BUDIDAYA PADI BUDI CERDAS MAMPU MENGHASILKAN PRODUKSI GABAH 10 TON/HA Oleh Priyo Basuki

dokumen-dokumen yang mirip
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

59 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

III. BAHAN DAN METODE

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

DAFTAR ANGKET. Bapak/ Ibu beberapa saat ditengah kesibukan dan pekerjaan Bapak/ibu sehari-hari.

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PADI ORGANIK

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi?

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya sehari-hari. Berdasarkan data

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

1. JUMLAH RTUP MENURUT GOL. LUAS LAHAN

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

KELOMPOK TANI PROGRAM INTENSIFIKASI SISTEM MINA PADI (INSISMINDI) 1) M. Zayin Sukri 2) dan Suwardi 3) ABSTRAK

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Lampiran 1. Tingkat Partisipasi Petani Dalam Mengikuti Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu No. Pertanyaan Sampel

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

PAKET TEKNOLOGI USAHATANI Padi Penyusun : Wigati Istuti dan Endah R

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida

III. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Transkripsi:

BUDIDAYA PADI BUDI CERDAS MAMPU MENGHASILKAN PRODUKSI GABAH 10 TON/HA Oleh Priyo Basuki Oleh : Priyo Basuki, SP Pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia yang kebutuhannya perlu perhatian yang serius, mengingat target Kementerian Pertanian mulai tahun 2016, yaitu pencapaian swasembada pangan dan ketahanan Pangan Nasional, khususnya beras sebesar 70,60 juta ton GKG. Untuk memenuhi target tersebut, diperlukan suatu langkah inovasi untuk meningkatkan produksi pangan berupa gerakan yang berkesinambungan, komperehensif dan sinergis. Minimnya pengetahuan petani dan budaya petani turun menurun menjadikan produksi tanaman padi justru semakin menurun. Sementara itu pengetahuan petani tentang pemakaian pupuk berimbang dan semakin sempitnya areal pertanian menimbulkan permasalahan tersendiri bagi petani. Kelompok Tani Sinar Harapan I Desa asembagus Kecamatan Kraksaan mampu memberikan solusi dan angin segar kepada petani di Wilayah Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan produksi tanaman padi dengan budidaya padi Budi Cerdas. Budidaya padi Padi Cerdas pertama kali diterapkan oleh Budi Hartono ketua Poktan Sinar Harapan I, keuntungan yang diperoleh petani dengan menerapkan Budi Cerdas ini adalah : 1. Meringankan biaya produksi budidaya tanaman padi yang dikeluarkan oleh petani. 2. Meningkatkan hasil produksi tanaman padi 3. Meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani. Ide inovasi budidaya padi petani cerdas ini berawal dari slogan Back To Natural dan keinginan petani di Kelompok Tani :Sinar Harapan I Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarganya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka petani harus mau dan mampu merubah sikap dan perilaku dalam berbudidaya padi. Dalam berbudidaya padi petani harus memperhatikan pola intensifikasi pertanian dimulai dari benih unggul, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian gulma hama penyakit tanaman dan panen. Untuk melaksanakan pola tersebut, bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : No. Nama Barang Kwantitas Satuan 1. Benih padi unggul 25 Kg 2. Pupuk organik 500 Kg 3. Pupuk Urea 200 Kg 4. Pupuk ZA 100 Kg

5. Pupuk SP-36 200 Kg 6. Herbisida pra-tanam 2 Liter 7. Fungisida bahan aktif Difekonazole 2 Liter 8. Insekstisida bahan aktif Dimehipo 2 Liter 9. Insekstisida bahan aktif BPMC 2 Liter 10. Zat perangsang tumbuh dan buah 2 Liter Cara Kerja : 1. Benih unggul Benih unggul adalah benih berlabel yang memiliki daya kecambah 98%, kadar air 12%, benih murni 98,9%. Disemaikan ± 12-15 hari sebelum tanam. Akan lebih aman pembenihan dilakukan sendiri dengan menggunakan seed treatment, bukan hasil pembenihan orang lain. 2. Pengolahan tanah Pengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak 2 minggu sebelum penanaman. a. Pengolahan tanah yang pertama dilakukan 10 hari sebelum tanam untuk membuka pori-pori tanah, sehingga terjadi sirkulasi udara dan sinar matahari. Sebelum tanah sawah dicangkul harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada. Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar, sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. b. Pengolahan tanah kedua dilakukan pada saat 2 hari sebelum tanam. Diusahakan rata antara pinggir dan tengah. 3. Penanaman Penanam dilaksanakan pada saat bibit padi umur 12-15 hari setelah tebar dengan jarak tanam 20 x 20 cm, dengan sistem baris 10 : 1. 4. Pemupukan Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu : a. Pemupukan I (pupuk dasar) : 500 kg pupuk organik, 100 kg pupuk Urea dan 100 kg pupuk SP-36. Dilakukan setelah pengolahan tanah selesai, yaitu pada H-2 sebelum penanaman, ditambahkan juga herbisida pra tumbuh. b. Pemupukan II : 100 kg pupuk ZA, 100 kg pupuk Urea dan 100 kg pupuk SP-36. Dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hari setelah taman. Pemupukan dilakukan 2 kali sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman padi. Dengan pemupukan sedini mungkin maka batang tanaman padi akan lebih kokoh sehingga tidak mudah terkena serangan hama ulat penggerek batang, ulat pemotong batang, Xanthomonas oryzae sp. dan tanaman tidak mudah roboh.

5. Pengairan Pengairan yang dilakukan sebaiknya sistem pengairan berselang, karena tanaman padi bukan tanaman air tetapi tanaman yang butu air. 6. Penyiangan Pengendalian gulma dilakukan 2 kali, yaitu : a. Pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam. b. Pada saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam. 7. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) Pengendalian HPT dengan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan dilakukan sebagi upaya preventif (pencegahan), sehingga harus dimulai sejak awal (dini), yaitu : a. Seed treatment, dilakukan untuk pencegahan sejak dini di pembenihan ketika benih mau ditebar. Kemudian dilakukan pengendalian lagi pada 2 hari sebelum benih dipindah tanam. b. Tanaman umur 7 hari setelah tanam, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi normal. c. Tanaman umur 15 hari setelah tanam, bisa ditambahkan dengan zat perangsang tumbuh. d. Tanaman umur 25 hari setelah tanam e. Tanaman umur 40 hari setelah tanam, bisa ditambahkan zat perangsang buah f. Tanaman umur 55 hari setelah tanam g. Tanaman umur 75 hari setelah tanam. 8. Panen Pada proses panen diusahakan untuk mengurangi faktor kehilangan hasil produksi, karena sering kali faktor ini sangat berpengaruh terhadap total hasil produksi. Manfaat Budidaya padi Budi Cerdas ini apabila dilaksanakan dengan sungguhsungguh akan mampu meningkatkan hasil produksi gabah sebesar 10-12 ton/ha, sehingga bila dibandingkan dengan perlakuan yang biasa dilakukan oleh petani sebesar 6-7 ton/ha akan berbeda secara significant dan dapat menekan biaya produksi budidaya tanaman padi sampai 20% dibandingkan dengan perlakuan petani biasa. Dengan meningkatnya hasil produksi ini, kesejahteraan dan taraf hidup petani akan lebih meningkat, secara tidak langsung program swasembada beras nasional pada tahun 2019 juga dapat tercapai. ANALISA USAHA TANI "PADI" (KEBIASAAN PETANI) Nama Kelompok Tani Desa Kecamatan/BPP Kabupaten Komoditi : Sinar Harapan I : Asembagus : Kraksaan : Probolinggo : Padi No. Uraian Jumlah (Vol) Harga Satuan Jumlah Pendapatan 1 Kebutuhan Tenaga Kerja a. Persiapan Lahan 1 Traktor Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 b. Penanaman 40 Orang Rp 30,000 Rp 1,200,000 c. Penyiangan 20 Orang Rp 30,000 Rp 600,000 d. Pemupukan 10 Orang Rp 30,000 Rp 300,000 e. Penyemprotan 20 Orang Rp 30,000 Rp 600,000 f. Pemanenan 75 Orang Rp 40,000 Rp 3,000,000 Rp 6,700,000 Rp 6,700,000 2 Kebutuhan Benih 40 Kg Rp 9,000 Rp 360,000 Rp 360,000 Rp 360,000 3 Kebutuhan Pupuk a. NPK 200 Kg Rp 2,300 Rp 460,000 b. Urea 300 Kg Rp 1,800 Rp 225,000

c. ZA 100 Kg Rp 1,400 Rp 140,000 Rp 825,000 Rp 825,000 4 Pengendalian OPT a. ZPT 2 Kg Rp 100,000 Rp 200,000 b. Insektisida 8 Btl Rp 80,000 Rp 640,000 c. Fungisida 4 Btl Rp 100,000 Rp 400,000 d. Bakterisida 4 Btl Rp 100,000 Rp 400,000 Rp 1,640,000 Rp 1,640,000 5 Operasional Alsintan a. Hand Sprayer 10 Buah Rp 10,000 Rp 100,000 b. Kendaraan 2 Buah Rp 200,000 Rp 400,000 6 Biaya Lain-lain a. HIPPA 1 Buah Rp 100,000 Rp 100,000 b. Pengair 1 Buah Rp 150,000 Rp 150,000 c. Swadaya 1 Buah Rp 50,000 Rp 50,000 d. PBB 1 Buah Rp 150,000 Rp 150,000 e. Sewa Lahan 1 Buah Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,450,000 Rp 10,450,000 6 Biaya Tak Terduga 1 Buah Total Biaya ( C ) Rp 20,975,000 Penerimaan Total ( R ) 7.20 Ton Rp 4,500,000 Rp 32,400,000 Rp 32,400,000 Perhitungan Untung / Rugi Rp 11,425,000 Kelayakan Usaha ( R / C ) 1.545 ANALISA USAHA TANI "PADI" (BUDIDAYA PADI BUDI CERDAS ) Nama Kelompok Tani Desa Kecamatan/BPP Kabupaten Komoditi : Sinar Harapan I : Asembagus : Kraksaan : Probolinggo : Padi No. Uraian Jumlah (Vol) Harga Satuan Jumlah Pendapatan 1 Kebutuhan Tenaga Kerja a. Persiapan Lahan 1 Traktor Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 b. Penanaman 40 Orang Rp 30,000 Rp 1,200,000 c. Penyiangan 16 Orang Rp 30,000 Rp 480,000 d. Pemupukan 8 Orang Rp 30,000 Rp 240,000 e. Penyemprotan 8 Orang Rp 30,000 Rp 480,000 f. Pemanenan 75 Orang Rp 40,000 Rp 3,000,000 Rp 6,400,000 Rp 6,400,000 2 Kebutuhan Benih 30 Kg Rp 9,000 Rp 270,000 Rp 270,000 Rp 270,000 3 Kebutuhan Pupuk a. SP-36 200 Kg Rp 2,100 Rp 420,000 b. Urea 200 Kg Rp 1,800 Rp 360,000 c. ZA 100 Kg Rp 1,400 Rp 140,000 d. Pupuk organik 500 Kg Rp 500 Rp 250,000 Rp 1,170,000 Rp 1,170,000 4 Pengendalian OPT a. ZPT 2 Kg Rp 100,000 Rp 200,000

b. Insektisida 4 Btl Rp 80,000 Rp 320,000 c. Fungisida 4 Btl Rp 100,000 Rp 400,000 d. Bakterisida 4 Btl Rp 100,000 Rp 400,000 Rp 1,320,000 Rp 1,320,000 5 Operasional Alsintan a. Hand Sprayer 8 Buah Rp 10,000 Rp 80,000 b. Kendaraan 2 Buah Rp 200,000 Rp 400,000 Rp 480,000 Rp 480,000 6 Biaya Lain-lain a. HIPPA 1 Buah Rp 100,000 Rp 100,000 b. Pengair 1 Buah Rp 150,000 Rp 150,000 c. Swadaya 1 Buah Rp 50,000 Rp 50,000 d. PBB 1 Buah Rp 150,000 Rp 150,000 e. Sewa Lahan 1 Buah Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,450,000 Rp 10,450,000 6 Biaya Tak Terduga 1 Buah Total Biaya ( C ) Rp 20,590,000 Penerimaan Total ( R ) 10.00 Ton Rp 4,500,000 Rp45,000,000 Rp 45,000,000 Perhitungan Untung / Rugi Rp 24,410,000 Kelayakan Usaha ( R / C ) 2.186 Keterangan : - R / C Rasio > 1, usaha tani dikatakan cukup efisien - R / C Rasio < 1, usaha tani dikatakan tidak menguntungkan - R / C Rasio = 1, usaha tani dikatakan tidak untung dan tidak rugi (break even point)