BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi. Sebagai sektor impor ketiga di dunia pariwisata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

I. PENDAHULUAN. keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

I. PENDAHULUAN. berusaha, memperluas kesempatan kerja, dan lain sebagainya (Yoeti, 2004).

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Daerah di mana sistem pemerintahan negara yang semula. pembangunan perekonomian daerah setempat.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widayati Prihatiningsih, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. satu dengan yang lain (Utama, 2014; Samaji, 2015; Setiawan, 2013).

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Potensi Visual sebagai Dayatarik Wisata di Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara kepalauan terbesar di dunia. Kekayaan alam

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian World Tourism Organization (2017) menyatakan bahwa dalam sewindu terakhir, tahun 2017 merupakan tahun dimana jumlah kedatangan turis tertinggi serta terus berkembang menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong utama dalam pembangunan ekonomi. Sebagai sektor impor ketiga di dunia pariwisata sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia. Menurut Vanhove (2012), permintaan pariwisata menunjukan tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pendapatan. Pertumbuhan permintaan pariwisata yang relatif tinggi merupakan hasil dari high income elasticity, maka pariwisata merupakan kegiatan yang diminati oleh individu ketika pendapatannya naik. Secara ekonomi, pariwisata mempunyai trickle-down effect pada sektor lain, seperti makanan, kerajinan, perhotelan, biro wisata sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dari sisi pemerintahan pendapatan pariwisata dapat memberikan pemasukan bagi daerah yang bersumber dari pajak, retribusi parkir dan tiket atau dapat mendatangkan devisa bagi para wisatawan mancanegara yang dating maka sektor pariwisata akan berkembang menjadi sektor yang berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. 1

Indonesia merupakan negara yang banyak diminati oleh para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk menghabiskan waktu liburan mereka. Jumlah wisatawan dari tahun ke tahun yang berkunjung ke Indonesia terus bertambah, hal ini dapat dilihat dari Grafik 1.1. Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara Tahun 2013-2017 (Jiwa) 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber : BPS (2017) Jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan memiliki tren positif. Menurut Badan Pusat Statistika Republik Indonesia pada tahun 2013 wisatawan mancanegara datang ke Indonesia sebanyak 8,80 Juta Jiwa, kemudian tahun berikutnya 2014 meningkat menjadi 90 juta jiwa, peningkatan ini berlanjut hingga tahun 2017 dengan jumlah kunjungan wisatawan 2

mancanegara berjumlah 14,04 juta jiwa atau mengalami kenaikan 21,88 persen dari tahun 2016 yaitu sebesar 11,52 juta jiwa. Tren positif juga terlihat dari kunjungan wisatawan nusantara yang mengalami kenaikan pada tahun 2014 sampai 2017. Grafik berikut menunjukan perkembangan wisatawan nusantara dari tahun 2013 sampai 2017. Pada tahun 2013 jumlah wisatawan nusantara 250 juta jiwa, kemudian pada tahun 2014 meningkat menjadi 251 juta jiwa dan terus meningkat sampai tahun 2017 berjumlah 265 juta jiwa. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan jumlah wisatawan nusantara yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukan bahwa sektor pariwisata di Indonesia terus berkembang dan menjadi tujuan para wisatawan Grafik 1.2 Perkembangan Jumlah Wisatawan Nusantara Tahun 2013-2017 270000000 265000000 260000000 255000000 250000000 245000000 240000000 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber : (BPS 2017) 3

Indonesia memiliki beragam budaya serta objek wisata daerah yang tersebar di seluruh nusantara, salah satu daerah yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara adalah Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan sebuah provinsi yang memiliki potensi pariwisata yang melimpah, seperti pegunungan, hutan konservasi, serta lautan di pesisir pantai utara dan selatan Jawa Barat. Setiap daerah di Jawa Barat memiliki ciri khas dalam segi keindahan alam, adat istiadat sehingga dapat menarik wisatawan domestik atau mancanegara untuk mengunjungi Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat membagi objek wisata ke dalam beberapa kategori yaitu : 1) Wisata alam, seperti pantai, pegunungan, hutan, sungai, air terjun. 2) Wisata budaya seperti adat istiadat, peninggalan sejarah, situs purbakala. 3) Atraksi wisata seni, seperti kerajinan, rumpun angklung, rumpun celempungan, debus, rumpun wayang. 4) Wisata rekreasi. 5) Wisata lainnya, seperti wisata kuliner, belanja, kesehatan, pendidikan, 6) Wisata sejarah, seperti museum 7) Wisata minat khusus, seperti arung jeram, selam, selancar. 8) Wisata terbaru/potensial, seperti geopark, taman. Jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara yang mengunjungi Jawa Barat mempunyai tren yang meingkat dari tahun ke tahun grafik dibawah menunjukan perkembangan jumlah wisatawan nusantara dari tahun 2012 sampai tahun 2016 dan perkembangan jumlah wisatawan mancanegara dari tahun 2012 sampai 2016. 4

Tabel 1.2 Perkembangan Wisatawan Jawa Barat Tahun 1 2012 2 2013 3 2014 4 2015 Wisatawan Mancanegara Domestik Jumlah 1.905.378 42.758.063 44.663.441 1.794.401 45.536.179 47.330.580 1.962.639 47.992.088 49.954.727 2.027.629 56.334.706 58.362.335 5 2016 4.428.094 58.728.666 63.156.760 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Barat Jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang terus meningkat tiap tahunnya menunjukan bahwa pariwisata di Jawa Barat terus berkembang dan mempunyai daya tarik bagi wisatawan. Salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki wisata alam yang banyak adalah Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan sebuah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, Kabupaten Cianjur disebelah barat, serta Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur disebelah selatan. Kabupaten Bandung Barat memiliki keindahan alam yang memikat karena di dominasi oleh dataran tinggi. Pada tahun 2017 Kabupaten Bandung Barat meraih juara 2 Tourism Award dari Kementrian Pariwisata. Salah satu objek wisata yang banyak di kunjungi akhir-akhir ini yang dikelola oleh Perum Perhutani adalah objek wisata Geger Bintang Gunung Putri. Objek wisata Gunung Putri terletak di Desa Jaya Giri Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang sering menjadi tujuan para 5

wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan sejuknya udara di kawasan Lembang. Gunung Putri atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Geger Bintang Gunung Putri Lembang merupakan sebuah tempat wisata alam yang berupa bukit dengan ketinggian 1587 mdpl ini menyajikan keindahan alam yang luar biasa. Puncak Geger Bintang Gunung Putri ditandai dengan adanya Tugu Sespim. Ketika pagi hari wisatawan dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit dengan lautan awan di depan mata, tidak heran banyak wisatawan yang menyebut Gunung Putri sebagai negeri di atas awan di Bandung Barat, selain itu terdapat peninggalan sejarah berupa benteng Belanda yang dikenal dengan Benteng Gunung Putri atau Benteng Jayagiri. Menurut Valley (2011), peninggalan sejarah menjadi daya tarik bagi para pengunjung untuk datang. Tidak hanya peninggalan sejarah, Objek wisata ini juga erat kaitannya dengan Sebuah Legenda masyarakan Jawa Barat, menurut pengelola, Geger Bintang Gunung Putri masih erat kaitannya dengan Legenda Sangkuriang, yaitu legenda yang sangat populer di Jawa Barat. Gunung Putri sendiri merupakan tempat pelarian sekaligus persembunyian Dayang Sumbi, tidak heran lokasinya sendiri sangat berdekatan dengan Gunung Tangkuban Perahu. Geger Bintang pada awalnya hanya di kenal oleh para pecinta alam yang yang berkunjung mengadakan camping ceria yaitu ketika malam minggu, seiring dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk camping ataupun hiking maka dibukalah secara resmi pada tahun 2016. Menurut pengelola, jumlah kunjungan wisatawan akhir akhir ini mengalami penurunan. Pada tahun 2018 6

Pengunjung Objek Wisata Geger Bintang Gunung Putri berjumlah 42.000 orang sedangkan pada tahun 2017 berjumlah 51.188 orang. Kondisi jalan yang sempit, menanjak dan curam sertas sebagian terdapat tanah yang ketika hujan akan menjadi licin dan menjadi jalan air serta fasilitas penunjang yang belum memadai seperti minimnya penerangan jalan ketika malam hari, belum memadainya fasilitas umum seperti toilet dan sarana ibadah menjadi kendala tersendiri bagi para wisatawan. Perkembangan ini juga belum diimbangi dengan sarana transportasi umum ke Geger Bintang sehingga akses menuju objek wisata ini relatif sulit bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Berkembangnya sektor pariwisata di Geger Bintang Gunung Putri akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta dapat menjadi pendapatan untuk daerah melalui sektor pariwisata. Agar kawasan wisata terus berkembang dan terus diminati oleh para wisatawan, maka pihak pengelola harus mamahami faktor daya tarik dan faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan wisata yang mengunjungi objek wisata Gunung Putri, pihak pengelola juga harus memahami dan mengetahui cara yang tepat untuk mendorong wisatawan melakukan kunjungan ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri dengan melihat potensi lain yang dimiliki serta memaksimalkan fasilitas yang dimiliki oleh objek wisata ini. Berdasarkan kondisi yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis ingin meneliti faktor faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan Geger Bintang Gunung Putri sebagai tambahan informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam menetapkan suatu kebijakan pengelolaan di masa yang akan datang. 7

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dan paling dominan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri Lembang? 2. Berapa willingness to pay pengunjung untuk datang ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri Lembang? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi dan paling dominan dalam mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Geger Bintang Gunung Putri Lembang. 2. Mengestimasi willingness to pay pengunjung objek wisata Geger Bintang Gunung Putri Lembang. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak antara lain : 8

1) Bagi pemerintah serta pengelola, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat dan memahami daya tarik objek wisata Gunung Putri, maka dapat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut. 2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini sebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat Desa Jayagiri dan kesadaran bahwa menjaga keindahan, kebersihan dan keasrian alam. 3) Untuk akademisi dan penelitian lainnya,hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi serta menerapkan teori teori ekonomi sehingga memperluas wawasan penalaran dan pendidikan di perguruan tinggi. 9