Analisa Kekerasan Dan Struktur Mikro Paduan Al-Cu Proses Semi-Solid Rheocasting

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

ISSN hal

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

STUDI PENGARUH TEMPERATUR PEMASUKAN DAN PENARIKAN BATANG PENGADUK TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR GLOBULAR PADA PROSES RHEOCASTING

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN GETARAN MEKANIK VERTIKAL TERHADAP PEMBENTUKAN SEGREGASI MAKRO PADA PADUAN EUTEKTIK Sn Bi

PENGARUH TEKANAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PROSES SEMI SOLID CASTING PADA PADUAN ALUMINIUM DAUR ULANG

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

STUDI PENGARUH TEMPERATUR PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BATANG PENGADUK TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR GLOBULAR PADA PROSES RHEOCASTING

ANALISA SIFAT MEKANIS PISTON BEKAS HASIL PROSES TEMPA

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

STUDI PENGARUH PREHEATED BATANG PENGADUK DAN KEDALAMAN PENGADUKAN TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR MIKRO GLOBULAR PADA RHEOCASTING SKRIPSI

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI UKURAN CETAKAN LOGAM TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PRODUK COR ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

STUDI PENGARUH TEMPERATUR PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BATANG PENGADUK TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR GLOBULAR PADA PROSES RHEOCASTING

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGARUH UNSUR ALUMINIUM DALAM KUNINGAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN TARIK, DAN STRUKTUR MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

Perilaku Mekanik Tembaga Fosfor C1220T-OL Pada Proses Annealing dan Normalizing

bentuk globular. Hal ini dikarenakan dalam memproduksi (SSM) banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya kecepatan pengadukan, diameter pengaduk, mate

ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI TERHADAP KARAKTERISTIK MATERIAL PISTON

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB II DASAR TEORI AAXXX.X

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

ANALISA PENGARUH VARIASI MEDIA QUENCHING DAN PENAMBAHAN SILIKON PADA PADUAN Al-Si REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS SKRIPSI

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

PENGARUH KONSENTRASI Cu TERHADAP SIFAT MEKANIS PADUAN Al Cu PADA PROSES PEMBEKUAN SEARAH (UNIDIRECTIONAL SOLIDIFICATION)

TUGAS SARJANA. ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP

Transkripsi:

Analisa Kekerasan Dan Struktur Mikro Paduan Al-Cu Proses Semi-Solid Rheocasting Muhammad Rezki Fitri Putra 1), Wahyono Suprapto 2), Achmad As ad Sonief 3) 1),2),3 ) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Malang Jl. M. T. Haryono Malang Email : muh.rezkifp@gmail.com Abstrak. Al-Cu umumnya digunakan untuk heavy-duty forging, aircarft fitting and truck frame. Sampai saat ini, kualitas dari hasil coran tersebut belum seluruhnya baik karena hasil coran masih tetap mengandung banyak porositas dan strukturnya disusun oleh struktur dendritik dan akibatnya sifat mekanik produk belum seluruhnya memadai. Berbagai usaha telah dilakukan termasuk penggunaan teknologi untuk menurunkan porositas dan mengubah struktur yang terbentuk dalam proses pengecoran. Salah satunya (rheocasting) adalah dengan mengubah bahan baku menjadi bahan setengah padat (semi-solid). Proses rheocasting (semi-solid) merupakan salah satu teknik pengecoran yang memiliki beberapa keunggulan yaitu bentuk coran mendekati hasil akhir (finishing), dapat meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dari produk, dibandingkan dengan pengecoran konvensional. Proses rheocasting dilakukan dengan memanfaatkan agitasi solidifikasi sehingga merubah struktur dendritik menjadi globular dengan struktur mikro tersebut dapat meningkatkan sifat mekanik dari paduan. Hasil dari pengujian kekerasan dari proses rheocasting dengan kekerasan tertinggi yaitu; 115,6 BHN dan terjadi penurunan diameter butiran mencapai;73,1 μm pada waktu 70s. Dapat disimpulkan diameter ukuran butiran yang semakin halus meningkatkan kekerasan dari paduan. Kata kunci: kekerasan, strukturmikro, rheocasting, Al-Cu. 1. Pendahuluan Aluminium merupakan salah satu jenis logam non ferro yang paling banyak digunakan untuk komponen berbagai keperluan baik untuk komponen teknik maupun non teknik beberapa keunggulan yang dimiliki material ini yaitu ringan dan tahan korosi karena memiliki lapisan pasif sehingga memperlambat oksidasi terjadi. Aluminium murni memiliki kekuatan dan sifat mekanis yang rendah, maka untuk memperbaiki sifat-sifat mekanisnya harus dipadu dengan unsur lainnya [1]. Penambahan tembaga pada paduan Aluminium akan memperbaiki kekuatan dan kekerasan baik dengan proses cor ataupun perlakuan panas. Aluminium dengan penambahan konsentrasi 4% sampai dengan 6% tembaga akan meningkatkan kekuatan terhadap perlakuan panas [2]. Di sisi lain, penambahan tembaga pada paduan Aluminium akan menurunkan ketahanan korosi, ketahanan retak panas (hot tear), mengurangi keuletan bahan dan menurunkan mampu cor paduan sehingga material ini hampir dilupakan oleh para peneliti [3]. Al-Cu umumnya digunakan untuk heavy-duty forging, aircarft fitting and truck frame Sampai saat ini, kualitas dari hasil coran tersebut belum seluruhnya baik karena hasil coran masih tetap mengandung banyak porositas dan strukturnya disusun oleh struktur dendritik dan akibatnya sifat mekanik produk belum seluruhnya memadai. Berbagai usaha telah dilakukan termasuk penggunaan teknologi untuk menurunkan porositas dan mengubah struktur yang terbentuk dalam proses pengecoran. Salah satunya adalah dengan mengubah bahan baku menjadi bahan setengah padat (semi-solid) [4]. Teknik pengecoran ini dikenal sebagai pengecoran reo (rheocasting). Rheocasting merupakan teknik pengecoran yang memberikan geseran pada logam cair dari fasa cair berstruktur dendritik menjadi semisolid yang menghasilkan struktur non denditik (globular) selanjutnya langsung dibentuk menjadi produk seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. SENIATI 2019 Institut Teknologi Nasional Malang 241

2 Februari 2019 Gambar 1. Proses Semi-Solid Rheocasting Rheocasting menjadi tren baru dalam teknologi manufaktur khususnya pengecoran dengan beberapa keunggulan yaitu bentuk coran mendekati hasil akhir (finishing), dapat meningkatkan sifat mekanik dan struktur mikro dari produk, dibandingkan dengan pengecoran konvensional atau penempaan [5]. Dalam penelitian ini, percobaan dilakukan untuk mempelajari pengaruh parameter pengadukan (waktu pengadukan) dalam pengolah paduan aluminium tembaga (Al-Cu) terhadap struktur mikro dan sifat mekanik. Bahan baku dari penelitian ini adalah plat alumunium dan tembaga hasil daur ulang yang sudah dipotong-potong kemudian dilebur ulang kedalam tungku dan selanjutnya hasil coran di tuang kecetakan permanen sebagai ingot as-cast untuk pengecoran selanjutnya. Komposisi dari paduan ingot dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Komposisi paduan ingot Al-Cu Unsur Al Cu Fe Si Mn Zn Mg Ni % 92.4 7.09 0.35 0.091 0.073 0.013 0.007 0.004 Ingot as-cast Al-Cu disiapkan (± 500 gram). Bahan paduan Al-Cu dilebur hingga suhu 650 O C menggunakan tungku induksi. Pada suhu 610 O C paduan Al-Cu diaduk menggunakan batang pengaduk dengan waktu 30, 50 dan 70 detik, dan kecepatan putaran 1100. Paduan Al-Cu yang telah di proses setelah itu dituangkan kecetakan logam yang sudah dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu ± 300 O C. Kemudian membongkar cetakan dan spesimen hasil casting dipersiapkan untuk pengujian kekerasan dan analisa struktur mikro, hasil dari pengujian akan di bandingkan dengan pengecoran konvensional. 2. Pembahasan Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan penekanan pada bidang benda uji dengan menggunakan indentor dan beban tertentu [7]. Alasan diperlukannya pengujian kekerasan karena di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu [8]. Pengujian ini menggunakan pengujian brinell dan pengujian ini juga memerlukan permukaan benda uji yang datar dan halus agar lebih mudah dalam melakukan pengujian dengan persamaan mengikuti aturan ASTM E-10 [9] yaitu :....... (1) 242 SENIATI 2018 Institut Teknologi Nasional Malang

Dimana P adalah beban yang diberikan (kgf), D diameter indentor (mm), dan d adalah diameter bekas pijakan indentor (mm). Gambar 2. Nilai kekerasan proses rheocasting Pada Gambar 2 terdapat nilai kekerasan dari proses pengecoran konvensional mendapatkan nilai 95,3 BHN, selanjutnya nilai kekerasan tertinggi pada 1100 rpm didapatkan 115 BHN 70 s. dari Gambar 2 menjelaskan kekerasan meningkat seiring meningkatnya waktu pengadukan dari proses rheocasting. Peningkatan waktu pengadukan dari 0-70 s menyebabkan peningkatan kekerasan sebesar 21%. Dari hasil ini diketahui bahwa proses pengecoran Rheocasting (semi-solid) meningkatkan kekerasan paduan. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya fase Al15 (CuFeMn) 3Si2 yang tidak larut dan distribusi homogen fase CuAl2 pada batas butir seperti yang dinyatakan oleh peneliti sebelumnya oleh Rahimi et. al [10]. Gambar 3. Struktur mikro rheocasting dengan waktu: (a) 0 s; (b) 30 s; (c) 50 s; dan (d) 70 s pada 1100 rpm Analisa struktur mikro dilakukan pada 1100 rpm dengan waktu pengadukan 30, 50, dan 70 s. Foto hasil struktur mikro dengan perbesaran 200x menggunakan mikroskop ditunjukan oleh SENIATI 2019 Institut Teknologi Nasional Malang 243

2 Februari 2019 gambar 3. Hasil foto struktur mikro menunjukan adanya perbedaan struktur akibat waktu pengadukan yang berbeda. Gambar 3(a) menunjukan struktur mikro paduan Al-Cu yang diproduksi tanpa rheocasting, terlihat struktur terdiri dari butiran dendrit. dengan proses rheocasting struktur mikro bertransformasi dari dendrit ke globular seperti yang ditunjukan Gambar 3(b)- 3(d). Pengaruh dari waktu pengadukan terhadap ukuran butir juga ditunjukan pada Gambar 4. Gambar 4. Diameter butir 1100 rpm dengan waktu pengadukan Pada Gambar 4 dapat diamati pula diameter butir menurun seiring dengan meningkatnya waktu pengadukan. Pada pengecoran tanpa proses rheocasting (konvensional) menghasilkan ukuran butir 79,5 μm, seiring meningkatnya waktu pengadukan ukuran butir menurun hingga 73,1 μm pada waktu pengadukan 70s. Penurunan ukuran butir dari waktu pengadukan 0-70s mencapai 8%. Hal ini juga ditunjukan oleh penelti sebelumnya dimana terdapat peningkatan fregmentasi dendrit dengan meningkatkan gaya geser pada logam cair sehingga menghasilkan ukuran butiran yang kecil [11]. Dalam proses pengecoran logam diupayakan untuk mendapatkan ukuran butir yang kecil karena dapat memperbaiki sifat mekanik paduan tersebut. Ukuran butir kecil, distribusi homogen dan mempercepat laju nukliasi dapat diperoleh dengan penambahan inokulen kedalam logam cair. Bentuk inti padat didalam transformasi pendinginan logam merupakan proses pertumbuhan inti utuh dari pada pengintian itu sendiri. Kualitas dari sifat mekanik pengecoran dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu; sistem komposisi (paduan) dan kecepatan pendinginan. Artinya dengan adanya penambahan unsur paduan dan kecepatan pendinginan tertentu sifat mekanik coran tersebut akan meningkat.[12]. 3. Kesimpulan Kekerasan dari paduan Al-Cu yang diproses dengan rheocasting mendapatkan kekerasan tertinggi pada waktu 70 s dengan nilai 115,6 BHN. Hasil dari foto struktur mikro terjadi perubahan bentuk butiran dari paduan dan dengan meningkatkan waktu pengadukan menghasilkan penurunan ukuran butir pada waktu 70 s dengan nilai 73,1 μm. Semakin halus ukuran butir kekerasan dari paduan meningkat. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Kepala Lab αβγ Metal Casting Specialist Landungsari Malang serta jajaran stafnya. 244 SENIATI 2018 Institut Teknologi Nasional Malang

Daftar Pustaka [1]. T. Surdia and S. Saito, Pengetahuan Bahan Teknik, vol. cet 4, no. pengetahuan bahan teknik. 1999. [2]. V. 2 ASM International Handbook, Properties and selection: Nonferrous alloys and specialpurpose materials, vol. 2. 1990. [3]. M. Di Sabatino and L. Arnberg, Castability of aluminium alloys, Trans. Indian Inst. Met., vol. 62, no. 4 5, pp. 321 325, 2009. [4]. W. Suprapto, Teknologi Pengecoran Logam, Malang: UB Press, 2017 ISBN 978-602-432-289-2. [5]. R. B. L. Ivanchev, D. Wilkins, G. Govender, W. Du Preez, A New Technology For Manufcturing Automotive And Aerospace Components. [6]. S. P. Midson and A. Jackson, A Comparison of Thixocasting and Rheocasting, pp. 1 10. [7]. S. H. Avner, Introduction To Physical Metallurgy Second Edition. 1974. [8]. J. G. Kaufman and E. L. Rooy, Aluminum Alloy Castings: Properties, Processes, and Applications. 2004. [9] A. B. Hardness, V. Hardness, S. Hardness, K. Hardness, L. Hardness, and A. Bodies, Standard Test Method for Brinell Hardness of Metallic Materials 1, no. June, 2015. [10] B. Rahimi, H. Khosravi, and M. Haddad-Sabzevar, Microstructural characteristics and mechanical properties of Al-2024 alloy processed via a rheocasting route, Int. J. Miner. Metall. Mater., vol. 22, no. 1, pp. 59 67, 2015. [11] M. Reisi and B. Niroumand, Effects of stirring parameters on rheocast structure of Al 7. 1wt.% Si alloy, vol. 470, no. 6, pp. 413 419, 2009. [12] W. Suprapto, The Fluidity Characteristics of Liquid Duralumin by Piece Test Methode on Permanent Mold in Low Pressure, vol. 3, no. 1, pp. 268 275, 2012. SENIATI 2019 Institut Teknologi Nasional Malang 245