PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Walikota Tasikmalaya

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

WALIKOTA PROBOLINGGO

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

-1- LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINS! KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KABUPATEN KONAWE UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

LKPP. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kabupaten Sumedang telah dibentuk dengan Peraturan Bupati Sumedang Nomor 73 Tahun 2010 tentang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Sumedang; b. bahwa sehubungan dengan telah terbit Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan, maka Peraturan Bupati Sumedang Nomor 73 Tahun 2010 tentang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Sumedang perlu disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Sumedang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

12. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 501); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 7); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2010 Nomor 3); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang. 3. Bupati adalah Bupati Sumedang. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Kabupaten Sumedang yang bertanggungjawab kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan, dan Satuan Polisi Pamong Praja. 5. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

6. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi Lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. 7. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa di Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi Lainnya yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 8. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Sumedang yang selanjutnya disebut ULP Kabupaten Sumedang adalah unit layanan pengadaan yang bertugas menyelenggarakan seluruh pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah serta mengoordinasikan semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah pada dinas/badan/ kantor/lembaga/satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan unit kerja setingkat BUMD. 9. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atau pejabat yang disamakan pada institusi lain Pengguna APBN/APBD. 10. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Bupati untuk menggunakan APBD. 11. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 12. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan langsung. 13. Kelompok Kerja ULP selanjutnya disebut Pokja ULP adalah kelompok kerja yang berjumlah gasal, beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai kompleksitas pekerjaan, yang bertugas untuk melaksanakan pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa pemerintah. 14. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari Pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa. 15. Paket Pekerjaan adalah kumpulan/rangkaian kegiatan terukur yang akan memberikan keluaran (output) berupa barang atau jasa dengan fungsi tertentu, dilakukan pada kurun waktu dan lokasi tertentu yang merupakan penunjang berjalannya kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

16. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya. 17. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa. 18. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unit kerja Kementerian/Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi Lainnya yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik. 19. Strategi pengadaan adalah usaha terbaik yang dilakukan untuk mencapai tujuan pengadaan dalam mendapatkan barang/jasa yang tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu, tepat sumber dan tepat harga berdasarkan aturan/prosedur, etika, kebijakan dan prinsip pengadaan. BAB II PENETAPAN, MAKSUD, DAN TUJUAN ULP Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini, dibentuk ULP Kabupaten Sumedang. Pasal 3 Maksud pembentukan ULP Kabupaten Sumedang yaitu untuk menata proses penyelenggaraan seluruh pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah secara terintegritasi dan terpadu, serta mengoordinasikan semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pada SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-perundangan. Pasal 4 Pembentukan ULP Kabupaten Sumedang bertujuan untuk: a. menjamin pelaksanaan pengadaan barang/jasa lebih terintegrasi atau terpadu sesuai dengan tata nilai pengadaan; dan b. meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD. Pasal 5 (1) ULP Kabupaten Sumedang dapat membantu melaksanakan pengadaan barang/jasa pada instansi suatu Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi yang tidak memiliki ULP atas persetujuan Bupati.

(2) Instansi suatu Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang tidak memiliki ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan ULP Kabupaten Sumedang dengan ketentuan: a. Pimpinan instansi suatu Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi menandatangani Nota Kesepahaman dengan ULP Kabupaten Sumedang terkait dengan bantuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa; b. PPK dari instansi suatu Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi mengajukan surat permohonan kepada ULP Kabupaten Sumedang untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa; dan c. segala biaya pelaksanaan pengadaan barang/jasa dibebankan kepada DIPA/DPA instansi suatu Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi pemilik pekerjaan. BAB III KEDUDUKAN, RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENANGAN Pasal 6 (1) ULP Kabupaten Sumedang merupakan lembaga koordinatif yang bersifat permanen dan melekat pada Bagian Administrasi pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang. (2) ULP Kabupaten Sumedang mempunyai fungsi untuk melaksanakan seluruh proses pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah serta mengoordinasikan semua kegiatan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah pada Dinas/Badan/Kantor/Lembaga/Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan unit kerja setingkat BUMD secara terpadu dan terintegritasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP Kabupaten Sumedang mencakup pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 8 Tugas ULP Kabupaten Sumedang meliputi: a. mengkaji ulang rencana umum pengadaan barang/jasa bersama PPK; b. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa;

c. mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website Pemerintah Kabupaten Sumedang dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam portal pengadaan nasional; d. menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; e. melakukan evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; f. menjawab sanggahan; g. menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK; h. menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa; i. mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK; j. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Bupati; k. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA; l. menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barang/jasa di lingkungan ULP; m. melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik di LPSE; n. melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan; dan o. mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen pengadaan, data survey harga, daftar kebutuhan barang/jasa, daftar hitam penyedia. Pasal 9 Kewenangan ULP Kabupaten Sumedang meliputi: a. menetapkan Dokumen Pengadaan; b. menetapkan besaran nominal jaminan penawaran; c. menetapkan pemenang untuk: 1) pelelangan atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau 2) seleksi atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); d. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada kementerian/lembaga/institusi atau Bupati untuk penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) melalui Kepala ULP; e. mengusulkan kepada PA/KPA agar penyedia barang/jasa yang melakukan perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya untuk dikenakan sanksi pencantuman dalam daftar hitam; dan

f. memberikan sanksi administratif kepada penyedia barang/ jasa yang melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pasal 10 ULP Kabupaten Sumedang melaksanakan pelelangan secara elektronik melalui LPSE. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 11 (1) Susunan organisasi ULP Kabupaten Sumedang terdiri dari: a. Penanggung Jawab; b. Pengarah; c. Pembina; d. Kepala; e. Sekretaris; f. Staf Pendukung; g. Koordinator Bidang; h. Sekretaris Koordinator Bidang; i. Kelompok Kerja. (2) Bagan Struktur ULP Kabupaten Sumedang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Penetapan pengisian struktur organisasi ULP Kabupaten Sumedang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Penanggung Jawab Pasal 12 (1) Penanggung Jawab mempunyai tugas pokok mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penanggung Jawab menyelenggarakan fungsi: a. pemberian saran dan petunjuk kepada seluruh personil ULP untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang; b. pertanggungjawaban seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penanggung Jawab mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. memberikan saran dan petunjuk kepada seluruh personil ULP untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang; b. mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Bagian Ketiga Pengarah Pasal 13 (1) Pengarah mempunyai tugas pokok mengarahkan jalannya proses seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengarah menyelengarakan fungsi: a. pemberian arahan kepada personil ULP agar pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang berjalan lancar; b. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Penanggung Jawab. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengarah mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. memberikan arahan kepada personil ULP agar pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang berjalan lancar; b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Penanggung Jawab;

Bagian Keempat Pembina Pasal 14 (1) Pembina mempunyai tugas pokok membina seluruh personil ULP dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pembina menyelenggarakan fungsi: a. pembinaan seluruh personil ULP dalam rangka kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang; b. pemantauan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/ jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengarah mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. membina seluruh personil ULP dalam rangka kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang; b. memantau pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/ jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pengarah. Bagian Kelima Kepala Pasal 15 Kepala yaitu Kepala Bagian Administrasi Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan Keputusan Bupati. Pasal 16 (1) Ruang lingkup tugas Kepala meliputi: a. memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan ULP; b. menyusun dan melaksanakan strategi pengadaan barang/jasa ULP; c. menyusun program kerja dan anggaran ULP; d. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan; e. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Bupati;

f. melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia ULP; g. menugaskan anggota Pokja ULP sesuai beban kerja masing-masing; h. mengusulkan penempatan/pemindahan/ pemberhentian anggota Pokja ULP kepada Bupati dan/atau PA/KPA; dan i. mengusulkan staf pendukung ULP sesuai dengan kebutuhan. (2) Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota Pokja ULP apabila memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/ jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Bagian Keenam Sekretaris Pasal 17 (1) Sekretaris yaitu Kepala Sub Bagian Pengendalian Program pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan Keputusan Bupati. (2) Sekretaris wajib memenuhi persyaratan, sebagai berikut: a. memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. memiliki kualifikasi teknis dan manajerial; c. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan d. memiliki integritas moral, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Pasal 18 (1) Sekretaris berkedudukan di bawah Kepala dan mempunyai tugas pokok penatausahaan ULP. (2) Dalam mengerjakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh staf pendukung pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang. Pasal 19 (1) Ruang lingkup tugas Sekretaris meliputi: a. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah tangga ULP; b. menginventarisasi paket-paket yang akan dilelang/ diseleksi; c. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP;

d. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; e. mengagendakan dan mengoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa; f. mengelola sistem pengadaan dan sistem informasi data manajemen pengadaan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa; g. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa; h. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan menyusun laporan; dan i. menyiapkan dan mengoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa. (2) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat merangkap dan bertugas sebagai anggota Pokja ULP. Bagian Ketujuh Staf Pendukung Pasal 20 (1) Staf pendukung yaitu personil yang berada di bawah Sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala dengan surat tugas Kepala. (2) Staf pendukung berfungsi membantu Sekretaris dalam melaksanakan fungsi kesekretariatan. Pasal 21 Ruang lingkup tugas staf pendukung meliputi: a. membantu Sekretaris mengelola urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga ULP; b. membantu Sekretaris dalam memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; c. membantu Sekretaris menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana ULP; d. membantu Sekretaris melaksanakan inventarisasi paket pekerjaan pengadaan barang/jasa yang akan dilelang/diseleksi; e. membantu Sekretaris membuat laporan kinerja ULP; dan f. membantu Sekretaris mengembangkan dan mensosialisasikan kebijakan, mekanisme, sistem dan prosedur dalam pengadaan barang/jasa.

Bagian Kedelapan Koordinator Bidang Pasal 22 (1) Koordinator Bidang yaitu personil yang berada di bawah Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan Keputusan Bupati. (2) Koordinator Bidang wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. memiliki kualifikasi teknis dan manajerial; c. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan d. memiliki integritas moral, disiplin, dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Pasal 23 (1) Koordinator Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 terdiri dari: a. Koordinator Bidang Pengadaan Barang; b. Koordinator Bidang Pengadaan Pekerjaan Konstruksi; c. Koordinator Bidang Pengadaan Jasa Konsultansi; dan d. Koordinator Bidang Pengadaan Jasa Lainnya. (2) Koordinator Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas pokok mengoordinir kelompok kerja sesuai bidang pengadaan yang ditanganinya. Pasal 24 Ruang lingkup tugas Koordinator Bidang meliputi: a. merumuskan dan mengusulkan personil yang akan ditunjuk sebagai kelompok kerja dalam setiap paket pekerjaan; b. menetapkan jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa; c. membantu penyiapan dokumen yang dibutuhkan kelompok kerja; d. memberi bantuan kepada kelompok kerja secara terpusat dalam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa; e. memberi bantuan atau saran teknis tentang paket pekerjaan yang akan dilelangkan; f. menyediakan informasi pengadaan kepada masyarakat; g. menerima dan mengoordinasikan pengaduan dan sanggahan yang disampaikan oleh masyarakat; h. memantau dan mengevaluasi terhadap harga beli barang/jasa; dan i. merencanakan biaya dan usaha pengurangan biaya pengadaan.

Bagian Kesembilan Sekretaris Koordinator Bidang Pasal 25 (1) Sekretaris Koordinator Bidang yaitu personil yang berada di bawah Koordinator Bidang yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan Keputusan Bupati. (2) Sekretaris Koordinator Bidang wajib memenuhi persyaratan, sebagai berikut: a. memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. memiliki kualifikasi teknis; c. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan d. memiliki integritas moral, disiplin dan, tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Pasal 26 Sekretaris Koordinator Bidang mempunyai tugas pokok membantu Koordinator Bidang dalam melaksanakan tugasnya. Bagian Kesepuluh Kelompok Kerja Pasal 27 (1) Kelompok Kerja dibentuk oleh Kepala atas usulan Koordinator Bidang. (2) Kelompok Kerja wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami pekerjaan yang akan diadakan; c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkutan; d. memahami isi dokumen, metode, dan prosedur pengadaan; e. tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pejabat yang menetapkannya sebagai anggota ULP/Pejabat Pengadaan; f. memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan g. menandatangani Pakta Integritas.

Pasal 28 (1) Kelompok Kerja memiliki tugas pokok melaksanakan proses pengadaan barang/jasa atas paket-paket pekerjaan yang akan dilelangkan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelompok Kerja menyelenggarakan fungsi pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa dari mulai persiapan sampai dengan penetapan pemenang. (3) Ruang lingkup tugas Kelompok Kerja meliputi: a. melakukan kaji ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; b. mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK; c. menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa dan menetapkan dokumen pengadaan; d. melakukan pemilihan penyedia barang/jasa mulai dari pengumuman kualifikasi atau pelelangan sampai dengan menjawab sanggah; e. mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada kementerian/lembaga/institusi lainnya atau Bupati untuk penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) dan penyedia jasa konsultansi yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) melalui Kepala; f. menetapkan pemenang untuk: 1) pelelangan atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); atau 2) seleksi atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah). g. menyampaikan berita acara hasil pelelangan kepada PPK melalui Kepala; h. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala; i. memberikan data dan informasi kepada Kepala mengenai penyedia barang/jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya; dan j. mengusulkan bantuan tim teknis dan/atau tim ahli kepada Kepala. (4) Penetapan pemenang oleh Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f, tidak bisa diganggu gugat oleh Kepala ULP.

Pasal 29 (1) Anggota masing-masing Pokja ULP berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. (2) Dalam menugaskan Anggota Pokja ULP, Kepala ULP memperhatikan kompetensi dan rekam jejak Anggota Pokja ULP. Pasal 30 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pokja dan setiap anggota Pokja ULP mempunyai kewenangan yang sama dalam pengambilan keputusan yang ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. (2) Anggota Pokja ULP dapat bertugas dan menjadi Pejabat Pengadaan di luar ULP. BAB V TATA KERJA Pasal 31 (1) Dalam menyelenggarakan tugas dan wewenangnya, ULP Kabupaten Sumedang wajib berkoordinasi dan menjalin hubungan kerja dengan: a. SKPD; dan b. LKPP. (2) Hubungan kerja ULP Kabupaten Sumedang dengan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menyampaikan laporan periodik tentang perkembangan pelaksanaan pengadaan; b. mengadakan konsultansi secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa; c. memberikan pedoman dan petunjuk kepada SKPD dalam menyusun rencana pengadaan barang/jasa; dan d. melaksanakan pedoman dan petunjuk pengendalian pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang diberikan Bupati. (3) Hubungan kerja ULP Kabupaten Sumedang dengan LKPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. penyampaian laporan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh LKPP;

b. konsultasi sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka penyelesaian persoalan yang dihadapi dalam proses pengadaan barang/jasa; c. koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya; dan d. penyampaian masukan untuk perumusan strategi dan kebijakan pengadaan barang/jasa. BAB VI PELAPORAN Pasal 32 (1) Kepala ULP memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas pokoknya secara teratur, jelas, dan tepat waktu kepada Bupati melalui Pembina yang diketahui oleh Pengarah. (2) Setiap pelaksana ULP wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya serta memberikan laporan tepat pada waktunya. (3) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala ULP wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 33 Pembiayaan ULP Kabupaten Sumedang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumedang. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 34 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 35 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sumedang Nomor 73 Tahun 2010 tentang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Sumedang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 36 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumedang. Ditetapkan di Sumedang pada tanggal 31 Mei 2012 BUPATI SUMEDANG, ttd DON MURDONO Diundangkan di Sumedang pada tanggal 31 Mei 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMEDANG, ttd ATJE ARIFIN ABDULLAH BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2012 NOMOR 31

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 73 TAHUN 2010 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG STRUKTUR ORGANISASI BUPATI SUMEDANG PENANGGUNG JAWAB SEKRETARIS DAERAH PENGARAH ASISTEN PEMBANGUNAN PEMBINA KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KEPALA ULP Sekretaris Staf Pendukung Bidang Pengadaan Barang: Koordinator/ Sekretaris Bidang Pengadaan Pekerjaan Konstruksi: Koordinator/ Sekretaris Bidang Pengadaan Jasa Konsultansi: Koordinator/ Sekretaris Bidang Pengadaan Jasa Lainnya: Koordinator/ Sekretataris Kelompok Kerja BUPATI SUMEDANG, ttd DON MURDONO