BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang melakukan pergeseran norma dan budaya, hal ini bisa didapatkan disekeliling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULAUAN. budaya yang mewarnai kehidupan bangsa ini. Dalam mengembangkan kebudayaan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala masalah kehidupan tidak dapat dipisah-pisah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

I. PENDAHULUAN. Manusia mengalami perubahan tingkat-tingkat hidup (the life cycle), yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal dan pikiran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari orang Jawa. Keyakinan adanya tuhan, dewa-dewa, utusan, malaikat, setan,

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Budaya pada dasarnya merupakan cara hidup yang berkembang, dimiliki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang beranekaragam. Menurut Sujarwa (1998:10-11), kebudayaan adalah seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dari negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

1. PENDAHULUAN. bangsa yang kaya akan kebudayaan dan Adat Istiadat yang berbeda satu sama lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya peradaban suatu bangsa. Peradaban dan kebudayaan di bentuk dari tata

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan suatu perwujudan kehidupan bersama manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk berbudaya dan secara biologis mengenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami tahap-tahap kehidupan dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. nasional di Indonesia, harus didahului dengan pengetahuan tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, kebudayaan pada umumnya tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain dan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sejarah umat manusia, agama dan kebudayaan memiliki peran sentral yang tak

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan yang biasanya dilakukan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan)

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan yang berkembang di daerah-daerah di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEBUDAYAAN ACEH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman suku bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berada di sebelah timur pulau Sumbawa yang berbatasan langsung dengan NTT adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan komunikasi dan pola pikir pada zaman sekarang ini

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki norma budaya ( budaya timur) yang sangat kental, tetapi dengan berkembangnya zaman yang modern sekarang ini masyarakat Indonesia tidak sedikit yang melakukan pergeseran norma dan budaya, hal ini bisa didapatkan disekeliling kehidupan masyarakat sekarang. Secara umum, banyak yang berpendapat masyarakat sekarang mengikuti norma budaya barat yang cenderung melakukan semua hal dengan sesuka hati tanpa ada larangan. Negara Kesatuan RepublikIndonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, yang pada umumnya mempunyai nilai budaya tersendiri.dalam kehidupan berbangsa yang satu, semua suku bangsa Indonesia memiliki perbedaan.perbedaan yang dimaksud adalah bahasa, sastra, dan budaya.masing-masing perbedaan yang terdapat dalam suku bangsa itu tetap dijaga dan dipelihara demi pengembangan ilmu bahasa, sastra, dan budaya. Kebudayaan daerah sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara agar dapat memperkaya dan mewarnai kebudayaan nasional, karena kebudayaan daerah merupakan sumber paling potensial yang dapat memberikan corak dan karakteristik kepribadian bangsa.hal ini dapat dilihat dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 32 bagian penjelasan yang berbunyi: Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai upaya budi rakyat Indonesia seluruhnya.kebudayan lama dan asli yang terdapat sebagai kebudayaan daerah-daerah di seluruh Indanesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa.upaya kebudayaan harus menuju ke

arah kemajuan adat, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan dari kebudayaan asing yang dapat memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajad kemanusiaan bangsa Indonesia. Tradisi Gorontalo misalnya, secara umum banyak memiliki jenis upacara adat.adat istiadat yang diwariskan leluhurnya pada masyarakat Gorontalo masih dipelihara dan dihormati. Dalam daur hidup manusia dikenal upacara-upacara yang bersifat ritual adat seperti: Upacara Adat Masa Kehamilan, Masa Kelahiran, Masa Anak-anak, Perkawinan, Kematian, dll. Itu semua ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur dan mohon kesejahteraan dan keselamatan lahir bathin dunia dan akhirat. Adat istiadat adalah suatu komleks norma-norma yang oleh individu-individu yang menganutnya di junjung tinggi dalam kehidupan,system peradatan yang telah turun temurun sejak dari dulu sampai sekarang sebagaimana ungkapan adat MAALO KAKALI,LONTO BUTU ASALI TO HULIYA WALIWALI artinya sudah tetap dari awal mula dan sampai sekarang kini berlaku, adanya penyesuaain dengan hokum-hukum ajaran agama islam, seperti tahap-tahapan umur jabang bayi. 1 Molonthalo atau raba puru bagi sang istri yang hamil 7 bulan anak pertama, merupakan pra acara adat dalam rangkaian peristiwa adat kelahiran & Keremajaan, yang telah baku pada masyarakat Gorontalo. Acara Molonthalo, adalah peryataan dari keluarga pihak suami bahwa kehamilan pertama, adalah harapan akan terpenuhi akan kelanjutan turunan dari perkawinan yang sah. Acara Molontalo merupakan makslumat kepada pihak keluarga kedua i belah pihak,bahwa sang istri benar-benar suci, dan merupakan doronagan bagi gadis-gadis lainya untuk menjaga diri dan kehormatanya. Acara Molonthalo. adalahperyaratan syukur atas nikmat 1 Farha daulima : hakekat upacara molonthalo http://arjeniatona.blogspot.com.hakikat-kebudayaan-nasional-menurut-uud. (Di akses tgl 08-april-2014 pukul. 23:00 WITA)

Tuhan yang telah diberikan kepada sepasang suami istri, melalui Ngadi salawati doa salawat, agar kelahiran sang bayi peroleh kemudahan. Acara molonthalo adalah pemantapan kehidupan sepansang suami istri menyambut sang bayi, sebagai penerus keturunan mereka dan persiapan phisik dan mental menjadi ayah dan ibu yang baik dengan memelihara kelangsungan rumah tangga yang dilambangkan dengan makan saling suap menyuap. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa upacara molonthalo tersebut memperlihatkan corak khas kebudayaan daerah, khususnya suku Gorontalo.Disamping sebagai corak dan ciri khas, upacara tersebut sekaligus sebagai alat untuk menjaga kelangsungan kebudayaan yang dimiliki. Istilah tradisi mengandung pengertian tentang adanya kaitan masa lalu dengan masa sekarang. Ia menunjukkan kepada sesuatu yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan wujudnya masih ada hingga sekarang. Oleh karena itu, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tradisi adalah sesuatu yang diwariskan atau ditransmisikan dari masa lalu ke masa kini. Pada umumnya tujuan penyelenggaraan suatu upacara tradisional adalah untuk menghormati, mensyukuri, memuja, dan memohon keselamatan kepada Tuhan. Pada dasarnya suatu kepercayaan diungkapkan dengan upacara-upacara yang merupakan perilaku pemujaan atau ketaatan yang dilakukan untuk menunjukkan komitmen terhadap suatu kepercayaan yang dianut. Dengan upacara-upacara tersebut, orang di bawah keadaan dimana getaran-getaran jiwa terhadap keyakinan mereka menjadi lebih kuat dari dalam. Dengan demikian, upacara tradisonal pada dasarnya berfungsi sebagai media komunikasi antara manusia dengan kekuatan lain yang ada di luar diri manusia. Merujuk dari uraian tersebut perlu dipahami bahwa untuk menghadapi tahap pertumbuhannya yang baru, maka dalam lingkaran hidupnya manusia juga memerlukan "regenerasi" semangat kehidupan sosial. Oleh karena itu, rangkaian ritus dan upacara sepanjang

tahap-tahap pertumbuhan oleh banyak kebudayaan sangatlah penting, misalnya dalam upacara hamil tua, upacara saat anak tumbuh, upacara memotong rambut pertama, upacara keluar gigi yang pertama, upacara penyentuhan si bayi untuk pertama kali, upacara sunatan, upacara perkawinan, upacara kematian dan sebagainya. Sebagai Negara yang menjunjung tinggi kebudayaan kita perlu melestarikan budaya yang kita miliki. Hal yang paling penting dalam upacara tersebut adalah adanya mekanisme-mekanisme atau proses-proses pelaksanaan upacara. Selain itu, terdapat juga lambang-lambang, sesaji atau simbolsimbol upacara yang memiliki makna dan nilai tersendiri bagi pelaksananya. Mekanismemekanisme serta simbol-simbol, lambang-lambang, dan atau sesaji tersebut tidak dibakukan secara formal, tetapi diyakini, diakui, dipatuhi oleh masyarakat penganutnya. Sehingga menjadi sosial kontrol dan pedoman berperilaku dalam masyarakat pendukungnya. Dilihaat dari Aspek sosiologis Istilah tradisi mengandung pengertian tentang adanya kaitan masa lalu dengan masa sekarang. Ia menunjukkan kepada sesuatu yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan wujudnya masih ada hingga sekarang. Oleh karena itu, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa tradisi adalah sesuatu yang diwariskan atau ditransmisikan dari masa lalu ke masa kini.sebagai serangkaian ajaran atau doktrin, tradisi juga bukan sesuatu yang stagnan, karena ia diwariskan dari satu orang atau generasi kepada orang lain atau generasi berikutnya. Akibatnya, akan terdapat perubahan-perubahan, baik dalam skala besar maupun kecil. Dengan kata lain, bahwa tradisi tidak hanya diwariskan tetapi juga dikonstruksikan adan di lestarikan. Proses pewarisan tersebut melahirkan ide atau gagasan-gagasan baru yang dikembangkan dengan berpijak pada medan budaya setempat. Sehingga pemaknaan terhadap hakekat suatu benda dan prilaku yang dirituskan menghasilkan modifi

kasi baru terhadap tradisi. Hal ini terjadi oleh karena dalam tradisi diciptakan, tradisi dinilai sebagai serangkaian tindakan yang ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma melalui pengulangan (repetition), yang secara otomatis mengacu kepada kesinambungan dengan masa lalu. 2 Akan tetapi kenyataan saat ini hukum adat Pelaksanaan Adat Molonthalo Pada Masyarakat Koto Gorontalo Khususnya di kecamatan dulalowo timur telah mengalami beberapa pergeseran karena dirasakan sudah tidak mungkin lagi dilaksanakan secara murni seperti zaman dahulu. Kenyataan seperti ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor zaman yang makin modern,factor ekonomi, agama dan syarat kelengkapannya yang langka. Terdapat beberapa pergeseran yang terjadi di dalam adat Molonthalo atau kata lain raba puru. Maka Melihat dengan akan hal yang terjadi maka penulis melakukan penelitian dengan judul : Pergeseran Pelaksanaan Adat Molonthalo (suatu penelitian Pada masyarakat kel. Dulalowo Timur. Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo) sehingga dapat diketahui apa-apa saja factor yang menbuat pergeseran adat molothalo itu sendiri dan kiranya kedepan riset ini bisa menjadi bahan evaluasi khususnya pemerintah kota gorontalo dan masyarakat setempat. Kerena pelaksanaan nilai adat molonthalo sedikinya telah mengalami pergeseran dalam pelaksanaannya. 1.2 Identifikasi maslah Melihat kilasan latar belakang diatas maka perlu adanya tinjauan khusus untuk mengetahui Pergeseran Pelaksanaan Adat Molothalo di kota Gorontalo maka permasalah yang diambil antara lain : 2 Farha Daulima : hakekat upacara molonthalo

1.2.1 Apa makna nilai-nilai yang terkandung didalam Pelaksanaan Upacara Adat Molonthalo bagi masyarakat Gorontalo.? 1.2.2 Apa saja factor yang mempegaruhi terjadinya pergeseran molotalo pada masyarakat kel. Dulalowo Timur 1.3 Perumusan Masalah Melihat dengan akan hal yang terjadi maka penulis melakukan penelitian dengan judul : Eksistensi Pelaksanaan Adat Molonthalo (suatu penelitian Pada masyarakat kel. Dulalowo Timur. Kec. Kota Tengah Kota Gorontalo) 1.4 Tujuan Penelitian Adapun Tujuan yang saya ambil dalam penelitian ini adalah : 1.4.1 Apa makna Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pelaksanaan Upacara Adat Molonthalo bagi masyarakat Gorontalo.? 1.4.2 Apa saja yang mempengaruhi terjadinya pergeseran molotalo pada masyarakat Dulalowo Timur 1.5 Manfaat Penelitian Dengan melihat pengetahuan dalam diri mahasiswa sehingga manfaat yang ddapat di petik dalam penelitian ini adalah: 1.5.1 Agar para pembaca dan budayawan mampu mengali dan mengkaji kembali tradisi Molonthalo yang sekarang ini semakin berubah dikarenakan oleh zaman yang semakin moderen

1.5.2 Menjelaskan kepada masyarakat bagaimana kita harus melestarikan dan menjaga budaya-budaya yang kita miliki agar tidak hilang termakan oleh era modernisasi sekarang ini 1.5.3 Membantu mahasiswa dalam tugas proposal serta memberi pengalaman dan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti yang bersifat ilmiah.