Memastikan APAR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran.



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

PerMen Ttg Syarat2 APAR

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/MEN/1980 Tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API RINGAN.

ANGKET TENTANG PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN. 2. Jawablah setiap pertanyan dengan jujur, karena jawaban anda akan dijaga

BUPATI PACriAN PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR TAHUN 2012 PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA BUPATI PACITAN,

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

1. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan 2 (dua) angka yakni angka 5 dan angka 6, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

Aplikasi konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (dalam penyelesaian masalah sehari hari).

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

Pengetahuan Produk Baterai

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

MENGOPERASIKAN PIPET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal Menyimpan dalam kedaan off merupakan salah satu cara memperlakukan alat...

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Long-Term Fire Retardant, Extinguisher and Inhibiter Concentrated Powder

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Soal-Soal untuk Penilaian Keterampilan Proses

Kemasan Gelas. Pengemasan Bahan Pangan

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BAB III UJI MATERIAL

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

BAB II LANDASAN TEORI

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

SANITASI DAN KEAMANAN

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SakitPKU Muhammadiyah Surakarta untuk mengendalikan dan mencegah kemungkinan

Zh2Z. C BUKU PETUNJUK CARA PEMELIHARAAN i POMPA TANGAN - DANGKAL 82BU

Gambar 1 Open Kettle or Pan

TANKI PADA MOTOR DIESEL OLEH : 1. GILANG YUDA PERDANA 2. ARIF RACHMAN SAPUTRA 3. TRI NAHLIAS DARUSSALAM

CABE GILING DALAM KEMASAN

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

PROSES PENGAWETAN KAYU. 1. Persiapan Kayu untuk Diawetkan

Keselamatan Kerja di Laboratorium

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG :

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Mengapa Air Sangat Penting?

Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya baik secara langsung maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

MODUL I TEKANAN HIDROSTATIS

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen

TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH ASPAL

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

XI. KEGIATAN BELAJAR 11 CACAT CORAN DAN PENCEGAHANNYA. Cacat coran dan pencegahannya dapat dijelaskan dengan benar

1. Fabrikasi Struktur Baja

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

Transkripsi:

1/9 1. Tujuan Memastikan PR dalam kondisi siap-siaga untuk penanganan awal terjadinya kebakaran. 2. lat dan Bahan 1. Sesuai kebutuhan 2. - 3. Kualifikasi Pelaksana 1. Memahami Instruksi Kerja PR 2. - 4. Input/Ouput 1. Input : Pemasangan dan perawatan 2. Output : Pelaksanaan Perawatan. Referensi 1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No:PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat- Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan lat Pemadam pi Ringan. 6. Uraian Instruksi Kerja 1. Pemasangan : Posisi PR harus mudah dilihat, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi tanda pemasangan. Tinggi pemberian tanda pemasangan adalah 12 cm dari lantai tepat diatas PR yang bersangkutan. Bagian paling atas PR harus berada pada ketinggian 120 cm dari lantai, kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat jarakdasar PR tidak kurang dari 1 cm darilantai. Semua tabung PR sebaiknya berwarna merah. PR harus digantung pada dinding dengan penguat sekang atau konstruksi lainnya tanpa dikunci atau diikat mati. PR tidak boleh dipasang ditempat yang bersuhu lebih dari 49 0 C atau turun sampai minus 44 0 C. Jika ditempatkan pada alam terbuka, PR harus dilindungi tutup pengaman. 2. Perawatan : PR harus diperiksa 2 kali setahun, yaitu dalam jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan. Pemeriksaan dalam jangka waktu 6 bulan meliputi :

2/9 a. Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan tabung, rusak atau tidaknya segi pengaman cartridge atau tabung bertekanan dan mekanik penembus segel. b. Tabung tidak boleh cacat termasuk handle dan label. c. Mulut pancartidak boleh tersumbat dan pipa pancar tidak boleh retak atau menunjukkan tanda kerusakan. d. Untuk alat pemadam api ringan cairan atau asam soda, diperiksa dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dan asam keras diluar tabung, apabila reaksinya cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dapat dipasang kembali. e. Untuk alat pemadam api ringan jenis busa diperiksa dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dan aluminium sulfat diluar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dapat dipasang kembali. f. Untuk alat pemadam api ringan hydrocarbon berhalogen kecuali jenis tetrachlorida diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai dengan aslinya dapat dipasang kembali. g. Untuk alat pemadam api jenis carbon tetrachlorida diperiksa dengan cara melihat isi cairan didalam tabung dan jika memenuhi syarat dapat dipasang kembali. h. Untuk alat pemadam api jenis carbon dioxida (CO2) harus diperiksa dengan cara menimbang serta mencocokkan beratnya dengan berat yang tertera pada alat pemadam api tersebut, apabila terdapat kekurangan berat sebesar 10% tabung pemadam api itu harus diisi kembali sesuai dengan berat yang ditentukan. i. Cara-cara pemeriksaan diatas dapat dilakukan dengan cara lain sesuai dengan perkembangan. Pemeriksaan dalam jangka waktu 12 bulan meliputi : Pemeriksaan dilakukan seperti pada pemeriksaan dalam jangka waktu 6 bulan ditambah dengan dengan pemeriksaan sebagai berikut : 1. Untuk alat pemadam api jenis cairan dan busa dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak, kemudian diteliti sebagai berikut: a. isi alat pemadam api harus sampai batas permukaan yang telah ditentukan; b. pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh tersumbat atau buntu; c. ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak, dan saluran penyemprotan tidak boleh tersumbat.

3/9 d. peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak dengan bcbas, mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan bak gesket atau paking harus masih dalam keadaan baik; e. gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik; f. bagian dalam dan alat pemadam api tidak boleh berlubang atau cacat karena karat; g. untuk jenis cairan busa yang dicampur sebelum dimasukkan larutannya harus dalam keadaan baik; h. untuk jenis cairan busa dalam tabung yang dilak, tabung harus masih dilak dengan baik; i. lapisan pelindung dan tabung gas bertekanan, harus dalam keadaan baik; j. tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya. 2. Untuk alat pemadam api jenis hydrocarbon berhalogen dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak, kemudian diteliti menurut ketentuan sebagai berikut; a. isi tabung harus diisi dengan berat yang telah ditentukan; b. pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh tersumbat atau buntu; c. ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluar tidak boleh tersumbat; d. peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, harus dapat bergerak dengan bebas, mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan luas penekan harus dalam keadaan baik; e. gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik; f. lapiran pelindung dari tabung gas harus dalam keadaan baik; g. tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya. 3. Untuk alat pemadam api ringan jenis tepung kering (dry chemical) dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak dan kemudian diteliti menurut ketentuanketentuan sebagai berikut: a. isi tabung harus sesuai dengan berat yang telah ditentukan dan tepung keringnya dalam keadaan tercurah bebas tidak berbutir; b. ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluar tidak boleh buntu atau

4/9 tersumbat; c. peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak dengan bebas, mempunyai rusuk dan sisi yang tajam; d. gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik; e. bagian dalam dan tabung tidak boleh berlubang-lubang atau cacat karena karat; f. lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan harus dalam keadaan baik; g. tabung gas bertekanan harus terisi penuh, sesuai dengan kapasitasnya yang diperiksa dengan cara menimbang. 4. Untuk alat pemadam api ringan jenis pompa tangan CTC (Carbon Tetrachiorida) harus diadakan pemeriksaan lebih lanjut sebagai berikut: a. peralatan pompa harus diteliti untuk memastikan bahwa pompa tersebut dapat bekerja dengan baik; b. tuas pompa hendaklah dikembalikan lagi pada kedudukan terkunci sebagai semula; c. setelah pemeriksaan selesai, bila dianggap perlu segel diperbaharui. Petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas. 3. Pengisian Ulang : Setiap tabung alat pemadam api ringan harus diisi kembali dengan cara: a. untuk asam soda, busa, bahan kimia, harus diisi setahun sekali; b. untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi 2 (dua) tahun sekali; c. untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung harus diisi 3 (tiga tahun sekali, sedangkan jenis Iainnya diisi selambat-lambatnya (lima) tahun. Bagian dalam dari tabung alat pemadam api ringan hydrocarbon berhalogen atau tepung kering (dry chemical) harus benar-benar kering sebelum diisi kembali lat pemadam api ringan jenis cairan dan busa diisi kembali dengan cara: a. Bagian dalam dari tabung alat pemadam api jenis cairan dan busa (Chemical. harus dicuci dengan air bersih) b. Saringan, bagian dalam tabung, pipa pelepas isi dalam tabung dan alat-alat expansi tidak boleh buntu atau tersumbat. c. Pengisian ulang tidak boleh melewati tanda batas yang tertera.

/9 d. Setiap melakukan penglarutan yang diperlukan, harus dilakukan dalam bejana yang tersendiri. e. Larutan sodium bicarbonat atau larutan lainnya yang memerlukan penyaringan pelaksanaannya dilakukan secara menuangkan kedalam tabung melalui saringan. f. Timbel penahan alat lainnya untuk menahan asam atau larutan garam asam ditempatkan kembali ke dalam tabung. g. Timbel penahan yang agak longgar harus diberi lapisan tipis/petroleum jelly sebelum dimasukan. h. Tabung gas sistim dikempa harus diisi dengan gas atau udara sampai pada batas tekanan kerja, kemudian ditimbang sesuai dengan berat isinya termasuk lapisan zat pelindung. lat pemadam api ringan jenis hydrocarbon berhalogen harus diisi kernbali dengan cara: a. Untuk tabung gas bertekanan, harus diisi dengan gas atau udara kering sampai batas tekanan kerjanya. b. Tabung gas bertekanan dimaksud ayat (1) harus ditimbang dan lapisan cat pelidung dalam keadaan baik. c. Jika digunakan katup atau pen pengaman, katup atau pen pengaman tersebut harus sudah terpasang sebelum tabung dikembalikan pada kedudukannya. lat pemadam api ringan jenis tepung kering (dry chemical) harus diisi dengan cara: a. Dinding tabung dan mulut pancar (nozzle) dibersihkan dan tepung kening (dry chemical) yang melekat; b. Ditiup dengan udara kering dan kompressor; c. Bagian sebelah dalam dari tabung harus diusahakan selalu dalam keadaan kering; d. Untuk tabung gas bertekanan harus ditimbang dan lapisan cat perlindungan harus dalam keadaan baik. e. Katup atau pen pengaman harus sudah terpasang sebelum tabung dikembalikan pada kedudukannya. Semua alat pemadam api ringan sebelum diisi kembali, harus dilakukan pemeriksaan sesuai ketentuan pemeriksaan 6 bulan dan 12 bulan, dan kemungkinan harus dilakukan tindakan sebagai berikut: a. Isinya dikosongkan secara normal;

6/9 b. Setelah seluruh isi tabung dialihkan keluar, katup kepala dibuka dan tabung serta alat-alat diperiksa. pabila dalam pemeriksaan alat-alat tersebut terdapat adanya cacat yang menyebabkan kurang amannya alat pemadam api dimaksud, maka segera harus diadakan penelitian. Bagian dalam dan luar tabung, harus diteliti untuk memastikan bahwa tidak terdapat tubang-lubang atau cacat karena karat. Setelah cacat-cacat tersebut yang mungkin mengakibatkan kelemahan konstruksi diperbaiki, alat pemadam api harus diuji kembali dengan tekanan. Ulir tutup kepala harus diberi gemuk tipis, gelang tutup ditempatkan kembali dan tutup kepala dipasang dengan mengunci sampai kuat. pabila gelang tutup terbuat dari karet, harus dijaga gelang tidak terkena gemuk. Tanggal, bulan dan tahun pengisian, harus dicatat pada badan alat pemadam api ringan tersebut. lat pemadam api ringan ditempatkan kembali pada posisi yang tepat. Penelitian berlaku juga terhadap jenis yang kedap tumpah dan botol yang dipecah. Pengisian kembali alat pemadam api jenis carbon dioxida (CO2) dilakukan sesuai dengan ketentuan diatas. 4. Lampiran :

7/9 Lampiran 1 : TND UNTUK MENYTKN TEMPT LT PEMDM PI RINGN YNG DIPSNG PD DINDING CTTN: 1. Segi tiga sama sisi dengan warna dasar merah. 2. Ukuran sisi 3 cm. 3. Tinggi huruf 3 cm. berwarna putih. 4. Tinggi tanda panah 7, cm warna putih

8/9 TND UNTUK MENYTKN TEMPT LT PEMDM YNG DIPSNG PD TING KOLOM CTTN: 1. Warna dasar tanda pemasangan merah. 2. Lebar BN pada kolom 20 cm sekitar kolom

9/9 Lampiran 2 : JNGK WKTU UNTUK PEMERIKSN PENGISIN KEMBLI DN PERCOBN TEKN Jenis PR Pemeriksaan Jarak Waktu Pengisian Kembali (tahun) ir sam Soda Tabung Gas Gas Yang Dipadatkan Busa Kimia Tabung Gas Cairan busa yang di campur terlebih dahulu Tabung cairan busa yang dilak Tepung kering /Dry Chemical Tabung Gas Gas yang dipadatkan 1*) 1 2 Jarak Waktu Percobaan Tekan (tahun) 2 Carbon Dioksida CO2 10 untuk percobaan pertama dan kedua, untuk selanjutnya, Halogenated hydrokarbon Tabung gas Gas yang dipadatkan 3 = Pemeriksaan 6 bulan sekali. B = dalah pemeriksaan 12 bulan sekali. *) = Pada alat pemadam api ringan dan jenis botol yang dipecahkan tidak perlu selalu mengganti asamnya dengan syarat bahwa derajat kesamaan isi botol masih memenuhi syarat, namun botol tersebut harus dicek terhadap adanya retak-retak.