BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

Naimatul Musahadah Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal adalah saham. (Ardhitiani 2011:1)

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi Saham adalah salah satu investasi yang dipilih oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

SKRIPSI. Diajukan oleh: Dewi Arum Citrawati /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I LATAR BELAKANG. suatu perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, saat ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan nasional dan multinasional berdiri. Perusahaan melakukan berbagai aktifitas bisnis agar memperoleh laba. Laba perusahaan merupakan sumber modal utama yang menompang kelangsungan hidup perusahaan. Laba perusahaan digunakan untuk membiayai segala aktifitas operasional perusahaan dan investasi perusahaan. Investor perlu menggunakan berbagai pertimbangan untuk menilai jenis perusahaan yang layak untuk diinvestasikan, sehingga investor dapat membuat langkah lanjutan setelah melakukan analisis ke perusahaan dengan melakukan penanaman modal. Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu industri yang terbesar mengingat tingginya angka perokok di Indonesia terutama di kalangan laki-laki. Setiap harinya, kita pasti melihat banyak sekali orang yang merokok disekitar kita, baik orang dewasa bahkan remaja dan anak kecil. Hal ini membuat rokok sudah merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari. Tembakau sejak lama menopang penerimaan pajak negara lewat cukai. Namun keberadaan industri rokok banyak mengundang kritik lantaran dinilai mengkampanyekan gaya hidup yang tidak sehat. Menurut catatan sejarah, rokok mulai diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1700. Pemerintah ingin mengurangi konsumsi rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun disisi lain, industri rokok sendiri termasuk industri yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, serta memberikan pendapatan pajak terbesar bagi pemerintah. Perusahaan publik (emiten) di sektor industri rokok jumlahnya memang belum banyak. Tercatat, hingga saat ini baru ada empat nama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Empat emiten dimaksud, antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA), dan PT Wismilak Inti Makmur 1

2 Tbk (WIIM). Emiten rokok tentu harus bersiap-siap mengatur strategi agar kinerja keuangan tidak tergerus bila pemerintah menetapkan kenaikan tarif cukai. Karena, kebijakan itu bisa menjadi sentimen negatif bagi emiten rokok. Kenaikan cukai rokok pasti akan mempengaruhi saham perusahaan rokok. Asumsinya, kenaikan harga cukai rokok akan menaikkan biaya produksi dan menekan kinerja perusahaan. Nilai perusahaan yang baik maka akan berdampak pada harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut, sebaliknya jika harga saham suatu perusahaan rendah, maka nilai perusahaan tersebut juga rendah. Berikut adalah data harga saham perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) : Tabel 1.1 Data Harga Saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI Periode Tahun No. Nama Perusahaan (dalam Rp) 2012 2013 2014 2015 2016 1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 56.000 42,000 60,700 55,000 63,900 2. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) 59.900 62,400 68,650 94,000 3,800 3. PT Bentoel Internasional 590 570 520 510 484 Investama Tbk (RMBA) 4. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) 760 670 625 430 440 Sumber://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaantercatat.aspx Harga saham PT Gudang Garam pada tahun 2012 senilai Rp 56.000 pada tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar 42.000. Di tahun 2014 mengalami peningkatan yang signifikan senilai Rp 60.700 tetapi mengalami penurunan kembali sebesar Rp 55.000 di tahun 2015 kemudian di tahun berikutnya

3 meningkat kembali senilai Rp 63.900. Harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun 2012 senilai Rp 59.900 pada tahun tahun berikutnya mengalami peningkatan sebesar Rp 62.400, Rp 68.650 dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan senilai Rp 94.000 namun di tahun 2016 mengalami penurunan yang signifikan hanya senilai Rp 3.800. Harga saham PT Bentoel Internasional Investama pada tahun 2012 senilai Rp 590, pada tahun tahun berikutnya terus mengalami penurunan senilai Rp 570, Rp 520, Rp 510 dan Rp 484 di tahun 2016. Harga saham PT Wismilak Inti Makmur pada tahun 2012 senilai Rp 760, pada tahun tahun berikutnya terus mengalami penurunan senilai Rp 670, Rp 625, Rp 430 namun di tahun 2016 mengalami peningkatan senilai Rp 440. Dari data harga saham perusahaan rokok yang diperoleh penulis tersebut dapat dilihat bahwa harga saham perusahan mengalami perubahan tiap tahunnya untuk masing masing periode dari 2012 hingga 2016. Hal ini menunjukkan harga saham masing masing perusahaan berfluktuasi. Oleh karena itu dalam suatu perusahaan yang telah go public sangat penting bagi mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar kecilnya pergerakan tersebut. Tinggi rendahnya nilai saham tercermin pada kinerja keuangan perusahaan yang dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diterbitkan setiap tahun dan setiap tiga bulan. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dapat memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil keputusan investasi. Rasio likuiditas sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya perusahaan. Kasmir (2012:129) Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di

4 dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. Kasmir (2012:196) Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini. Seluruh rasio yang digunakan dalam penelitian ini telah diteliti peneliti terdahulu, seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Reynard Valintino & Lana Sularto (2013) menemukan bahwa (1) ROA, CR, ROE, DER, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. (2) CR, ROE, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. ROA dan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian menurut Raghilia Amanah, Dwi Atmanto & Devi Farah Azizah (2014) menemukan bahwa (1) Variabel Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) berpengaruh Signifikan terhadap variabel harga saham. (2) variabel CR dan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham penutupan, variabel QR menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham penutupan dan ROE menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham penutupan. Achmad Husaini (2012) menemukan bahwa (1) kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari ROA, ROE, NPM dan EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham. (2) variabel ROA dan EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel ROE dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Pratama Putra, Moch. Dzulkirom AR, Sri Mangesti Rahayu (2014) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Achmad Husaini (2012) namun berbeda sektor industri. Hasil penelitiannnya (1) variabel ROI, ROE,

5 NPM, dan EPS mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga penutupan saham. (2) variabel ROI dan EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga penutupan saham, sedangkan variabel ROE dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga penutupan saham. Abrian Puji H (2016) menemukan bahwa (1) Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) berpengaruh terhadap Harga Saham. (2) Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Quick Ratio (QR) berpengaruh terhadap Harga Saham. Berdasarkan adanya hasil penelitian yang tidak konsisten pada sektor industri perusahaan yang berbeda, serta untuk memperkuat teori dan hasil temuan sebelumnya maka penulis tertarik untuk meneliti CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio), ROA (Return On Assets), dan EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham karena CR (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. QR (Quick Ratio) merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan. Sedangkan ROA (Return On Assets) ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. EPS (Earning Per Share) adalah laba bersih yang siap di bagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Semakin baik keempat rasio tersebut, maka akan semakin menarik minat investor untuk membeli saham pada perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan penjelasan diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang berjudul PENGARUH CR (CURRENT RATIO), QR (QUICK RATIO), ROA (RETURN ON ASSETS), DAN EPS (EARNING PER SHARE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2016).

6 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana pengaruh CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio), ROA (Return On Assets), dan EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2. Bagaimana pengaruh CR (Current Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI Periode 2012-2016. 3. Bagaimana pengaruh QR (Quick Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI Periode 2012-2016. 4. Bagaimana pengaruh ROA (Return On Assets) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI Periode 2012-2016. 5. Bagaimana pengaruh EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 1.3 Batasan Masalah Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu industri yang terbesar mengingat tingginya angka perokok di Indonesia. Tembakau sejak lama menopang penerimaan pajak negara lewat cukai. Namun keberadaan industri rokok banyak mengundang kritik lantaran dinilai mengkampanyekan gaya hidup yang tidak sehat. Pemerintah ingin mengurangi konsumsi rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun disisi lain, industri rokok sendiri termasuk industri yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia, serta memberikan pendapatan pajak terbesar bagi pemerintah.

7 Nilai perusahaan yang baik maka akan berdampak pada harga saham perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang telah go public sangat penting bagi mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar kecilnya pergerakan tersebut. Menurut Darmadji & Fakhrudin (2012:102) mendefinisikan bahwa harga saham adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan tahunan. Tinggi rendahnya nilai saham tercermin pada kinerja keuangan perusahaan yang dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan alat analisis rasio keuangan. Kasmir (2012:129) Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio likuiditas sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya perusahaan. Sedangkan Rasio Profitabilitas menurut Kasmir (2012:196) merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Dari sekian banyak rasio keuangan, dalam penelitian ini diambil beberapa rasio yang dinilai berkaitan secara signifikan terhadap harga saham, yaitu rasio likuiditas diwakili oleh CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio) dan profitabilitas diwakili oleh ROA (Return On Assets), dan EPS (Earning Per Share) keempat rasio ini sering digunakan oleh para investor untuk menganalisis terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk membeli saham pada perusahaan tertentu. Berdasarkan pernyataan yang sudah diuraikan tersebut, telah dibuktikan dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Abrian Puji H (2016) yang menemukan bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh terhadap harga saham. 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

8 1. Untuk mengetahui pengaruh CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio), ROA (Return On Assets), dan EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 2. Untuk mengetahui pengaruh CR (Current Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 3. Untuk mengetahui pengaruh QR (Quick Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI Periode 2012-2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh ROA (Return On Assets) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 5. Untuk mengetahui pengaruh EPS (Earning Per Share) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok yang terdaftar di BEI 1.5 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Bagi emiten yaitu khususnya perusahaan-perusahaan industri rokok, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan kebijakan kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi Investor karena dapat digunakan sebagai bahan pengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang optimal. Dengan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham seperti penilaian saham yang dapat dihitung dengan rasio-rasio keuangan. 3. Bagi pembaca dan peneliti lain, dapat digunakan sebagai referensi serta informasi mengenai penerapan rasio keuangan dan harga saham.

9 1.6 Sistematika Penelitian Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub-bab. Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang gambaran secara menyeluruh mengenai isi penelitian dan gambaran permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, maksud & tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Menguraikan tentang teori-teori serta penelitian terdahulu berkaitan dengan topik/masalah yang diteliti. Dalam bab ini juga dijelaskan kerangka pemikiran yang melandasi timbulnya hipotesis penelitian. Di dalam kerangka pemikiran tersebut dijelaskan juga mengenai variabel bebas dan variabel terikat dari penelitian ini. Dalam bab ini terdapat ruang lingkup penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, penentuan populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil analisis data dan hasil perhitungan statistik serta pembahasannya secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang simpulan dari penelitian yang menjawab seluruh pertanyaan penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.