BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 35 TA1Jf1N 2011 TENTANG GERAKANMASYARAKATHIDUP SEHAT DI PROVINSIJAWA TENGAH

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2014

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ely Isnaeni, S. Kep, M. Kes

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor.

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2017 Seri E Nomor 19 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Terapkan 10 Indikator PHBS Dalam Lingkungan Keluarga

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

K3 Perkantoran DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN KESEHATAN RI 1

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju

Transkripsi:

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KABUPATEN PASER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup sehat melalui tindakan promotif dan preventif, maka perlu dilakukan pembangunan kesehatan yang digerakan oleh seluruh komponen masyarakat dalam berperilaku hidup sehat secara partisipatif, terencana, sistematik, terpadu dan menyeluruh; b. bahwa dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas masyarakat dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit, maka diperlukan pedoman umum pelaksanaan hidup sehat di Kabupaten Paser; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu dibentuk Peraturan Bupati Paser tentang Gerakan Hidup Sehat Masyarakat Kabupaten Paser. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga; Memperhatikan: Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

2 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PASER TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KABUPATEN PASER BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Paser ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Paser 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Paser. 4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 5. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Kabupaten Paser yang selanjutnya disingkat GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. BAB II TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS Pasal 2 (1) Tujuan Umum GERMAS adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan Masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Paser. (2) Tujuan Khusus GERMAS adalah : a. menurunkan beban penyakit menular dan tidak menular baik kematian maupun kecacatan; b. meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat; c. meningkatkan produktivitas masyarakat;dan d. menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Bupati ini meliputi: a. perencanaan; b. pelaksanaan;dan c. pemantauan,evaluasi dan pelaporan. Bagian Kesatu Perencanaan Pasal 4 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan penyusunan rencana kegiatan GERMAS setiap tahun anggaran. (2) Penyusunan rencana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3 Bagian Kedua Pelaksanaan Pasal 5 (1) GERMAS dilakukan melalui tindakan promotif dan preventif hidup sehat yang pelaksanaannya dilakukan oleh seluruh Perangkat Daerah dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) secara terencana, sistematik, terpadu dan menyeluruh. (2) Bentuk Kegiatan GERMAS adalah : a. melakukan aktivitas fisik; b. mengkonsumsi buah dan sayur; c. memeriksa kesehatan secara rutin; d. tidak merokok; e. tidak mengkonsumsi alkohol; f. membersihkan lingkungan;dan g. menggunakan jamban. BAB IV KOMPONEN PELAKU Bagian Kesatu Jajaran Pemerintah Daerah Pasal 6 Pelaksanaan GERMAS sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 sebagai berikut : a. Sekretariat Daerah melalui Bina Kesejahteraan Rakyat II melaksanakan koordinasi pelaksanaan dan perumusan kebijakan Pengendalian GERMAS; b. Bappeda mengkoordinasikan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan GERMAS; c. Dinas Kesehatan: 1. melaksanakan kampanye GERMAS serta meningkatkan advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 2. meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik 3. meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit dan menyusun panduan pelaksanaan deteksi dini penyakit di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat;dan 4. mendorong pengusaha warung makan atau katering untuk menyediakan buah dan sayur dalam paket makanan yang disajikan atau dipesan. d. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Meningkatkan kampanye gemar berolahraga, memfasilitasi penyelenggaraan olahraga masyarakat dan meningkatkan penyediaan fasilitas sarana olahraga masyarakat di Kabupaten Paser; e. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan: 1. meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mendorong sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak 2. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan penyediaan sarana sanitasi sekolah 3. meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup sehat 4. melaksanakan Hari Sehat Sekolah melalui kegiatan olahraga bersama, membawa bekal makanan sehat, meminum tablet tambah darah untuk remaja putri dan pemberantasan sarang nyamuk;dan 5. memfasilitasi penyediaan kantin sehat dan mengawasi jajanan di sekitar wilayah sekolah.

f. Dinas Pertanian: 1. melakukan pengawasan terhadap bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal; 2. mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang tidak memiliki kandungan pestisida berbahaya;dan 3. meningkatkan produksi pertanian dan mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur, buah, dan tanaman obat. g. Dinas Perikanan: 1. meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan pada masyarakat ; 2. mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan;dan 3. mengawasi penggunaan bahan bahan yang berbahaya dalam produk budidaya dan usaha usaha penangkapan ikan. h. Dinas Perumahan dan Permukiman: 1. memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik pada kawasan permukiman dan sarana fasilitas umum; 2. mendorong dan memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk menyediakan ruang terbuka hijau publik yang memadai di wilayahnya;dan 3. penataan kawasan dan permukiman kumuh. i. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang: 1. memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar yang sesuai dengan standar kesehatan pada fasilitas umum; 2. memfasilitasi sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi dasar yang sesuai dengan standar kesehatan;dan 3. mendorong dan memfasilitasi untuk menyediakan ruang terbuka hijau publik yang memadai di Kabupaten Paser. j. Dinas Perhubungan: 1. mewujudkan transportasi kota yang nyaman, tertib, aman, dan lancar 2. mewujudkan angkutan umum bebas asap rokok; 3. mewujudkan terminal, dan fasilitas umum perhubungan lainnya yang bersih dan bebas asap rokok; 4. mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda; 5. melakukan uji emisi kendaraan secara berkala; 6. melaksanakan kampanye keselamatan berkendaraan dan penggunaan safety belt;dan 7. mendorong kawasan bebas kendaraan bermotor (car free day) untuk memfasilitasi kegiatan aktivitas fisik masyarakat. k. Dinas Lingkungan Hidup: 1. mengendalikan pencemaran air dan udara cerobong untuk industri; 2. mendorong masyarakat untuk membangun dan memanfaatkan bank sampah untuk mengurangi timbunan sampah; 3. mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan; 4. mengkampanyekan gerakan menanam pohon; 5. mengawasi pelaku usaha dalam pengendalian limbah;dan 6. mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas tambang dan bahan berbahaya di lokasi pertambangan yang berdampak pada kesehatan. l. Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM: 1. meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan produk tembakau, minuman beralkohol, bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan dan makanan kedaluwarsa; 2. meningkatkan promosi makanan dan minuman sehat dan halal termasuk sayur dan buah produksi dalam negeri; 3. mewujudkan kawasan zona Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bersih dan sehat;dan 4. meningkatkan pengawasan dan pembinaan PKL terhadap kualitas bersih dan sehat pada produk PKL. 4

5 m. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi: 1. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan/deteksi dini penyakit pada pekerja; 2. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk menyediakan sarana ruang ASI, melaksanakan kegiatan olahraga di tempat kerja, dan menerapkan kawasan tanpa rokok;dan 3. mendorong pemberi kerja untuk memfasilitasi setiap pekerjanya memiliki jaminan kesehatan. n. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian: 1. melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait pola hidup sehat;dan 2. melakukan kerjasama dengan Radio Lokal swasta berijin, Pengusaha TV Kabel dan Media cetak dalam sosialisasi dan penyebaran informasi GERMAS. o. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: 1. melakukan promosi untuk menggerakkan partisipasi kaum perempuan dalam upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM);dan 2. meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) GERMAS bagi keluarga, perempuan, dan anak. p. Kecamatan, Kelurahan dan desa untuk: 1. melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat dalam wilayah Kecamatan/Kelurahan/desa; 2. memotifasi masyarakat untuk memelihara dan menjaga sarana prasarana lingkungan dan penghijauan kota di setiap permukiman yang menjadi wilayah kerjanya;dan 3. mendorong pembentukan bank sampah di Kelurahan dan desa. Pasal 7 Dalam Pelaksanaan GERMAS perangkat daerah sesuai bidang tugasnya mengarahkan sekaligus menjamin hal- hal berikut : a. menyediakan penyediaan sarana aktivitas fisik, ruang terbuka publik, kawasan bebas kendaraan bermotor (car free day), jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman; b. pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman sayur dan buah, serta konsumsi sayur dan buah dalam pertemuan di dalam atau luar kantor; c. pelaksanaan kebijakan kawasan tanpa rokok sesuai ketentuan yang berlaku; d. menyediakan sarana aktivitas fisik, melaksanakan olahraga, deteksi dini penyakit secara rutin dan menyediakan sarana pojok ASI; e. melaksanakan intervensi-intervensi yang mendukung GERMAS yang didasarkan pada kebijakan daerah;dan f. melaporkan pelaksanaan GERMAS kepada Gubernur. Pasal 8 (1) Terhadap Jajaran Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan GERMAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ikut serta dalam pelaksanaan GERMAS serta bertanggung jawab untuk menjaga dan menyediakan sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di kantor dan lingkungannya masingmasing. (2) Dalam pelaksanaan GERMAS, Perangkat Daerah melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah dalam hal: a. peningkatan peran serta Perangkat Daerah, ASN, dan masyarakat; b. peningkatan prasarana dan sarana kebersihan; c. penegakan aturan dalam pemberian sanksi;dan d. monitoring dan evaluasi.

6 Bagian Kedua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pasal 9 PKK Kabupaten Paser dalam hal pelaksanaan GERMAS sebagai berikut: a. mensosialisasikan GERMAS melalui sepuluh program PKK; b. mendukung pelaksanaan kampanye GERMAS;dan c. mengoptimalkan peran dasa wisma dalam upaya GERMAS. Bagian Ketiga Pemantauan, evaluasi dan pelaporan Pasal 10 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan GERMAS. (2) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara teknis dikoordinasikan oleh Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah Kabupaten Paser. BAB V PERAN MASYARAKAT Pasal 11 Peran masyarakat dalam melaksanakan GERMAS meliputi : a. peningkatan aktivitas fisik, antara lain dengan: 1. melakukan latihan fisik senam secara rutin paling sedikit 1(satu) kali dalam seminggu; 2. kerja bakti di lingkungan rumah, masyarakat, atau tempat kerja;dan 3. gerakan peregangan di tempat beraktivitas dilakukan secara individu atau bersama-sama setiap 2 (dua) jam atau minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) hari. b. peningkatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) antara lain pada tatanan: 1. PHBS di Rumah Tangga: a) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan); b) memberi bayi ASI eksklusif; c) menimbang bayi dan balita setiap bulan; d) menggunakan air bersih e) mencuci tangan dgn air bersih, mengalir, dan sabun; f) menggunakan jamban; g) memberantas jentik di rumah; h) makan sayur dan buah setiap hari; i) melakukan aktivitas fisik setiap hari;dan j) tidak merokok di dalam rumah. 2. PHBS di Sekolah: a) mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun; b) jajan di kantin sekolah yang sehat; c) membuang sampah pada tempatnya d) mengikuti kegiatan olah raga di sekolah; e) menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan; f) tidak merokok di sekolah; g) memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin;dan h) buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah. 3. PHBS di Tempat-Tempat Umum: a) menggunakan air bersih; b) menggunakan jamban; c) membuang sampah pada tempatnya; d) tidak merokok;

7 e) tidak meludah sembarangan f) memberantas jentik nyamuk; g) mencuci tangan dengan sabun dan air bersih;dan e) menutup makanan dan minuman. 4. PHBS di tempat kerja: a) mengkonsumsi makanan bergizi; b) melakukan aktivitas fisik setiap hari; c) tidak merokok di tempat kerja; d) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; e) menggunakan air bersih; f) memberantas jentik di tempat kerja; g) menggunakan jamban;dan h) membuang sampah pada tempatnya. 5. PHBS di unit Kerja Pelayanan Kesehatan beserta jaringannya: a) menggunakan air bersih; b) mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun; c) menggunakan jamban; d) membuang sampah pada tempatnya; e) tidak merokok di Institusi Kesehatan; f) tidak meludah sembarangan;dan g) memberantas jentik nyamuk. c. penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi 1. penyediaan pangan sehat dapat dilakukan dengan Penerapan Pesan Umum Gizi Seimbang yaitu: a) syukuri dan nikmati anekaragam makanan b) banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan; c) biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi; d) biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok; e) batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak; f) biasakan sarapan; g) biasakan minum air putih yang cukup dan aman; h) biasakan membaca label pada kemasan pangan; i) cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;dan j) lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal. 2. Percepatan Perbaikan Gizi difokuskan pada masa 1.000 (seribu) hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dengan mengikuti Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan meliputi: a) pemeriksaan kesehatan Calon Pengantin meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium; b) penyuluhan kesehatan reproduksi Calon Pengantin; c) pemeriksaan Antenatal Care (ANC) bagi ibu hamil; d) kelas ibu hamil dan senam ibu hamil; e) edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS); f) edukasi tentang Air Susu lbu (ASl) ekseklusif dan pemberian makanan bagi bayi dan anak (PMBA);dan g) kunjungan rumah untuk monitoring dan evaluasi sasaran pendampingan d. Peningkatan Pencegahan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada kelompok umur 15 (lima belas) tahun ke atas dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara pada Wanita Usia Subur dilakukan dalam bentuk pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala di Fasilitas Kesehatan baik Pemerintah maupun Swasda dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di masyarakat dan instansi tempat bekerja;

8 e. peningkatan kualitas lingkungan bertujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dapat dilakukan dengan cara: 1. stop buang air besar sembarangan dengan menerapkan perilaku buang air besar di jamban sehat, baik jamban pribadi maupun jamban umum; 2. cuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah buang air besar sebelum memegang bayi, setelah membersihkan anak yang buang air besar/kecil, sebelum menyiapkan makanan dan setelah memegang/menyentuh hewan; 3. pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga dilakukan dengan merebus terlebih dahulu air yang digunakan untuk keperluan minum sehari-hari, proses memasak yang higienis dan menyimpan makanan dan minuman yang benar; 4. mengelola sampah dengan benar dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik; 5. pengamanan limbah cair rumah tangga dengan membuat Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang memenuhi syarat, antara lain saluran kedap air dan terdapat lubang peresapan limbah;dan 6. pengendalian vektor penyakit menular; f. peningkatan edukasi hidup sehat dilakukan dengan berperan aktif, baik dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di dalam forum masyarakat atau tempat bekerja masing-masing; g. mendukung pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 12 Pembiayaan pelaksanaan Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Daerah Kabupaten Paser serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Paser Ditetapkan di Tana Paser pada tanggal 27 Desember 2018 BUPATI PASER, Diundangkan di Tana Paser pada tanggal 27 Desember 2018 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASER, YUSRIANSYAH SYARKAWI KATSUL WIJAYA BERITA DAERAH KABUPATEN PASER TAHUN 2018 NOMOR 61

9