PIAGAM DEWAN KOMISARIS U N L O C K I N G P O T E N T I A L S

dokumen-dokumen yang mirip
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MANDOM INDONESIA TBK PASAL 1 DASAR DAN TUJUAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT TIRTA MAHAKAM RESOURCES Tbk

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS PT TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE Tbk. ( Pedoman Kerja Dewan Komisaris )

2 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE Tbk. ( Pedoman Kerja Direksi )

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DITETAPKAN TANGGAL 16 NOVEMBER 2017 OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

PIAGAM DIREKSI PT DUTA INTIDAYA, TBK.

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT METROPOLITAN LAND TBK

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT TOTAL BANGUN PERSADA TBK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT METROPOLITAN LAND TBK

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Pedoman Nominasi dan Remunerasi

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT BARA JAVA INTERNASIONAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Pedoman Kerja Komite Audit

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS. PT INDOSAT Tbk.

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Pedoman Direksi PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

Transkripsi:

PIAGAM DEWAN KOMISARIS U N L O C K I N G P O T E N T I A L S

PENDAHULUAN merupakan pedoman bagi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai organ dari struktur tata kelola Perseroan. beranggotakan individu yang telah lulus uji kelayakan dan kepatuhan, serta memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif, objektif, independen dan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. LANDASAN HUKUM 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi dan Emiten atau Perusahaan Publik 2. Peraturan Bursa Efek Indonesia 3. Anggaran Dasar Perseroan STRUKTUR KEANGGOTAAN 1. terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota, dengan 1 (satu) orang diantaranya adalah Komisaris Independen, dan 1 (satu) orang di antaranya diangkat menjadi Komisaris Utama atau Presiden Komisaris. 2. Dalam hal terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota. CARA PENUNJUKAN DAN MASA JABATAN 1. Anggota diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), untuk jangka waktu sampai dengan penutupan RUPS tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatan tersebut. 2. Anggota yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali. 3. Apabila jabatan anggota mengalami kekosongan posisi oleh sebab apapun, maka dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan sejak terjadi kekosongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi posisi tersebut. 4. Masa jabatan seorang anggota yang diangkat untuk mengisi kekosongan posisi adalah sisa masa jabatan anggota yang digantikannya. 5. Masa jabatan dapat berakhir apabila : dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi atau melanggar kriteria dan persyaratan sebagai anggota, atau masa jabatan telah berakhir. 6. Anggota berhak untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberikan pemberitahuan secara tertulik kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 7. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan pengunduran diri anggota atau untuk melakukan penggantian anggota yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi atau melanggar kriteria dan persyaratan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya surat pengunduran diri atau keputusan pemberhentian. Apabila Perseroan tidak menyelenggarakn RUPS dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan, maka pengunduran diri dan pemberhentian belum dapat diterima. 8. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri atau keputusan pemberhentian dan hasil penyelenggaraan RUPS. RANGKAP JABATAN 1. Anggota dapat merangkap jabatan sebagai : a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan b. Anggota paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain. 2. Dalam hal anggota tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota paling banyak pada 4 (empat) Emiten atau Perusahaan Publik lain. 3. Anggota dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota 4. Dalam hal terdapat peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur ketentuan mengenai rangkap jabatan yang berbeda dengan ketentuan dalam Peraturan OJK, berlaku ketentuan yang mengatur lebih ketat. 1

KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS 1. Setiap anggota maupun calon anggota wajib memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memiliki akhlak, moral yang baik dan cakap melakukan perbuatan hukum; b. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat : 1) Tidak pernah dinyatakan pailit; 2) Tidak pernah menjadi anggota komisaris atau direktur yang dinyatakan bersalah atau turut bersalah hingga menyebabkan suatu Perusahaan menjadi pailit; 3) Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau dewan komisaris yang merugikan keuangan Negara dan/atau berikaitan dengan sektor keuangan; dan 4) Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau dewan komisaris yang selama menjabat: a) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; b) Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan c) Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK. c. Mempunyai komitmen terhadap pengembangan Perseoran; d. Mempunyai komitmen dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Memiliki kompetensi yang layak dan sesuai dengan kedudukannya serta berupaya mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. 2. Bagi Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen periode berikutnya; b. Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; c. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; d. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan; e. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap Independen kepada RUPS; f. Pernyataan Independensi Komisaris Independen sebagaimana dimaksud di atas wajib diungkapkan dalam laporan tahunan; dan g. Dalam hal Komisaris Independen menjabat pada Komite Audit, Komisaris Independen yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya. 3. Pemenuhan kriteria tersebut wajib dimuat dalam surat pernyataan calon anggota Komisaris yang disampaikan kepada Perseroan untuk diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan. CUTI/BERHALANGAN SEMENTARA Untuk kelancaran pelaksanaan tugas serta kegiatan, maka ketentuan cuti atau berhalangan sementara Dewan Komisaris diatur sebagai berikut : 1. Dalam hal terdapat anggota yang berhalangan karena cuti maupun adanya hal-hal yang menyebabkan anggota tidak dapat menjalankan tugasnya dalam kurun waktu tertentu (berhalangan sementara), maka yang bersangkutan harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Presiden Komisaris dengan tembusan kepada seluruh anggota. 2. Untuk Presiden Komisaris Perseroan, pemberitahuan tertulis disampaikan kepada seluruh anggota. 3. Surat pemberitahuan cuti/berhalangan sementara yang dimaksud diatas harus mencantumkan jumlah hari cuti atau hari dimana anggota tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 4. Anggota yang cuti/berhalangan sementara harus memberikan surat kuasa kepada anggota Dewan Komisairs lainnya untuk mengambil keputusan (hak suara) dalam Rapat maupun rapat lainnya. 2

PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola Perseroan, setiap anggota harus memperhatikan dan menjunjung hal-hal berikut : 1. mematuhi standar etika Perseroan dan tidak diperbolehkan mengambil keuntungan atau memanfaatkan Perseroan secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan pribadi atau orang lain, ataupun menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi dan fasilitas lain yang ditetapkan. 2. harus menjadi contoh teladan bagi karyawan dalam penerapan pedoman etika dan tata perilaku Perseroan dan harus selalu patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku selama melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 3. melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen terhadap pemegang saham dan Direksi. 4. tidak diperbolehkan menyebarkan atau menyalahgunakan informasi penting yang diketahui selama menjabat sebagai. 5. tidak meminta imbalan atas rekomendasi atau pandangan yang diberikan kepada Direksi. 6. tidak diperbolehkan memberikan atau menerima sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada pejabat Negara atau individu yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. 7. tidak diperbolehkan mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah, yaitu penghasilan yang telah ditetapkan dan fasilitas. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. sebagai suatu majelis melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Direksi dalam menjalankan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan visi dan misi Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Dalam menjalankan pengawasan, wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab serta memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Menyelenggarakan Rapat secara berkala, sekurang kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. 4. Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi melalui Rapat gabungan dan Direksi. 5. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS. 6. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku kepada RUPS. 3 7. Meneliti dan mengkaji laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi, sereta menandatangani laporan tersebut. Kajian terhadap laporan tahunan dilakukan sebelum pelaksanaan RUPS. WEWENANG 1. Memberikan persetujuan dan bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu. 2. Berdasarkan keputusan RUPS, dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu. 3. setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan, dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan keuangan kas dan lain-lain serta berhak mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 4. berhak mendapat penjelasan atas segala hal yang ditanyakan kepada Direksi. 5. dapat meminta penyelenggaraan RUPS. 6. Menyetujui Rencana Jangka Panjang Perseroan serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan yang disusun oleh Direksi. 7. berwenang untuk memberhentikan sementara anggota Direksi. 8. Dapat melakukan tindakan kepengurusan dalam keadaan tertentu dan jangka waktu tertentu. 9. Tiap anggota yang menjadi ketua atau anggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tambahan selain penghasilan sebagai anggota. BATASAN WEWENANG Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perseroan, kecuali hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3

RAPAT 1. Rapat wajib dilaksanakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. 2. Rapat sebagaimana dimaksud diatas, dapat dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota. 3. wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 4. Kehadiran anggota dalam rapat wajib diungkap dalam laporan tahunan Perseroan. 5. Pengambilan keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 6. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Namun, dalam hal ada anggota yang tidak menyetujui keputusan Rapat, anggota yang bersangkutan dapat membuat pernyataan tidak setuju dengan menyebutkan alasannya untuk selanjutnya dilekatkan pada Risalah Rapat. RISALAH RAPAT DEWAN KOMISARIS 1. Risalah Rapat wajib dibuat untuk setiap Rapat oleh salah seorang yang hadir dalam Rapat dan ditandatangani oleh anggota yang hadir. 2. Risalah Rapat wajib disimpan dan salinan Risalah Rapat disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. 3. Dokumen Risalah Rapat merupakan bukti sah atas keputusan yang diambil dalam rapat tersebut, baik untuk keperluan anggota, pemegang saham atau pihak ketiga. 4. Risalah Rapat setidaknya harus memuat hal-hal sebagai berikut : a. Tempat dan tanggal Rapat ; b. Agenda Rapat; c. Peserta rapat yang hadir; d. Pokok-pokok permasalahan yang dibahas pada rapat; e. Proses pengembalian keputusan terhadap permasalahan yang di bahas; f. Perbedaan pendapat yang terjadi pada saat proses pengambilan keputusan (jika ada); g. Keputusan-keputusan yang diambil; dan h. Tanda tangan peserta rapat. 5. Informasi terkait putusan hasil Rapat yang memerlukan tindak lanjut komite maupun unit terkait harus segera diteruskan kepada komite/unit yang bersangkutan untuk segera ditindaklanjuti. 6. Frekuensi kehadiran anggota dalam Rapat ikut dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan. PELAKSANAAN RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1. Inisiasi Rapat Gabungan dapat dilakukan oleh. 2. Rapat Gabungan dan Direksi dipimpin oleh Komisaris Utama, dan dapat digantikan oleh seorang Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Gabungan apabila Komisaris Utama berhalangan hadir. 3. Hasil Rapat Gabungan wajib dituangkan dalam risalah yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan. PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS Penilaian Kinerja dilakukan secara Self-Assessment minimal satu tahu sekali oleh para anggota. Kriteria Self-Assessment diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pencapaian program kerja ; 2. Tingkat kehadiran dalam Rapat ; dan 3. Signifikansi rekomendasi yang disampaikan kepada Direksi dan manajemen. 4

KEPEMILIKAN SAHAM 1. Setiap anggota diwajibkan untuk melaporkan kepada Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan terkait adanya kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas saham Perseroan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak terjadinya transaksi, untuk selanjutnya informasi tersebut dilaporkan oleh Sekretaris Perusahaan kepada OJK dan BEI. 2. Laporan sebagaimana dimaksud diatas, sedikitnya mencantumkan : a. Jumlah saham yang dibeli; b. Harga pembelian dan penjualan per saham; c. Tanggal transaksi; dan d. Tujuan dari transaksi 3. Ketentuan ini tidak berlaku bagi Komisaris Independen yang memang tidak diperkenankan untuk memiliki saham Perseroan. WAKTU KERJA wajib menyediakan waktu yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal bagi Perseroan. FUNGSI KHUSUS NOMINASI DAN REMUNERASI Perseroan menjalankan fungsi khusus yaitu fungsi Nominasi dan Remunerasi. A. FUNGSI NOMINASI Tanggung Jawab dalam Menjalankan Fungsi Nominasi 1. Memberikan rekomendasi mengenai : a. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota ; b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau. 2. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi. 3. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 4. Memberikan usulan calon anggota Direksi dan/atau yang memenuhi syarat untuk disampaikan kepada RUPS. Pelaksanaan Fungsi Nominasi 1. Menyusun komposisi dan proses Nominasi; 2. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; 3. Membantu pelaksanaan evaluasi kinerja Direksi dan/atau ; 4. Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota ; 5. Menelaah dan mengusulkan calon anggota Direksi dan/atau yang memenuhi syarat untuk disampaikan kepada RUPS. Penilaian Kinerja Direksi Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh secara berkala sebagai salah satu pelaksanaan fungsi Nominasi berdasarkan kriteria ataupun Key Performance Indicator (KPI) yang telah disepakati untuk menjadi tugas dan tanggung jawab Direksi. KPI secara umum mencakup, namun tidak terbatas pada : 1. Kontribusi kinerja individu Direksi terhadap kinerja Perseroan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan/atau kriteria lain yang ditetapkan oleh. 2. Kinerja kolektif Direksi mengenai prestasi Perseroan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan/atau kriteria lain yang ditetapkan oleh. 3. Pemenuhan tugas dan tanggung jawab Direksi. 4. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, baik secara individu maupun kolektif. 5. Penyelesaian atas isu-isu yang muncul per masing-masing Divisi maupun yang muncul dan menjadi permasalahan Perseoran. 6. Partisipasi anggota Direksi dalam rapat, termasuk kemampuan untuk berargumen dan menyampaikan solusi terkait dengan isu-isu strategis Perseroan. 5

B. FUNGSI REMUNERASI Tanggung Jawab dalam Menjalankan Fungsi Remunerasi 1. Memberikan rekomendasi mengenai : a. Struktur Remunerasi; b. Kebijakan atas Remunerasi; dan c. Besaran Remunerasi 2. Memberikan penilaian kinerja terhadap Direksi. Pelaksanaan Fungsi Remunerasi 1. Menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi dan ; 2. Menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan ; dan 3. Menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan. Penyelenggaraan Rapat Fungsi Nominasi dan Remunerasi 1. Rapat terkait peran dalam menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 2. Rapat dihadiri mayoritas dari jumlah anggota dimana salah satu dari mayoritaqs anggota tersebut merupakan Komisaris Independen. 3. Pelaporan hasil rapat fungsi Nominasi dan Remunerasi dibawa ke dalam Rapat untuk diajukan dan direkomendasikan kepada RUPS. 6