PENGEMBANGAN VARIASI MODEL LATIHAN TEKNIK DASAR PASSING DAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL PESERTASA EKSTRAKURIKULER DI SMP MUHAMMADIYAH 2 MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI PERSATUAN SEPAKBOLA GARUDA MUDA KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PENDIDIKAN OLAHRAGA, VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2013

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA (IM) MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PENCAK SILAT JURUS REGU BAKU DI EKSTRAKURIKULER PSHT CABANG BLITAR

MODEL LATIHAN SHOOTING KE GAWANG PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA IKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

MODEL LATIHAN BLOCK PERMAINAN BOLAVOLI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMK NEGERI 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

Jadhug Bangun Saputra Eko Hariyanto Hariyoko Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no. 5 Malang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

Didi Yudha Pranata 1

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

Jurnal Pendidikan Jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PENJASKES PADA TINGKAT SMP. Apririsa Universitas Negeri Malang

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN TEKNIK DASAR SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SMP

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. dari semua kalangan maupun usia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya club dan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA SISWA ANGGOTA TIM SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEDIUM SHOOT PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KOMBINASI DRIBBLING, PASSING DAN SHOOTING PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP NEGERI 2 KOTA MALANG

Journal of Sport Sciences and Fitness

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN VARIASI MODEL LATIHAN TEKNIK DASAR PASSING DAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL PESERTASA EKSTRAKURIKULER DI SMP MUHAMMADIYAH 2 MALANG Gigieh Karunia Sasongko Universitas Negeri Malang E-mail: gkarunia@yahoo.com ABSTRACT: The purpose of the research and development is to develope efectivity of passing dan shooting training to ekstrakulikuler futsal member in SMP Muhammadiyah 2 Malang with develeoping guide book. The design of this research use research and development design with procedural research model. The result of small group test is valid, and the result of large group test is very valid. So variation of training model basic technique passing and shooting on futsal of ekstrakulikuler member in SMP Muhammadiyah 2 Malang good to use. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas latihan passing dan shooting untuk peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang dengan mengembangkan buku panduan. Metode penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan mengacu pada model pengembangan (research and development) dari Borg dan Gall. Hasil uji coba kelompok kecil diperoleh hasil sangat valid, dan pada uji coba kelompok besar diperoleh hasil sangat valid. Sehingga variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang layak digunakan. Kata kunci: latihan teknik dasar passing dan shooting, peserta ekstrakurikuler Olahraga menempati salah satu kedudukan terpenting dalam kehidupan manusia, dalam kehidupan modern sekarang ini manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga baik sebagai salah satu pekerjaan khusus, tontonan, rekreasi, mata pencaharian, kesehatan maupun budaya. Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kaum muda adalah olahraga futsal. Hal ini disebabkan karena olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. Olahraga futsal yang dimainkan oleh dua regu yang saling berlawanan ini dapat dimainkan oleh siapa saja, baik anak-anak, usia muda maupun tua. Futsal merupakan permainan yang unik karena merupakan gabungan antara permainan sepakbola dan bolabasket. Futsal bukan merupakan permainan yang bersifat perseorangan akan tetapi merupakan permainan yang bersifat beregu. Futsal dimainkan oleh 5 orang dengan menggunakan

ukuran lapangan yang lebih kecil dan menggunakan bahan yang berbeda dengan olahraga sepakbola (Lhaksana, 2011:5). Meskipun tim terdiri atas pemain yang memiliki keterampilan dan teknik yang baik tetapi jika tidak memiliki kemampuan kolektif antar pemain, maka tidak ada jaminan tim tersebut akan menjadi tim yang solid. Olahraga futsal dapat dimainkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan tidak membutuhkan tempat yang sangat luas, sehingga olahraga futsal merupakan salah satu olahraga yang praktis. Futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Saat bermain futsal, pemain dituntut untuk bergerak maju-mundur, ke kiri-kanan dengan begitu cepat. Permainan berjalan dengan cepat dimana semua pemain dituntut untuk selalu terlibat baik saat menyerang maupun saat bertahan. Dengan demikian endurance sekaligus speed pemain diasah dengan baik (Scheunemann, 2011:10). Cara bermain futsal adalah dengan melakukan dribbling atau mengoper (passing) ke teman yang bertujuan memasukkan bola ke arah gawang lawan (shooting) dengan aturan tertentu. Apabila salah satu regu mencetak goal lebih banyak, maka pada akhir permainan akan menjadi pemenang. Untuk bermain futsal dengan baik diperlukan penguasaan teknik. Penguasaan teknik merupakan dasar yang sangat menentukan dalam kemahiran bermain futsal. Teknik dasar tersebut diperlukan dalam menghadapi pertandingan yang sebenarnya, sehingga para pemain dapat menampilkan suatu bentuk permainan yang menarik dan bagus. Seorang pemain futsal yang professional harus menguasai teknikteknik dasar dalam permainan futsal. Teknik dasar merupakan unsur penting dalam permainan futsal, tanpa penguasaan teknik dasar dengan baik, permainan tidak dapat dimainkan dengan sempurna. Teknik dasar bermain futsal antara lain kicking, passing, control, dribbling, dan shooting. Passing adalah suatu teknik gerakan mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu tim dengan suatu teknik tertentu sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Passing merupakan teknik yang paling sering digunakan dalam bermain futsal.

Passing dapat dilakukan dengan baik apabila pemain menguasai teknik yang benar. Ketika seorang pemain membawa bola dan akan memasukkan bola ke arah gawang, sementara posisi teman jauh, maka ia harus melakukan passing kepada teman dalam satu team. Pemain yang kurang menguasai teknik passing, bola dapat dengan mudah diambil oleh lawan sehingga kemungkinan untuk menyerang semakin kecil. Kebanyakan bola dalam suatu pertandingan dapat direbut ketika seorang pemain melakukan passing bola, hal itu dikarenakan pemain tersebut kurang menguasai teknik passing yang benar. Untuk dapat menguasai teknik passing dengan baik, maka perlu adanya pembinaan mulai dari usia dini yaitu sejak anak duduk dibangku sekolah. Shooting adalah suatu teknik dasar yang harus dikuasai oleh semua pemain. Teknik ini merupakan cara untuk menciptakan goal. Ini disebabkan semua pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan goal dan memenangkan pertandingan atau permainan (Lhaksana, 2011:35). Untuk menghasilkan shooting yang sempurna dibutuhkan keseimbangan dan kelenturan. Maka dari itu dibutuhkan latihan shooting yang benar dan berkelanjutan untuk menghasilkan tendangan dengan power dan akurasi yang baik. Dalam keadaan menyerang shooting menjadi pilihan yang sering dilakukan pemain untuk mencetak goal. Sekolah merupakan salah satu instansi yang dapat menciptakan bibit pemain futsal yang professional. Pada anak usia sekolah perkembangan motorik sangat pesat dalam mengembangkan keterampilan dan bakat yang dimilikinya. Oleh karena itu usaha sekolah dalam pembinaan bakat pada cabang olahraga futsal sangat diperlukan. Salah satu usaha yang dilakukan sekolah untuk ikut dalam pembinaan futsal pada pemula adalah diadakannya kegiatan ekstrakurikuler futsal. Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan bakat dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler juga bertujuan untuk menyalurkan bakat dan minat siswa. Dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di luar jam pelajaran, siswa bebas untuk memilih dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Siswa

juga dapat mengasah keterampilan di dalam cabang olahraga tertentu tanpa dibatasi oleh waktu. Dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal yang diadakan pada sore hari, para siswa dapat memperoleh keuntungan diantaranya, para siswa bisa menambah latihan terutama untuk passing dan shooting, siswa juga dapat untuk lebih meningkatkan keterampilannya dalam melakukan teknik passing dan shooting yang bervariasi dengan cara mengikuti latihan dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Inti dari aplikasi pendekatan melalui olahraga adalah integrasi dalam program pelatihan yang dirancang oleh pelatih atau guru olahraga dan dipraktikan dalam sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan (Fenanlampir dkk, 2011:69). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan melalui analisis kebutuhan diberikan kepada peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang diperoleh data sebagai berikut: (1) peserta yang aktif dalam mengikuti latihan sebanyak 30 siswa, (2) 83,33% peserta ekstrakurikuler menyatakan pelatih pernah memberikan variasi teknik latihan shooting, (3) 16,67% menjawab pelatih tidak memberikan variasi teknik latihan shooting, (4) 26,67% menyatakan pelatih pernah memberikan variasi teknik latihan passing, (5) 73,33% menjawab pelatih tidak memberikan variasi teknik latihan passing. Sedangkan hasil wawancara antara peneliti dengan pelatih ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang diketahui bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting sangat dibutuhkan dan pengembangan model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang dikemas dalam buku panduan. Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang memerlukan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting yang dapat dijadikan panduan dalam melaksanakan latihan dan model latihan tersebut berbentuk latihan yang tidak menjenuhkan dan membosankan. Harapan para peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang tersebut

adalah dengan adanya model latihan tersebut dapat meningkatkan kemampuan passing dan shooting. Dari hasil analisis kebutuhan, para peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang juga menginginkan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting yang dirangkum dalam buku panduan, di mana buku tersebut dapat dibawa ke mana-mana dan juga praktis. Berbeda jika model latihan tersebut berbentuk VCD atau media interaktif, mereka masih membutuhkan seperangkat alat lain dan hal tersebut tidak praktis. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall (1983:775), peneliti menggunakan 7 langkah, adapun langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) Melakukan penelitian dan pengumpulan data informasi awal termasuk kajian pustaka dan analisis kebutuhan dengan angket pada tanggal 20 September 2014, (2) pengembangan bentuk produk awal (penyiapan model latihan passing dan shooting, buku panduan yang akan digunakan, dan perlengkapan evaluasi) justifikasi ahli kepelatihan dilakukan pada tanggal 1 Januari 2015, justifikasi ahli bidang futsal pada tanggal 2 Januari 2015 dan justifikasi ahli media pad tanggal 5 Januari 2015, (3) uji coba kelompok kecil dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2015, (4) revisi produk awal sesuai dengan hasil dari uji coba kelompok kecil, (5) uji coba kelompok besar dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2015, (6) revisi produk akhir sesuai dengan hasil dari uji coba kelompok besar, (7) hasil akhir produk berupa Pengembangan Variasi Model Latihan Teknik Dasar Passing dan Shooting Dalam Permainan Futsal Peserta Ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang yang dihasilkan oleh uji coba kelompok. Jenis data yang didapatkan merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari berbagai tinjauan para ahli yaitu: 1 ahli pelatih bidang futsal, 1 orang ahli media dan 1 ahli bidang futsal. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari pengambilan data melalui penelitian awal analisis kebutuhan

pada peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang dan pelatih ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang untuk mengetahui persentase kebutuhan produk yang akan dihasilkan, serta dari uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Menurut Budiwanto (2005:144) tujuan analisis data dibedakan menjadi empat macam, yaitu. 1) Analisis yang bertujuan utntuk mendeskripsikan, meringkas dan menggambarkan segi-segi yang penting dari suatu data penelitian; 2) Analisis yang bertujuan untuk mengetahui adanya kecenderungan hubungan antar variabelvariabel; 3) Analisis yang bertujuan untuk menguji perbedaan rata-rata kelompok data; 4) Analisis yang bertujuan untuk menemukan kesesuaian antara nilai amatan dengan nilai harapan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian Pengembangan Variasi Model Latihan Teknik Dasar Passing Dan Shooting Dalam Permainan Futsal Peserta Ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang adalah dengan menggunakan deskriptif kuantitatif dengan presentase. Rumus yang digunakan menurut Akbar dan Sriwiyana (2010:213), yaitu sebagai berikut. Keterangan: V TSEV S-max HASIL : Validitas : Total Skor Empirik Validator : Skor maksimal yang diharapkan Data hasil analisis kebutuhan peseta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang, hasil evaluasi ahli kepelatihan, hasil evaluasi ahli media, hasil evaluasi ahli bidang futsal, uji coba kelompok kecil. dan uji coba kelompok besar dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Data Analisis Kebutuhan, Hasil Evaluasi Ahli Kepelatihan, Hasil Evaluasi Ahli Media, Hasil Evaluasi Ahli Bidang Futsal, Uji Coba Kelompok Kecil.

No. Prosedur Pengembangan Temuan 1. Analisis Kebutuhan Hasil penyebaran angket kebutuhan kepada peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang (n=30) Sebanyak 30 (100%) peserta ekstrakurikuler menjawab melakukan latihan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu. Sebanyak 30 (100%) peserta ekstrakurikuler menjawab merasa senang dengan latihan futsal. Sebanyak 30 (100%) peserta ekstrakurikuler menjawab pelatih pernah menyampaikan latihan teknik dasar passing. Sebanyak 26 (86,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab pelatih pernah menyampaikan latihan teknik dasar shooting dan sebanyak 4 (13,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab tidak pernah. Sebanyak 16 (53,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab hanya satu kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar passing dan 14 (46,67%) menjawab pelatih dua kali pertemuan memberikan latihan teknik dasar passing. Sebanyak 29 (96,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab satu kali pertemuan saja pelatih memberikan latihan teknik dasar shooting dan 1 peserta (3,33%) dua kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar shooting. Sebanyak 25 peserta ekstrakurikuler (83,33%) menjawab pelatih pernah memberikan variasi latihan teknik dasar passing dan 5 peserta ekstrakurikuler (16,67%) menjawab pelatih tidak pernah memberikan latihan teknik dasar passing. Sebanyak 8 peserta ekstrakurikuler (26,67%) menjawab pelatih pernah memberikan latihan teknik dasar shooting dan 22 peserta ekstrakurikuler (73,33%) menjawab tidak pernah. Sebanyak 21 (70%) peserta ekstrakurikuler menjawab satu kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar passing, 9 peserta (30%) menjawab dua kali dan 1 peserta atau (3,33%) menjawab 3 kali. Sebanyak 29 (96,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab satu kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar shooting dan 1 peserta (3,33%) menjawab tiga kali. Sebanyak 30 peserta ekstrakurikuler (100%) menjawab memerlukan variasi model latihan teknik dasar passing. Sebanyak 30 peserta ekstrakurikuler (100%) menjawab memerlukan variasi model latihan teknik dasar shooting. Dari hasil analisis kebutuhan diperoleh sebanyak 24 peserta ekstrakurikuler (80%) menjawab model latihan teknik dasar passing

dan shooting dikemas dalam bentuk buku panduan, 2 peserta ekstrakurikuler ( 6,7%) menjawab dikemas dalam bentuk VCD dan 4 (13,3%) peserta ekstrakurikuler menjawab dikemas dalam bentuk media interaktif. Hasil analisis kebutuhan kepada pelatih ekstrakurikuler futsal Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab sudah 3 tahun melatih ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang. Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab melatih sebanyak dua kali dalam satu minggu. Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab pernah memberikan materi latihan teknik dasar passing. Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab pernah menyampaikan materi latihan teknik dasar shooting, tapi hanya pengenalan teknik dasar latihan shooting. Dari hasil analisis kebutuhan diperoleh jawaban pelatih ekstrakurikuler futsal pernah menyampaikan variasi latihan teknik dasar passing dan shooting, tapi hanya beberapa variasi saja. Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab dengan dikembangkannya variasi latihan teknik dasar passing dan shooting dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar passing dan shooting. Pelatih ekstrakurikuler futsal menjawab variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dikemas dalam bentuk buku panduan. 2. Evaluasi Ahli a. Hasil Evaluasi Ahli kepelatihan Dari evaluasi ahli kepelatihan diperoleh hasil 83,33%, sehingga pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang layak untuk diujicobakan pada kelompok kecil dan kelompok besar dengan syarat harus direvisi dahulu. Dari ahli kepelatihan diperoleh masukan untuk memberikan arah passing atau shooting pada model latihan yang belum atau tidak ada tanda arahnya dan pada model latihan passing nomor 4 di tambah satu pemain pada titik awal passing. b. Hasil Evaluasi Ahli Bidang Futsal Dari evaluasi ahli bidang futsal diperoleh hasil 83,17%, sehingga layak untuk digunakan. Dari ahli bidang futsal menyatakan

c. Hasil Evaluasi Ahli Media 3. Hasil Uji Coba Kelompok a. Hasil uji coba kelompok kecil (n=10) dengan jumlah instrumen sebanyak 47 pertanyaan b. Hasil uji coba kelompok besar (n=20) dengan jumlah instrument 47 pertanyaan variasi model latihan passing dan shooting keseluruhan mudah dipahami dan bermanfaat, tetapi masih belum berurutan secara keseluruhan dari yang mudah ke tahap yang lebih sulit. Jadi mohon untuk diurutkan lagi susunan model latihannya. Dari evaluasi ahli media diperoleh hasil 82,00%, sehingga pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang layak untukk diujicobakan pada kelompok kecil dan kelompok besar. Media secara umum dapat digunakan namun perlu perbaikan yang signifikan sesuai saran. Saran keseluruhan dari ahli media adalah (1) sampul depan diganti dengan ikon yang mencerminkan untuk anak SMP. (2) Logo pada sampul yang terdiri dari Fiffa dan PSSI sulit diterima karena tidak ada korelasi seperti sponsor pendanaan, kontribusi keilmuan dalam pengembangan media. (3) dari sisi bahasa yang terlihat bukan untuk segmen anak SMP. Bahasa cenderung seperti kajian pustaka untuk penelitian professional. Dari uji coba kelompok kecil diperoleh hasil 81,54%, sehingga pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang dapat digunakan dalam latihan. Dari uji cova kelompok besar diperoleh hasil 82,97%, sehingga pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang dapat digunakan dalam latihan. Berdasarkan data pada penelitian awal kepada peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang, diperoleh hasil analisis data sebagai berikut : (a) jumlah peserta ekstrakurikuler futsal yang aktif melakukan latihan berjumlah 30 orang, (b) pertanyaan akan kesenangan terhadap latihan futsal yang dilakukan selama ini, diperoleh hasil sebanyak 100 peserta ekstrakurikuler (100%) menyatakan senang, (c) pertanyaan akan pernah atau tidaknya pelatih menyampaikan

latihan teknik dasar passing, diperoleh hasil sebanyak 30 (100%) peserta menjawab pernah, (d) pertanyaan akan pernah atau tidaknya pelatih menyampaikan latihan teknik dasar shooting, diperoleh hasil sebanyak 26 peserta (86,67%) menjawab pernah dan 4 (13,33%) peserta menjawab tidak, (e) 16 (53,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab 1 kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar passing dan 14 (46,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab 2 kali, (f) 29 (96,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab 1 kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar shooting dan 1 (3,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab 2 kali, (g) 8 peserta ekstrakurikuler (26,67%) menjawab pelatih pernah memberika variasi latihan teknik dasar passing dan 22 peserta (73,33%) menjawab tidak pernah, (h) 25 peserta ekstrakurikuler (83,33%) menjawab pelatih pernah memberika variasi latihan teknik dasar shooting dan 5 peserta (16,67%) menjawab tidak pernah, (i) dengan pertanyaan berapa kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar passing, 21 peserta (70%) menjawab 1 kali dan 9 peserta (30%) menjawab 2 kali, (j) dengan pertanyaan berapa kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar shooting, 29 peserta (96,67%) menjawab 1 kali dan 1 peserta (3,33%) menjawab 3 kali, (k) 30 (100%) peserta ekstrakurikuler menjawab memerlukan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting, (k) 24 (80%) peserta ekstrakurikuler menjawab variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dikemas dalam bentuk buku, 2 (6,7%) peserta menjawab VCD, dan 4 (13,3%) menjawab media interaktif. Justifikasi produk dilakukan dengan tiga bidang ahli yaitu ahli kepelatihan, ahli bidang futsal dan ahli media. Dari hasil evaluasi ahli latihan diperoleh kategori sangat valid, sehingga produk tersebut layak untuk digunakan. Dari ahli kepelatihan diperoleh masukan secara keseluruhan pada produk pengembangan adalah untuk model latihan yang belum ada arah passing atau shooting lebih baik diberi arah. Serta pada model latihan passing 4 harap diberikan 1 gambar orang lagi di titik awal passing.. Dari hasil evaluasi ahli bidang futsal diperoleh

kategori valid baik, sehingga variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang layak untuk digunakan. Dari ahli bidang futsal menyarankan secara keseluruhan pada produk adalah model latihan passing dan shooting keseluruhan mudah dipahami dan bermanfaat, tetapi masih belum berurutan secara keseluruhan dari yang mudah ke tahap yang lebih sulit. Tolong urutkan lagi tahapannya. Berdasarkan hasil evaluasi ahli media pada produk buku panduan dengan judul Pengembangan Variasi Model Latihan Teknik Dasar Passing Dan Shooting Dalam Permainan Futsal Peserta Ekstrakurikuler Di SMP Muhammadiyah 2 Malang diperoleh kategori sangat valid, sehingga produk tersebut layak untuk digunakan. Saran keseluruhan dari ahli media adalah (1) Sampul depan diganti dengan ikon yang mencerminkan untuk anak SMP. (2) Logo pada sampul yang terdiri dari FIFFA dan PSSI sulit diterima karena tidak ada korelasi seperti sponsor pendanaan dan kontribusi keilmuan dalam pengembangan media. (3) Dari sisi bahasa yang terlihat bukan untuk segmen anak SMP. Bahasa cenderung seperti kajian pustaka untuk penelitian professional. Berdasarkan data hasil uji coba kelompok kecil dapat disimpulkan bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang masuk pada kategori sangat valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan data hasil uji coba kelompok besar dapat disimpulkan bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang masuk pada kategori sangat valid dan layak untuk digunakan. PEMBAHASAN Berdasarkan penyajian data yang telah dipaparkan di atas, maka di bawah ini akan disajikan hasil analisis data hasil dari analisis kebutuhan, evaluasi ahli kepelatihanl, ahli bidang futsal dan ahli media serta uji coba (kelompok kecil) dan uji coba (kelompok besar) adalah sebagai berikut: berdasarkan hasil analisis kebutuhan diberikan kepada

peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang diperoleh data sebagai berikut: (a) jumlah peserta ekstrakurikuler futsal yang aktif melakukan latihan berjumlah 30 orang, (b) pertanyaan akan kesenangan terhadap latihan futsal yang dilakukan selama ini, diperoleh hasil sebanyak 100 peserta ekstrakurikuler (100%) menyatakan senang, (c) pertanyaan akan pernah atau tidaknya pelatih menyampaikan latihan teknik dasar passing, diperoleh hasil sebanyak 30 (100%) peserta menjawab pernah, (d) pertanyaan akan pernah atau tidaknya pelatih menyampaikan latihan teknik dasar shooting, diperoleh hasil sebanyak 26 peserta (86,67%) menjawab pernah dan 4 (13,33%) peserta menjawab tidak, (e) 16 (53,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab 1 kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar passing dan 14 (46,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab 2 kali, (f) 29 (96,67%) peserta ekstrakurikuler menjawab 1 kali pertemuan pelatih memberikan latihan teknik dasar shooting dan 1 (3,33%) peserta ekstrakurikuler menjawab 2 kali, (g) 8 peserta ekstrakurikuler (26,67%) menjawab pelatih pernah memberika variasi latihan teknik dasar passing dan 22 peserta (73,33%) menjawab tidak pernah, (h) 25 peserta ekstrakurikuler (83,33%) menjawab pelatih pernah memberika variasi latihan teknik dasar shooting dan 5 peserta (16,67%) menjawab tidak pernah, (i) dengan pertanyaan berapa kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar passing, 21 peserta (70%) menjawab 1 kali dan 9 peserta (30%) menjawab 2 kali, (j) dengan pertanyaan berapa kali pelatih memberikan variasi model latihan teknik dasar shooting, 29 peserta (96,67%) menjawab 1 kali dan 1 peserta (3,33%) menjawab 3 kali, (k) 30 (100%) peserta ekstrakurikuler menjawab memerlukan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting, (k) 24 (80%) peserta ekstrakurikuler menjawab variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dikemas dalam bentuk buku, 2 (6,7%) peserta menjawab VCD, dan 4 (13,3%) menjawab media interaktif. Berdasarkan model Latihan Passing 1 sampai dengan model Latihan Shooting 8, dari hasil evaluasi ahli kepelatihan dapat disimpulkan bahwa pengembangan

variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang secara keseluruhan masuk pada kategori sangat valid. Dengan demikian pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang layak untuk digunakan. Berdasarkan Teori Futsal dan variasi Model Latihan Teknik Dasar Passing dan Shooting sampai dengan model Latihan Shooting 4, dari hasil evaluasi ahli bidang futsal dapat disimpulkan bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang secara keseluruhan masuk pada kategori sangat valid. Dengan demikian pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal peserta ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah 2 Malang layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil evaluasi ahli media pada buku panduan dengan judul Pengembangan Variasi Model Latihan Teknik Dasar Passing Dan Shooting Dalam Permainan Futsal Peserta Ekstrakurikuler Di SMP Muhammadiyah 2 Malang dapat disimpulkan bahwa masuk pada kategori sangat valid. Dengan demikian produk tersebut layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dapat disimpulkan bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang masuk pada kategori sangat valid. Dengan demikian pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil uji coba kelompok besar dapat disimpulkan bahwa pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang masuk pada kategori sangat valid. Dengan demikian pengembangan variasi

model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang layak untuk digunakan. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari ahli kepelatihan, ahli media, ahli bidang futsal, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar, ada beberapa produk perlu direvisi agar produk yang dikembangkan lebih sempurna dan lebih optimal. Ringkasan revisi berdasarkan saran dari para ahli adalah sebagai berikut. 1. Sampul depan diganti dengan ikon yang mencerminkan untuk anak SMP. 2. Logo pada sampul yang terdiri dari FIFFA dan PSSI sulit diterima karena tidak ada korelasi seperti sponsor pendanaan, kontribusi keilmuan dalam pengembangan media. 3. Dari sisi bahasa yang terlihat bukan untuk segmen anak SMP. Bahasa cenderung seperti kajian pustaka untuk penelitian professional. 4. Secara keseluruhan pada produk adalah model latihan passing dan shooting keseluruhan mudah dipahami dan bermanfaat, tetapi masih belum berurutan secara keseluruhan dari yang mudah ke tahap yang lebih sulit. Tolong urutkan lagi tahapannya. 5. Untuk model latihan yang belum ada arah passing atau shooting lebih baik diberi arah. Serta pada model latihan passing 4 harap diberikan 1 gambar orang lagi di titik awal passing. PENUTUP Kesimpulan Tujuan pengembangan ini adalah mengembangkan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting permainan futsal. Dengan judul pengembangan variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang. variasi model latihan teknik dasar passing dan shooting dalam permainan futsal Muhammadiyah 2 Malang ini dapat membantu peserta ekstrakurikuler

futsal lebih semangat dan antusias dalam mengikuti latihan dan mudah dalam penerimaan materi yang diberikan. Dalam menggunakan produk ini sebaiknya dilaksanakan seperti apa yang direncanakan, kemudian dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Latihan tidak harus berbentuk program latihan yang berat dan kaku, karena dapat juga menggunakan model latihan yang simpel dan menyenangkan karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Saran-saran Pelatih ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang hendaknya lebih inovatif lagi terhadap latihan yang dilakukan, terutama latihan passing dan shooting serta harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Variasi model latihan passing dan shooting yang dikembangkan ini diharapkan dapat dikembangkan lagi supaya lebih variatif sehingga dapat mencapai tujuan latihan yang maksimal. Untuk subjek penelitian diharapkan lebih luas, tidak hanya di peserta ekstrakurikuler futsal di SMP Muhammadiyah 2 Malang, tapi juga di ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Jawa Timur. Hasil pengembangan ini hanya sampai tersusun sebuah produk, belum sampai pada tingkat efektifitas produk yang dikembangkan jadi sebaiknya dilanjutkan pada penelitian mengenai efektifitas produk yang dikembangkan. DAFTAR RUJUKAN Ardhana, W. 2002. Konsep Penelitian Pengembangan dalam Dunia Pendidikan dan Pembelajaran, Makalah Disajikan dalam Lokakarya Nasional Angkatan II Metodologi Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Hotel Asida Batu. Malang 22-24 Maret 2002. Borg, Walter & M.D. Gall. 1983. Educational Research An Introduction. New York: Longman. Budiwanto, Setyo. 2005. Dasardasar Metodologi Penelitian dalam Ilmu Keolahragaan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Fenanlampir Albertus dkk. 2011. Berkarakter Dengan Berolahrag, Berolahraga Dengan Berkarakter. Jakarta Selatan: PT Java Pustaka. Winarno, M.E. 2011. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Universitas Negeri Malang. Harsono. 1988. Coaching dan Aspekaspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Lhaksana, Justinus. 2011. Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion. Sahertian, Piet A. 1987. Dimensi- Dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah. Mataram Muda. Scheunemann, Timo 2011. Futsal For Winners Taktik Dan Variasi Latihan Futsal. Malang: Dioma. Sriwiyana, Hadi & Akbar, Sa dun. 2010. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media. Tenang, John D. 2008. Mahir Bermain Futsal. Jakarta: DAR! Mizan. Tim Universitas Negeri Malang, 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian (Edisi Kelima), Malang: Universitas Negeri Malang.