PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA SBI, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN GDP TERHADAP PERGERAKAN IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

DAFTAR PUSTAKA. Al-Arif, M. R. (2010). Teori Makro Ekonomi Islam. Bandung: Alfabeta.

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat diambil kesimpulan

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB V PEMBAHASAN. heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji multikolinearitas.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INFLASI, KURS, SUKU BUNGA SBI, DAN PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun dapat diambil kesimpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE )

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH INFLASI, BI RATE DAN KURS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *)

Disusun Oleh : EMI KURNIAWATI B

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA SBI PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

e Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RETURN ON ASSETS

Prosiding Akuntansi ISSN:

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (RUPIAH/USD) DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (Periode Januari 2010-Desember 2012)

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) BAGUS ANANTO

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

Prosiding Manajemen ISSN:

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PENGARUH KURS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INFLASI TERHADAP PERGERAKKAN INDEKS HARGA SAHAM

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

DAFTAR PUSTAKA. Management Institute. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keputusan investasi yang sebelumnya sudah dilakukan diantaranya sebagai berikut

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta. Calmeadow Jurnal Ekonomi. Universitas Gunadarma

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan, sebagai berikut:

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

BAB V PENUTUP. di Bursa Efek Indonesia tahun Penelitian ini menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

Transkripsi:

PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA SBI, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN GDP TERHADAP PERGERAKAN IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA. Ika Alivia Rizky*, Moh Amin**, dan M. Cholid Mawardi** Email : ikaaliviarizky@gmail.com Prodi Akuntansi ABSTRACT This study was conducted to analyze the effect of the rupiah exchange rate, SBI, Inflation and Gross Domestic on the movement of the composite stock price index on the Indonesia Stock Exchange. The sample in this study is a joint stock price index data for the period 2015-2017. The analytical method used is Multiple Linear Regression with SPSS 22 For Windows Software. based on the results of hypothesis testing that has been done The results of simultaneous testing show that the exchange rate, SBI, inflation and GDP affect the movement of the composite stock price index on the Indonesia Stock Exchange. The partial test results show that the rupiah exchange rate, Bank Indonesia Certificates, Inflation and GDP rates influence the movement of the composite stock price index on the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Rupiah Exchange Rate, Bank Indonesia Certificate, Inflation Rate, GDP, and composite stock price index. 20

PENDAHULUAN Dalam melakukan investasi, calon investor berhak memilih obyek investasi yang memiliki prospek perusahaan yang bagus, baik keuntungan dan tingkat risiko. Semua investasi dalam pasar modal tidak selalu mendapatkan keuntungan akan tetapi dalam investasi juga memiliki risiko. Semakin besar keuntungan yang diharapkan maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Keadaan sebuah negara khususnya bidang politik, ekonomi dan sosial dapat menentukan besar kecilnya risiko di pasar modal. Pemberian informasi mengenai perkembangan bursa semakin meningkat dikarenakan semakin berkembangnya aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi. Informasi di atas yang dimaksud adalah informasi mengenai indeks harga saham yakni sebagai ukuran seberapa besar harga saham pada saat itu. Perkembangan ekonomi yang meningkat setelah periode krisis, disertai kondisi politik dan keamanan yang semakin membaik merupakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan industri. Membaiknya kondisi ekonomi tersebut tercermin pula dari indikator makro ekonomi seperti nilai tukar yang relatif lebih stabil, inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah serta GDP per kapita yang terus meningkat. Informasi yang relevan sangat dibutuhkan investor yang melakukan transaksi di lantai bursa, dikarenakan informasi yang relevan mengenai perkembangan saham di bursa dijadikan pertimbangan investor dalam pengambilan Keputusan investasi di pasar modal. Adapun analisis fundamental saham sebagai berikut: Pendapatan per saham, nilai buku saham, rasio pengeluaran dan nilai buku ekuitas merupakan analisa aspek finansial. Menyediakan laporan operasional perusahaan, garis besar filosofi perusahaan, catatan kaki, informasi finansial, pernyataan tertulis dari auditor adalah salah satu komponen analisa laporan tahunan perusahaan. Kondisi makro dalam sebuah negara misalnya adanya inflasi menyebabkan adanya daya beli investor menurun dalam pasar modal. Nilai mata uang perekonomian seluruh dunia tidak pernah stagnan dan stabil, sementara harga-harga jasa dan barang cenderung mengalami peningkatan. Sistem perekonomian suat negara memburuk karena semakin meningkatnya inflasi yang sering terjadi, sehingga memiliki dampak terhadap turunnya keuntungan perusahaan. Secara otomatis keadaan tersebut mengakibatkan turunnya pergerakan harga saham menjadi kurang kompetitif. Rumusan Masalah Perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. apakah nilai tukar rupiah, suku bunga SBI, inflasi dan pertumbuhan GDP berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI? 2. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di BEI? 3. Apakah suku bunga BI berpengaruh terhadap IHSG di BEI 4. Apakah Inflasi berpengaruh terhadap IHSG di BEI? 5. Apakah pertumbuhan GDP berpengaruh terhadap IHSG di BEI? Penelitian Terdahulu Dewanti (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Kurs Nilai Tukar Dolar Amerika dan Harga Emas Dunia terhadap Jakarta Islamic Indeks periode 2009-2012. Hasil penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa secara parsial, jumlah uang beredar,inflasi, dan harga emas dunia 21

tidak berpengaruh signifikan terhadap Indeks JII. Sedangkan suku bunga dan nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks JII. Hismendi (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Nilai Tukar, SBI, Inflasi dan Pertumbuhan GDP terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. peneliti menyimpulkan bahwa secara simultan nilai tukar, SBI, inflasi dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Secara persial menunjukkan bahwa nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Kurniawati (2015) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Nilai Tukar Dolar Amerika, Inflasi, BI rate, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di BEI periode 2013 Peneliti menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Di akhir penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa secara simultan kurs, inflasi, BI rate, jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, kurs & JUB tidak berpengaruh signifikan, inflasi berpengaruh positif, sedangkan BI Rate berpengaruh negatif terhadap harga saham. I Putu (2016) Pengaruh Inflasi, JUB, Nilai Kurs Dolar dan Pertumbuhan GDP terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Peneliti menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Di akhir penelitiannya, peneliti menyimpulkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG, JUB tidak berpengaruh terhadap IHSG, nilai kurs dolar berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG, dan pertumbuhan GDP berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG. Nilai Tukar Menurut Mankiw (2003:192) nilai tukar terbagi atas nilai tukar nominal (nominal exchange rate) dan nilai tukar riil (real exchange rate). Nilai nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar mata uang negara dengan mata uang negara lain. Sedangkan nilai riil adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar barang dan jasa dari negara dengan barang atau jasa dari negara lain. Kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang dari sebuah negara yang berbeda,yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Nila tukar negara menggambarkan kondisi permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri itu sendiri maupun mata uang asing atau dolar. permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah akan menurun apabila nilai rupiah melemah berbeda dengan meningkatnya permintaan atas dolar sebagai alat pembayaran internasional. Suku Bunga SBI Menurut Brigham (2001:80) yang dinamakan SBI adalah harga yang harus dibayarkan atas pinjaman modal serta keuntungan dan dividen yang merupakan output dari modal ekuitas. Pemerintah akan menetapkan tingkat suku bunga dalam suat negara hal ini dikarenakan pemerintah ingin menjaga kelangsungan dari perekonomiannya. Keinginan yang diharapkan oleh kebanyakan investor mendapatkan keuntungan yang banyak, dikarenakan pentingnya tingkat suku bunga. Adanya kenaikan harga barang dan dan jasa yang menyebabkan terjadinya inflasi dikarenakan terlalu banyaknya uang yang beredar sehingga masyarakat cenderung membelanjakan uangnya, dengan demikian kenaikan suku bunga SBI berarti bank-bank dan lembaga keuangan lainnya akan terdorong untuk membeli SBI. Pada akhirnya tingkat bunga tinggi dan berdampak pada 22

alokasi dana investasi para investor. Penjualan harga saham secara serentak akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan. Inflasi Menurut Sukirno (2002: 333) naiknya harga barang dan jasa menyebabkan permintaan pasar menjadi semakin banyak jika dibandingkan dengan penawaran barang di pasar hal ini dinamakan dengan inflasi. Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, biasanya diekspresikan sebagai persentase perubahan angka indeks. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih menyukai menyimpan kekayaannya dalam bentuk aset seperti emas, properti atau aset lainnya yang diperkirakan tidak akan mengalami penurunan nilai di masa yang akan datang diakibatkan tingginya tingkat harga yang melambung sampai 100% atau lebih dalam setahun yakni terjadi hyper inflation (Al-Arif, 2010: 85-86). Dampak Inflasi, Meningkatnya manfaat kesejahteraan masyarakat sebagai dampak positif dari terjadinya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus merupakan kestabilan inflasi. Pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat sehingga perlu adanya pengendalian inflasi didasarkan pada, yaitu: Pendapatan riil masyarakat akan terus turun apabila terjadi inflasi yang tinggi. Hal ini akan menyebabkan standar hidup dari masyarakat turun, Ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil Keputusan terjadi karena Inflasi yang tidak stabil. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan Keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi dan produksi yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah dikarenakan tingginya tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga. Pertumbuhan GDP Pengukuran Gross Domestic Product (GDP) dilakukan dengan dua penilaian: (1) output yang dihitung melalui total biaya atau penghasilan dari input; (2) sebagai arus produk jadi. Karena selisih dari biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang dihasilkan merupakan kedua metode yang dipakai untuk mendapatkan nilai total GDP yang sama. (Samuelson dan Nordhaus, 2004). Amansyah (2014) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Nilai Tukar,Cadangan Devisa, Produk Domestik Bruto terhadap IHSG Tahun 2001-2011 menemukan hasil bahwa GDP berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG. Pertumbuhan GDP yang berasal dari meningkatnya kinerja perekonomian sebuah negara berdampak pada investor yang memilih pasar modal sebagai wadah untuk berinvestasi. Dampak lain dari pertumbuhan GDP adalah meningkatnya daya beli masyarakat yang dapat dirasakan di pasar saham.. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menurut jogiyanto (2013:147) Indeks Harga Saham Gabungan merupakan angka indeks harga saham yang sudah disusun dan dihitung dengan menghasilkan tren, di mana angka indeks adalah angka yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk membandingkan kejadian yang dapat berupa perubahan saham dari waktu ke waktu. 23

Indeks Harga Saham Gabungan atau Composite Stock Price Index (IHSG) merupakan s nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja saham yang tercatat di bursa efek. Seperti di mayoritas bursa-bursa dunia, indeks yang ada di BEI dihitung dengan menggunakan metodologi rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (nilai pasar) atau Market Weighted Average Index. Harga saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya. Jika perusahaan penerbitnya mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, ini akan memungkinkan perusahaan tersebut menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen dengan jumlah yang tinggi pula. Pemberian dividen yang tinggi ini akan menarik minat masyarakat untuk membeli saham tersebut (Widoatmodjo, 2015:120). Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, pembahasan dan hasil penelitian terdahulu maka diajukan hipotesis sebagai berikut :. : Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi dan Pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. : Nilai Tukar berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. : Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. : Inflasi berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. : Pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:13). Variabel menjadi akibat karena adanya variabel bebas atau variabel yang dipengaruhi dinamakan variabel dependen (Sugiyono, 2010:39). Dalam penelitian ini pergerakan IHSG di BEI tahun 2015-2017 adalah variabel dependen. Variabel independen adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga, Inflasi dan Pertumbuhan GDP. Metode Analisis Data Berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis maka model regresi adalah sebagai berikut : 24

IHSG = a + X 1 KURS + X 2 SBI+ X 3 INF+ X 4 GDP+ e Keterangan: IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan a : konstanta x 1, x 2, x 3, x 4 : Koefisien regresi KURS : Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar US (Rp :$) SBI : Suku Bunga SBI (persen) INF : Inflasi (persen) GDP : Pertumbuhan GDP (Rp) e : eror Dari model regresi yang telah dibentuk, harus bebas dari gejala multikolinieritas, heteroskedastisitas dan Autokorelasi. Sehingga agar terbebas dari gejala-gejala tersebut maka harus terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Uji Simultan ( Uji F) Uji F (pengujian regresi secara simultan) digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Hasil Uji Simultan (Uji F) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 7011977,764 4 1752994,441 22,174,000(a) Residual 2371728,768 30 79057,626 Total 9383706,532 34 Sumber data diolah peneliti 2018 Tabel menunjukkan nila f hitung sebesar 22,174 nilai Signifikansi F sebesar 0,00<0,05 sehingga H 1 diterima, dapat disimpulkan bahwa secara simultan Nilai tukar, SBI, Inflasi dan Gross Domestic Bruto berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG. Berdasarkan hasil uji ini maka didapatkan hasil bahwa tingkat pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh variabel Nilai tukar, SBI, Inflasi dan GDP. Jika nilai tukar terhadap Dolar US naik maka akan menyebabkan meningkatnya harga barang dan akan memperbesar timbulnya Inflasi maka selain itu meningkatnya SBI akan mendorong investor untuk menarik dananya di Bursa Efek Indonesia dan membeli SBI, hal ini akan mengganggu keseimbangan harga saham dan IHSG akan mengalami penurunan yang signifikan. 25

2. Uji koefisien Determinasi (R Square) Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai R-square. Nilai R- square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel terikat (dependen). Koefisien Determinasi Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin- Watson,864(a),747,714 281,172,747 22,174 4 30,000 1,819 Sumber data diolah peneliti 2018 Dari tabel diketahui bahwa R Square sebesar 0,747. Hal ini berarti sebesar 74,7% Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh Nilai tukar, SBI, Inflasi dan GDP sedangkan sisanya sebesar 25,3% dipengaruhi oleh variabel lain seperti kondisi ekonomi, harga Emas, Jumlah uang beredar dan lain-lain yang tidak masuk dalam model peneliti. 3. Uji Parsial (Uji T) Uji parsial diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut: Hasil Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics 1 (Constant) NILAITKR B Std. Error Beta Tolerance VIF 13230,1 2235,550 5,918,000 -,670,150 -,425-4,481,000,938 1,066 INFLASI 4518,57 5090,392,126 3,888,002,419 2,388 6 SBI 162,018 100,205,331 2,617,016,201 4,986 GDP -39,429 12,017 -,509-3,281,003,351 2,852 Sumber data diolah peneliti 2018 Berdasarkan tabel di atas maka t hitung dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai Tukar Rupiah (X 1 ) Berdasarkan hasil uji didapatkan hasil bahwa nilai t hitung pada variabel Nilai tukar sebesar -4,481 disimpulkan bahwa Nilai Tukar berpengaruh terhadap pergerakan IHSG maka H 2 diterima. Berdasarkan hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa tingkat nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar akan mempengaruhi pergerakan IHSG, Ketika nilai mata uang rupiah melemah maka akan menyebabkan turunnya nilai IHSG hal ini dikarenakan Investor asing akan menarik dananya dari Bursa saham dan memilih berinvestasi ke sektor lain yang lebih menguntungkan, dikarenakan pasar Indonesia merupakan tipe pasar yang bersifat semi strong form ( pasar berbentuk setengah kuat ) yang riskan dengan kabar atau isu yang sedang berkembang maka ketika investor menerik dana dan berpindah ke investasi lain akan menyebabkan Penurunan pada IHSG. 26

b. Suku Bunga SBI (X 2 ) Berdasarkan hasil uji didapatkan hasil bahwa nilai t hitung pada variabel Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dapat disimpulkan bahwa SBI Berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG aktivitas maka H 3 diterima. Tingkat suku bunga di negara biasanya ditetapkan pemerintah dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan perekonomian negara. Suku bunga ini penting untuk diperhitungkan karena rata-rata para investor mengharapkan hasil investasi yang lebih besar. Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Witjaksono (2010), Kewal(2012), Amin(2012), Hismendi (2013) dan I Putu(2016). c. Inflasi (X 3 ) Berdasarkan hasil uji didapatkan hasil bahwa Inflasi berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG maka H 4 diterima. Menurut Novianto (2011) Inflasi adalah variabel makro ekonomi yang dapat sekaligus menguntungkan dan merugikan. Dalam kaitannya dengan harga saham, inflasi membawa pengaruh yang buruk/negatif bagi perusahaan. Terjadinya peningkatan inflasi membuat investor ingin mengalihkan dananya ke bentuk aset riil dan investor enggan berinvestasi dalam bentuk saham. Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kewal (2010), Amin(2012), Dewanti (2013), Hismendi (2013) dan Kurniawati (2015), I Putu (2016). d. Pertumbuhan GDP (X 4 ) Product Domestic Bruto (GDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa akhir dalam negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing dalam jangka waktu satu tahun (Sukirno, 2004: 34). Kebijakan yang menyatakan bahwa return saham harus bergerak seiring berita tentang pertumbuhan PDB yang menjadi ukuran terluas dari kesehatan ekonomi negara (Patatoukas, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai PDB akan mempengaruhi pergerakan IHSG dikarenakan nilai PDB yang selalu mengalami peningkatan menunjukkan keadaan ekonomi negara yang semakin baik dan menerik minat investor untuk menanamkan modalnya di pasar saham Indonesia. Hasil uji variabel Profesonalisme memiliki nilai T sebesar 2,413 dengan nilai Significant sebesar 0,021 (0,021<0,05). Nilai significant <Alpha menunjukan bahwa secara parsial Variabel Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Perilaku disfungsional atau menyimpang dari auditor sangat mempengaruhi proses audit, karena dalam menjalankan prosedur audit seorang auditor harus mengikuti alur dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti jika menemukan salah saji atau selisih pencatatan. Seorang auditor harus menelusuri penyebab terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan apakah itu kesalahan yang disengaja ataukah murni Human Error dengan mengumpulkan bukti bukti terkait. Tidak bisa seorang auditor mengambil keputusan tanpa mengikuti prosedur audit karena hal ini sangat berpengaruh terhadap laporan hasil audit. Maka H 2 diterima. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Putu (2017) yang menyatakan bahwa Perilaku Disfungsional Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Hasil uji variabel Kepuasan Kerja memiliki nilai T sebesar 2,422 dengan nilai Significant sebesar 0,035 (0,035<0,05). Nilai significant <Alpha bahwa secara parsial Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kualitas Audit Kepuasan kerja dari seorang auditor akan sangat berpengaruh terhadap kualitas audit seperti kesehjatraan pegawai, tunjangan akan membuat auditor merasa nyaman dan akan melakukan pekerjaanya 27

semaksimal mungkin., Maka H 3 diterima. Penelitian ini sejalan dengan Futri (2014), dan Putu (2018) yang menyatakan Kepuasan Kerja Berpengaruh terhadap kualitas audit. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Nilai tukar rupiah, SBI, Inflasi dan Gross Domestic Bruto terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah data IHSG selama periode 2015-2017. Maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Nilai tukar, SBI, Inflasi dan GDP berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia 2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap nilai Dolar US berpengaruh terhadap pergerakan IIHSG di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil pengujian variabel Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan bahwa SBI berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. 4. Hasil pengujian variabel Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan bahwa tingkat Inflasi berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. 5. Hasil pengujian variabel Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan bahwa GDP berpengaruh terhadap Pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat keterbatasan dalam peneliti ini. Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini diantaranya: Saran 1. Penelitian ini menggunakan data IHSG Periode 2015-2017 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar,sbi, Inflasi dan GDP 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Yahoo Finance Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada hendaknya peneliti selanjutnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Menambah periode penelitian menjadi 5 tahun atau 10 tahun untuk hasil uji yang lebih kompleks dan bisa digeneralisasikan. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel lain yang mendukung penelitian ini di antaranya harga emas, jumlah uang yang beredar maupun faktor faktor lain yang mempengaruhi IHSG. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan Variabel yang bersifat primer yang mampu membuat hasil penelitian dapat digeneralisasikan, di antaranya minat pelaku pasar modal, pemahaman pasar modal. 28

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Iskandar Z, 2008. Pasar Modal dan Teori Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah Apriansyah. Analisis Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Inflasi dan Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Januari 2004-Agustus 2013, (Bengkulu: Univ. Bengkulu, 2014). Arif, Teori Makroekonomi Islam (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 85-86. Arif, Teori Makroekonomi Islam, hal. 97. Basri, Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 84. Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat Ghozali, Imam., 2006, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Edisi Ketiga, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam., 2011, aplikasi analisis multivariate dengan program IBM. SPSS 19, Edisi Kelima, Semarang, Badan Penerbit UNDIP. Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 183 Husnan, S., 2015. Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Idriyanti, Nur, dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajeemen, Edisi 1, Cetakan Kedua, Yogyakarta: BPFE. Kewal, Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, dalam Jurnal Economia, No.1, April, VIII, 2012. Mankiw, N. G, 2003. Teori Makro Ekonomi. Edisi kelima. Alih bahasa Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga, hal 192. Mohammad, S, 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Edisi delapan. Jakarta: Salemba Empat, hal 201. Murtianingsih, Variabel Ekonomi Makro dan Indeks Harga Saham Gabungan, dalam Jurnal Manajemen dan Akuntansi, No. 3, Vol. I, 2012. Patatoukas, Panos N. 2014.On the great disconnect between stock returns and GDP growth forecast errors:implications for interdisciplinary capital markets research in accounting. Jurnal Bussiness University of California at Berkeley. PT. Rajagrafindo Persada. 29

Sugiyono, 2004, Motode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&d, Bandung, Alfabeta. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta. Sukirno, 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta : Sukirno, Makroekonomi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hal. 333. Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), Edisi ketiga, hal. 24. Triyono. 2008. Analisis perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollr amerika. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.9 No. 2, Desember 2008 : 156-157. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal untuk Konteks Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Yuliadi, Ekonomi Moneter (Jakarta: PT Indeks, 2008), hal. 74-76. *) Alumni Universitas Islam Malang **) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang 30