III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian menggunakan ayam Sentul fase layer berumur 40 minggu sebanyak 20 ekor. Ayam dibagi kedalam 5 jenis perlakuan dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Bobot badan ayam memiliki koefisien variasi sebesar 9,30 % (Lampiran 1). 3.1.2 Kandang Percobaan Kandang yang digunakan adalah kandang individu sebanyak 20 unit kandang percobaan. Ayam Sentul dibagi secara acak ke dalam 20 unit kandang, setiap kandangnya berisi satu ekor ayam. Kandang yang dipergunakan adalah sistem cage dengan ukuran 22 cm 40 cm 40 cm terbuat dari bambu. Setiap kandang dilengkapi tempat pakan dan tempat air minum. 3.1.3 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Timbangan duduk dengan kapasitas 5000 gr yang digunakan untuk menimbang bahan pakan dengan ketelitian 20 gr. 2) Timbangan digital berkapasitas 5000 gr dengan ketelitian 0,1 gr untuk menimbang ransum dan telur 3) Hammer mill digunakan untuk menggiling bahan pakan 4) Tempat pakan memanjang dan tempat minum memanjang (hanging)
5) Lampu digunakan untuk penerangan ayam pada malam hari 6) Kamera untuk dokumentasi kegiatan penelitian 7) Laptop dan software digunakan untuk mengolah data hasil penelitian 8) Alat tulis digunakan untuk mencatat semua data yang diperoleh dari hasil penelitian. 9) Kertas label untuk memberikan tanda pada setiap perlakuan. 10) Egg tray untuk tempat telur. 11) Egg Yolk Color Chart untuk mengukur warna yolk 3.1.4 Bahan Pakan Penyusun Ransum Ransum dibuat berdasarkan standar kebutuhan kandungan protein dan energi metabolis ransum untuk ayam Sentul fase layer adalah kandungan protein 15 % dan energi metabolis 2750 kkal/kg (Widjastuti, 1996). Bahan pakan diperoleh dari Poultry Shop Missouri di Bandung sedangkan limbah udang dibeli dari daerah Cirebon. Ransum diberikan sebanyak 100 g/hari/ekor. Kandungan nutrien bahan penyusun ransum dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Energi Metabolis dan Nutrien Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lis Met (Kkal/kg)..(%).. J. Kuning 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,24 0,18 Dedak Halus 1630 12,00 13,00 12,00 0.12 0,21 0,71 0,27 Bkl. Kedelai 2240 44,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 T. Ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 PFLU * 2614 39,29 7,03 7,79 6.81 2,83 3,04 1,46 T.Tulang - - - - 29,00 14,00 - - CaCO3 0,00 0,00 0,00 0,00 40,00 0,00 0,00 0,00 Grit - - - - 30,87 1,11 - -
Sumber: Abun, dkk (2015) *Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (2017) 3.1.5 Susunan Ransum Penelitian Ransum yang diberikan pada ayam Sentul umur 40 minggu merupakan ransum hasil campuran atau formulasi peneliti dalam bentuk mash. Ransum disusun berdasarkan standar kebutuhan kandungan protein dan energi metabolis, seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Formulasi Ransum Percobaan No Bahan Pakan R0 R1 R2 R3 R4.. (%).. J.Kuning 63,00 62,68 62,37 62,06 61,74 2 B.Kedelai 7,50 7,463 7,433 7,388 7,35 3 Dedak Padi 14,25 14,18 14,10 14,04 13,97 4 PFLU 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 5 T. Ikan 8,00 7,96 7,92 7,88 7,84 6 T. Tulang 2,50 2,49 2,48 2,46 2,45 7 Grit 2,50 2,49 2,48 2,46 2,45 8 CaCO3 2,25 2,24 2,22 2,21 2,20 Jumlah 100 100 100 100 100 Keterangan: PFLU= Produk Fermentasi Limbah Udang
Tabel 3. Kandungan Energi Metabolis dan Nutrien Ransum Percobaan Kandungan Nutrien R0 R1 R2 R3 R4 Kebutuhan EM (kkal/kg) 2761 2760 2759,5 2759 2758 2750* Protein Kasar (%) 15,07 15,18 15,31 15,43 15,55 15* Lemak Kasar (%) 5,097 5,107 5,115 5,127 5,136 5,0-7,0** Serat Kasar (%) 3,5 3,521 3,542 3,565 3,586 3,0-6,0** Ca (%) 3,066 3,087 3,104 3,119 3,139 2,75-3** P (%) 0,804 0,815 0,825 0,834 0,845 0,70-0,90** Lisin (%) 0,99 1 1,01 1,021 1,031 0,70** Metionin (%) 0,345 0,35 0,356 0,361 0,367 0,3** Keterangan : *Kebutuhan berdasarkan Widjastuti, T (1996). **Zainuddin (2006) 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahap sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan penelitian Persiapan penelitian berupa : a. Pembersihan kandang, bahan dan alat yang digunakan pada saat penelitian. b. Penyusunan formulasi ransum dan penyediaan bahan pakan yang dibutuhkan selama penelitian. c. Pembuatan ransum 1. Menggiling bahan pakan Menggiling bahan pakan menggunakan hammer mill dengan screen ukuran 5 mm. dalam proses ini harus diperhatikan dan dijaga agar tidak ada bahan yang terbuang.
2. Penimbangan dan Pencampuran Bahan a) Menimbang bahan baku yang telah di giling sesuai dengan kebutuhan penelitian b) Teknik pencampuran bahan- bahan baku menggunakan mixer. d. Penyediaan produk fermentasi limbah udang Prosedur fermentasi limbah udang dapat dilihat pada Lampiran 1. e. Pelleting ransum Ransum yang sudah di mixer lalu dibuat dalam bentuk pellet agar lebih homogen antara produk fermentasi limbah udang dengan bahan baku lainnya, hasil dari pelleting dibuat bentuk mash. f. Penyediaan jumlah ayam yang dibutuhkan selama penelitian sebanyak 20 ekor ayam Sentul fase layer umur 40 minggu 2. Tahap Pelaksanaan penelitian Sebelum dilakukan penelitian, bobot badan ayam di timbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot awalnya. Setelah itu ayam di masukan ke dalam kandang individu (Individual cage) yang sudah di beri kode acak pada setiap perlakuan dan ulangan dengan jumlah satu ekor ayam tiap unit percobaannya, untuk menghindari kesalahan saat penelitian, setiap kandang diberi label yang ditempel di depan kandangnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 45 hari. Pembiasaan pakan dilakukan pada 3 hari pertama. Hari ke 4 hingga hari ke 45 dilakukan pengamatan. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum.
3. Tahap pengambilan Data Data konsumsi pakan, konsumsi protein dan bobot telur diambil setiap hari sedangkan warna kuning telur diamati 3 kali yaitu pada tanggal 31 Oktober 2018, 15 November 2018 dan 30 November 2018. 3.2.2 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah imbangan efisiensi protein dan warna kuning telur dengan rumus secara berturut- turut sebagai berikut: 1) Konsumsi Pakan Konsumsi pakan (g) adalah jumlah pakan diberikan dikurangi pakan sisa Konsumsi pakan (g) = Pakan awal (g) Sisa Pakan (g) 2) Konsumsi Protein Konsumsi protein (g) adalah jumlah protein yang dikonsumsi oleh ayam dan dihitung dengan rumus menurut Tillman, dkk., (1998) sebagai berikut: Konsumsi protein (g) = Konsumsi pakan (g) x Kadar PK ransum (%) 3) Bobot telur Bobot telur ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. 4) Imbangan Efisiensi protein adalah perbandingan antara bobot telur dengan konsumsi protein. Bobot telur IEP = Konsumsi Protein
5) Skor kuning telur Skor kuning telur diukur dengan menggunakan Egg Yolk Color Chart dengan skala 1-15 Gambar 2. Egg Yolk Color Chart 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik 1) Rancangan Percobaan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga total 20 unit percobaan. Berikut perlakuan yang dilakukan, yaitu : R0 = Ransum tanpa produk fermentasi limbah udang R1 = Ransum mengandung produk fermentasi limbah udang 0,5% R2 = Ransum mengandung produk fermentasi limbah udang 1,0 % R3 = Ransum mengandung produk fermentasi limbah udang 1,5% R4 = Ransum mengandung produk fermentasi limbah udang 2,0 %
Berdasarkan Gasperz (1995) model matematika untuk Rancangan Acak Lengkap adalah sebagai berikut: Yij = + αi + ij i = 1, 2, 3, 4... t dengan : j = 1, 2, 3, 4, 5.. n Yij = respon terhadap perlakuan ke-i ulangan ke-j = Nilai tengah populasi τi = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Pengaruh galat atau acak percobaan (kesalahan percobaan) pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j. (t = banyaknya perlakuan, n = banyaknya ulangan) Diasumsikan bahwa ij menyebar normal dan bebas dengan nilai tengah 0 dan ragam. Hipotesis : 2 H0 : R3 R1; R3 R2; R3 R4; R3 R5, R3 memberikan respon lebih kecil atau sama dengan perlakuan lainnya H1 : R3>R1; R3>R2; R3>R4; R3>R5, R3 memberikan respon lebih tinggi terhadap Imbangan efisiensi protein dan warna kuning telur. Selanjutnya data nilai imbangan efisiensi protein dan warna kuning telur di uji dengan sidik ragam pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit F0,05 Perlakuan (R) (R-1) = 4 JKR KTR KTR KTG Galat (G) R(U-1) = 15 JKG KTG Total (U.R 1) = 19 JKT
Keterangan: db : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah G : Galat R : Perlakuan U : Ulangan Kaidah Keputusan: 1). Jika Fhit < Ftabel: terima H0 tolak H1, artinya perlakuan tidak berbeda nyata terhadap imbangan efisiensi protein dan warna kuning telur ayam Sentul 2). Jika Fhit > Ftabel: tolak H0 terima H1, artinya perlakuan berbeda nyata terhadap imbangan efisiensi protein dan warna kuning telur ayam Sentul. Apabila hasil yang diperoleh signifikan, untuk menguji perbedaan perlakuan menggunakan uji tukey dengan rumus : ԝ = գᵅ (р, fₑ)s y S y = KTG r Keterangan : S y = Standard error r = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat p = Perlakuan գᵅ = Nilai tabel uji tukey fₑ = Derajat bebas galat Selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan HSD d HSD, maka tidak berbeda nyata antar perlakuan d > HSD, maka berbeda nyata antar perlakuan atau sedikitnya ada satu pasang perlakuan yang berbeda.
Data yang diperoleh dianalisa menggunakan metode polinomial ortogonal. Hasil akhirnya digunakan untuk mengetahui hubungan antara peubah perlakuan (Y) dan peubah perlakuan (X) seperti sebagai berikut : Y = α + β1x + β2x 2 +. + βnx n Keterangan : α β1 = Intersepsi = Koefisien regresi parsial yang berasosiasi dengan derajat polinomial ke-i hingga ke-n Y X = Respon = Perlakuan Tabel 5. Analisis Ragam Polinomial Ortogonal Sumber Keragaman Db JK KT Statistik Uji F Perlakuan Linier Kuadratik Kubik Kuartik t 1 1 1 1 1 JKP JKP1 JKP2 JKP3 JKP4 KTP KTP1 KTP2 KTP3 KTP4 F F1 F2 F3 F4 Galat Percobaan Sisa JKG KTG Total n - 1 JKT Kaidah keputusan : 1) Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya nilai rata-rata antar perlakuan tidak berbeda nyata (non significant), maka terima H0 dan tolak H1. 2) Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya nilai rata-rata antar perlakuan berbeda nyata (significant), maka tolak H0 dan terima H1.
Hasil analisis varian tersebut akan dilihat signifikan antar sumber keragaman. Sumber keragaman yang memiliki signifikan tertinggi yang akan dicari bentuk persamaan dan bentuk kurva yang akan membantu dalam membahas hasil penelitian. 2) Tata Letak Percobaan Salah satu prinsip dalam sebuah penelitian adalah dilakukannya pengacakan. Pengacakan dimaksudkan bahwa setiap unit percobaan yang memiliki kesempatan yang sama mendapatkan suatu perlakuan tertentu. Tata letak percobaan dalam penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tata Letak percobaan 1 R3 2 R1 3 R2 4 R3 5 R0 6 R1 7 R0 8 R1 9 R1 10 R3 11 R2 12 R4 13 R0 14 R2 15 R0 16 R3 17 R2 18 R4 19 R4 20 R4