ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS 4-6 SDN GETAS 4 TANJUNGANOM NGANJUK Oleh: BONDHAN TRIHASMORO ABCHU NPM : 13.1.01.09.0090 Dibimbing oleh : 1. WASIS HIMAWANTO, M.Or. 2. IRWAN SETIAWAN, M.Pd. PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2018
1
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS 4-6 SDN GETAS 4 TANJUNGANOM NGANJUK Bondhan Trihasmoro Abchu NPM : 13.1.01.09.0090 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Penjaskesrek bondhanabchu@gmail.com Wasis himawanto, M.Or. Irwan Setiawan, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Dalam lompat jauh terdapat 3 gaya yaitu gaya jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style) dan gaya berjalan di udara (walking in the air). Beberapa kondisi mempengaruhi antara lain tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari. Di SDN Getas 4, minat siswa pada lompat jauh sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas 4 6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. Teknik penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas 4 6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk berjumlah 21 siswa. Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi komplek yaitu suatu metode penganalisaan variabilitas dan suatu variabel tak bebas dengan menggunakan informasi satu variabel bebas atau lebih. Hasil penelitian ini adalah : 1) ada hubungan antara tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok, dengan nilai rhitung 0,6222 > 0,433 rtabel 2) ada hubungan antara power otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok dengan nilai rhitung 0,886 > 0,433 rtabel 3) ada hubungan antara kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok, dengan nilai rhitung 0,831 > 0,433 rtabel 4) ada hubungan antara tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok, dengan nilai Fhitung 32,254 > 3,10 Ftabel. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara tungkai, power otot tungkai, kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa puta kelas 4 6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. Maka dari itu dapat disarankan untuk dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok maka sebaiknya sebaiknya memperhatikan tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari. Kata Kunci: Panjang Tungkai, Power Otot Tungkai, Kecepatan Lari dan Lompat Jauh Gaya Jongkok 2
I. keadaan fisik pelompat dan tujuan LATAR BELAKANG Pendidikan jasmani merupakan akan diarahkan ke pada keterampilan. 2) bagian integral dari sistem pendidikan Faktor-faktor secara persiapan loncat dan perpindahan, fase keseluruhan, mengembangkan bertujuan aspek kesehatan, mela teknik dan ancang-ancang, pendaratan. U Jonath kebugaran jasmani, keterampilan berfikir (1987:196-197) mengatakan bahwa Tenaga kritis, stabilitas emosional, keterampilan fisik lebih besar, keluwesan, dan sosial, moral kecepatan, serta perbaikan lebih lajut dalam melalui aktivitas jasmani dan olahraga. lintasan dan material, dalam waktu Adapun salah satu cabang olahraga mendatang juga akan menghasilkan prestasi diajarkan yaitu atletik. lompat jauh baik. Dari ungkapan penalaran dan tindakan Atletik merupakan olahraga tertua tersebut dapat digambarkan persyaratan dan juga merupakan induk atau ibu dari harus dipenuhi oleh pelompat jauh semua cabang olahraga. Karena gerakan baik. gerakan di dalam atletik merupakan dasar dari cabang olahraga olahraga lain. Nomor lompat sebagai salah satu nomor dilombakan dalam kejuaraan atletik, merupakan nomor sangat menarik Gambar 1.1 Skema persyaratan pelompat untuk dikaji. Menurut Eddy Purnomo jauh (2007: 83) lompat jauh ditinjau dari gaya Berdasarkan mengajar pengamatan dibedakan menjadi 3 macam gaya yaitu selama gaya jongkok (tuck), berjalan diudara Tanjunganom Nganjuk, Sebagian besar (walking in the air) dan mela (hang siswa style). menunjang. Artinya sebagian besar siswa memiliki di SDN peneliti postur Getas tubuh 4 Tujuan utama dari lompat jauh yaitu memiliki postur tubuh tinggi, dapat mencapai lompatan sejauh-jauhya. dikatakan bahwa siswa memiliki Untuk mendapatkan hasil maksimal postur tubuh tinggi pada umumnya menurut Amad Komari (2007: 7). Menurut memiliki tungkai. Gunter Bernhard (1986:45) unsur-unsur Dengan tungkai langkah dasar mempengaruhi prestasi lompat umumnya jauh ialah: 1) Faktor-faktor kondisi :, dan pada umumnya siswa terutama kecepatan, tenaga loncat (power), memiliki langkah memiliki mempunyai 3
kecepatan lari baik pula, karena dua penulis untuk melakukan penelitian di SDN per tiga faktor dominan terhadap Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. Dengan kemampuan lompat jauh ialah kecepatan diadakannya penelitian tersebut diharapkan lari dapat menghasilkan dorongan / akan bermanfaat bagi keberhasilan sekolah momentum khususnya dalam cabang olahraga atletik horizontal tubuh pelompat untuk dapat memperoleh jangkauan nomor lompat jauh gaya jongkok. maksimal. Sehingga siswa memiliki tungkai diharapkan mampu II. METODE Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil lompatan baik di membuktikan hubungan antara bandingkan dengan siswa hanya tungkai (X1) dan power otot tungkai (X2), memiliki tungkai pendek. Apalagi Kecepatan lari (X3) terhadap kemampuan siswa memiliki tungkai lompat jauh gaya jongkok (Y). Maka disertai otot penelitian ini termasuk jenis penelitian tungkai atau daya ledak otot tungkai korelasional. Penelitian korelasional adalah bagus. Hal ini akan lebih mendukung dalam suatu penelitian melibatkan tindakan kemampuan lompat jauh gaya jongkok nya. pengumpulan Namun dengan kondisi demikian pada apakah ada hubungan dan tingkat hubungan kenyataannya sumbangan sangat minim antara dua variabel atau lebih. sekali dengan untuk memiliki prestasi power belajar siswa khususnya lompat jauh gaya jongkok. data guna menentukan, Penelitian korelasi adalah penelitian bertujuan untuk menemukan ada Dari rangkaian uraian diatas penulis tidaknya sumbangan dan apabila ada, tertarik untuk membuktikan apakah benar seberapa erat sumbangan serta berarti atau faktor tungkai, power otot tungkai tidaknya dan kecepatan lari berpengaruh terhadap Arikunto, 2006: 270). Adapun desain kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada penelitiannya adalah sebagai berikut: sumbangan itu (Suharsimi siswa putra kelas 4-6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. Mengingat di SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk belum diketahui hubungan tungkai, power otot tungkai dan kecepatan lari terhadap Gambar 3.1. Desain Penilitian Kolerasional kemampuan lompat jauh gaya jongkok, Keterangan : maka hal ini lebih menambah ketertarikan X1 = Panjang Tungkai 4
X2 = Power Otot Tungkai c. Siswa telah mendapatkan mata X3 = Kecepatan Lari pelajaran atletik lompat jauh gaya Y = Kemampaun Lompat Jauh Gaya jongkok yaitu mulai kelas 4 sampai Jongkok kelas 6. Dengan terpenuhinya beberapa faktor Sedangkan untuk pengambilan mengenai metode penelitian tersebut, maka sampel penulis mengambil sebanyak 21 peneliti siswa putra dari semua jumlah populasi dalam dapat memperkecil menganalisis data. kesalahan Di dalam karena keadaan populasi homogen, penelitian ini penulis menggunakan teknik sehingga teknik penarikan sampel Analisis Regresi Komplek. Yaitu suatu digunakan adalah total sampling. metode penganalisasian variabilitas dan suatu variabel tak bebas dengan Pengujian Validitas Instrumen Penelitian menggunakan rumus statistik menggunakan informasi satu variabel bebas Koefisien atau lebih. Karena pengujian berlaku atas sekian Penelitian dilakukan di SDN Getas 4 banyak Korelasi item Product penelitian, Moment. maka teknis dan di lapangan terletak di Jalan Ki penghitungan statistik koefesien korelasi Lurah Sudarmo Desa Getas Kecamatan dapat menggunakan Program SPSS 21.0 for Tanjnganom Kabupaten Nganjuk Provinsi Windows. Jawa Timur pada tanggal 16-18 Oktober Teknik pengumpulan data 2017 pukul 15.00-17.00 WIB. Dengan digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tes metode survei dengan teknik tes dan pengukuran tungkai, tes power otot pengukuran. Adapun urutan pengambilan tungkai, serta tes kecepatan lari, Tes lompat datanya adalah tes pertama yaitu jauh. pengukuran penelitian meliputi Dalam penelitian ini populasi tungkai, lalu dilanjutkan dengan pengukuran power otot dipergunakan adalah siswa putra kelas 4 6 tungkai, SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk lapangan untuk pengukuran kecepatan lari sebanyak 21 siswa. Adapun pengambilan 30 meter dan terakhir siswa tes untuk populasi tersebut mempunyai sifat-sifat pengukuran lompat jauh gaya jongkok sama, yaitu; a. Siswa SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. b. Jenis kelamin laki-laki. setelah itu siswa diajak ke Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan regresi, baik secara sederhana maupun ganda. sebelum diadakan pengujian dalam 5
analisis kolerasi perlu diperoleh nilai signifikan sebesar 0,003 < dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji 0,05 atau nilai rhitung 0,622 > 0,433 rtabel, prasyarat dimaksudkan untuk data maka H0 ditolak H1 diterima. Hal ini berarti dianalisis memenuhi persyaratan untuk ada hubungan dianalisis data dan pengujian hipotesis. Setelah analisis dan semuanya terpenuhi, regresi, uji langkah signifikan antara tungkai terhadap kemampuan prasyarat lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra berikutnya kelas 4-6 SDN Getas 4 Tanjunganom adalah mengkorelasikan antara variabel Nganjuk. bebas dengan variabel terikat menggunakan analisis lompat jauh gaya jongkok adalah sebesar product-moment dan analisis Kekuatan tungkai hubungan dengan antara kemampuan regresi linier ganda. Setelah diketahui ada 0,622 atau tidaknya hubungan variabel bebas arah positif artinya semakin cepat dengan variabel terikat, langkah berikutnya adalah pengujian hipotesis. kemampuan lompat jauh gaya jongkok Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan seseorang maka semakin baik. Panjang tungkai adalah jarak vertikal digunakan untuk mengetahui pengaruh antara telapak kaki sampai dengan pangkal variabel paha diukur secara Uji-F. tungkai Uji-F bebas rumus masuk pada kategori kuat dengan bersama-sama dengan cara berdiri (simultan) terhadap suatu variabel terikat. tegak. Panjang tungkai sebagai bagian dari Signifikan berarti hubungan terjadi postur tubuh memiliki hubungan dapat berlaku untuk populasi. Dalam hal sangat erat kaitannya sebagai penolak disaat ini berlaku ketentuan, bila harga F hitung melakukan lari. Panjang tungkai dapat lebih kecil atau sama dengan F tabel (Fh < mempengaruhi frekuensi dan lebar langkah Ft), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho seseorang, diterima berarti varians homogens. mampu mempengaruhi kemampuan lari sehingga tungkai seseorang diamana seorang pelari punya tungkai akan III. HASIL DAN KESIMPULAN Hubungan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok. Berdasarkan hasil uji korelasi tungkai terhadap kemampuan lompat jauh memiliki lompatan lebih besar. Jadi kemampuan lompat jauh akan lebih besar jika digunakan tungkai, karena semakin tungkai seseorang semakin lebar langka kaki gaya jongkok pada tabel 4.12 di atas, 6
dimilikinya jadi secara otomatis dia akan semakin besar kekuatan tungkai mempunyai daya dorong lebih besar. digunakan sebagai tumpuan melompat maka dapat menghasilkan kemampuan Hubungan Power Otot Tungkai lompat jauh maksimum. Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Hubungan Berdasarkan hasil uji korelasi power otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada tabel 4.13 di atas, Kecepatan Kemampuan Lari Lompat Dengan Jauh Gaya Jongkok Berdasarkan uji kecepatan 0,05 atau nilai rhitung 0,886> 0,433 rtabel, lompat jauh gaya jongkok pada tabel 4.14 maka H0 ditolak H2 diterima. Hal ini berarti di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar ada hubungan signifikan antara power 0,000 < 0,05 atau nilai rhitung 0,831 > 0,433 tungkai terhadap kemampuan lompat jauh rtabel, maka H0 ditolak H3 diterima. Hal ini gaya jongkok pada siswa putra kelas 4-6 berarti ada hubungan signifikan antara SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. kecepatan lari terhadap kemampuan lompat Kekuatan hubungan antara power otot jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas 4 tungkai dengan kemampuan lompat jauh - 6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. gaya jongkok adalah sebesar 0,886 masuk Kekuatan hubungan antara kecepatan lari pada kategori kuat dengan arah positif terhadap kemampuan lompat jauh gaya artinya semakin besar power otot tungkai jongkok adalah sebesar 0,886 masuk pada seseorang maka kemampuan lompat jauh kategori kuat dengan arah positif semakin baik. artinya lompat jauh sangat mengutamakan power otot tungkai dimana semakin Terhadap korelasi diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < Kemampuan lari hasil besar kemampuan kecepatan lari seseorang maka kemampuan lompat jauh gaya jongkok semakin baik. untuk mencapai lompatan tinggi Kecepatan adalah kemampuan otot diperlukan daya ledak otot tungkai. Pada untuk melakukan gerak dengan waktu saat mendorong tanah tungkai harus kuat, sesingkat-singkatnya. sehingga daya dorong kebelakang adalah kecepatan lari dalam lompat jauh dihasilkan besar. Gaya dihasilkan mana kecepatan larinya ditentukan diubah menjadi gerakan maju dengan oleh gerakan berturut-turut dari langkah kecepatan gerak tinggi. Hal ini berarti dilakukan secara cepat dan tepat. semakin kuat power otot Secara cepat maksudnya setelah lari awalan tungkai dan Kecepatan disini 7
lompat jauh itu untuk mendapatkan hasil lompatan jauh, secara tepat Dari hasil analisa data dilakukan, dapat disampaikan kesimpulan maksudnya setelah lari awalan dengan dan saran sebagai berikut : kecepatan tadi diupayakan kaki tumpu 1. Ada hubungan antara tungkai dapat jatuh dibalok tumpuan. Lari awalan terhadap kemampuan lompat jauh gaya merupakan gerakan pertama dalam jongkok pada siswa putra kelas 4-6 lompatjauh, bertujuan untuk SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. memperoleh kecepatan tinggi, 2. Ada hubungan antara power tungkai akan membawa tubuh ke arah horizontal terhadap kemampuan lompat jauh gaya untuk memperoleh hasil lompatan jongkok pada siswa putra kelas 4-6 optimal. Hal ini berarti semakin besar SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. kecepatan lari maka dapat menghasilkan kemampuan lompat jauh maksimum 3. Ada hubungan antara kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas 4-6 Hubungan Panjang Tungkai, Power SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. Otot Tungkai Dan Kecepatan Lari 4. Ada hubungan antara tungkai, Terhadap Kemampuan Lompat Jauh power otot tungkai, dan kecepatan lari Gaya Jongkok terhadap kemampuan lompat jauh gaya Berdasarkan hasil uji korelasi ganda dengan uji F regresi tungkai, power jongkok pada siswa putra kelas 4-6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. otot tungkai dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada tabel 4.14 di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 atau niali Fhitung 32,254 > 3,10 Ftabel, maka H0 ditolak H4 diterima. Hal ini berarti ada hubungan signifikan antara tungkai, power otot tungkai, dan kecepatan lari terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas 4-6 SDN Getas 4 Tanjunganom Nganjuk. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bernhard, Gunter. 1986. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Semarang: Dahara Prize. Depdiknas. 2003. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. Gerry, Car. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada. Kesimpulan 8
Hadi, Sutrisno. 1996. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta. Irianto, Djoko Pekik. 2004. Bugar dan sehat berolahraga. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Koencoro Sri Churohman. 2015. Hubungan Kecepatan Lari Cepat (Sprint), Power Otot Tungkai dan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Pada Siswa Putra Kelas X SMA N 2 Wonogiri Tahun 2015.(Online), tersedia: http://eprints.uny.ac.id/26358/new Skripsi Kuncoro Sri Churohman 11601244128.Pdf, diunduh 26 Juni 2017 Koes. 2010. Tungkai atas dan bawah. Diakses dari http://koesbio10.blogspot.com/2009.09.01_arhive.html/pada tanggal 2 Februari 2017. Jam 09.30. Muhyi M. Faruq. 2015. Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Yogyakarta: Andi Offset. Purnomo, Eddy. 2007. Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CVAlfabeta. TIM, Anatomi.(2003). Diktat Anatomi Manusia.Yogyakarta. TIM, Fisiologi.(2009). Fisiologi Manusia.Yogyakarta. U. Jonath, dkk. 1987. Altetik 2 Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra Offset. Widiyoko Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 9