BAB II TINJAUAN PENELITIAN. sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan define satu sama lain. Pada dasarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa, akhir-akhir ini perkembangan media massa sangat pesat, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

PERSEPSI MAHASISWA PADA FILM SENJAKALA DI MANADO (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fispol Unsrat)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta dari beberapa cabang seni sekaligus. 1 Gambar bergerak adalah bentuk

BAB II URAIAN TEORITIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO.8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan majunya teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. mungkin hingga mampu menembus ruang dan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan. pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang menonton, dan juga merupakan bagian dari media massa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai acuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa saat ini, telah menjadi bagian penting dalam hidup. keseharian masyarakat. setiap orang pasti pernah menonton televisi,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. fase dimana mengalami pasang surut tentang kebebasan pers. Kehidupan pers

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk memahami kontruksi nasionalisme dalam film,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

Tri Nugroho Adi,M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi sinaukomunikasi.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB II KAJIAN TEORI Film

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Komunikasi dan Sistem Kemasyarakatan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PENELITIAN 2.1 Komunikasi Massa Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para hali komunikasi. Banyak ragam. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan define satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elekrtonik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi massa berasa dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh tekhnologi modern (Nurudin,2007:3-4). Belum ada, untuk bentuk media dari definis komunikasi massa yang memasukan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri dan fungus internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa. Dalam komunikasi massa kita membutuhkan getkeeper(penapis informasi) yakni beberapa individu dalam sebuah lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Pada dasarnya film dapat dikelompokan ke dalam dua pembagian dasar, yaitu kategori film cerita dan non cerita. Pendapat lain menggolongkan menjadi film fiksi dan non fiksi. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Menurut Effendy (1986;239), film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik. Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan 7

gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat. Ketika menonton film penonton seakan-akan dapat menembus ruang dan waktu yang dapat menceritakan kehidupan dan bahkan dapat mempengaruhi audiens. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu (Effendy, 1986:134). Melaui film kita dapat mengerti pesan apa yang terkadung. 2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble, 1986 (dalam Nurudin, 2013:8-9) sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengendalikan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui meida modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik public. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik public. 4. Sebagai sumber, komunikator media massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidakberasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 8

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau public di mana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis kemonukasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed). Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media mampu menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas. 2.2 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah lakon (cerita) gambar hidup. Menurut definisi film melalui UU No. 8/1992 film adalah karya cipta dan seni yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan atas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita vidio, piringan vidio dan/atau berhak atas hasil penemuan 9

teknologi lainnya dalam Film GIE dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dengan sistem proyeksi mekanik dan lain sebagainya. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam film adalah menggunakan mekanisme lambang lambang yang ada pada pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya Menurut Effendy (1986;239) film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik. Film merupakan sebuah media penyampaian pesan kepada masyarakat. Dengan menggunakan film, pesan akan lebih mudah tersampaikan tergantung bagaimana penerima menangkap. Karena pada dasarnya unsur komunikasi terdiri dari komunikator, pesan, komunikan, media, dan efek (feedback). Onong Uchjana Effendy (2008:6) beberapa pembuatan dasar film menawarkan pesan politik, mencerminkan nilai-nilai sosial. Film sendiri menpunyai sifatnya masing-masing, agar pesan yang di sampaikan dapat dipahami, teknologi menjadi salah satu penunjang bagaimana hasil film nantinya. Tumbuh dan berkembangnya film sangat bergantung pada tekhnologi dan paduan unsur seni sehingga menghasilkan film yang berkualitas (McQuail,1997:110). Berdasarkan sifatnya film dapat dibagi atas : 10

1. Film cerita (Story film),film yang mengandung suatu cerita, yang lazim dipertunjukan di gedung gedung bioskop yang dimainkan oleh para bintang sinetron yang tenar. Film jenis ini didistribusikan sebagai barang dagangan dan diperuntukan untuk semua publik. 2. Film berita (News film), adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar benar terjadi, karena sifatnya berita maka film yang disajikan pada publik harus mengandung nilai berita ( Newsvalue ). 3. Film documenter, film documenter pertama kali diciptakan oleh John Giersonyang mendefinisikan bahwa film dokumenter adalah Karya cipta mengarah kanyataan ( Creative treatment of actuality) yang merupakan kenyataan kenyatan yang menginterprestasikan kenyataan. Titik fokus dari film dokumenter adalah fakta atau peristiwa yang terjadi, bedanya dengan film berita adalah film berita harus mengenai sesuatu yang mempunyai nilai berita atau newsvalue. 4. Film cartoon, Walt Disney adalah perusahaan kartun yang banyak menghasil berbagai macam film karton yang terkenal samapai saat ini. Timbulnya gagasan membuat film kartun adalah dari seniman pelukis. Serta ditemukannya cinematografi telah menimbulkan gagasan untuk menghidupkan gambar gamabar yang mereka lukis dan lukisan itu menimbulkan hal hal yang bersifat lucu. 2.3 Film Sebagai Komunikasi Massa Film saat ini sangat berperan penting dalam media penyampaian pesan. Film sebagai media massa antara lain dalam hal jangkauan, realism, pengaruh emosional, dan popularitas yang hebat. Film juga memiliki kemampuan dalam menjangkau sekian banyak orang dalam waktu singkat atau panjang tanpa kehilangan kredibilitas. 11

Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, Film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak (Muving Picture). Menurut Effendi 1986 ; 239) film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik. Effendy (2000:207) mengemukakan bahwa teknik perfilman, baik peralatannya maupun pengaturannya telah berhasil menampilkan gambar gambar yang semakin mendekati kenyataan. Dalam suasana gelap dalam bioskop, penonton menyaksikan suatu cerita yang seolah-olah benar benar terjadi dihadapannya. Film adalah fenomena sosial, psikologi, dan estetika yang kompleks yang merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata dan musik. Sehingga film merupakan produksi yang multi dimensional dan kompleks. Kehadiran film di tengah kehidupan manusia dewasa ini semakin penting dan setara dengan media lain. Keberadaannya praktis, hampir dapat disamakan dengan kebutuhan akan sandang pangan. Dapat dikatakan hampir tidak ada kehidupan sehari hari manusia berbudaya maju yang tidak tersentuh dengan media ini. Gagasan untuk menciptakan film adalah dari para seniman pelukis. Dengan ditemukannya cinematography telah minimbulkan gagasan kepada mereka untuk menghidupkan gambar - gambar yang mereka lukis. Dan lukisan lukisanitu bias menimbulkan hal yang lucu dan menarik, karena dapat disuruh memegang peran apa saja, yang tidak mungkin diperankan oleh manusia. Si tokoh dalam film kartun dapat dibuat menjadi ajaib, menghilang menjadi besar atau menjadi kecil secara tiba tiba ( Effendy, 2000:211 216 ). 12

2.4 Kritik Sosial dalam Film Kritik berasal dari bahasa Yunani yaitu krinein yang berarti mengamati, membanding, dan menimbang. Kata sosial dalam hal ini berhubungan dengan interaksi masyarakat dengan langsung. Interaksi yang di lakukan oleh masyarakat mengacu terhadap permasalahan yang ada dan menyangkut orang dan sering disebut kepentingan umum, atau kepentingan khalayak. Kritik sosial merupakan bentuk penilaian terhadap masyarakat tentang sebagaimana komunikasi berjalan sebagai fungsi yang mengontroldalam mengendalikan system yang ada dalam kehidupan masyarakat, Karena juka komunikasi yang terjadi mengalami miss communitation antara pemerintah dan masyarakat maka akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, misalnya demo atau lainnya. Menurut Soerjono Soekanto (2012: 179) system pengendalian sosial (social control) sering kali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, tetapi sebenarnya pengendalian sosial yakni tercakup segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak, yang berfisat mendidik, mengajak dan membangun untuk kebaikan bersama. Misalnya menaati peraturan dan mematuhi kaidah-kaidah sosial yang berlaku di masyarakat. Didalam sebuah film, terdapat sebuah pesan yang terkandung didalamnya oleh sipembuat film, meliputi pesan moran, sosial, memotivasi bahkan kritik sosial. Film sebagai media yang efektif dalam penyampaian pesan, terutama pesan kririk sosial. Bahkan beberapa film saat ini banyak yang membahas kritik sosial terhadap pemerintah, politik, dsb. 2.5 Kritik Sosial Dalam Politik Kritik sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat, kritik sosial merupakan hal yang penting dalammemelihara sistem sosial. Kritik sosial muncul 13

ketika terjadi ketidakpuasan seseorang terhadap realitas kehidupan yang dinilai tidak selaras. Kritik sosial dapat disampaikan secara langsung dan tidak langsung. Demonstrasi atau unjuk rasa merupakan salah satu bentuk kritik sosial yang disampaikan secara langsung. Sedangkan kritik sosial yang tidak langsung. Kritik sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam usaha setiap masyarakat untuk meneruskan nilai - nilai sosialnya, individu yang mengadakan sosialisasi akan merasakan kontrol sosial, hal mana merupakan tekanan pertama bagi dirinya..melalui kontrol sosial inilah setiap masyarakat berusaha mempertahankan keseimbangan sosialnya ( Susanto, 1985: 7). Oleh sebab itu sebagaimana yang di jelaskan, pemerintah selaku yang mempunyai wewenang untuk mengatur serta mengontrol agar berjalan sesuai apa yang di harapkan, tentunya untuk kebaikan masyarakat. Dalam menanggapi kesenjangan yang terjadi, ekonomi menjadi hal yang utama. Karena menyangkut hidup masyarakat. 2.6 Pesan dalam Film Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, komunikasi baik lisan maupun tulisan, yang dikirim dari satu orang ke orang lain. Pesan menjadi inti dari komunikasi yang terjalin. Pesan yang di sampaikan kepada komunikan tentunya harus jelas, Karena jika komunikator tidak bias menyampaikan pesan yang di maksud, makan akan berbeda makna yang di sampaikan. Jika itu terjadi makan akan terjadi kesalahpahaman mengenai makna yang di sampaikan. Dalam film penyampaian pesan sangat lah penting, harus disusun secara sistematis, menarik dan, mudah di mengerti, agar pesan yang di maksud tersampaikan dengan jelas. Salah satunya ialah pesan kritik 14

dalam film, kritik sosial merupakan sebuah inovasi, artinya kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru di samping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam usaha setiap masyarakat untuk meneruskan nilai - nilai sosialnya, individu yang mengadakan sosialisasi akan merasakan kontrol sosial, hal mana merupakan tekanan pertama bagi dirinya..melalui kontrol sosial inilah setiap masyarakat berusaha mempertahankan keseimbangan sosialnya ( Susanto, 1985: 7 ). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kritik sosial merupakan suatu kritikan, masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, atau pun penilaian terhadap sesuatu yang dinilai menyimpang atau melanggar nilainilai yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto (2012:179) sistem pengendalian sosial (social control) sering kali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, tetapi sebenarnya pengendalian sosial yakni tercakup segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak, yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku. Hal ini berarti kritik bisa diartikan sebagai bentuk tanggapan yang terkadang disertai dengan pertimbangan baik buruknya suatu hasil atau bisa di sama artikan dengan pendapat. Pesan moral yang terdapat dalam sebuah film akan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan penonton pada film tersebut. Adapun beberapa contoh pesan moral dari sebuah film yaitu : sosial, budaya, pendidikan, religi, politik. 2.7 Pemahaman Tentang Sistem Masyarakat Menurut Miriam Budiardjo (2013:53) setiap Negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi 15

seluruh penduduk di dalam wilayahnya. Dengan kata lain, pemerintah di sini bisa diartikan sebagai sekelompok orang yang membentuk suatu suatu sistem dan menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu Negara. Sub kategori sasaran kritik kepada pemerintah dibatasi dengan kritikan, sindiran dan tanggapan yang ditujukan menyangkut segala elemen pemerintahan baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Tidak sedikit masyarakat yang menyampaikan pesan kritiknya mengenai sosial, ekonomi dan budaya melaui film, yang dimana pesan tersebut di kemas dengan sistemmatis dan berdasarkan fakta yang ada. Dengan data-data yang sudah terkumpul, maka mulai menyusun menjadi sebuah film dengan tujuan pesan kritik yang di sampikan dapat di mengerti dan di pahami oleh masyarakat. Masyarakat ialah sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati. Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Masyarakat sederhana yaitu sekumpulan masyarakat dengan pola pikir yang kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan saja sedangkan masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunya pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya di masa mendatang bersama orang-orang di sekitarnya meskipun tidak berada dalam golongan yang sama. Masyarakat awalnya terbentuk dari sekumpulan orang saja. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga lalu kemudian berangsur-angsur dari sekeluarga membentuk RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun kemudian berkembang menjadi beberapa Kecamatan lalu menjadi Kabupaten, Provinsi hingga akhirnya membentuk sebuah Negara. 16

2.8 Definisi Konseptual Konsep secara umum dapat didefinisikan sebagai abstraksi atau representasi dari suatu objek atau gejala sosial. Konsep menempati posisi yang sangat penting dalam penelitian ilmu sosial, termasuk didalam analisis isi kuantitatif (Eriyanto, 2011:175). Adapun yang menjadi objek dari konsep penelitian ini adalah Pesan Kritik sosial didalam film. a. Pesan Kritik Sosial: Sebuah pesan yang dikemukakan baik dalam bentuk dialog atau narasi pesan kritik langsung mengarah pada pemerintah atau masyarakat b. Film: Media komunikasi yang bersifat audio visual. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berjudul Representasi Nasionalisme Dalam Film GIE karya Riri Riza (Analisis Semiotika Roland Barthes) karya Bayu A an Saputra. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan tanda-tanda yang merepresentasikan nasionalisme yang ditampilkan melalui film GIE. 2. Untuk mendeskripsikan pesan-pesan yang bermakna nasionalisme yang terdapat dalam film GIE..peneliti menarik beberapa referensi dari penelitian-penelitian terdahulu diantaranya Analisis Isi Kritik Sosial Dalam Film Dokumenter Dibalik Hotel karya Ahmad Kurniawan. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.Adakah kritik social dalam film documenter Dibalik Hotel. 2. Seberapa besar kritik social dalam film yang berjudul Dibalik Hotel. Penelitian terdahulu lainnya adalah KEKERASAN DALAM PROGRAM ANAK (Analisis Isi Kuantitatif Adegan Kekerasan Dalam Film Kartun Spongebob Squarepants) Karya NOPRI KOSUMA WIJAYA. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 17

Bagaimana frekuensi adegan kekerasan yang terdapat dalam film Spongebob Squarepants di Global TV dalam periode tanggal 01 Mei - 08 Mei 2013. Perbedaan Penelitian 1. Pada penelitian Bayu A an Saputra, menggambarkan sosok GIE dan pesan, tanda, gambar melalui metode semiotik. 2. Pada penelitian kekerasan pada program anak karya Nopri Kosuma, menunjukkan bahwa ada adegan kekerasan pada program anak. 3. Pada penelitian Dibalik Hotel, peneliti menggunakan Film bergenre Dokumenter Sebagaimana yang sudah di jelaskan di atas, ada beberapa persamaan serta yang terkandung, salah satunya adalah sama sama menggunakan pesan kritik sosial, namu peneliti membedakan dengan kategorisasi serta sub indikatornya. Sedangkan yang Representasi Nasionalisme Dalam Film GIE karya Riri Riza (Analisis Semiotika Roland Barthes) karya Bayu A an Saputra, sama-sama menggunakan film GIE namun berbeda penelitian, dimana penelitian ini menggunakan, Pesan Kritik Sosial, dengan menggunakan metode Analisis isi, sedangkan Bayu A an Saputra menggunakan Representasi Nasionalisme dengan menggunakan metode semiotik. 18