BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5gr% pada trimester II (Prawiroharjo, 2006). Anemia pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran, partus prematurus, inersia uteri, partus lama, atonia uteri, syok, dan infeksi (Mochtar, 1998). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) survei terakhir tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Jawa Tengah AKI sebesar 97,96 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Berdasarkan laporan Puskesmas jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2009 sebanyak 22 kasus dari 25.739 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 85,47%. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mengidentifikasi kejadian ibu anemia, pada tahun 2007 berjumlah 25%, pada tahun 2008 berjumlah 25 %, dan pada tahun 2009 berjumlah 25%, menunjukkan trend kejadian anemia tidak mengalami penurunan, sehingga masih menjadi masalah pada (Depkes 2008 ; Depkes, 2009 ; Dinkes, 2007 ; Dinkes, 2008 ; Dinkes, 2009). 1
2 Penyebab anemia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu a) Sosial ekonomi, perekonomian yang rendah akan mempengaruhi biaya dan daya beli konsumsi ibu untuk memenuhi kecukupan gizi (Manuaba, 1998) ; b) Kurang gizi (malnutrisi), malnutrisi pada dinilai dengan pengkuran LILA <23,5 cm. Malnutrisi dapat di sebabkan karena pola makan pra konsepsi yang tidak baik, sehingga tubuh saat hamil dalam kondisi kurang mampu untuk proses kehamilan, akan tetapi dapat ditanggulangi dengan cara selama kehamilan ibu mengkonsumsi makanan sesuai dengan anjuran gizi. Agar kehamilan dapat berlangsung dengan baik, tanpa komplikasi (Manuaba, 1998). c) Diit yang salah, diit yang salah ini dapat menyebabkan besi dalam tubuh selama kehamilan mengalami kekurangan, sehingga dapat menyebabkan anemia (Mochtar, 1998). ; d) Adanya gangguan penyerapan atau malabsorpsi, tubuh tidak dapat menyerap zat besi yang di butuhkan semasa hamil (Mochtar, 1998). ; e) Anemia disebabkan karena, penyakit kronik (cacing usus, malaria TB) yang mengganggu proses pembentukan sel darah merah. Keberadaan cacing usus ini menyebabkan peningkatan penghancuran sel darah merah yang tidak diimbangi dengan pembentukan sel darah merah dengan baik (Mochtar, 1998). ; f) Pengetahuan, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya tablet zat besi untuk kehamilan menyebabkan ibu tidak terlalu tertarik untuk mengkonsumsi tablet Fe yang sebenarnya sangat di butuhkan oleh tubuh ibu selama masa kehamilan (Notoatmodjo, 2010). ; g) Pendidikan, pengaruh pendidikan terhadap kejadian anemia terletak pada
3 kepatuhan meminum tablet Fe dan pola makan yang akan kaya zat besi (Notoatmodjo, 2010). Data yang didapatkan di BPS Natalia pada tahun 2010-2011 sebanyak 113 yang melakukan Antenatal Care (ANC), yang terdiri dari trimester I, II, dan III. Dari 113 yang melakukan ANC 38 atau 28,5 % diantara menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan 40 atau 30% diantaranya menderita anemia. Kejadian KEK dan anemia tersebut didukung oleh status sosial yang kurang dengan pekerjaan suami sebagai buruh atau pekerja pabrik. Berdasarkan data diatas, perlu dilakukan penelitian tentang hubungan pendapatan perkapita keluarga dan status gizi dengan anemia pada di BPS Natalia Genuksari B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan pendapatan perkapita keluarga dan status gizi dengan anemia pada di BPS Natalia Genuksari? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pendapatan perkapita keluarga dan status gizi dengan Anemia pada di BPS Natalia Genuksari? 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pendapatan perkapita keluarga di BPS Natalia Genuksari.
4 b. Mendeskripsikan status gizi di BPS Natalia Genuksari. c. Mendeskripsikan anemia di BPS Natalia Genuksari. d. Menganalisis hubungan pendapatan perkapita keluarga dengan anemia di BPS Natalia Genuksari. e. Menganalisis hubungan status gizi dengan anemia di BPS Natalia Genuksari. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya. 2. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka upaya pencegahan dan pengobatan Anemia. 3. Manfaat bagi Peneliti Wadah latihan untuk memperoleh ilmu dalam rangka penerapan yang telah di terima selama masa kuliah. 4. Manfaat bagi lahan Penelitian Sebagai bahan masukan perencanaan dan penanggulangan faktor yang mempengaruhi kejadian Anemia pada. E. Keaslian Penelitian Perbedaan dengan penelitian sebelumnya : 1. bebas Pada penelitian ini variabel bebas nya adalah status gizi dan pendapatan, sedang penelitian Hidayati (2009) variabel bebasnya
5 adalah frekuensi ANC, Budiarti, (2009) variabel bebasnya adalah pengetahuan tentang zat besi, dan milik Mei, (2009) variabel bebasnya adalah jarak kehamilan. 2. Responden Pada penelitian ini repondennya semua trimester I, II, dan III, sedang Hidayati, (2009) dan Budiarti, (2009) respondennya sama sama Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti dan judul Jenis penelitian dan populasi serta sampel 1 Ika hidayati Hubungan frekuensi antenatal care (ANC) dengan kejadian anemia pada di puskesmas Mangkang kota Semarang tahun 2009 idependen : frekuensi ANC selama kehamilan dependen : anemia pada Jenis penelitian yang digunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Hasil penelitian Ada hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian anemia 2 Milani Budiarti Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang zat besi dengan kejadian anemia di puskesmas Mangkang kota Semarang 2009 independen : pengetahuan tentang zat besi depenpen : kejadian anemia pada Jenis penelitian yang digunakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional Ada hubungan antara pengetahuan tentang zat besi dengan kejadian anemia 3 Hamidah Mei Hawa Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia independen : jarak kehamilan Jenis penelitian yang digunakan analitik dengan Ada hubungan antara jarak kehamilan
6 pada di puskesmas Lamper Tengah kota Semarang 2009 dependen : anemia pada pendekatan retrospektif dengan kejadian anemia
7