani sebesar 637 jiwa (19,34%) dengan luas areal pertanian (persawahan) yang mencapai 52,63% dari t otal luas wilaya h Desa Sukajadi. Tabel 10. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Sukajadi Tahun 2010 No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Petani 1.422 43,17 2 Pedagang 637 19,34 3 Pegawai Negeri Sipil 15 0,46 4 Wiraswasta 629 19,10 5 Pegawai Swasta 439 13,33 6 Pertukangan 41 1,24 7 Jasa 16 0,49 8 Lain-lain 95 2,88 Total 3.294 100,00 Sumber : Data Monografi Kelurahan Sukajadi Tahun 2010 5.2 Karakteristik Petani Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik : Hasil Survei Karakteristik petani padi di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi diperoleh berdasarkan hasil survei terhadap 20 responden petani padi dengan pupuk organik da n 20 responden petani padi tanpa pupuk organik, dimana dari Desa Purwasari diambil masing-masing 15 responden dan dari Desa Sukajadi diambil masing-masing 5 responden. Karakteristik petani responden ini diuraikan berdasarkan usia petani, tingkat pendidikan, luas lahan garapan, sifat usahatani padi, pengalaman berusahatani padi dan lamanya berusahatani padi dengan pupuk organik organik. 37

5.2.1 Usia Petani Usia petani responden di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi beragam, dari yang berusia 29 tahun sampai 75 tahun. Sebagian besar petani padi responden berada pada kelompok usia 50-60 tahun yaitu berjumlah 19 petani dari 40 petani. Pada petani padi dengan pupuk organik, sebagian besar berada pada kelompok usia 50-60 tahun yaitu berjumlah 11 orang (55%). Selanjutnya, kelompok usia 60 tahun keatas berjumlah 2 orang (10%) dan kelompok usia kurang dari 50 tahun berjumlah 7 orang (35%). Pada petani responden dari usahatani padi tanpa pupuk organik, sebagian besar berada pada kelompok usia kurang dari 50 tahun dan antara 50-60 tahun yang masing-masing berjumlah 6 orang (30%) dan 8 orang (40%). Sisanya berada pada kelompok usia 60 tahun keatas yang berjumlah 6 orang (30%). Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar petani padi responden di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi berusia antara 50-60 tahun. Tabel 11. Karakteristik Petani Responden Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik Berdasarkan Kelompok Usia No Kelompok Usia Petani Padi dengan Pupuk Organik Jumlah Persentase (orang) (%) Petani Padi Tanpa Pupuk Organik Jumlah Persentase (orang) (%) 1 < 50 tahun 7 35 6 30 2 50-60 tahun 11 55 8 40 3 > 60 tahun 2 10 6 30 Total 20 100 20 100 Sumber : Data Primer, Diolah (2011) 5.2.2 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan petani padi di Desa Purwasari dan De sa Sukajadi termasuk masih rendah. Sebagian besar petani padi dengan dan tanpa pupuk organik merupakan lulusan S D, yaitu sebesar 65% untuk petani padi dengan 38

pupuk organik dan 60% untuk padi tanpa pupuk organik. Bahkan ada juga petani yang tidak tamat SD dari usahatani padi tanpa pupuk organik sebesar 10%. Selain itu, petani padi dengan dan tanpa pupuk organik yang lulusan SMU yaitu masing-masing berjumlah 2 orang (10%) dan 4 orang (20%). Adapun petani padi dengan pupuk organik lulusan SLTP, SMK, dan D3 yaitu masing-masing berjumlah 3 orang (15%), 1 orang (5%), dan 1 orang (5%). Sementara petani yang memiliki tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu S1 berada pada usahatani padi tanpa pupuk organik sejumlah 2 orang (10%). Para petani padi dengan dan tanpa pupuk organik juga mengikuti penyuluhan dan pelatihan usahatani dari pemerintah (Departemen Pertanian) dan beberapa ahli usahatani padi (SLPHT, peneliti dari institusi, dan lain sebagainya). Akan tetapi, hanya beberapa petani padi tanpa pupuk organik yang pernah mengikuti pelatihan tentang pertanian organik, sehingga banyak dari petani padi tanpa pupuk organik yang tidak mengetahui tentang pemahaman organik. Tabel 12. Karakteristik Petani Responden Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani Padi dengan Petani Padi Tanpa Pupuk Tingkat Pupuk Organik Organik No Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Tidak Tamat SD 0 0 2 10 2 SD 13 65 12 60 3 SLTP 3 15 0 0 4 SMU 2 10 4 20 5 SMK 1 5 0 0 6 D3 1 5 0 0 7 S1 0 0 2 10 Total 20 100 20 100 Sumber : Data Primer, D iolah (2011) 39

5.2.3 Luas Lahan Garapan Status kepemilikan lahan padi deng an dan tanpa pupuk organik di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi sebagian besar berstatus pem ilik lahan. Hal ini dikarenakan lahan pertanian di Desa Purwasari dan Desa Sukajadi sebagian besar didapat secara turun temurun. Luas lahan garapan petani responden mulai dari luas lahan garapan 800 m 2 sampai 20.000 m 2. Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa petani padi dengan pupuk organik yang mempunyai luas lahan garapan 2.000 m 2 5.000 m 2 dan lebih dari 5.000 m 2 masing-masing lebih banyak sebesar 65% dan 25%, sedangkan jumlah petani padi tanpa pupuk organik masing-masing hanya sebesar 45% dan 10%. Sementara petani padi yang memiliki luas lahan garapan kurang dari 2.000 m 2 lebih banyak dimiliki oleh petani padi tanpa pupuk organik senilai 45% daripada jumlah petani padi dengan pupuk organik hanya senilai 10%. Berdasarkan Tabel 13, dapat disimpulkan bahwa luas lahan petani padi dengan pupuk organik lebih besar dibandingkan dengan luas lahan petani padi tanpa pupuk organik. Tabel 13. Karakteristik Petani Responden Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik Berdasarkan Luas Lahan Garapan Petani Padi dengan Pupuk Petani Padi Tanpa Pupuk Luas Lahan Garapan Organik Organik Jumlah Persentase Jumlah Persentase (Orang) (%) (Orang) (%) < 2.000 m 2 2 10 9 45 2 2 2.000 m 5.000 m 13 65 9 45 > 5.000 m 2 5 25 2 10 Total 20 100 20 100 Sumber : Data Primer, Diolah (2011) 5.2.4 Sifat Usahatani Padi Sebagian besar petani padi dengan dan tanpa pupuk organik menyatakan bahwa berusahatani padi merupa kan pekerjaan utama. Berdasarkan Tabel 14, 40

sebesar 85% dari 20 responden petani padi dengan pupuk organik menyatakan bahwa usahatani padi merupakan mata pencaharian utama dan sisanya sebesar 15% menyatakan bahwa usahatani padi merupakan pekerjaan sampingan. Sementara pada petani padi tanpa pupuk organik sebesar 80% dari 20 responden menyatakan bahwa usahatani padi merupakan mata pencaharian utama dan sisanya sebesar 10% menyatakan bahwa usahatani padi merupakan pekerjaan sampingan. Tabel 14. Karakteristik Petani Responden Padi dengan dan Tanpa Pupuk Organik Berdasarkan Sifat Usahatani Padi Petani Padi dengan Pupuk Petani Padi Tanpa Pupuk No Sifat Usahatani Organik Organik Padi Jumlah Persentase Jumlah Persentase (orang) (%) (orang) (%) 1 Utama 17 85 16 80 2 Sampingan 3 15 4 20 Total 20 100 20 100 Sumber : Data Primer, Diolah (2011) Alasan petani responden menyatakan bahwa usahatani padi adalah mata pencaharian utama karena petani tidak memiliki keahlian lagi selain berusahatani dan kebiasaan dari turun-temurun yang membuat petani hanya melakukan pekerjaan bertani. Sementara petani padi yang menyatakan bahwa usahatani padi merupakan pekerjaan sampingan karena petani tersebut mempunyai pekerjaan utama sebagai pedagang, wiraswasta, buruh, peternak, dan guru. 5.2.5 Pengalaman Berusahatani Padi Pengalaman para petani padi di Desa Purwasari dan Sukajadi sudah cukup berpengalaman. Sebagian besar petani padi yang melakukan usahatani padi sudah lebih dari 10 tahun. Hal ini dikarenakan sebagian besar para petani sudah 41

menggeluti usahatani padi dari umur kurang lebih 12 tahun dan sudah menjadi keahlian dari turun-temurun. Pengalaman petani padi dengan pupuk organik di Desa Purwasari dan Sukajadi rata-rata sudah selama 3 tahun. Bermula dari adanya program Go Organic 2010, pemerintah memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk organik untuk mendukung program tersebut. Hal ini membuat petani padi yang pernah mendapatkan pelatihan dan pembinaan tentang pertanian organik ingin menggeluti pertanian padi dengan pupuk organik. Akan tetapi, ada beberapa petani padi tanpa pupuk organik yang ingin beralih ke pertanian dengan pupuk organik tetapi tidak mendapatkan bantuan karena keterbatasan subsidi, sehingga petani-petani tersebut tetap menggeluti pertanian tanpa pupuk organik. Ada juga yang pernah menggeluti pertanian dengan pupuk organik beralih ke pertanian tanpa pupuk organik kembali karena mengalami gagal panen. Mereka menyatakan jika permasalahan tersebut dapat diatasi, mereka masih bersedia untuk melakukan usahatani dengan pupuk organik. 42