digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tertulis dari imajinasi penulisnya dengan maksud menyampaikan suatu pesan kepada pembacanya. Karya sastra yang dimaksud dapat berupa novel, cerpen, puisi, biografi, dan sebagainya. Pada dasarnya karya sastra Indonesia merupakan segenap cipta sastra yang ditulis dalam bahasa Indonesia, disertai adanya nafas dan ruh keindonesiaan, serta mengandung aspirasi dan kultur Indonesia (Mujiyanto & Fuady, 2010:1). Karya sastra adalah sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang tinggi karena semua bentuk dari karya sastra dibuat berdasarkan dengan hati dan pemikiran yang jernih atau dengan kata lain karya sastra adalah cerminan dari hati seseorang dalam hal ini pengarang. Karya sastra sebagai cermin masyarakat pada suatu zaman bisa juga dianggap sebagai dokumen sosial budaya, meskipun unsur-unsur imajinasi tidak bisa dilepaskan begitu saja, sebab tidak mungkin seorang pengarang dapat berimajinasi jika tidak ada kenyataan yang melandasinya. Karya sastra juga bisa menjadi media untuk menyampaikan gagasan atau ide-ide penulis. Max Adereth (dalam Damono, 2002:15) dalam salah satu karangannya membicarakan litterature engage (sastra yang terlibat) yang menampilkan gagasan tentang keterlibatan sastra dan sastrawan dalam politik dan ideologi. Suatu karya sastra dapat terwujud tidak hanya sekedar dari gambaran imajinasi pengarang. Akan tetapi, latar belakang yang mendukung terwujudnya visualisasi imajinasi pengarang juga merupakan salah satu faktor pendukung terciptanya karya sastra. Seorang pengarang tidak hanya sekedar mengemas sebuah cerita hingga dapat menarik pembacanya, melainkan mengemas nilai-nilai kehidupan yang baik ke dalam suatu rangkaian cerita yang menarik sehingga pembacanya mampu menangkap amanat karya sastra tersebut. Jadi, sebuah karya sastra dapat dikatakan baik jika di dalam karya sastra tersebut mengandung nilai- 1
digilib.uns.ac.id 2 nilai kehidupan dan pendidikan yang dapat memotivasi dan menginspirasi pembacanya. Karya sastra dapat dinilai dari berbagai aspek, baik dari unsur intrinsik karya sastra ataupun unsur ekstrinsik yang juga mempengaruhi sebuah karya sastra. Selain itu, terdapat juga aspek genetik sastra yaitu asal-usul karya sastra, dalam hal ini adalah latar belakang pengarang dan kenyataan sejarah yang melatarbelakangi lahirnya sebuah karya sastra (Iswanto, 2001). Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Goldman (dalam Faruk, 2003:31), yaitu terdapat suatu korelasi atau hubungan yang kuat antara bentuk literer karya sastra dengan hubungan keseharian antarmanusia dengan komoditi pada umumnya atau secara lebih luas, antara manusia dengan sesamanya dalam masyarakat. Salah satu jenis karya sastra yang cukup terkenal adalah novel. Novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas. Dalam hal ini novel lebih mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan lebih halus (Semi, 1993:32). Dari pendapat mengenai novel dari bagian sastra tersebut dapat dijelaskan bahwa novel bukan hanya hasil imajinasi penulis, namun juga refleksi dari suatu hal yang dilihat, dirasa, bahkan mungkin juga dialami oleh penulisnya. Dengan kata lain, penciptaan novel dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan pengarang. Setiap karya sastra memiliki latar belakang penulisan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karyanya, tanggapan dari masyarakat pembaca tentang karya tersebut, dan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Begitu juga dalam novel karya Rusmini (2003) yang berjudul Kenanga ini juga mempunyai keunikan mengenai gambaran kehidupan kasta tertinggi masyarakat Bali, yaitu kasta brahmana dengan segala konflik serta sisi gelap kultur dan manusia-manusianya. Latar belakang penciptaan novel dan keunikan alur cerita yang sarat nilai pendidikan merupakan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk menganalisis novel Kenanga karya Rusmini. Cerita commit yang to menggambarkan user nilai-nilai kehidupan,
digilib.uns.ac.id 3 mengenai hubungan antara sesama manusia dan mengenai manusia yang memperjuangkan persamaan derajat dan martabat. Hubungan antara sastra dan pendidikan sengatlah erat dan tidak terpisahkan. Hubungan ini disebabkan oleh kandungan nilai didik di dalam karya sastra. Nilai pendidikan di dalam karya sastra tidak selalu berupa nasehat atau petuah pembaca, tetapi dapat pula berupa kritikan yang pedas maupun yang membangun bagi seseorang, sekelompok orang atau struktur sosial yang tidak sesuai dengan harapan pengarang di dalam kehidupan nyata.berbagai jenis nilai sastra secara garis besar nilai pendidikan dalam sastra dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu nilai agama, nilai sosial, dan nilai moral, dan nilai estetis (Siwi, 2013: 4). Sejalan dengan penelitian ini yang mengkaji sosiologi sastra, pada dasarnya kajian sosiologi sastra mencakup kajian objektif, genetik, dan afektif. Kajian objektif tersebut mencakup kajian data teks novel, kajian genetik merupakan kajian tentang pengarang novel, dan kajian afektif adalah kajian tentang pembaca novel. Endraswara (2003:80) mengungkapkan bahwa: Sosiologi sastra dapat meneliti sastra sekurang-kurangnya melalui tiga perspektif. Pertama, perspektif teks sastra, artinya peneliti menganalisis sebagai sebuah refleksi kehidupan masyarakat dan sebaliknya. Teks biasanya dipotong-potong, diklasifikasikan, dan dijelaskan makna sosiologisnya. Kedua, perspektif biografis, yaitu peneliti menganalisis pengarang. perspektif ini akan berhubungan dengan life history seorang pengarang dan latar belakang sosialnya. Memang analisis ini akan terbentur pada kendala jika pengarang telah meninggal dunia, sehingga tidak bisa ditanyai. Karena itu, sebagai sebuah perspektif tentu diperuntukkan bagi pengarang yang masih hidup dan mudah terjangkau. Ketiga, perspektif reseptif, yaitu peneliti menganalisis penerimaan masyarakat terhadap teks sastra. Endraswara (2003:41) mengungkapkan bahwa Sastra yang baik tentu akan membicarakan manusia dan seluk beluknya. Akan menjadi suatu hasil penlitian yang menarik jika menyajikan cerita kehidupan masyarakat dalam bentuk ilmiah hasil penelitian. Penelitian ini terfokus menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yang kemudian secara implisit diikuti dengan manfaat yang ada dari novel dan penelitiannya tersebut di bidang pendidikan. Dari berbagai kasus tersebut di atas maka penulis mengangkat judul Novel Kenanga Karya Oka Rusmini (Analisis Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan) dalam penulisan penelitian ini.
digilib.uns.ac.id 4 B. Rumusan Masalah Bertumpu dari penjabaran latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana konflik sosial yang terdapat dalam novel Kenanga karya Rusmini? 2. Bagaimana latar belakang penciptaan novel Kenanga karya Rusmini? 3. Bagaimanakah nilai pendidikan novel Kenanga karya Rusmini? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian kualitatif ini adalah mendeskripsikan: 1. Konflik yang terdapat dalam novel Kenanga karya Rusmini; 2. Latar belakang penciptaan novel Kenanga karya Rusmini; dan 3. Nilai pendidikan novel Kenanga karya Rusmini. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang sastra yang terkait dengan analisis novel dengan pendekatan sosiologi sastra. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, antara lain: a. Bagi guru: 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru tentang nilai pendidikan dalam novel. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru, khususnya pada program bahasa dan sastra Indonesia dalam mengkaji dan menelaah novel. b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam memahami dan mengapresiasi commit novel to user serta dapat memperoleh pengetahuan
digilib.uns.ac.id 5 tentang nilai-nilai pendidikan sehingga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.