BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein(dari kata Lipo=lemak, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA TAHUN. E_mail:

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman seledri sebagai berikut (Mursito, 2002) :

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan medium transport tubuh. Volume darah manusia berkisar

HASIL DAN PEMBAHASAN. ternak. Darah terdiri dari dua komponen berupa plasma darah dan bagian padat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

LIPOPROTEIN. Ana Andriana, S.Si Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran - UNIZAR. Ana Andriana 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid Plasma Lemak tidak larut dalam plasma darah, agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikat pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol,trigliserida,dan fosfolipid) dengan protein ini disebut lipoprotein(dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentuknya menuju tempat penggunaanya. Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain : a Kolesterol Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati (Lars H, 1997). Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan, bila ditinjau dari sudut kimiawi kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan lipid (lemak) berkomponen alkohol steroid (Sitopoe M, 1992). Kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh, masuk ke dalam organ tubuh melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam plasma darah terutama dijumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari bentuk ester kolesterol (Hertog N, 1992). 5

6 Sumber dari kolesterol tubuh adalah baik dari sintesis kolesterol pada sel-sel tubuh, terutama hati, dan juga dari asupan diet terutama produk hewani seperti putih telur, daging merah, dan mentega (Sherwood, 2007). Kolesterol dalam tubuh juga mempunyai fungsi yang penting diantaranya pembentukan hormon testoteron pada pria dan hormon esterogen pada wanita,pembentukan vitamin D, dan sebagai sumber energi (Graha KC, 2010). b VLDL (very low density lipoprotein) VLDL disebut juga pre-beta lipoprotein. VLDL dibentuk di dalam hati dan intestinum, berfungsi sebagai sarana untuk transpor triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk disimpan. Partikel VLDL mempunyai diameter 30-90 nm, densitas 0,95-0,006 dan kaya akan triasilgliserol. Lipoprotein pada VLDL kebanyakan adalah apo B-100 dan apo C, tetapi juga memiliki beberapa apo E. Partikel yang lebih kecil yang dihasilkan dari interaksi antara VLDL dan lipase lipoprotein sering disebut intermediate density /Lipoprotein/IDL. c HDL (high density lipoprotein) HDL (High Density Lipoprotein) adalah lipoprotein berdensitas tinggi,terutama mengandung protein.hdl diproduksi di hati dan usus halus. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipid yang ada didalam darah dan menyerahkanya ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali dan dikeluarkan dari tubuh (Muray,2009).

7 d LDL (low density lipoprotein) LDL kolesterol merupakan lipoprotein berkepadatan rendah yang mempunyai sifat menempel dipembuluh darah dan dapat menyebabkan timbuknya benjolanbenjolan yang berisikan LDL kolesterol (Tanno,dkk,2010). 2.2 LDL kolesterol LDL berukuran kecil sehingga mudah masuk ke pembuluh darah,terutama jika dinding pembuluh darah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, merokok, hipertensi, atau keturunan. LDL yang menumpuk akan membentuk plak didalam pembuluh darah dan akan menyumbat pembuluh darah sehingga membuat lumenya semakin sempit, keadaan seperti ini sering disebut ateroklorosis, karena darah akan sulit mengalir melalui pembuluh darah sempit sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung (Fikri,2009). LDL adalah lipoprotein yang mengandung paling banyak kolesterol, dan merupakan pengirim kolesterol utama dalam darah, sel hati memproduksi kolesterol dalam tubuh, lalu disebarkan oleh sistem tubuh LDL, kolesterol dalam darah kejaringan-jaringan tubuh (Suharto, 2004). 2.2.1 Faktor yang mempengaruhi kadar LDL Kolesterol a Usia dan jenis kelamin Biasanya jumlah dalam tubuh terus meningkat dengan bertambahnya usia. Usia 40 tahun jumlah lemak sudah berkisar 22% dan usia 50 tahun jumlah lemak kira-kira 24%. Kondisi wanita jumlah lemak kira kira 27% pada usia sekolah, kemudian pada usia 40 tahun akan meningkat menjadi 32%

8 dan jumlah lemak kira-kira 34% pada usia 50 tahun. Semakin tua seseorang metabolisme akan melambat, sehingga kalori yang dibutuhkan semakin sedikit. (Waspadji, 2009). b Merokok Merokok dapat menyebabkan LDL kolesterol naik, karena zat-zat kimia dalam rokok bisa mempengaruhi LDL kolesterol baik dan meningkatkan resiko penyempitan pembuluh darah. c Gaya hidup dan pola makan Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti minum-minuman beralkohol berlebih, minum kopi berlebih, dan sering mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh tinggi dapat mempengaruhi tinggi nya LDL Kolesterol. 2.3 Pemeriksaan LDL kolesterol Metode Direks ( secara langsung) Metode direks sedang berkembang dan mulai banyak digunakan, terdapat beberapa teknik pemeriksaan yaitu : 1. Metode Imunokimia Metode imunokimia menggunakan poliklonal antibodi untuk mempresipitasikan VLDL, IDL, dan HDL sedangkan LDL kolesterol diukur dalam supernatan dengan metode enzimatik (Sun dkk, 2005). 2. Metode Presipitasi Metode presipitasi langsung dilakukan dengan cara mempresipitasikan LDL kolesterol dengan polyvinil sulfat atau dengan heparin ph rendah, kadar LDL kolesterol dihitung sebagai selisih dari total kolesterol dan kadar yang

9 terdapat pada supernatan. Prinsip metode ini adalah LDL diendapkan dan setelah HDL dan VLDL ada disupernatant. LDL dapat dihitung dari perbedaan kolesterol supernatant dan serum total (Sun dkk, 2005). 3. Metode Homogenassay Metode baru dalam menentukan kadar LDL kolesterol diperkenalkan pada Tahun 1998. Metode homogenassay tidak memerlukan pemisahan antara label yang bebas dan yang terikat, metode homogenassay juga memiliki kemampuan otomatis penuh dalam menentukan kadar LDL kolesterol secara langsung dan hanya memerlukan sampel yang sedikit dan hanya memerlukan waktu yang singkat (Putra, 2012). 2.4 Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan LDL Kolesterol a) Tahap pra analitik 1) Waktu pembendungan Pembendungan yang terlalu lama dapat menyebabkan peningkatan kadar lipid, maka sebaiknya pembendungan dilakukan tidak terlalu lama atau langsung. 2) Pengambilan sampel darah Saat pengambilan sampel darah harus dicegah terjadinya hemolisis. Hemolisis mengakibatkan pecahnya eritrosit ditandai dengan timbulnya hemoglobin yang dapat menyebabkan peningkatan pada kadar kolesterol.

10 3) Penanganan sampel Sampel darah yang sudah diperoleh dibiarkan membeku guna menghindari terjadinya hemolisis dan menghilangkan benang-benang fibrin, karena hemolisis dapat mempengaruhi pemeriksaan. b) Tahap analitik 1) Reagen Reagen yang akan digunakan harus diperhatikan dari fisik tanggal kadaluarsa, dan penyimpanan baik sebelum digunakan dan sesudah digunakan dan juga suhu penyimpanan, karena kualitas reagen dapat berpengaruh pada hasil pemeriksaan. 2) Alat Alat-alat yang ada di laboratorium harus dilakukan kalibrasi secara berkala dan dijaga kebersihanya guna untuk menjaga ketepatan dan mencegah terjadinya kontaminasi pada saat penggunaan. c) Pasca analitik Pasca analitik adalah tahap akhir dari pemeriksaan pencatatan dan pelaporan hasil hasil harus dilakukan secara teliti.

11 2.5 Pengaruh pembendungan terhadap LDL kolesterol Pembendungan bertujuan untuk fiksasi, dan untuk menambah tekanan vena yang akan diambil, sehingga mempermudah proses penyedotan darah kedalam spuit (Srimujiasih, 2015). Menurut Clinical Laboratory standars Institute (CLSI, 2013) sebaiknya pembendungan tidak dilakukan lebih dari 1 menit dan dengan tekanan maksimal 40 mmhg. Pembendungan yang terlalu lama dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total) (Riswanto, 2013). 2.6 Hemokonsentrasi Hemokonsentrasi adalah kekentalan akibat perembasan sel plasma yang ditandai dengan nilai hematokrit. Hematokrit adalah perbandingan sel darah dan serum darah (cairan darah). Semakin tinggi nilai hematokrit, artinya semakin rendah nilai serum darah. Apabila serum darah berfungsi sebagai pelarut rendah, maka akan terjadi kekentalan di dalam pembuluh darah. Hemokonsentrasi terjadi karena pembendungan yang dilakukan terlalu lama ( > 2 menit ). Hal ini akan menyebabkan peningkatan kadar hematokrit dan kadar substrat yaitu total protein, AST, kolesterol, lipid total (Ika,2017)

12 2.7 Kerangka Teori Usia dan jenis kelamin Penanganan sampel Waktu pembendungan Hemokonsentrasi LDL kolesterol Reagen Alat Gambar 1. Kerangka Teori

13 2.8 Kerangka Konsep Waktu pembendungan 1 menit Kadar LDL kolesterol Waktu pembendungan 3 menit Gambar 2. Kerangka Konsep 2.9 Hipotesis Ada perbedaan kadar LDL kolesterol berdasarkan lama waktu pembendungan.