PEMBINAAN WARGA JEMAAT
A. Tidak memiliki kerohanian yang tinggi (paling tidak di atas kerohanian anggota yang digembalakan). B. Tidak memiliki visi dan misi pelayanan yang jelas. C. Tidak memiliki kemampuan rohani yang memadai. D. Tidak memiliki kemampuan kepemimpinan. E. Sibuk dalam pelayanan namun lupa akan kehidupan pribadi dan keluarganya. F. Tidak mudah menyesuaikan diri dengan gereja yang digembalakan. G. Tidak mudah menerima masukan atau teguran dari anggota. H. Takut dengan apa yang anggota pikirkan tentang dirinya.
1. Para pemimpin yang tidak suka mengampuni satu dengan yang lain. 2. Tidak ada sesuatu yang lebih melemahkan vitalitas rohani sebuah gereja daripada menoleransi sikap ini. 3. Kalam masalah ini tidak ditangani, Allah tidak akan memberkati pelayanan Pendeta dan gereja tersebut. 4. Gunakan prinsip yang ada di Matius 18 5. Adalah tugas Gembala untuk mengambil inisiatif penyelesaian.
1. Para pemimpin dan pelayan jemaat yang tidak komit dengan tugas-tugasnya. 2. Jika banyak posisi diisi dengan cara pemilihan dan bukannya orang-orang yang ditunjuk, masalah ini akan terjadi. 3. Dipilih orang-orang yang belum teruji komitmennya. Dipilih karena kekerabatan, pertemanan, status sosial, bukan komitmen. 4. Gembala membuat uraian tugas dan standar pelaksanaan tugas serta visi dan misi gereja sehingga semua mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing.
1. Pendeta yang hidup kerohanian dan kepemimpinannya benar akan ditiru oleh orang yang dipimpinnya. 2. Para pemimpin yang hidup kerohanian dan kepemimpinannya benar akan ditiru oleh orang-orang yang sedang ia latih dalam kepemimpinan. 3. Penundukan diri adalah suatu nilai yang tidak mudah ditiru. 4. Kalau kita tunduk kepada pemimpin di atas, maka kita boleh mengharapkan penundukan diri dari mereka yang di bawah kita.
1. Terima visi sepenuhnya atau tidak sama sekali 2. Kegiatan gereja hanya ditujukan kepada mereka yang sudah satu visi dan komitmen sungguh pada visi dan misi gereja 3. Promosi jabatan hanya diberikan untuk mereka yang dapat menyesuaikan diri dan menerima sepenuhnya budaya organisasi tersebut. 4. Perusahaan-perusahaan yang visioner mengetahui dengan jelas jati diri, siap mereka dan apa yang mereka yang sedang usahakan untuk dicapai, mereka cenderung untuk tidak memberi peluang kepada orang yang tidak bersedia mengikuti atau tidak cocok dengan standar yang mereka minta. Perusahaan-perusahaan yang visioner menuntut lebih banyak kepada para pekerja dan mengharapkan mereka menyesuaikan diri dengan garis perusahaan. 5. Mereka yang naik ke posisi lebih tinggi dalam kepemimpinan adalah orang yang benar-bena menghayati falsafah gereja sehingga mereka berusaha dan bersedia mengorbankan sejumlah besar waktu mereka untuk memperjuangkan visi gereja. 6. Berusaha mendemonstrasikan penundukan diri yang sempurna kepada otoritas dan berusaha menghindari segala kritikan dan hal-hal negatif.
1. Pertumbuhan secara kualitas dan kuantitas adalah sama pentingnya karena kualitas yang bertumbuh akan mendorong pertumbuhan kuantitas 2. Gereja yang tidak bertumbuh seperti air yang menggenang. Gereja yang tidak bertumbuh mulai membengkokkan diri sendiri dan menabur segala macam kejahatan. 3. Sebuah gereja tidak boleh dimulai di bulan Januari dengan angka tertentu dan mempunyai angka yang sama pada akhir Desember. Ini adalah sebuah gambaran bahwa gereja itu tidak memenuhi amanat agung. 4. Contoh yang tidak berbuah ini bisa terjadi di gereja-gereja yang dipenuhi dengan programprogram yang menguras tenaga mereka, namun tidak menghasilkan buah penginjilan. 5. Setiap program gereja harus berfokus pada penginjilan dan pemeliharaan. Usahakan dalam aktivitas gereja ada tamu-tamu yang diundang. 6. Jangan dilaksanakan program jemaat hanya sekedar untuk pemeliharaan atau bahkan "bersenang-senang" antar sesama anggota gereja tanpa ada tamu-tamu yang hadir untuk dibawa kepada Kristus.
1. Mengawas departemen menjadi perwakilan dari departemen di Majelis jemaat. 2. Majelis jemaat berfungsi sebagai koordinator seluruh kegiatan jemaat. 3. Majelis jemaat lebih fokus kepada tujuan dan aturan dari jemaat. 4. Detail dari rencana departemen dan aktivitas menjadi tanggung jawab departemen dan pemimpin masing-masing.
A. Simpati. Yesus menunjukkan simpati-nya ketika ia hidup di dunia ini; Ia peduli kepada kebutuhan manusia semuanya itu di gerakan oleh belas kasihan-nya kepada manusia B. Kejujuran. "Dalam semua tugas resmimu, biarlah kejujuran menandai setiap perbuatan. "Uang yang diberikan untuk pekerjaan Allah tidak boleh digunakan untuk keperluan pribadi, dengan perkiraan bahwa itu akan dapat diganti kemudian. C. Persatuan dengan Kristus. "Suatu hubungan penting dengan Gembala Agung akan membuat kehidupan gembala kecil mewakilkan Kristus, yang sesungguhnya merupakan terang kepada dunia. D. Kerendahan hati. "Oleh karena mereka memiliki wawasan Yang ditinggikan tentang kemuliaan Allah, maka mereka merasa bahwa tempat paling rendah dalam pelayanan-nya adalah terlampau terhormat untuk mereka. E. Kesungguh-sungguhan. "Kita harus menjadi orang Kristen yang sadar sesadar-sadarnya, bersemangat, sungguh-sungguh, penuh dengan suatu kerinduan untuk menyampaikan kebenaran kepada orang lain. F. Kemantapan. "Betapa bersemangat pun membela kebenaran, jika kehidupan setiap hari tidak menunjukkan kuasa yang menyucikan, maka kata-kata yang diucapkan tidak akan ada gunanya. G. Kehidupan sehari-hari."ia harus banyak berdoa, dan harus menempatkan dirinya sendiri di bawah disiplin Allah supaya kehidupannya dapat menyatakan buah-buah pengendalian diri yang sejati.