BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:588), konsep

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius yang kemudian

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan karya seni tulis yang diciptakan seorang pengarang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep digunakan sebagai dasar penelitian yang menentukan arah suatu topik pembahasan. Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Novel Menurut Abdul Rozak, Zaidan,dkk. (2007:136) novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan; mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik lisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan. Novel dibuat berdasarkan hasil rekayasa imajinasi pengarang atau berdasarkan kehidupan nyata seseorang yang diangkat untuk dapat dijadikan sebagai sebuah cerita. 2.1.2 Tokoh Tokoh adalah pelaku yang mengemban atau menjalankan peristiwa dalam cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita (Aminuddin, 2000:85). Tokoh utama merupakan pemeran dalam suatu cerita yang memegang peran penting atau utama. Tokoh senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam setiap halaman karya sastra. Karya sastra yang dimaksud dapat 5

berupa novel dan cerpen. Tokoh dalam karya sastra selalu mempunyai sikap, sifat, tingkah laku, atau watak-watak tertentu. 2.1.3 Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambaran adalah uraian, keterangan, atau penjelasan terhadap sesuatu hal. 2.1.4 Pemikiran Modern Menurut Alex Inkeles (dalam Weiner, 1986:88), pemikiran modern adalah proses berpikir dan bertindak dengan cara-cara tertentu mengikuti arus perkembangan zaman. Berpikir modern berarti menerima segala bentuk perubahan dari mulai proses berpikir dan bertindak sesuai perkembangan zaman. 2.1.5 Psikologi Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara umum, psikologi berarti ilmu jiwa. Gardner (dalam Sarwono, 2010:6) mengartikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. 2.2 Landasan Teori Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori psikologi sastra dan teori modernisasi sebagai alat yang digunakan dalam menganalisis data penelitian. 6

2.2.1 Psikologi Sastra Psikologi sastra merupakan gambaran jiwa manusia yang diperlihatkan dalam bentuk tulisan. Pendekatan psikologi memiliki tiga pendekatan yaitu: 1. pendekatan ekspresif yang menekankan pengekspresian ide-ide ke dalam karya sastra, 2. pendekatan tekstual yang menekankan pada psikologi tokoh, 3. Pendekatan reseptif yang mengkaji psikologi pembaca (Endraswara, 2008:99). Objek dalam penelitian ini menekankan pada pendekatan tekstual yaitu melalui jiwa atau aspek psikologis tokoh yang ditampilkan dalam karya sastra itu. Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Menurut Sigmund Freud, ada tiga komponen kepribadian, yaitu Id yang selalu berprinsip mau memenuhi kesenangannya sendiri (pleasure principle), ego yang selalu berorientasi pada kenyataan (reality principle), dan super ego yang selalu berpatokan pada norma-norma yang baku (moral standard). Ketiga komponen tersebut menjadi dasar manusia untuk bergerak menyalurkan energi naluri ke dalam energi gerak untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya terjadi dalam kehidupan nyata dan pastinya juga terjadi dalam kehidupan dunia fiksi. Ketiganya juga saling berkaitan dalam membentuk totalitas dan tingkah laku manusia. Psikologi dan sastra keduanya berfungsi untuk memperkaya pengalaman manusia dan keduanya juga berusaha menyadarkan manusia untuk dapat mengenal dirinya sendiri. Fenomena sastra sebagai cermin kepribadian sastra merupakan karya kreatif dari sebuah proses pemikiran untuk menyampaikan ide, pengalaman dan sistem berpikir atau teori. 7

Maka dari itu, psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dapat diterapkan dalam kajian kesusateraan. Penganalisisan karya sastra dengan kajian psikoanalisa Sigmund Freud dilakukan untuk mengkaji pergolakan jiwa dalam tokoh karya sastra yang juga memiliki keinginan dan kebutuhan layaknya manusia dalam kehidupan nyata. Analisis Psikoanalisa digunakan karena tokoh-tokoh dalam karya sastra merupakan sebuah cerminan dari kehidupan nyata sehingga mampu mewakili perwatakan manusia yang diaplikasikan dalam bentuk cerita. Kegiatan mengkaji pergolakan jiwa tokoh karya sastra perlu pengamatan yang jeli dan teliti. 2.2.2 Teori Modernisasi Modernisasi sering ditandai dengan perubahan-perubahan, baik itu dari segi lingkungan, masyarakat, kebutuhan hidup, dan juga tingkah laku. Proses modernisasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Dengan adanya proses modernisasi, maka masyarakat dapat merasakan perubahan dalam sisi kehidupannya secara bertahap setiap waktunya. (Schoorl, 1980:2). Tantawi (2015:129) mengatakan bahwa modernisasi adalah perubahan nilai, yaitu dari nilai lama kepada nilai baru. Ini mengartikan bahwa nilai lama dianggap sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman sedangkan nilai baru dianggap lebih baik dan menguntungkan. Modernisasi melahirkan suatu sikap-sikap tertentu yang menandai manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat yang mengalami proses modernisasi ini disebut masyarakat modern. Menurut Alex Inkeles (dalam 8

Weiner, 1986), modern diartikan sebagai suatu kecenderungan individu dalam bertindak dengan cara-cara tertentu. Menurut Alex Inkeles, setidaknya ada sembilan tema yang mendasari definisi-definisi bagi manusia modern yaitu: 1. Penerimaan hal-hal Baru Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman baru dan keterbukaannya bagi pembaharuan dan perubahan. 2. Dunia Opini Memiliki kesanggupan untuk membentuk atau mempunyai pendapat mengenai sejumlah persoalan-persoalan dan hal-hal yang timbul disekitarnya maupun di dunia luar. a. Demokratis, dalam arti sadar akan keragaman sikap dan opini disekitarnyadan tidak menutup diri dengan menyangka bahwa semua orang mempunyai pendapat yang sama dengan dirinya. b. Menerima pendapat-pendapat yang berbeda tanpa perlu tegas atau keras menolaknya karena khawatir kalau pendapat-pendapat itu akan menghancurkan pandangan-pandangan dunianya. c. Tidak menerima opini secara otokratis dan hierarkis. Manusia modern mendengarkan ide-ide dari orang yang lebih tinggi kedudukannya ataupun lebih rendah kedudukannya. Ide dari pihak manapun didengar dan dihargai sama, serta hanya dinilai berdasarkan kualitas idenya saja. 3. Konsepsi Waktu a. Manusia modern berorientasi waktu kekinian dan masa depan, bukannya masa lampau. 9

b. Manusia modern selalu tepat waktu. c.manusia modern memiliki waktu-waktu tetap (terjadwal) sehingga hidupnyaterencana dan teratur. 4. Perencanaan Manusia modern menginginkan terlibat dalam perencanaan akan hal-hal yang berkaitan dengan hidupnya dan organisasi, serta menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. 5. Keyakinan akan Kemampuan Manusia Manusia modern percaya bahwa siapa saja mampu belajar menguasailingkungan agar mendukung dirinya dalam mencapai tujuan. 6. KemampuanMemperhitungkan Sesuatu Manusia modern mampu dalam memperhitungkan situasi ketika dihadapkan pada suatu masalah. Dengandemikian makakeberhasilan dalam menyelesaikan masalah bukan tergantung dari kualitas dan karakter seseorang, tetapikarena pendekatan yang digunakan oleh manusia untuk mengarahkan. 7. Harga Diri Manusia modern adalah manusia yang menyadari akan martabat atau kedudukan,baik dirinya maupun orang lain, sehingga akan memberikan penghargaan yangsesuai dengannya. 8. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Manusia modern akan lebih percaya pada hasil-hasil ilmu pengetahuan danteknologi. 10

Keadilan Manusia modern percaya bahwa ganjaran-ganjaran seharusnya diberikan sesuai dengan tindakan-tindakan, bukan karena hal-hal atau sifat-sifat yang dimiliki seseorang yang tidak ada hubungannya dengan tindakannya. Modernisasi tercipta dikarenakan adanya dorongan oleh keinginan untuk : a. Hidup praktis atau lebih nyaman. b. Meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi. c. Mendapatkan sesuatu lebih banyak (nilai tambah), lebih bermutu, lebih bagus, lebih hemattenaga, lebih baik. 2.3 Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi menggunakan teori yang berbeda, sedangkan dengan teori psikologi sastra belum pernah dikaji sebelumnya. Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah, karena pada dasarnya suatu penelitian berasal dari acuan yang mendasarinya. Untuk mengetahui keaslian penelitian ini, dipaparkan beberapa tinjauan pustaka yang telah dimuat dalam bentuk skripsi. Tinjauan pustaka tersebut sebagai berikut. Ayuatma Nirmala Utami, dkk. (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra membahas tentang kehidupan masyarakat di Desa Tanggir dengan segala permasalahannya yang cukup kompleks. Kesimpulan dalam novel ini adalah 11

seiring berkembangnya zaman, masuk dan menyatunya budaya luar dengan budaya Indonesia, Jawa, maupun Banyumas, banyak mempengaruhi perubahan sosial masyarakat. Keterlibatan Pambudi dalam pemerintahan desa Tanggir menjadikannya tokoh yang sangat berpengaruh dalam cerita. Sanis juga dianggap menarik karena karakternya sebagai gadis desa yang cantik, lugu, dan kisah cintanya dengan Pambudi yang berumur jauh diatasnya, serta nasibnya yang menjadi korban poligami Pak Dirga. Selain itu, muncul pula beberapa perubahan sosial di Tanggir. Masyarakat mulai berubah menjadi lebih konsumtif yang kemudian meluas menjadi permasalahan politik. Cerita tentang politik dianggap sangat menarik, politik merupakan satu hal yang tidak dapat terlepas dari kehidupan. Astoto Adi (2010) mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul Masyarakat Miskin Dalam Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masyarakat miskin dikategorikan dalam kelompok para petani, pemungut sampah, pengumpul gabah dan kuli bangunan. Keterbatasan lapangan kerja menjadi faktor utama masyarakat desa Tanggir memilih pekerjaan tersebut menjadi pekerjaan tetap mereka sehari-hari. Bakti Sutopo (2008) dalam jurnalnya yang berjudul Beberapa Jejak Kelisanan Dalam Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari: Perspektif Walter J. Ong membahas tentang sastra tulis yang dipengaruhi oleh tradisi lisan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dihasilkan dalam budaya tulis yang mendapatkan pengaruh unsur kelisanan. Unsur kelisanan yang dimaksud terdiri atas agonistik (hubungan 12

persaingan), homeostatis (penyeimbang), konservatif (bersifat tradisional), kopius (berlebihan), beralur episodik (secara alami) dan terdapat ajaran moral. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian terhadap novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra belum pernah dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian yang akan diteliti adalah tentang pemikiran modern tokoh utama dan yang membedakan penelitian ini terhadap penelitian terdahulu adalah teoriyang digunakan dalam menganalisis objek yang akan diteliti, yaitu novel Di Kaki Bukit Cibalak. Dengan demikian, keaslian atau kebenaran penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. 13