PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI WILAYAH PERCONTOHAN JAWA



dokumen-dokumen yang mirip
KERJASAMA PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DENGAN GTZ INTERNATIONAL SERVICE - GITEWS

Kemitraan Pembangunan Bersama Sektor Swasta

Pe n i n g k a t a n K a p a s i t a s M a s y a r a k a t

PRESENTASI HASIL PENGAMATAN di Propinsi Aceh, Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang

Gladi Tsunami Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS Versi Ringkasan Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Layanan Peringatan Daerah

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi masyarakat baik secara material maupun non material. Kehilangan

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April December 2019

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami

Peringatan Tsunami 4 April 2011 Reaksi Lembaga dan Masyarakat terhadap Peringatan Gempa Bumi dan Tsunami di Selatan Jawa

Gladi Tsunami. Kabupaten Bantul. 24 Desember Pedoman Pelaksanaan. Benny Usdianto, GTZ IS GITEWS. Dipersiapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Pemetaan Bahaya Tsunami

No. 09 Januari-Maret 09. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal. Editorial

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

Pemetaan Bahaya Tsunami

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Evakuasi

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

Membangun Rantai Peringatan di Daerah

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

Need-based Initiatives

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Layanan Peringatan dari BMKG

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

BAB VI PENUTUP. Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan

No. 13 Januari-Maret 2010 GTZ-GITEWS Editorial. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB VI PENUTUP. terlambat dan terkesan terlalu lama dalam proses pengaktivasiannya. Sehingga

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 N

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN EVALUASI AKHIR PROGRAM MITRA TFCA- SUMATERA PADA SIKLUS HIBAH 1

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Pemikiran untuk Kabupaten Kediri

RENCANA JADWAL KEGIATAN TAHUN 2017 SEKRETARIAT BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

Development of Health Preparedness Indicator. Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI

KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007

PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST

KERANGKA ACUAN 1. LATAR BELAKANG PROYEK

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

RENCANA JADWAL KEGIATAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR TETAP SIAGA DARURAT BENCANA

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SELUMA Tahun Kalender : January December 2019

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MITIGASI BENCANA ALAM DI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN BANTUL TAHUN

Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) di Indonesia : Fasilitasi Penyusunan RUED di Propinsi Riau dan Kalimantan Tengah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

DOKUMEN. SD No. 2 Kelurahan Tanjung Benoa

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI BPBD KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Transkripsi:

RINGKASAN PROSES KERJA DAN CAPAIAN KEGIATAN PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT untuk SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI WILAYAH PERCONTOHAN JAWA (Jan 2007 Apr 2010) Peringatan Arahan Evakuasi Pusat Peringatan Dini Nasional Pusat Peringatan Daerah (Pusdalops) Penyebaran Peringatan di Masyarakat Penyelamatan Diri & Aset Masyarakat 1

RINGKASAN PROSES KERJA DAN CAPAIAN KEGIATAN PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI WILAYAH PERCONTOHAN JAWA (Jan 2007 Apr 2010) 1. Pendahuluan GTZ International Service (IS) memulai kegiatan proyek di Wilayah Percontohan Jawa pada bulan Januari 2007 setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan Otoritas Daerah dan perwakilan organisasi masyarakat di beberapa kabupaten di pantai selatan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Proyek yang dinamai Peningkatan Kapasitas Masyarakat untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami di Wilayah Percontohan Jawa ini merupakan bagian dari Proyek Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Federal Jerman (GITEWS), yang secara simultan juga melaksanakan kerja di dua wilayah percontohan lain: Kota Padang dan Propinsi Bali. Kerjasama Kerjasama GITEWS di Wilayah Percontohan Jawa dilaksanakan dengan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap (Jateng), serta Kabupaten Bantul (DIY). Sejak akhir tahun 2009, Kabupaten Purworejo (Jateng) dan Kabupaten Ciamis (Jabar) bergabung dalam Wilayah Percontohan Jawa sebagai wujud dari upaya perluasan Kerjasama Antar-Daerah dan replikasi pelaksanaan komponen-komponen Peringatan Dini. Seluruh kegiatan kerjasama ini didukung dengan sumbangsih sumberdaya teknis dan pendanaan yang berasal dari kedua pihak : Pemerintah Kabupaten dan GTZ IS GITEWS. Proses Kerja Dalam merealisasi pelaksanaan kerja, masing-masing kabupaten mengutus Kelompok Kerja (Pokja) yang beranggotakan antara 7-10 personil mewakili berbagai Institusi Pemerintah (BPBD, Kesbanglinmas, Bappeda, Dinas Sosial, ESDM, Kepolisian, TNI, dll.) serta organisasi masyarakat (SAR, PMI, RAPI, ORARI dan Sektor Swasta). Keanggotaan Pokja bersifat tetap, dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati. Seluruh anggota Pokja secara konsisten terlibat aktif dalam setiap kegiatan proyek kerjasama. Konsistensi ini mendukung proses peningkatan kapasitas di masing-masing daerah menjadi optimal. Anggota Pokja dipersiapkan sebagai pelaksana utama dalam mengembangkan Peringatan Dini di masing-masing kabupaten, dan GTZ IS mempersiapkan dukungan teknis tertentu dan para pakar yang diperlukan. 1

Hubungan dalam Proyek Kerjasama Masyarakat di Kabupaten Bantul, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan Ciamis Sistem Peringatan Dini Tsunami Hasil Masyarakat Siaga Tsunami Dukungan Proyek Pemkab (Pokja) & GTZ IS GITEWS Peningkatan Kapasitas Proyek di Wilayah Percontohan Jawa menerapkan pendekatan pelatihan terstruktur dalam mengimplementasikan peningkatan kapasitas untuk Sistem Peringatan Dini. Peningkatan kapasitas dilaksanakan melalui serangkaian Loka Karya dan Temu Kerja untuk/oleh para anggota Kelompok Kerja, difasilitasi oleh GTZ IS. Per April 2010 telah terselenggara 15 kali Loka Karya yang dihadiri oleh seluruh anggota tetap Pokja dan sejumlah Nara Sumber dari berbagai Lembaga Negara (BMKG, LIPI, LAPAN, BAKOSURTANAL, BPPT, DKP, BNPB, DEPDAGRI, UGM, dll.) serta lembaga internasional (DLR Jerman, Universitas PBB / UNU EHS). Loka Karya yang diselenggarakan merupakan ruang bersama untuk melaksanakan alih pengetahuan dan pembahasan teknis, menyepakati kegiatan untuk penyelesaian komponen spesifik, mempertajam tujuan dan capaian, serta mengidentifikasi tantangan dan menemukan solusi. Di antara Loka Karya, setiap Pokja melaksanakan serangkaian Temu Kerja di masing-masing kabupaten untuk menyelesaikan tugas pengembangan komponen-komponen Peringatan Dini yang disepakati untuk daerahnya. Temu Kerja Nasihat Tehnis Di Kabupaten Proses Peningkatan Kapasitas Temu Kerja Nasihat Tehnis Di Kabupaten Temu Kerja Nasihat Tehnis Di Kabupaten Hasil Hasil Loka Karya 1 Kelompok Kerja Dari Kabupaten Hasil Loka Karya, dst. Kelompok Kerja Dari Kabupaten Loka Karya 3 Kelompok Kerja Dari Kabupaten Loka Karya 2 Kelompok Kerja Dari Kabupaten Perencanaan Kerja Pada pertengahan tahun 2007, Pokja menyepakati roadmap kegiatan proyek. Roadmap tersebut digunakan sebagai rujukan untuk mengembangkan Rencana Kerja tahunan. Melalui pertemuan pada setiap awal tahun, Pokja bersama GTZ IS menyusun agenda kerja untuk kegiatan sepanjang tahun berjalan. 2

2. Capaian Kerja Sampai dengan April 2010, serangkaian kegiatan proyek kerjasama Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Wilayah Percontohan Jawa ini telah menyelesaikan: i. Penyamaan pemahaman dan pengetahuan di antara anggota Pokja mengenai kerangka besar Sistem Peringatan Dini di Indonesia (InaTEWS) dan kesepakatan mengenai komponen-komponen Peringatan Dini untuk diimplementasikan di daerah. (awal 2007) ii. Kajian mengenai kondisi kesiapsiagaan dan kerangka kebijakan daerah terkait kebencanaan di 5 kabupaten - dengan menerapkan Daftar Periksa dan kunjungan lapangan. (pertengahan 2007 dan akhir 2009) iii. Konsep Rantai Peringatan yang menghubungkan masyarakat di kabupaten dengan Pusat Peringatan Dini Tsunami Nasional di BMKG Jakarta (BMKG Pusdalops di Kabupaten Masyarakat) (akhir 2007) Lihat Lampiran 1- Garis Besar Rantai Peringatan dan Rantai Informasi iv. Pengembangan kelembagaan pusat peringatan dini di daerah - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dengan kelengkapan dasar berupa manual pengoperasian, Standard Operating Procedure (SOP), referensi pengambilan keputusan, peralatan komunikasi untuk penerimaan peringatan dari BMKG dan diseminasi arahan kepada masyarakat, serta konsep jaga 24/7, di Kabupaten Kebumen dan Bantul. (akhir 2007) Lihat Lampiran 2 Pusat Peringatan Dini Daerah Manual Pengoperasian, SOP dan Peta Referensi telah disusun. v. Pemasangan alat diseminasi peringatan dan arahan hasil inovasi teknologi lokal di desa-desa percontohan: Desa Poncosari & Gadingsari (Bantul), Desa Karang Gadung & Ayah (Kebumen), Desa Jetis, Bunton, Tegal Kamulyan & Teluk Penyu (Cilacap), berupa pengeras suara / sirine, yang dapat diaktivasi secara simultan dari Pusdalops di kabupaten. (awal 2008) Lihat Lampiran 3 Alat Diseminasi Peringatan dan Arahan di Masyarakat vi. Penguatan Jaring Komunikasi Komunitas SAR Pantai Selatan Jawa, telah menghubungkan komunitas pesisir dari Kabupaten Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Cilacap, hingga Ciamis. (sejak awal 2008) vii. Peta Bahaya Tsunami untuk Kabupaten Kebumen, Cilacap dan Bantul dengan menerapkan metode yang dikembangkan bersama anggota Pokja, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM dan GTZ IS. (pertengahan 2008) Lihat Lampiran 4 - Peta Dasar dan Peta Bahaya Tsunami Manual penyusunan Peta Bahaya Tsunami telah disusun. viii. Peta Evakuasi Tsunami Kabupaten untuk Kebumen, Cilacap dan Bantul, serta Rencana Evakuasi dan Peta Evakuasi Tsunami Komunitas untuk desa-desa percontohan di Kabupaten Kebumen, Cilacap dan Bantul. Rambu-rambu evakuasi tsunami (standard nasional) terpasang di desa-desa percontohan. (akhir 2008) Lihat Lampiran 5 Peta Evakuasi Kabupaten, Peta Evakuasi Komunitas dan Rambu Evakuasi Draft manual Perencanaan Evakuasi untuk Kabupaten dalam proses penyelesaian. 3

ix. Pelatihan untuk Pelatih (ToT) dan 2 kali Pelatihan untuk Fasilitator (ToF), bekerjasama dengan Pusat Studi Manajemen Bencana (PSMB) - UPN dan PremaNet, telah mempersiapkan 70 orang Fasilitator Masyarakat di 5 kabupaten. (akhir 2007 dan akhir 2009) Lihat Lampiran 6 Peningkatan Kesadaran Masyarakat Modul pelatihan telah disusun. x. Sejumlah kegiatan sosialisasi untuk warga masyarakat di desa-desa percontohan di Kabupaten Kebumen, Cilacap dan Bantul, dan difasilitasi oleh Fasilitator Masyarakat dan anggota Pokja. (akhir 2007 dan awal 2010) Modul sosialisasi telah disusun. xi. Drill Tsunami yang melibatkan Otoritas Daerah, SKPD-SKPD terkait, sektor swasta, organisasi masyarakat dan ribuan warga desa Poncosari dan Gadingsari di Kabupaten Bantul. (Des. 2008) Dokumentasi proses dan skenario Drill Tsunami telah disusun Rangkaian kegiatan yang sedang berjalan dan dijadwalkan sampai dengan akhir masa proyek kerjasama (Des. 2010), antara lain: xii. Melaksanakan inisiatif Kerjasama Antar-Daerah, untuk mengupayakan kerjasama lintas wilayah administrasi (kabupaten & propinsi) dalam penanganan bencana tsunami. Inisiatif tersebut telah diawali dengan: Melakukan beberapa kunjungan kerja oleh perwakilan Pokja dari/ke daerah percontohan lain di Jawa, Bali dan Padang, serta ke lembaga nasional di Jakarta (BNPB, BMKG dan DEPDAGRI) untuk upaya pertukaran pengalaman Melakukan replikasi kegiatan di Kabupaten Purworejo dan Ciamis yang difasilitasi oleh Pokja dari Kabupaten Kebumen, Cilacap dan Bantul untuk: Penyusunan Peta Bahaya Tsunami Penyusunan Peta Evakuasi dan Rencana Evakuasi di Kabupaten Purworejo dan Ciamis, serta pemasangan rambu-rambu evakuasi di desadesa percontohan tambahan Pemasangan peralatan komunikasi dan diseminasi peringatan di tingkat masyarakat di desa-desa percontohan tambahan yang direkomendasi di Kabupaten Purworejo, Kebumen, Cilacap dan Ciamis xiii. Mengupayakan pembentukan Forum Tsunami untuk menaungi kepentingankepentingan terkait pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana secara umum, bagi 5 kabupaten di wilayah percontohan. Forum Tsunami tersebut diharapkan akan berkembang dan berkelanjutan untuk mewadahi kepentingan masyarakat yang lebih luas di seluruh kabupaten di sepanjang pesisir selatan Jawa. xiv. Menyelesaikan rencana agenda-agenda kerja 2010: Sosilisasi kepada masyarakat di desa-desa percontohan tambahan: Desa Surorejan & Tegalretno (Kebumen), Desa Widarapayung, Tegal Kamulyan, Karangtawan, Kampung Laut, Donan & Banjarwaru (Cilacap), Desa Srigading, Gadingharjo, Tirtoharjo & Parangtritis (Bantul), Desa Jatimalang & Keburuan (Purworejo) dan Desa Batukaras (Ciamis) 4

Latihan bersama Simulasi Tsunami di 5 kabupaten Dokumentasi pengalaman xv. Menguatkan hubungan vertikal dengan lembaga-lembaga di tingkat propinsi (BPBD Jateng, Kesbanglinmas DIY dan BPBD Jabar) dan nasional (BNPB, BMKG, DEPDAGRI, LIPI, BPPT, dll.) 3. Strategi Proyek Seperti terlihat dalam capaian di atas, pada periode kegiatan 2007 2009, Wilayah Percontohan Jawa memfokuskan kegiatannya pada penyelesaian komponen-komponen Peringatan Dini untuk dapat menghubungkan masyarakat dengan Pusat Peringatan Dini Tsunami Nasional di BMKG, serta penguatan kesiapsiagaan masyarakat di daerah. Pada periode 2010, kegiatan proyek mengarah pada penguatan kerja jejaring untuk mewujudkan Kerjasama Antar-Daerah dan Forum Tsunami. Tujuan besar penguatan jejaring ini adalah untuk menguatkan upaya-upaya pengurangan risiko bencana serta mengoptimalkan kapasitas masyarakat dalam menguatkan mekanisme kesiapsiagaan dan peringatan dini (multi-bahaya) bersama secara regional. Pergeseran fokus kegiatan ini mempertimbangkan bahwa: Kesiapsiagaan masyarakat merupakan kekuatan paling utama dalam upaya mengurangi risiko bencana. Tsunami selalu mengancam masyarakat di daerah-daerah pesisir tanpa memandang batas wilayah administrasi. Pemerintah Daerah, warga masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya mempunyai tanggung jawab dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat. Tidak semua kabupaten mempunyai pusat peringatan dini daerah (Pusdalops) yang dapat melayani diseminasi peringatan bagi warga masyarakatnya sendiri yang berada di area berisiko tsunami, sehinga Kerjasama Antar-Daerah diharapkan dapat memungkinkan pelayanan peringatan dini kepada warga masyarakat di daerah lain. Tidak semua kabupaten dapat mengakses sumber daya manusia yang berpengalaman dalam mengimplementasikan Peringatan Dini, karenanya Kerjasama Antar-Daerah memungkinkan pelaksanaan alih pengetahuan, teknologi dan pengalaman kepada tetangga kabupaten lainnya. Terbentuknya hubungan yang saling menguntungkan secara horisontal (antar daerah) dan secara vertikal (antara masyarakat di kabupaten dengan lembaga terkait di tingkat propinsi dan nasional) akan memungkinkan upaya pengurangan risiko bencana menjadi lebih komprehensif dan berhasil guna. 5

4. Penutup Seluruh capaian proyek kerjasama Peningkatan Kapasitas Masyarakat untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami ini telah mengisi celah-celah kekosongan pengembangan kesiapsiagaan masyarakat dan mekanisme Peringatan Dini untuk di daerah selatan Jawa wilayah pesisir yang berpenduduk paling padat di Indonesia. Di kemudian hari, diharapkan agar komponen-komponen Peringatan Dini yang telah terbangun ini dapat menjadi penguat untuk upaya pengurangan risiko bencana yang lebih luas, berperspektif multi-bahaya dan lintas-daerah. Keberhasilan dalam melaksanakan Peringatan Dini di seluruh Wilayah Percontohan selama ini tidak luput dari keterlibatan seluruh pemangku kebijakan, pemangku kepentingan dan warga masyarakat di daerah, serta dukungan dari institusi terkait di tingkat propinsi dan nasional. Untuk itu, Kelompok Kerja di 5 kabupaten dan GTZ IS GITEWS sangat berterima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan yang telah diberikan. Selanjutnya, sumbangsih dari semua pihak masih sangat diharapkan, utamanya untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan periode 2010, serta merancang dan memastikan keberlangsungan pelaksanaan kegiatan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat paska berakhirnya proyek kerjasama GITEWS (Des. 2010). Yogyakarta, 20 Mei 2010 Dirangkum oleh: Benny Usdianto - Advisor for PA Java benusd@hotmail.com Johanes Juliasman - Project Assistant for PA Java johanes.juliasman@gtz.de 6

Lampiran 1. Garis Besar Rantai Peringatan dan Rantai Informasi Alur Peringatan dari Pusat Peringatan Dini Tsunami Nasional di BMKG ke Pusat Peringatan Dini (Pusdalops) di Daerah, dan Diteruskan kepada Warga Masyarakat 2. Pusat Peringatan Dini di Daerah Contoh Pusat Peringatan Dini Daerah (Pusdalops) di Kantor Kesbanglinmas di Kabupaten Bantul 7

3. Alat Diseminasi Peringatan dan Arahan di Masyarakat Contoh Pengeras Suara / Sirine yang Ditempatkan di Desa-Desa Percontohan di Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Bantul 4. Peta Dasar dan Peta Bahaya Tsunami Peta Bahaya Tsunami untuk Kabupaten Bantul, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap 8

5. Peta Evakuasi Kabupaten, Peta Evakuasi Komunitas dan Rambu Evakuasi Contoh Peta Evakuasi Tsunami Kabupaten dan Peta Evakuasi Tsunami Komunitas untuk Desa-Desa di Kabupaten Bantul Contoh Peta Evakuasi Tsunami Kabupaten dan Peta Evakuasi Tsunami Komunitas untuk Desa-Desa di Kabupaten Cilacap, serta Rambu Evakuasi yang Terpasang di Desa-Desa Percontohan di Bantul dan di Kebumen 9

6. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Contoh Kegiatan Sosialisasi untuk Warga Masyarakat di Desa-Desa Percontohan di Kabupaten Bantul, Kebumen dan Cilacap 10