ANALISIS KEPUASAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK DENKESYAH MADIUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

deskriptif korelation yaitu

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif survei. Penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Oktober November 2014.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian jenis studi analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ataupun di

Transkripsi:

ANALISIS KEPUASAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK DENKESYAH MADIUN Desi Kusumawati 1) 1 Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains, Universitas PGRI Madiun email: desi@unipma.ac.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepuasan peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di poliklinik Denkesyah Madiun Provinsi Jatim Timur. Metode dalam teknik pengambilan sampling adalah deskriptif cross-sectional dan pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survei atau kuesioner dengan cara membagikan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan kepada responden. Responden adalah pasien peserta BPJS Kesehatan yang datang ke poliklinik Denkesyah Madiun untuk memperoleh layanan kesehatan. Metode analisis data menggunakan analisis persamaan regresi berganda dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Program SPSS 19. Hasil persamaan regresi berganda tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan uji F dan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) p= 0,004, persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) p= 0,039, persepsi pelayanan obat p= 0,004, dan persepsi fasilitas p=0,011 dengan kepuasan peserta BPJS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di poliklinik Denkesyah Madiun Provinsi Jatim Timur. Kata Kunci: kepuasan pasien, BPJS Kesehatan, Madiun PENDAHULUAN Salah satu pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan adalah klinik yang mana merupakan fasilitas kesehatan tingkat. Pelayanan rawat jalan kini merupakan salah satu pelayanan yang menjadi perhatian utama klinik di seluruh dunia, karena jumlah pasien rawat jalan yang jauh lebih besar dari pasien rawat inap, sehingga pasien rawat jalan sumber pangsa pasar yang besar yang diprediksikan akan mengimbangi pemasukan dari pasien rawat inap di masa mendatang yang dapat meningkatkan finansial klinik. Klinik Denkesyah Madiun merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih oleh pasien peserta BPJS Kesehatan yang ada di Kota Madiun. Poliklinik Denkesyah Madiun merupakan klinik pratama yang melayani pasien anggota TNI, PNS, keluarga Purnawirawan, dan BPJS serta masyarakat umum. Kondisi demikian membuat klinik harus mulai merubah pola pikir ke arah pemikiran yang berfokus pada ingatan pasien sebagai satu tujuan dari kepuasan pasien dan harus mempunyai pemahaman dan pengertian yang lebih baik tentang pentingnya kepuasan pasien, yang akan meningkatkan ingatan pasien. Hasil pengukuran kepuasan pelanggan yang objektif dan akurat dapat membantu klinik dalam merumuskan bentuk pelayanan yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis kepuasan peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di poliklinik Denkesyah Madiun Provinsi Jatim Timur. METODE PENELITIAN Metode penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitaf dengan desain deskriptif cross-sectional, ini berarti kami melakukan observasi dan tinjauan pustaka pada tahap melakukan penelitian agar dapat mesdeskripsikan karakteristik atau fenomena suatu objek populasi. Cross sectional merupakan studi untuk meneliti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pasa suatu saat (point time approach), bukan berarti semua subyek penelitian diteliti pada saat yang sama, tetapi baik variabel bebas maupun variabel terikat diukur satu kali di saat yang sama, yaitu ketika dilakukan observasi (Notoatmodjo, 2010:37). Variabel bebas 249

diantaranya persepsi prosedur pelayanan(pendaftaran), persepsi sumber daya manusia(tenaga kesehatan), persepsi pelayanan obat(apotik), dan persepsi fasilitas. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan peserta BPJS Kesehatan. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:124). Populasi pada penelitian ini adalah pasien peserta BPJS yang berkunjung atau berobat di instalasi rawat jalan Poliklinik Denkesyah Madiun. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010:62). Peneliti menggunakan perkiraan proporsi 50 % dengan hasil survei yang dilakukan oleh Hay Group. Berdasarkan hasil tersebut maka sampel yang digunakan adalah 96 responden. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pencuplikan non-random yang ditentukan berdasarkan pertimbangan untuk mencapai tujuan tertentu (Sugiyono, 2010:124). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan menggunakan kriteria inklusi yaitu pasien peserta BPJS yang berkunjung atau berobat di instalasi rawat jalan Poliklinik Denkesyah Madiun. Selain itu juga digunakan criteria eksklusi. Kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel, kriteria ekslusi yaitu: a. Mengalami hambatan dalam berkomunikasi secara verbal. b. Bukan pasien instalasi rawat jalan dan bukan pengguna BPJS c. Menolak untuk berpartisipasi sebagai subyek penelitian Teknik Pengumpulan Data Data primer adalahsumber data yang langsung memberikan kepada pengumpulan data (Sugiyono, 2008:225). Meliputi Data Primer diantaranya persepsi prosedur pelayanan(pendaftaran), persepsi sumber daya manusia(tenaga kesehatan), persepsi pelayanan obat(apotik), dan persepsi fasilitas. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (Sugiyono, 2008:225). Pada penelitian ini untuk mendapatkan data sekunder dapat dilakukan dengan dokumentasi yang berasal dari datadata Poliklinik Denkesyah Madiun yang mendukung penelitian. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian berada di Poliklinik Denkesyah Madiun dengan alamat Jl. Tanjung Manis No. 17 Madiun. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama empat bulan dimulai pada 1 Agustus 2018 sampai dengan 30 November 2018 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur (Moh. Nazir, 2014:117). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha 0,6. Rumus koefisienreliabilitas Cronbach s Alpha (Sugiyono,2010:365) Teknik Analisis Data Analisis Univariat Analisis ini dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono,2010:365). Analisis Bivariat 250

Analisis bivariat dilakukan untuk menilai hubungan satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Untuk menilai apakah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bermakna secara statistik maka dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square dengan taraf signifikan 95% dan nilai kemaknaan 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat 1. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Prosedur Pelayanann(Pendaftaran) Analisis Distribusi responden berdasarkan persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran), hasil pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi No. Criteria n % 1. Baik 84 87.5 2. Cukup Baik 12 12.5 Jumlah 96 96 Berdasarkan tabel 4.7 jumlah responden yang memiliki persepsi baik tentang prosedur pelayanan (pendaftaran) sebanyak 84 orang (87,5 %), sedangkan yang memiliki persepsi cukup baik tentang prosedur pelayanan (pendaftaran) sebanyak 12 orang (12,5 %). 2. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Pelayanan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kesehatan) Distribusi responden berdasarkan persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan), hasil pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Pelayanan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kesehatan Prosedur Pelayanan (Pendaftaran) No. Criteria n % 1. Baik 83 86.5 2. Cukup Baik 13 13.5 Jumlah 96 96 Berdasarkan tabel 2 jumlah responden yang memiliki persepsi baik tentang pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) sebanyak 83 orang (86,5 %), sedangkan yang memiliki persepsi cukup baik tentang pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) sebanyak 13 orang (13,5 %. 3. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Pelayanan Obat (Apotik) Distribusi responden berdasarkan persepsi pelayanan obat (apotik), hasil pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Pelayanan Obat (Apotik) No. Criteria n % 1. Baik 84 87.5 2. Cukup Baik 12 12.5 Jumlah 96 96 251

Berdasarkan tabel 4.9 jumlah responden yang memiliki persepsi baik tentang obat (apotik) sebanyak 84 orang (87,5 %), sedangkan yang memiliki persepsi cukup baik tentang obat (apotik) sebanyak 12 orang (12,5 %). 4. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Fasilitas Distribusi responden berdasarkan persepsi pelayanan kepuasan pasien, hasil pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Fasilitas No. Criteria n % 1. Baik 82 85.4 2. Cukup Baik 14 14.6 Jumlah 96 96 Berdasarkan tabel 4 jumlah responden yang memiliki persepsi baik tentang fasilitas sebanyak 82 orang (85,4 %), sedangkan yang memiliki persepsi cukup baik tentang fasilitas sebanyak 14 orang (14,6 %). Analisis Bivariat 1. Hubungan Antara Persepsi Prosedur Pelayanan (Pendaftaran) Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS Berdasarkan pengujian hubungan antara persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Crosstab Hubungan Antara Persepsi Prosedur Pelayanan (Pendaftaran) Dengan Kepuasan Peserta BPJS Prosedur Kepuasan Pasien Pelayanan Puas Cukup Puas p value RP 95%CI Baik 74 (77.1%) 10 (10.4%) Cukup Baik 6 (6.3%) 6 (6.3%) 0.004 1.762 0.995-3.119 Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,004 (RP=1,762; 95%CI=(0,995-3,1199)). Hasil p (0,004) < (0,05), maka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) dengan kepuasan peserta BPJS. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian sebelumnya. Nilai risk prevalens sebesar1,762 persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) yang diberikan sudah baik 1,762 kali lebih besar merasa puas terhadap pelayanan dari pada pelayanan yang diberikan cukup baik. 2. Hubungan Antara Persepsi Pelayanan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kesehatan) Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS Berdasarkan pengujian hubungan antara persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 6. Crosstab Hubungan Antara Persepsi Pelayanan SDM (Tenaga Kesehatan) Dengan Kepuasan Peserta BPJS Pelayanan Kepuasan Pasien SDM (Tenaga Kesehatan) Puas Cukup Puas p value RP 95%CI Baik 72 (75%) 11 (11.5%) 0.039 0.410 0.910-2.184 252

Cukup Baik 8 (8.3%) 5 (5.2%) Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p- value sebesar 0,039 (RP=1,410; 95%CI=(0,910-2,184)). Hasil p (0,039) < (0,05) maka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) dengan kepuasan peserta BPJS. Nilai risk prevalens sebesar 1,410 persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) yang diberikan sudah baik 1,410 kali lebih besar merasa puas terhadap pelayanan daripada pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) yang diberikan sudah cukup baik. 3. Hubungan Antara Persepsi Pelayanan Obat (Apotik) Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS Berdasarkan pengujian hubungan antara persepsi pelayanan obat(apotik) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 7. Crosstab Hubungan Antara Persepsi Pelayanan Obat (Apotik) Dengan Kepuasan Peserta BPJS Pelayanan Kepuasan Pasien Obat (Apotek) Puas Cukup Puas p value RP 95%CI Baik 74 (77.1%) 10 (10.4%) Cukup Baik 6 (6.3%) 6 (6.3%) 0.004 1.762 0.995-3.119 Berdasarkan analisis bivariat antara persepsi pelayanan obat (apotik) dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,004 (RP=1,762; 95%CI=(0,995-3,119)). Hasil p (0,004) < (0,05), maka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi pelayanan obat (apotik) dengan kepuasan peserta BPJS. Nilai risk prevalens sebesar 1,762 persepsi pelayanan obat (apotik) yang diberikan sudah baik 1,762 kali lebih besar merasa puas terhadap pelayanan daripada pelayanan obat (apotik) yang diberikan sudah cukup baik 4. Hubungan Antara Persepsi Fasilitas Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS Berdasarkan pengujian hubungan antara persepsi fasilitas dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 8. Crosstab Hubungan Antara Persepsi Fasilitas Dengan Kepuasan Peserta BPJS Kepuasan Pasien Fasilitas p value RP 95%CI Puas Cukup Puas Baik 72 (75%) 10 (10.4%) 0.011 1.537 0.969-2.436 Cukup Baik 8 (8.3%) 6 (6.3%) Berdasarkan analisis bivariat antara persepsipelayanan fasilitas dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,011 (RP=1,537; 95%CI=(0,969-2,436)). Hasil p (0,011) < (0,05), maka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi fasilitas dengan kepuasan peserta BPJS. Nilai risk prevalens sebesar 1,537 persepsi pelayanan fasilitasyang diberikan sudah baik 1,537 kali lebih besar merasa puas terhadap pelayanan daripada fasilitas yang diberikan sudah cukup baik 253

254

Gambar 1. Dokumentasi dan Surat Ijin Dari Baskesbangpol Kota Madiun SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi prosedur pelayanan (pendaftaran) dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di Poliklinik Denkesyah Madiun( p = 0,004). 2. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi pelayanan sumber daya manusia (tenaga kesehatan) dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di Poliklinik Denkesyah Madiun( p = 0,039). 3. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi pelayanan obat (apotik) dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di Poliklinik Denkesyah Madiun(p = 0,004). 4. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi fasilitas dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan di Poliklinik Denkesyah Madiun(p = 0,011). Saran Dari penelitian dapat disarankan agar prosedur pelayanan lebih meningkatkan kemampuan dalam melayani pasien, yaitu dengan penambahkan nomor antrian pasien untuk menuju ke poli agar pelayanan yang diberikan kepada pasien lebih cepat dan tepat tidak terjadinya pasien yang menunggu lama pada saat poli, Untuk lebih teratur dan tepat waktu di dalam melayani pasien sesuai jam buka pelayanan yang telah ditentukan, yaitu dengan memberikan surat peringatan kepada petugas yang terlambat, Untuk lebih teratur dan cepat dalam memberikan pelayanan obat 255

sesuai dengan resep dokter dan kedatangan pasien (antrian), Melakukan kajian kualitatif yang lebih mendalam tidak hanya dengan responden penelitian tetapi juga dengan petugas kesehatan sehingga pasien tidak terlalu menunggu lama untuk mendapatkan obat DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Baros, Wan Aisyah, 2011, Kontribusi Pengetahuan Peserta Askes Sosial Terhadap Kepuasan Layanan Rawat Jalan Tingkat Lanjut dan Rawat Inap PT Askes Tahun 2011, Universitas Indonesia, Jakarta. Carr And Hill, 1992, The Measurement of Patient Satisfaction. Journal Pub Health Med. Mohammed, Shafiu, et al, 2011, Understanding Client Satisfaction With a Health Insurance Scheme in Nigeria: Faktor and Enrollees Experiances, Jurnal BioMed Mosadeghard, Ali Mohammad, 2014, Factors Influencing Healthcare Service Quality, International Journal Of Health Policy And Management, Vol 3 (2), 77-89. Nasir Ayat dan Mahmood Khalid, 2008. Consumer Satisfaction in Social Security Institution Hospital, Rawalpindi. Authors are consultant Health Economist and Research Economist- PIDE. Nazir, M. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi), Jakarta: Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,. Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Supardi, S. 1996. Sakit dan Perilaku Sakit.. Cermin Dunia Kedokteran III. Jakarta Supranto, J.2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. 256