14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Perlengkapan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak ayam Lokal sebanyak 100 ekor yang berasal dari peternakan Jimmy Farm di Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu ransum komersil (BR1) dengan kandungan energi dan protein sebesar 2820 2920 kkal/kg dan 21% (Japfa Comfeed Indonesia, 2013). Kemudian minggu selanjutnya diberikan ransum penelitian lalu sebelum dimasukkan ke kandang, ayam terlebih dahulu ditimbang bobot badan awalnya dan memiliki rataan 155.48 serta memiliki koefisien variasi 14,72% (Lampiran 2). Ayam ditempatkan secara acak ke dalam 20 unit penelitian dengan masing-masing berisi 5 ekor. Setiap ekor ayam diberikan tanda di sayapnya berupa wingtag yang bertuliskan nomor ayam, 1 hingga 100 untuk memudahkan dalam pengamatan dan pengambilan data. 3.1.2 Perlengkapan Penelitian 1. Dua puluh unit kandang percobaan yang digunakan untuk pemeliharaan ayam. 2. Tempat pakan berbentuk hanging feeder digunakan untuk pakan ayam. 3. Tempat minum berbentuk hanging water digunakan untuk minum ayam. 4. Sekam dan koran digunakan litter dan alas ayam. 5. Lampu pijar 60 watt sebagai induk buatan (brooder) sekaligus penerangan. 6. Neraca digital dengan kapasitas maksimal 3 kg untuk menimbang berat ayam dan berat pakan
15 7. Alat tulis digunakan untuk mencatat bobot badan, konsumsi ransum dan FCR saat recording. 8. Termometer yang terdiri dari termometer ruangan dan termometer minimal maksimal untuk mengukur temperatur ruangan kandang. 9. Higrometer untuk mengukur kelembaban ruangan. 10. Peralatan kebersihan dan sanitasi kandang, diantaranya jas lab yang dipakai ketika memasuki kandang, serta ember, sikat, dan sabun antiseptik yang akan digunakan untuk mencuci tempat minum. 3.1.3 Perkandangan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang sistem litter dan unit kandang yang terbuat dari bahan bambu dan kawat berukuran 75 cm x 75 cm x 75 cm. Setiap unit kandang dilengkapi dengan tempat pakan (rounder feeder) dan tempat minum (round waterer). 3.1.4 Bahan Pakan dan Susunan Ransum Bahan pakan yang digunakan yaitu : tepung ikan, bungkil kedelai, jagung kuning, dedak halus, CaCO3, tepung tulang, minyak kelapa, dan premix. Kandungan nutrien dan energi metabolis bakan pakan dapat dilihat pada Tabel 1.
16 Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis pada Ransum Penelitian Sumber : Scott dkk (1982) Bahan Pakan PK LK SK Ca P Lisin Met Sistin EM Tepung ikan 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 0,90 2970 Bungkil kedelai 44,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 2240 Jagung kuning 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 3370 Dedak halus 12,00 13,00 12,00 0,12 0,21 0,71 0,27 0,37 1630 CaCO3 0,00 0,00 0,00 40,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 T. Tulang 0,00 0,00 0,00 23,30 18,00 0,00 0,00 0,00 0,00 M. 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8600 Kelapa PREMIX 0,70 0,00 0,00 0,00 0,00 0,40 0,30 0,00 0,00 Ransum dalam penelitian berbentuk mash yang terdiri atas 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut : R1 = Protein 15% dan EM 2750 kkal/kg R2 = Protein 17% dan EM 2750 kkal/kg R3 = Protein 19% dan EM 2750 kkal/kg R4 = Protein 15% dan EM 2950 kkal/kg R5 = Protein 17% dan EM 2950 kkal/kg Susunan ransum penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 dan Kandungan nutrien dan energi metabolis ransum Perlakuan bisa dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Susunan Ransum Penelitian Bahan Pakan R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 (...%...) Tepung ikan 8,00 10,50 11,50 7,50 10,50 Bungkil kedelai 4,75 7,00 11,50 6,50 8,00 Jagung kuning 58,00 55,25 52,75 64,00 61,00 Dedak halus 27,50 25,50 22,50 19,00 17,50 CaCO3 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 T. Tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 M.Kelapa 0,00 0,00 0,00 1,25 1,25 PREMIX 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Jumlah 100 100 100 100 100 Sumber : Hasil Perhitungan Winfeed Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Ransum Perlakuan Zat Makanan R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 (...%...) Protein Kasar 15,08 17,04 19,03 15,05 17,02 Lemak Kasar 6,66 6,54 6,19 7,01 6,99 Serat Kasar 4,89 4,75 4,62 4,09 3,97 Calsium 1,05 1,25 1,34 1,01 1,24 Protein 0,58 0,67 0,72 0,55 0,67 Lysin 0,97 1,18 1,35 0,94 1,16 Methionin 0,35 0,40 0,44 0,35 0,40 Methionin+Systin 0,67 0,74 0,80 0,64 0,72 Kkal/kkg Energi Metabolik 2755 2754 2752 2951 2948 Sumber : Hasil Perhitungan Winfeed 17 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Meliputi penyediaan bahan pakan penyusun ransum, pemesanan Days Old Chick (DOC), pengapuran kandang, penomoran kandang, sanitasi kandang yang dilakukan seminggu sebelum penelitian dimulai. Penomoran
18 dilakukan pada waktu DOC tiba di lokasi kandang penelitian. Langkahlangkah yang dilakukan sebelum DOC tiba di lokasi kandang penelitian, yaitu : a. Persiapan alat timbangan dan air minum yang telah dicampur gula b. Lampu pijar 60 watt dinyalahkan sebelum kedatangan DOC c. Pemasangan koran digunakan untuk menutupi sekam sebagai litter agar tidak dimakan DOC d. Pemasangan tempat pakan dan minum yang sudah didesinfeksi menggunakan antiseptik. 2. Tahap Persiapan Pakan Bahan pakan yang digunakan untuk pembuatan ransum diformulasikan terlebih dahulu sesuai dengan susunan ransum penelitian kemudian di homogenkan di atas terpal hingga benar-benar tercampur rata. Setelah itu, ransum yang telah selesai kemudian dibagi ke dalam beberapa wadah sesuai dengan jumlah perlakuan dan ulangan yang akan digunakan. 3. Tahap Pemeliharaan Penimbangan bobot badan awal dilakukan pada waktu kedatangan DOC, kemudian ditempatkan dalam 20 unit kandang, masing-masing lima ekor per unit kandang dan dipelihara selama 8 minggu. Akhir pemeliharaan dilakukan kembali penimbangan bobot akhir. Ransum dan air minum diberikan secara ad-libitum. 4. Tahap Perlakuan a. Ayam tahap perlakuan adalah ayam yang berumur 2 minggu yang telah diberi pakan starter. Pemberian pakan perlakuan diberikan pada pagi, siang, dan sore.
19 b. Tempat minum dicuci setiap hari untuk menghindari tempat minum yang kotor dan timbulnya jamur, mencuci tempat minum menggunakan antiseptik untuk meminimalisir timbulnya bakteri. c. Pemberian litter diberikan ketika umur 2 minggu dan kemudian ditambah setiap minggunya menyesuaikan keadaan kandang. d. Penimbangan dilakukan setiap 1 minggu sekali untuk mengetahui pertambahan bobot badan dan jumlah ransum yang dikonsumsi. 5. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data awal yang dilakukan adalah penimbangan DOC, selanjutnya pengumpulan data konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum secara rutin dilakukan setiap minggu sampai dengan akhir pemeliharaan. 3.2.2 Peubah yang Diamati dan Cara Perhitungannya 1. Konsumsi Ransum (gram) Konsumsi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang dikonsumsi selama penelitian. Perhitungan konsumsi ransum dilakukan setiap minggu. Konsumsi ransum = Ransum yang diberikan Sisa ransum 2. Pertambaan Bobot Badan (gram) Pertambahan bobot badan dihitung berdasarkan selisih antara bobot akhir dengan bobot awal. Perhitungan bobot badan dilakukan setiap minggunya dengan rumus : PBB = W2-W1 PBB = Pertambahan Bobot Badan W1 = Berat badan awal
20 W2 = Berat badan akhir 3. Konversi Ransum (Feed Convertion Ratio) Konversi ransum dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah total konsumsi ransum dengan bobot badan akhir. Perhitungan konversi ransum dilakukan setiap minggunya per unit penelitian dengan rumus : FCR = Konsumsi Ransum PBB FCR = Feed Convertion Ratio PBB = Pertambahan Bobot Badan 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian, Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis ragam (analysis of variance) dan bila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan (Gaspersz, 1995). Model matematik yang digunakan adalah sebagai berikut: Yij = µ + τί + εij Yij = Respon hasil pengamatan dari perubah pada perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j. µ = Rata-rata pengamatan τί εij = Pengaruh perlakuan i = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
21 i = 1, 2, 3 dan 4 j = 1, 2, 3 dan 4 Asumsi : εij ~ NID (0, δ 2 ) artinya: 1. Nilai εij menyebar normal dan bebas satu sama lain 2. Nilai harapan εij = 0 atau E (εij) = 0 3. Ragam dari εij = δ 2 atau (εij) 2 = δ 2 Berdasarkan model matematika diatas, digunakan daftar sidik ragam yang disajiakan pada Tabel 4. Tabel 4. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT Fhit Perlakuan t 1 =4 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) = 15 JKG KTG Total (tr-1) = 19 JKT DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : R1 = R2 = R3 = R4 = R5 H1 : R1 R2 R3 R4 R5 (atau paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang tidak sama) Kaidah keputusan : 1. Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya perlakuan tidak berpengaruh nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya perlakuan berpengaruh nyata (significant), tolak H0 dan terima H1.
22 Untuk membedakan antara kelompok perlakuan, dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan yaitu sebagai berikut : Sx = KTG r LSRα = SSRα. Sx Sx = Simpangan Baku KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Ulangan LSRα = Least Significant Range SSRα = Studentized Significant Range Apabila selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSRα, kaidah keputusannya adalah sebagai berikut : 1. Bila d LSRα artinya tidak berbeda nyata atau terima H0. 2. Bila d > LSRα artinya berbeda nyata atau tolak H0. d = Selisih rata-rata perlakuan