Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif dan Penggunaan Media Animasi Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

OLEH : ESTU KARLINA PUTRI NPM :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Qisthi Amaliah, St. Syamsudduha, Muhammad Qaddafi

Program Studi PPKN FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN. Muthmainna 1, Juliana 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MEDIA PETAKONSEP DALAM PENGAJARAN BIOKIMIA DASAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh Corresponding Author:

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN ACEH TENGAH

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbasis LKPD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas XII 1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung

Disusun Oleh : WAHYU SEKTI RETNANINGSIH A

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 2 (2017) ISSN (Print) :

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Agus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN MENGENAI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN SISWA XI IPA SMAN 36 JAKARTA

MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

Sri Fitri Wahyuni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA PAPAN PETA DALAM MODEL STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN

Kurnia Martikasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas KIP, Universitas Sanata Dharma

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

Soepri Tjahjono Moedji Widodo ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

Transkripsi:

TALENTA Conference Series: Science & Technology PAPER OPEN ACCESS Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif dan Penggunaan Media Animasi Komputer Author : Wardatul Irham dkk., DOI : 10.32734/st.v2i1.350 Electronic ISSN : 2654-7082 Print ISSN : 2654-7074 Volume 2 Issue 1 2018 TALENTA Conference Series: Science & Technology (ST) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License. Published under licence by TALENTA Publisher, Universitas Sumatera Utara

TM Conference Series 02 (2019) TALENTA Conference Series Available online at https://talentaconfseries.usu.ac.id Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif dan Penggunaan Media Animasi Komputer Wardatul Husna Irham a dan Mahmud b a Mahasiswa Program Doktor Kimia Pasca Sarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara, Dosen Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa b Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Abstrak Pembelajaran kooperatif merupakan sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan belajar teman sebaya. Menurut Slavin [1], pembelajaran kooperatif, merupakan metode pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Penelitian Situmorang [2] menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran menggunakan media dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswasebesar 82% dan meningkatkan daya ingat terhadap penguasaan materi pelajaran dibandingkan terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dengan media animasi pada pelajaran kimia. Metode penelitian adalah metode eksperimen. Instrumen penelitian telah diuji validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan teknik Analisis varians satu jalur (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan. Kata Kunci : Peningkatan hasil belajar, pembelajaran kooperatif, stoikiometri, eksperimen 1. Pendahuluan Kurangnya variasi metode dan strategi sistem pengajaran dapat membuat siswa merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut, maka perlu dilakukan satu model strategi pembelajaran yang baik. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai suatu perencanaan, metode, atau langkah-langkah disain pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal). Pengertian Strategi pembelajaran cukup beragam walaupun pada dasarnya sama. Strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui interaksi belajar yang efektif siswa menjadi lebih termotivasi, lebih percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun hubungan interpersonal. Menurut Slavin [1], pembelajaran kooperatif, merupakan metode pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada c 2019 The Authors. Published by TALENTA Publisher Universitas Sumatera Utara Selection and peer-review under responsibility of Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2018 p-issn: 2654-7074, e-issn: 2654-7082, DOI: 10.32734/st.v2i1.350

242 Wardatul Irham dkk., / ST Conference Series 02 (2019) metode pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Sanjaya [3] menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/kelompok kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Beberapa media pendidikan yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar diantaranya media cetak, elektronik, sketsa, model, peta dan diagram [4]. Media elektronik seperti video banyak digunakan dalam pembelajaran sains, untuk membantu pembelajaran terutama untuk memberikan penekanan pada meteri pelajaran yang sangat penting diketahui siswa. Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakna media ini bertujuan meningkatkan penguasaan materi kimia sehingga penyampaian materi pelajaran terkesan tidak membosankan [5]. Media merupakan media yang menarik bahkan atraktif dan interaktif. Pembelajaran dengan menggunakan media sesungguhnya membekalkan pada setiap orang dengan berbagai karakter yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu media [6]. Berdasarkan uraian diatas, maka dianggap perlu dilakukan suatu perubahan cara mengajar kimia melalui suatu strategi pembelajaran unggul yang dapat membangkitkan motivasi, daya kreativitas dan semangat belajar siswa agar mencapai hasil belajar yang memuaskan. model pembelajaran kooperatif mempunyai kekuatan dalam mengembangkan softskills siswa, seperti: kemampuan berkomunikasi, berfikir kritis, bertanggung jawab, serta bekerja sama. Jika kelemahan dapat diminimalkan, maka kekuatan model ini akan membuahkan proses dan hasil belajar yang dapat memacu peningkatan potensi siswa secara optimal. 2. Metode Populasi dan Sampel. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Binjai yang berjumlah delapan (8) kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Binjai yang diambil sebanyak 3 kelas yang dianggap memiliki kemampuan yang sama. Pengambilan sampel ini berdasarkan beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu yang dapat mewujudkan tujuan penelitian ini. Variabel Penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran konvensional (X 1 ), pembelajaran kooperatif tanpa media animasi (X 2 ) dan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi (X 3 ). Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y). Jenis Penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimen, dengan membuat perlakuan dengan memberikan pengajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif dan penggunaan animasi dibandingkan dengan pengajaran secara konvensional ceramah. Desain Penelitian. Penelitian ini melibatkan 3 kelas eksperimen yang diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen 1 diberi perlakuan kontrol yaitu pembelajaran konvensional, pada kelas eksperimen 2 diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tanpa penggunaan media animasi, dan pada kelas eksperimen 3 diberi perlakuan pembelajaran kooperatif dengan penggunaan media animasi. Untuk melihat hasil belajar siswa pada eksperimen ini, diberikan tes pada siswa sebelum perlakuan eksperimen (pretest) dan setelah perlakuan eksperimen (postest). Untuk lebih jelasnya disain penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1 dan diagram alir penelitian pada gambar 1.

Wardatul Irham dkk., / ST Conference Series 02 (2019) 243 Tabel 1. Disain penelitian Kelas Pre Test Perlakuan Post Test Kelas Eksperimen 1 Y 1.1 X 1 Y 2.1 Kelas Eksperimen 2 Y 1. 2 X 2 Y 2.2 Kelas Eksperimen 3 Y 1. 3 X 3 Y 2.3 Keterangan : Y1.1 : Hasil pretest pada kelas eksperimen 1 Y1.2 : Hasil pretest pada kelas eksperimen 2 Y1.3 : Hasil pretest pada kelas eksperimen 3 X1 : Perlakuan kontrol dengan pembelajaran konvensional X2 : Perlakuan pembelajaran koperatif tanpa media animasi X3 : Perlakuan pembelajaran koperatif yang diintegrasikan dengan media animasi Y2.1 : Hasil postest pada kelas eksperimen 1 Y2.2 : Hasil postest pada kelas eksperimen 2 Y2.3 : Hasil postest pada kelas eksperimen 3 Instrumen Penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dengan bentuk pilihan berganda. Tes hasil belajar diberikan diawal kegiatan perlakuan dan diakhir kegiatan perlakuan. Tes dibuat berdasarkan kisi-kisi yang sesuai dengan definisi operasional. Tes tersebut sesuai dengan kurikulum KTSP SMU, buku pegangan guru dan siswa. Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu ditinjau validitas isinya melalui uji validitas tes dan pendapat para ahli sebagai validator. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan yang dicapai seseorang dalam berbagai bidang pengetahuan. Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok [7]. Dengan demikian instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan kognitif dalam bentuk pilihan berganda (multiple choise). Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

244 Wardatul Irham dkk., / ST Conference Series 02 (2019) 3. Hasil dan Pembahasan Uji hipotesis. Dari hasil uji hipotesis diperoleh data pada tabel 2 dan 3 yaitu : Tabel 2. Uji Anova hasil_belajar Jumlah kuadrat df Rata-rata kuadrat F Sig. Antar kelompok 4190.8060 2 2095.4030 26.2270.0000 Inter kelompok 6791.0120 85 79.8940 Total 10981.8180 87 Tabel 3. Kriteria penerimaan hipótesis (I) eksperimen (J) eksperimen Beda ratarata (I-J) Std. Error Sig. Tingkat kepercayaan 95% Bawah Atas pembelajaran konvensional pembelajaran kooperatif tanpa media animasi pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi -7.4405 * 2.34872.0020-12.1104-2.7706-16.9405 * 2.3487.0000-21.6104-12.2706 pembelajaran kooperatif tanpa media animasi pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi pembelajaran konvensional 7.4405 * 2.3487.0020 2.7706 12.1104 pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi -9.5000 * 2.3079.000-14.0887-4.9113 pembelajaran konvensional 16.9405 * 2.3487.0000 12.2706 21.6104 pembelajaran kooperatif tanpa media animasi *. The mean difference is significant at the 0.05 level. 9.5000 * 2.3079.0000 4.9113 14.0887 Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pada data hasil belajar memiliki jumlah kuadrat antar kelompok sebesar 4190,8060; inter kelompok sebesar 6791,0120 dan total sebesar 10981,8180 dengan df antar kelompok sebesar 2, inter kelompok sebesar 85 dan total sebesar 87. Rata-rata kuadrat antar kelompok sebesar 2095,4030 dan inter kelompok sebesar 79,8940. Nilai F sebesar 26,2270 dan nilai signifikan sebesar 0,0000 yang data ini memiliki nilai yang signifikan pada taraf 0,05. Dari tabel 3 dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata eksperimen 2 dan eksperimen 1 sebesar -7,4405 dengan estándar error 2,3487; nilai signifikan 0,0020; tingkat kepercayaan 95% terendah pada -12,1104 tertinggi pada - 2,7706. Perbedaan nilai rata-rata eksperimen 3 dan eksperimen 1 sebesar -16.9405 dengan stándar error 2,3487; nilai signifikan 0,0000; tingkat kepercayaan 95% terendah pada -21,6104 tertinggi pada -12,2706. Perbedaan nilai rata-rata eksperimen 1 dan eksperimen 2 sebesar 7,4405 dengan stándar error 2,3487; nilai signifikan 0,0020; tingkat kepercayaan 95% terendah pada 2,7706 tertinggi pada 12,1104. Perbedaan nilai rata-rata eksperimen 3 dan eksperimen 2 sebesar -9,5000 dengan estándar error 2,3079; nilai signifikan 0,0000; tingkat kepercayaan 95% terendah pada -14,0887 tertinggi pada -4,9113. Perbedaan nilai rata-rata eksperimen 1 dan eksperimen 3 sebesar 16.9405 dengan stándar error 2,3487; nilai signifikan 0,0000; tingkat kepercayaan 95% terendah pada 12,2706 tertinggi pada 21,6104. Perbedaan nilai rata-rata eksperimen 2 dan eksperimen 3 sebesar 9,5000 dengan stándar error 2,3079; nilai signifikan 0,0000; tingkat kepercayaan 95% terendah pada 4,9113 tertinggi pada 14,0887.

Wardatul Irham dkk., / ST Conference Series 02 (2019) 245 Hipotesis penelitian ini adalah :1) Pada tabel kriteria penerimaan hipotesis dapat kita lihat bahwa antara X 3 dan X 2 memiliki nilai sig 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya tanda (*) pada beda rata-rata yang menunjukkan penerimaan Ha secara signifikan. Maka dapat dirumuskan bahwa Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi.2)pada tabel kriteria penerimaan hipotesis dapat kita lihat bahwa antara X 3 dan X 1 memiliki nilai sig 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya tanda (*) pada beda rata-rata yang menunjukkan penerimaan Ha secara signifikan. Maka dapat dirumuskan bahwa Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional.3)pada tabel kriteria penerimaan hipotesis dapat kita lihat bahwa antara X 2 dan X 1 memiliki nilai sig 0,0020 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya tanda (*) pada beda rata-rata yang menunjukkan penerimaan Ha secara signifikan. Maka dapat dirumuskan bahwa Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional.4)pada tabel anova dapat kita lihat bahwa nilai sig 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima secara signifikan. Maka dapat dirumuskan bahwa Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi dan lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional. 4. Kesimpulan Berdasarkan data-data yang diperoleh yang kemudian diuji dengan sistem pengolahan data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi. 2. Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional. 3. Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional. 4. Hasil belajar kimia siswa menggunakan pembelajaran kooperatif yang diintegrasikan dengan media animasi lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa media animasi dan lebih baik secara signifikan dari hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional. Referensi [1] Slavin, R, E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Massachusetts: Allymand Bacon Publisher. Bandung. Penerbit Nusa Media. [2] Situmorang, M., 2006. Efektifitas Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Perkuliahan Kimia Analitik-II, Jurnal Penelitian bidan g Pendidikan 13(1): 1-13. [3] Sanjaya, W., 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [4] Arends, R. I., 2001. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. [5] Situmorang, M., dan Silitonga, L.L., 2009. Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Relajar Siswa pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Nimia 1(1): 1-3. [6] Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung. Alfabeta [7] Arikunto, S., 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara