BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut dapat dirasakan diberbagai bidang diantaranya transportasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada Sumber: (diakses pada 10 September 2015)

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja secara online atau lebih sering disebut dengan online shopping

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi di indonesia berkembang sangat pesat. Salah satu teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang masyarakatnya sangat terbuka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi seperti mengirim surat elektronik atau saja seperti pada awal

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

Usia Pengguna Internet

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

3 Sumber: pada 1

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Gambaran Umum Kaskus Rekening Bersama pada FJB Kaskus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUKU DIGITAL SITUS BELANJA ONLINE FITROTUN NURUL IZZAH (13) SMK NEGERI 2 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB I PENDAHULUAN. membuka bisnis yang fleksibel antara lain bisnis online. Bisnis online adalah segala kegiatan

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

LAMPIRAN. Lampiran A KUESIONER PENELITIAN UNTUK KONSUMEN YANG PERNAH MELAKUKAN TRANSAKSI ATAU PEMBELIAN PRODUK SECARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I. Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang, dan besar, orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran.

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian internetworldstats.com

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat khususnya di dunia maya (internet). Internet menghubungkan satu

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet. Perkembangan teknologi internet telah mengubah pola

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 3 ONLINE SHOP (LAZADA, BUKALAPAK, TOKOPEDIA) Nama : Goes Tri Yadi NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Blibli.com

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut dapat dirasakan diberbagai bidang diantaranya transportasi, komunikasi elektronik sampai dunia maya. Perkembangan ini juga merubah gaya hidup masyarakat. Kini dunia telah memasuki era globalisasi, dimana batas batas geografi bukanlah penghalang suatu jalannya komunikasi dan interaksi antar individu. Hal ini semakin nyata dengan adanya teknologi internet. Dengan internet kita dapat mengetahui berbagai hal baru, mulai dari media sosial, aplikasi, berita, video, foto sampai berbelanja melalui internet atau yang lebih dikenal dengan istilah online shopping. Berdasarkan survei yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2016 menemukan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 132,7 juta orang. Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 % dibandingkan jumlah pengguna internet pada tahun 2014 lalu yang hanya berjumlah 88 juta orang (tekno.kompas.com- Senin, 31 Oktober 2016). Perkembangan pengguna internet tersebut mendorong adanya potensi besar terciptanya online shopping. Seperti yang diutarakan di techno.okezone.com bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh APJII di ketahui bahwa, sebanyak 82,2 juta atau 62% penduduk Indonesia mengunjungi situs jual beli online. Dari 1

2 data tersebut menunjukkan pula, ternyata sebanyak 45,3 juta orang Indonesia, diketahui memiliki usaha sebagai pebisnis online (techno.okezone.com-senin, 31 Oktober 2016). Pada transaksi onlinepun potensi kejahatan yang biasa terjadi sangatlah besar apabila sistem keamanan infrastruktur e-commerce masih lemah. Indonesia menduduki peringkat pertama traffic cyber crime. Sebesar 40% traffic cyber crime berasal dari Indonesia. Cyber crime yang terjadi di Indonesia sangat beragam mulai dari pembajakan kartu kredit, pencurian uang virtual, penyebaran virus, hingga pembobolan data rahasia organisasi (Rimanews.com - Selasa, 1 November 2016). Hal ini yang kemudian juga menjadi permasalahan bagi para konsumen, karena adanya resiko lebih yang harus ditanggung oleh konsumen ketika melakukan pembelian secara online, seperti pesanan yang mungkin tidak dikirim maupun kejahatan lain yang dapat dilakukan secara online. Faktor ini pula membuat masyarakat kurang percaya untuk melakukan pembelian secara online. Perkembangan situs jual beli online di Indonesia berkembang dengan sangat cepat. Dimana berbagai situs jual beli online terus bermunculan. Belakangan ini situs jual beli online yang berkembang pesat adalah situs situs yang menawarkan kemudahan transaksi jual beli yang dilakukan oleh para penggunanya sendiri dan memberikan pemasangan iklan secara gratis, situs ini bertugas hanya sebagai perantara atau lebih dikenal dengan istilah marketplace. Diantaranya olx.com, bukalapak.com, tokopedia.com, berniaga.com dan masih banyak lagi, yang dapat ditemukan dengan mudah sesuai dengan barang yang akan dicari ataupun dibeli.

3 Tokopedia.com merupakan salah satu situs jual beli online yang memungkinkan setiap individu di Indonesia membuka dan mengurus toko online mereka secara mudah dan bebas biaya, sekaligus memberikan pengalaman jual beli online secara nyaman dan aman. Tokopedia menyediakan fasilitas yang memudahkan penggunanya untuk menjual produk hanya dengan mengunggah foto dan memberikan deskripsi produk. Pembeli juga dimudahkan dengan sistem browsing produk yang lengkap dalam berbagai pilihan kategori penelusuran. Tokopedia menyediakan informasi mengenai penjual sehingga pembeli dapat dengan bebas membandingkan dan memilih dimana ia akan belanja. Sebelum konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen, diantaranya adalah kepercayaan. Ketika calon pembeli ingin berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan pembeli adalah apakah situs jual beli online tersebut dapat dipercaya. Dengan kata lain faktor yang mempengaruhi suatu keberhasilan pada penerapan bisnis secara online adalah kepercayaan konsumen terhadap situs jual beli online. Ini menunjukan bahwa konsumen percaya terhadap keandalan pihak penjual online yang dapat menjamin kualitas produk dan keamanan bertransaksi online. Hambatan perkembangan jual beli online di Indonesia adalah kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap situs jual beli online. Seiring banyaknya situs jual beli online palsu yang hanya bertujuan menipu. Penipuan ini berkembang pesat, dimulai dari pemanfaatan secara gratis melalui media sosisal sampai ke pembuatan situs secara terpisah. Situs-situs tersebut dibangun dengan mudah dikarenakan biaya yang murah sampai penggunaan domain yang bebas dari biaya. Tampilan situs-situs

4 tersebut selintas menyerupai situs e-commerce yang asli. Namun dibalik semua kemiripan itu, yang paling menandakan sebuah situs jual beli online merupakan situs penipuan adalah promosi harga barang yang 'super-murah'. Trik 'super-murah' semacam ini ternyata cukup berhasil menjerat konsumen, mulai dari kalangan yang baru 'melek internet', sampai kalangan yang sudah mengerti cara memakai internet dengan baik dan benar (merdeka.com-selasa, 1 November 2016). Selain kepercayaan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan jual beli online adalah faktor kualitas informasi. Informasi yang lengkap dan jujur merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan pembelian ataupun penjualan melalui situs jual beli online karena antara penjual dan pembeli tidak saling bertemu dan barang yang diperdagangkan hanya sebatas gambar yang tertera di halaman situs, sehingga kualitas barangpun agak sulit untuk diprediksi apakah sesuai dengan keinginan pembeli. Untuk memuaskan kebutuhan informasi konsumen, informasi produk dan jasa harus up-to-date, konsisten, dan mudah dipahami. Mengenai kualitas informasi di tokopedia sendiri sudah baik tetapi untuk informasi mengenai sanksi yang diberikan pihak tokopedia kepada seller yang menjual barang palsu masih belum jelas, dikutip dari tokopedia.com sendiri pada kolom komentar seorang konsumen menanyai mengenai sanksi apa yang didapat seller bila menjual barang palsu, tetapi pihak tokopedia sama sekali tidak menjawab pertanyaan sang konsumen (http://dapur-uang.com/pengalaman-belanja-di-tokopedia-- Selasa, 1 November 2016). Situs jual beli onlinepun harus mampu memberikan kemudahan bagi para penggunanya, dimana pengguna merasa bahwa situs tersebut dapat digunakan

5 dengan mudah dan bebas dari masalah serta mampu diakses kapanpun dan dimanapun selama penggunanya terhubung melalui internet, dapat dilihat bahwa kemudahan penggunaan situs jual beli online mempengaruhi keputusan pembelian. Tokopedia menawarkan tiga langkah mudah bagi konsumen yang ingin membeli produk di tokopedia meliputi beli, bayar, dan terima barang. Tetapi, pada kenyataannya langkah yang ditawarkan tersebut tidak semudah yang dikatakan. Konsumen yang ingin bertransaksi harus melalui serangkaian proses yang lebih panjang dibandingkan dengan apabila konsumen membeli secara langsung pada penjual. Adapun masalah yang muncul berkaitan dengan kemudahan proses transaksi yaitu proses verifikasi yang terkadang cenderung lambat dimana seorang konsumen telah melakukan konfirmasi atas pembeliannya tetapi respon yang diberikan oleh pihak tokopedia cukup lambat (facebook.com/tokopedia- Selasa, 1 November 2016). Pada tahun 2015, Tokopedia menempati posisi kedua pada survei Indonesia Popular Brand Index yang diadakan W&S Group Research sebagai berikut: Tabel 1.1 Indonesia Popular Brand Index 2014-2015 No. E-commerce 2014 Rank 2015 Rank PBI 2014 PBI 2015 1 Lazada 1 1 29.2 37.4 2 OLX 2 3 22.1 7.8 3 Berniaga 3-8.9-4 FJB Kaskus 4 10 8.1 1.2 5 Zalora 5 5 5.5 5.9 6 Qoo10 6 9 3.8 1.7 7 Tokopedia 7 2 3.6 18.3 8 Bukalapak 8 4 0.6 7.4 Sumber : W&S Group Research

6 Dilihat dari perbandingan pada Tabel di atas, dapat dilihat Tokopedia pada tahun 2014 menempati posisi ketujuh dengan PBI sebesar 3,6. Pada tahun 2014 Tokopedia mengalami kenaikan menjadi posisi kedua dengan PBI sebesar 18,3. Akan tetapi kenaikan tingkat popularitas ini tidak sebanding lurus dengan tingkat market share yang dimiliki oleh Tokopedia. Tabel 1.2 Market Share E-Commerce di Indonesia Ranking E-Commerce Market Share 1 Lazada 38,8% 2 OLX 33,5% 3 Blibli 6,8% 4 Bukalapak 5,9% 5 Tokopedia 4,6% Sumber : Majalah SWA XXXI Edisi 24/12-25 November 2015 Dari tabel 1.2 menunjukan Tokopedia menempati urutan kelima pada tingkat market share e-commerce di Indonesia dengan nilai 4,6%. Dan melihat pada tabel 1.1 ini menunjukan bahwa konsumen sudah banyak yang mengetahui mengenai situs Tokopedia sendiri tetapi konsumen cenderung memilih menggunakan situs jual beli online lain dibandingkan dengan situs jual beli online Tokopedia sendiri. Berbeda dengan pesaingnya Lazada, mengingat Lazada sendiri menempati urutan pertama pada tingkat market share dan PBI index pada kedua tabel diatas, ini menandakan Lazada merupakan market leader untuk situs jual beli online di Indonesia. Hal ini tentu kabar buruk bagi pihak Tokopedia sendiri, jika tidak segera ditangani, maka calon konsumen mungkin tidak akan berminat untuk melakukan transaksi di Tokopedia.

7 Sumber : W&S Group Research Gambar 1.1 Switching in/out E-Commerce (2015) Tokopedia berada di angka minus yang meng-kategorikannya sebagai switching out. Hal ini berarti 0,9% pelanggan Tokopedia memiliki niat untuk pindah ke situs jual beli lain. Hal ini tentu bukanlah sesuatu kabar yang baik, mengingat bahwa para pesaingnya yang berada di zona switching in. Situs Jual beli online yang berada di kategori switching in memiliki sejumlah pengguna yang berminat untuk berpindah ke mereknya dari merek lain. Di sini, Blibli meroket di angka positif 6,7%, kemudian Bukalapak di angka 3,2% dan Zalora 3,2%. Dari gambar dan tabel diatas dapat dilihat bahwa tokopedia merupakan situs jual beli online yang sedang populer di Indonesia, tetapi dengan kepopulerannya itu belum dapat mengalahkan pesaingnya seperti Lazada, Bukalapak, dll dimana tokopedia memiliki market share yang paling rendah diantara situs jual beli online sejenis dan konsumen tokopedia memiliki niat untuk berpindah ke situs jual beli lain. Yang menarik dari fenomena tersebut adalah strategi apa harus yang dilakukan oleh tokopedia agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumennya. Dalam penelitian ini, diadakan pra survei yang diadakan pada tanggal 17-19 Oktober 2016 dengan tujuan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap

8 Tokopedia. Kuesioner tersebut memuat pertanyaan mengenai kepercayaan, kualitas informasi, serta kemudahan yang ada di situs jual beli online tokopedia. Adapun hasil pra survei disajikan sebagai berikut : Kepercayaan Kualitas Informasi Kemudahan 55% 45% 50% 50% 60% 40% Mempercayai Mudah Digunakan Tidak Mempercayai Akurat Tidak Akurat Sulit Digunakan Sumber : Data Olahan, 2016 Gambar 1.2 Hasil Pra Survei persepsi Kepercayaan, Kualitas Informasi dan Kemudahan situsjual beli online Tokopedia (17-19 Oktober 2016). Dari gambar 1.2 dapat dilihat bahwa hasil dari pra survei mengenai variabel Kepercayaan menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang (45%) menyatakan situs jual beli online Tokopedia dapat dipercaya, sedangkan 11 orang (55%) lainnya menyatakan situs jual beli online Tokopedia tidak dapat dipercaya. Dapat dilihat bahwa hasil dari pra survei mengenai variabel Kualitas Informasi dari situs jual beli online Tokopedia menunjukkan bahwa sebanyak 10 orang (50%) menyatakan informasi di Tokopedia akurat, dan sebanyak 10 orang (50%) menyatakan informasi di Tokopedia tidak akurat. Mengenai variabel Kemudahan dari situs jual beli Tokopedia menunjukkan sebanyak 8 orang (40%) menyatakan situs jual beli Tokopedia mudah untuk digunakan, sedangkan sebanyak 12 orang (60%) menyatakan situs jual beli Tokopedia sulit untuk digunakan. Hal ini juga disebabkan oleh faktor pembuatan akun baru di tokopedia tidaklah semudah yang

9 dikira oleh konsumen. Konsumen perlu melalui serangkaian proses yang cukup panjang untuk mendaftar sebagai member di Tokopedia. Dari hasil pra survei tersebut menunjukan bahwa situs jual beli online Tokopedia masih kurang memperhatikan faktor kepercayaan, kualitas informasi dan kemudahan Dari Fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menjadikan fenomena diatas sebagai topik penelitian ini dengan judul Pengaruh Kepercayaan, Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Kemudahan Pada Situs Jual Beli Online Tokopedia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa Unggul). 1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas masalah yang diidentifikasi penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingginya tingkat cyber crime di Indonesia, membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan e-commerce cenderung rendah. 2. Kurangnya pemberitahuan terhadap informasi yang ada pada situs jual beli online membuat masyarakat kurang tertarik untuk berbelanja di situs jual beli online. 3. Sistem verifikasi yang cenderung lambat membuat calon konsumen ragu untuk melakukan pembelian. 4. Sistem Pembayaran yang dianggap sulit oleh konsumen, sehingga konsumen enggan melakukan pembelian.

10 1.2.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas untuk memberikan hasil yang lebih efektif, maka pembahasan pada penelitian ini dibatasi oleh faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada situs jual beli online Tokopedia, yaitu kepercayaan (X1), kualitas informasi (X2) dan kemudahan (X3) terhadap keputusan pembelian secara online (Y). 1.3 Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh langsung kepercayaan terhadap kemudahan di situs jual beli online tokopedia? 2. Apakah terdapat pengaruh langsung kualitas informasi terhadap kemudahan di situs jual beli online tokopedia? 3. Apakah terdapat pengaruh langsung kepercayaan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia? 4. Apakah terdapat pengaruh langsung kualitas informasi terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia? 5. Apakah terdapat pengaruh langsung kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia? 6. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kepercayaan melalui kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia? 7. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung kualitas informasi melalui kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia?

11 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepercayaan terhadap kemudahan di situs jual beli online tokopedia. 2. Untuk mengetahui pengaruh langsung kualitas informasi terhadap kemudahan di situs jual beli online tokopedia. 3. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepercayaan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia. 4. Untuk mengetahui pengaruh langsung kualitas informasi terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia. 5. Untuk mengetahui pengaruh langsung kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia. 6. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan melalui kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia. 7. Untuk mengetahui pengaruh kualitas informasi melalui kemudahan terhadap keputusan pembelian di situs jual beli online tokopedia. 1.5 Manfaat Penelitian berikut : Melalui penelitian ini, diharapkan akan mampu memberikan manfaat sebagai 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi Tokopedia, agar dapat merumuskan strategi pemasaran yang lebih baik

12 sehingga Tokopedia menjadi situs jual beli online nomor satu di Indonesia yang dapat dipercaya. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat membantu masayarakat dalam mendapatkan informasi, kemudahan dalam berbelanja dan bertransaksi secara online. 3. Bagi Akademik Dapat memberikan manfaat tentang bisnis online, serta Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.