47 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah tentang pengaruh tingkat penguasaan kompetensi profesional guru terhadap efektivitas proses pembelajaran pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada SMK Negeri di Kota Bandung yang tersebar di 3 (tiga) tempat. Subjek yang diteliti adalah guru yang mengajar pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kota Bandung yang masih aktif masa mengajar sampai penelitian ini dilakukan. B. Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (007:1) mengemukakan bahwa: metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif, yang bertujuan untuk melukiskan suatu kondisi apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Metode desktiptif merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang terjadi pada masa sekarang secara aktual tanpa menghiraukan kejadian pada waktu sebelum dan sesudahnya dengan cara mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian. Sementara menurut Surakhmad (1994: 140) memberikan ciri-ciri metode deskriptif sebagai berikut:
48 a. Memusatkan diri pada masalah-masalah masa sekarang dan masa aktual b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Dari segi informasi yang dikelola, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang informasinya atau data-datanya dikelola dengan statistik. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (007:13) yakni Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. C. Operasional Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (007:31). Jenis variabel ini terbagi menjadi dua antara lain variabel bebas dan variabel terikat. Sugiyono (007:33) mengemukakan bahwa: Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel bebas yaitu tingkat penguasaan kompetensi profesional guru (X) dan satu variabel terikat yaitu efektivitas proses pembelajaran (Y). dalam penelitian ini penulis menganalisis bagaimana pengaruh antara dua variabel tersebut. Kedua variabel tersebut didefinisikan secara operasional ke dalam bentuk penjabaran sebagai berikut:
49 Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator/Sub Indikator Ukuran Skala No. Item Tingkat Penguasaan Kompetensi Profesional Guru (X), yaitu kemampuan menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Sumber: Undangundang No.14 Tahun 005 1. Kemampuan Penguasaan Materi Pembelajaran. Kemampuan Penelitian dan Penyusunan Karya Ilmiah a. Tingkat penguasaan substansi mata pelajaran b. Tingkat pengorganisasian materi pembelajaran c. Tingkat penyesuaian materi pembelajaran dengan kebutuhan siswa d. Tingkat pemberian ilustrasi contoh sesuai dengan materi pembelajaran a. Tingkat penulisan karya ilmiah b. Tingkat penulisan/penyusunan diktat mata pelajaran c. Tingkat pengumpulan semua materi pelajaran kemudian dikembangkan menjadi buku pelajaran d. Tingkat penulisan modul untuk siswa e. Tingkat penyusunan berbagai artikel (karya tulis) yang berhubungan dengan strategi pembelajaran maupun tentang materi yang diajarkan f. Tingkat melakukan berbagai penelitian mengenai masalah riil yang dialami ketika sedang mengajar Ordinal Ordinal 1 3 4 5 6 7 8 9 10 3. Kemampuan Pengembangan Profesi a. Tingkat mengikuti informasi perkembangan IPTEK yang mendukung profesi melalui kegiatan ilmiah b. Tingkat pengembangan kurikulum, silabus dan SAP Ordinal 11 1
50 4. Pemahaman Terhadap Wawasan dan Landasan Kependidikan a. Tingkat pemahaman visi, misi, dan fungsi sekolah b. Tingkat mengidentifikasi permasalahan umum pendidikan dalam proses dan hasil belajar c. Tingkat memahami tujuan pendidikan Nasional d. Tingkat memahami kebijakankebijakan pendidikan Nasional e. Tingkat memahami berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, baik yang ditetapkan secara nasional maupun kebijakan kepala sekolah f. Tingkat memahami fungsi serta tugas guru sebagai tenaga kependidikan Ordinal 13 14 15 16 17, 18 19, 0 Efektivitas Proses Pembelajaran (Y),yaitu kemampuan sebuah lembaga dalam melaksanakan program pembelajaran yang telah direncanakan serta kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut didesain dalam suasana yang kondusif dan menarik bagi peserta didik. Sumber: diadaptasi dari pendapat Steers (1985:176) 1. Perencanaan program belajar mengajar. Pelaksanaan interaksi atau mengelola proses pembelajaran a. Tingkat perumusan tujuan pembelajaran b. Tingkat penyusunan urutan/sistematika materi pelajaran c. Tingkat penyusunan metode atau strategi pembelajaran d. Tingkat penyusunan perangkat penilaian e. Tingkat penetapan durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan setiap sub pokok bahasan a. Tingkat membuka pelajaran b. Tingkat penyajian materi pembelajaran dengan sistematis c. Tingkat ketepatan menggunakan metode dan media pembelajaran d. Tingkat penggunaan model dan contoh kongkrit yang relevan dengan materi subpokok bahasan e. Tingkat menjawab pertanyaan siswa f. Tingkat pembuatan kesimpulan dan refleksi setiap akhir mata pelajaran g. Tingkat pelaksanaan penilaian h. Tingkat menganalisis dan menindaklanjuti hasil pendidikan Ordinal Ordinal 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13
51 Sumber: diadaptasi dari Undang-Undang No. 14 Tahun 005 tentang Guru dan Dosen, dan Daftar Kompetensi Guru yang dikembangkan Depdiknas 003. D. Sumber Data Yang dimaksud data penelitian adalah sumber-sumber dimana data-data penelitian diperoleh baik secara langsung berhubungan dengan objek penelitian (sumber data primer) maupun tidak langsung yang berhubungan objek penelitian (sumber data sekunder). 1. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan sumber data dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Sumber dari data primer pada penelitian ini adalah dari guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran. i. Tingkat melakukan apersepsi, eksplanasi, dan evaluasi pada setiap jam pertemuan 3. Penilaian a. Tingkat pembuatan perencanaan penilaian dalam bentuk kisi-kisi tes b. Tingkat pembuatan soal berdasarkan tingkat kesukaran soal dari tiap-tiap domain atau ranah penilaian c. Tingkat pembuatan acuan skoring/pembobotan penilaian soal d. Tingkat pemberian respon atas hasil ujian siswa dengan membahas soal e. Tingkat pengolahan dan penentuan hasil belajar siswa f. Tingkat penyusunan program tindak lanjut hasil penilaian g. Tingkat pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian/menguji kelayakan instrumen penilaian h. Tingkat menganalisis hasil evaluasi tindak lanjut Ordinal 14 15 16 17 18 19 0 1
5. Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian dimana subjek tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dari penelitian ini adalah dokumen sekolah. E. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 007:7). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran yang masih aktif mengajar sampai penelitian dilakukan pada SMK Negeri di Kota Bandung yang tersebar di 3 (tiga) sekolah. Menurut Arikunto (00: 109) yag dimaksud dengan sampel adalah: Sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengenai berapa jumlah yang harus diambil dalam penarikan sampel, Arikunto (00: 6) mngemukakan pendapatnya sebagai berikut Sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah SMK Negeri di Kota Bandung yang diambil di dalam penelitian ini hanya 3 sekolah dan jumlah guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran kurang dari 100 orang yaitu berjumlah 36 orang, maka anggota sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi. Seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:
53 Tabel 3. Guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri Rumpun Bisnis Dan Manajemen di Kota Bandung Tahun Ajaran 007/008 No. Nama Sekolah Jumlah Guru F. Teknik Pengumpulan Data 1. SMK Negeri 1 Bandung 13. SMK Negeri 3 Bandung 13 3. SMK Negeri 11 Bandung 10 Total 36 Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Wawancara (Interview) Melakukan tanya jawab atau wawancara dengan para guru di program administrasi perkantoran atau pihak yang mampu memberikan jawaban yang relevan seperti kepada Wakasek bidang Kurikulum. ) Studi Literatur Teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, internet, surat kabar, dan sumber lainnya 3) Kuesioner/Angket Sugiyono (007:135) Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
54 Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk forced choice. Penyebaran angket dilakukan kepada guru Program Keahlian Administrasi Perkatoran SMK Negeri di Kota Bandung. Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan ) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban 3) Menetapkan skala penilaian angket. Adapun penggunaan pengukuran untuk instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala sikap. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang mengacu pada skala likert sebagai bentuk konstruksi item pertanyaan pada angket dengan lima alternatif jawaban. Uraian pengskorannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. 3 Kriteria Penyekoran Angket untuk Veriabel X dan Y Rentang Kategori Skor Penafsiran 1.00 1.79 Sangat Rendah 1.80.59 Rendah.60 3.39 Sedang 3.40 4.19 Tinggi 4.0 5.00 Sangat Tinggi Sumber : Sugiyono (007:184)
55 4) Penelitian kepustakaan (Library Research) 5) Penelitian kepustakaan dimaksud untuk memperoleh data sekunder, yaitu sumber informasi dari para ahli atau penulis yang kompeten dalam membahas masalah yang diteliti dengan mengumpulkan bahan-bahan teoritis agar diperoleh suatu pengertian yang mendalam dan menunjang proses pembahasan terhadap data faktual. Teknik yang digunakan adalah dengan cara membaca text book, catatan-catatan kuliah, majalah, maupun literatur lain yang sekiranya dapat menunjang data primer dan penilaian yang penulis lakukan. G. Pengujian Instrumen Penelitian Adapun pengujian instrument dalam penelitian ini menggunakan prosedur sebagai berikut: 1. Uji Validitas Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data, terlebih dahulu diuji validitasnya kepada responden dengan menggunakan korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (007: 114) langkah-langkah dalam uji validitas instrumen angket adalah sebagai berikut: 1) Memberikan nomor pada angket yang masuk ) Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan, yakni dengan menggunakan skala ordinal dengan bentuk skala Likert. 3) Menjumlahkan skor setiap responden 4) Mengurutkan jumlah skor responden
56 5) Mencari koefisien korelasi skor tiap bulir item dengan skor total dengan rumus Product Moment Correlation yang dikemukakan oleh Karl Pearson dengan taraf signifikansi 5% Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut : r hitung = N N X ( XY ) ( X Y ) ( ) ( ) X N Y Y Keterangan : r hitung X Y X Y = Koefisien validitas item yang dicari = Skor yang diperoleh dari subyek tiap item = Skor yang diperoleh dari subyek seluruh item = Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y X = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X Y = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Banyaknya data Koefisien validitas dianggap valid jika r hitung > r tabel pada a = 5% 6) Membandingkan besar nilai hitung r hitung terhadap nilai tabel r dengan kriteria kelayakan sebagai berikut : r hitung > r tabel berarti valid atau sebaliknya.
57. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap item-item pertanyaan yang termasuk dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha dari Spearman Brown. Rumus yang digunakan yaitu: r 11 n 1 σ ( ) = n 1 σ t (Suharsimi Arikunto,00:109) Keterangan : r 11 n Σσ σ t = Reliabilitas instrumen = Banyaknya bulir pertanyaan = Jumlah varian item = Varian total Rumus Variannya adalah: X X N σ t = (Suharsimi Arikunto, 00:110) N Keterangan: σ t Σ N = Varian total = Jumlah skor = Jumlah peserta tes
58 Langkah-langkah yang dilakukan dalam menguji reliabilitas instrumen angket adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel untuk menempatkan skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya, dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan selanjutnya. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden 3. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. menghitung jumlah skor masing-masing item 5. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item 6. Menghitung masing-masing item 7. Menghitung varians total (σ t ) 8. menghitung nilai koefisien alpha 9. membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel 10. Membuat kesimpulan, jika r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka item dinyatakan reliabel H. Teknik Analisis Data Uji persyaratan pengolahan data dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, dan uji linearitas dilanjutkan dengan teknik pengolahan data untuk uji hipotesis. Masing-masing pengujian akan dibahas sebagai berikut:
59 1. Uji Normalitas Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Maka penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya (Sugiyono 007 :69). Menurut Riduwan (006:11) rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah rumus Chi Kuadrat, langkah kerjanya ialah : 1) Mencari skor terbesar dan terkecil ) Mencari rentangan ( R ) R = skor terbesar skor terkecil 3) Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n 4) Mencari nilai panjang kelas (i) i = R BK 5) Distribusi frekuensi No 1 N Kelas Interval F Tabel 3. 4 Distibusi Frekuensi Nilai Tengah (X (X i ) i ) f. X i f. X i
60 6) Mencari rata-rata (Mean) X = fx n i 7) Mencari Simpangan Baku (Standar Deviasi) s n. fx i ( fx i ) = n. ( n 1) 8) Membuat daftar frekwensi yang diharapkan dengan cara menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5 a) Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus z = Bataskelas x s Mencari luas 0-z dari tabel kurve Normal dari 0-z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas b) Mencari luas kelas tiap interval dengan cara menggurangkan angka-angka 0-z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris yang paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. Mencari frekwensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden. Tabel 3. 5 Frekuensi yang diharapkan (fe) dan hasil pengamatan (fo) untuk variabel No Batas Luas tiap kelas Z Luas 0-Z Kelas interval Fe fo 1 N
61 9) Mencari Chi Kuadrat hitung ( χ hitung ) χ hitung = k i= 1 ( fo fe) fe 10) Membandingkan χ hitung dengan nilai χ tabel untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1, maka dicari pada tabel chi kuadrat di dapat: jika χ hitung χ tabel artinya distribusi data tidak normal jika χ hitung <. Uji Linieritas Regresi a. Mengubah Skala Data χ tabel artinya data berdistribusi normal Skala pengukuran yang dipilih oleh peneliti berkaitan dengan teknik analisis data yang digunakan. Oleh karena itu setiap skala pengukuran yang tidak memenuhi syarat dilakukannya suatu teknis tertentu, harus diubah kedalam skala pengukuran yang sesuai dengan teknik analisis yang digunakan. Maka analisis ini mengisyaratkan skala pengukuran minimal interval, maka peneliti harus menaikkan tingkat pengukuran ordinal menjadi interval. Salah satu metode konversi data yang sering digunakan oleh peneliti untuk menaikkan tingkat pengukuran ordinal ke interval adalah Metode Succesive Interval (MSI) Muhidin dan Abdurrahman (007: 55), langkah kerja melalui metode succesive interval ini adalah: 1. Perhatikan banyaknya frekuensi responden yang menjawab terhadap alternatif jawaban yang tersedia.. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (N), kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut.
6 3. Jumlahkan proporsi secara beruntun sehingga keluar proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden. 4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi kumulatif pada setiap alternatif jawaban responden tadi. 5. Menghitung nilai skala untuk setiap nilai z dengan menggunakan rumus: SV (density at lower limit dikurangi density at upper limit) dibagi (area under upper limit dikurangi area under lower limit) 6. Melakukan transformasi nilai skala (transformed scale value) dari nilai skala ordinal ke interval, dengan rumus : Y = SV i + SV min Dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar dirubah menjadi sama dengan satu. b. Mencari Persamaan Regresi Perhitungan untuk mencari persamaan regresi dalam Riduwan (006:145) menggunakan rumus sebagai berikut: Ŷ = a + bx Keterangan: X Ŷ = Tingkat Penguasaan Kompetensi Profesional Guru = Efektivitas Proses pembelajaran a = Nilai konstanta, yaitu harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan Y jika b bertanda positif (+), atau nilai penurunan Y jika b bertanda negatif (-). Dimana: ( Xi)( Yi) ( ) n XiYi b = n Xi Xi
63 Sedangkan a dicari dengan menggunakan rumus: a = ( Yi)( Xi ) ( Xi)( XiYi) n Xi ( Xi) c. Menguji Linieritas Regresi Langkah kerja uji linearitas regresi dalam Riduwan (006:183) adalah sebagai berikut: Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JK Reg[a] ) dengan rumus: JK Reg[a] = ( ΣY ) n Langkah. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKReg[b\a]) dengan rumus: JK Reg[b\a] = b. ΣXY ( ΣX )(. ΣY ) n Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JK Res ) dengan rumus: JK Res = Σ Y JK Re g[ b\ a] JK Re g[a] Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK Reg[a] ) dengan rumus : RJK Reg[a] = JK Reg[a] Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK Reg[b\a] ) dengan rumus: RJK Reg[b\a] = JK Reg[b\a] Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK Res ) dengan rumus: RJK Res = JK Re s n Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat error (JK ε ) dengan rumus: JK ε = k ΣY ( ΣY ) n
64 Langkah 8. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JK TC ) dengan rumus: JK TC = JK Res JK ε Langkah 9. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK TC ) dengan rumus: JK TC RJK TC = k Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJK E ) dengan rumus: RJK ε = JK ε n k Langkah 11. Mencari nilai F hitung dengan rumus: F hitung = RJK TC RJK ε Tabel 3. 6 Tabel Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas Derajat Sumber Jumlah Rata-rata jumlah Kebebasasan F Variansi Kuadrat kuadrat (RJK) hitung F tabel (dk) Total N Y - Linier linier Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n- JK reg(a) JK reg (b/a) JK Res RJK reg(a) RJK reg (b/a) RJK Res Keterangan: Tuna cocok Kesalahan (Error) k- n-k JK TC JK E RJK TC RJK E Langkah 1. Menentukan keputusan pengujian Jika F hitung < F tabel artinya data berpola linier Jika F hitung F tabel artinya data berpola tidak linier Langkah 13. Mencari F tabel dengan rumus: F tabel = F (1-α) (dk TC, dk E)
65 Langkah 14. Membandingkan F hitung dengan F tabel Pada dasarnya uji hipotesis dalam penelitian ini merupakan uji koefisien korelasi Product Moment dengan menggunakan uji statistik t student. Rumus korelasi Product Moment yaitu : r xy = n. XY ( X )( Y ) X ( X ) n Y { n }{ ( Y ) } Harga koefisien korelasi adalah sebesar 0,439 kemudian dikonsultasikan pada tabel Guilford tentang batas-batas ( r s ) untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Tabel 3. 7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ( r xy ) r Besar xy Interpretasi 0.00 0.199 0.0 0.399 0.40 0.599 0.60 0.799 0.80 1.000 Korelasi sangat rendah Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi 3. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel penerapan sistem kontrak kerja terhadap komitmen organisasi digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut: KD=r x100% Dengan r dicari dengan rumus sebagai berikut: r b = { nσxiyi ( ΣXi)( ΣYi) } nσyi ( ΣYi)
66 4. Uji Hipotesis Langkah terakhir dari analisis data adalah menguji signifikansi. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, menurut Riduwan (006:187) uji signifikansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji F sebagai berikut: Langkah 1. Mencari F hitung dengan rumus: F hitung = RJK Re g ( b / a) RJK Re s Langkah. Mencari F tabel dengan rumus: F tabel = F (1-α) (dk reg b/a, dk res) Langkah 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel Kriteria yang digunakan yaitu : 1. H o ditolak dan H a diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya variabel X (tingkat penguasaan kompetensi profesional guru) berpengaruh terhadap variabel Y (efektivitas proses pembelajaran).. H o dterima dan H a ditolak, apabila F hitung F tabel, artinya variabel X (tingkat penguasaan kompetensi profesional guru) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (efektivitas proses pembelajaran).