BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor untuk berinvestasi di sebuah perusahaan. Investor dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

Artik Estuari D2D307004

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama terbentuknya suatu perusahaan hingga beroperasi adalah untuk memperoleh laba. Laba perusahaan merupakan suatu tolok ukur daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di sebuah perusahaan. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan dalam jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Return tersebut dapat berupa capital gain dan pendapatan dividen (dividen yield). Dividend yield digunakan untuk mengukur jumlah dividen per lembar saham terhadap harga saham. Semakin besar dividend yield, maka investor akan semakin tertarik untuk membeli saham tersebut. Besarnya jumlah dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham ditentukan berdasarkan rapat umum pemegang saham. Proporsi dividen yang dibayarkan pada pemegang saham tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba serta bentuk kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang 1

berhubungan dengan kebijakan dividen (Wicaksana, 2012 : 15). Kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan kedepannya. Oleh karena itu, kebijakan dividen cenderung menjadi salah satu elemen yang paling stabil dan dapat diprediksi oleh perusahaan, dan sebagian besar perusahaan mulai membayar dividen setelah mereka mencapai tahap kematangan bisnis dan ketika tidak ada lagi kesempatan investasi yang menguntungkan perusahaan. Berikut adalah tabel mengenai perkembangan Dividen Payout Ratio pada tahun 2012-2014 Tabel 1.1 Perkembangan Dividen Payout Ratio pada Beberapa Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek IndonesiaTahun 2012-2014 No. Nama Perusahaan Tahun DPR (%) 1 PT Kimia Farma Tbk 2012 16,69 2013 14,26 2014 22,76 2 PT Gudang Garam Tbk 2012 48,70 2013 35,85 2014 29,33 3 PT Mandom Indonesia Tbk 2012 49,47 2013 46,45 2014 42,47 Sumber : www.idx.co.id (data diolah peneliti) Dari Tabel 1.1 dapat dilihat pada PT Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 mengalami Penurunan DPR. Sementara pada tahun 2014 mangalami kenaikan DPR. Sedangkan pada PT Gudang Garam Tbk dan PT Mandom Indonesia Tbk 2

Tbk dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami penurunan DPR di tahun yang sama. Fenomena Penurunan dan Inkonsistensi pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur dapat menimbulkan kekecewaan bagi pemegang saham. Permasalahan ini dapat mengakibatkan pemegang saham menjadi kurang tertarik dalam berinvestasi pada perusahaan manufaktur. Keuangan manufaktur yang terganggu karena menurunnya minat investor untuk berinvestasi akan mempengaruhi perekonomian pada negara tersebut. Penulis dalam penelitian ini menggunakan rasio keuangan untuk menilai pengaruh terhadap kebijakan dividen. Rasio keuangan yang diukur dengan return on Investment (ROI), current ratio (CR), leverage diukur dengan debt to equity ratio (DER), earnings per share, serta rasio umum lainnya seperti Managerial Ownership. Kepemilikan manajerial atau managerial ownership adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan.kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Hal tersebut menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan akan dapat menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, sehingga kinerja perusahaan semakin bagus, menurut Jensen yang dikemukakan oleh Anggraeni (2013 : 34). Ipaktri (2012 : 62) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Ini 3

berarti semakin tinggi kepemilikan institusional maka manajer lebih berhati-hati dalam melakukan manejemen laba. Sementara Asward dan Lina (2015 : 58) pada penelitiannya menyatakan sebaliknya bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini diperkuat pada penelitian yang dilakukan Hatta (2002 : 65) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen: investigasi pengaruh teori stakeholder menunjukkan bahwa managerial ownership sebagai variabel kontrol untuk mengontrol biaya agen tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR. Dengan adanya managerial ownership, jika jumlah saham yang dimiliki manegerial meningkat, maka mereka akan berusaha lebih giat, bekerja lebih hati-hati dan lebih maksimal sehingga menghasilkan laba yang maksimal juga terhadap perusahaan. Jika laba perusahaan besar maka dividen yang dibagikan juga cenderung besar. Salah satu penyebab manajemen laba adalah leverage. Leverage dapat menunjukkan solvabilitas suatu perusahaan, dan rasio leverage disini adalah debt to equity ratio. Menurut Riyanto (2001 : 32), Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang dan total aset. Berdasarkan Pecking Order Theory bahwa rasio hutang berbanding terbalik dengan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar hutang suatu perusahaan, maka akan semakin kecil profit yang akan dihasilkan perusahaan. Dan berarti juga, akan semakin kecil dividen yang akan dibayar perusahaan. Dengan kata lain bahwa debt to equity ratio ini memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Hal ini didukung 4

oleh Puspita (2009), Liandra (2013) pada hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Berbeda dengan hasil penelitian Primawestri (2011) yang menunjukkan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap dividend payout ratio. Return on Investment menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Total aset yang tinggi dan keuntungan yang teratur biasanya dimiliki oleh perusahaan besar membuat perusahaan besar mudah memperoleh dana macam-macam dari luar selain dana pribadi sebagai sumber pembiayaannya juga membuatnya lebih mudah masuk kepasar modal dan tentu saja perusahaan yang sudah maju seperti itu akan mempunyai tingkat dividen yang lebih tinggi dibanding perusahaan baru atau perusahaan kecil. Penelitian dari Puspita (2009) menunjukkan bahwa faktor lain seperti Return On Investment, Cash Ratio dan juga Firm Size memberikan pengaruh signifikan positif. Penelitian tentang hubungan antara profitabilitas dan dividen yang dilakukan oleh Primawestri (2011), Kristianawati (2013), dan Megawati (2011) yang menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur melalui Return On Investment (ROI) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Namun demikian, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Difah (2011) bahwa Return on Investment (ROI) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio. Menurut Sartono (2001 : 116), Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada 5

waktunya. Salah satu dari rasio likuiditas adalah current ratio, yang merupakan perbandingan antara kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (aktiva lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan perusahaan, maka kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajibannya baik kepada kreditur maupun investor akan mengalami kendala. Tidak jarang kendala itu akan semakin meningkatkan jumlah kewajiban lancar perusahaan tersebut. Tingkat rasio likuiditas perusahaan yang tinggi adalah baik. Sebab semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, maka akan semakin besar juga kemampuan perusahaan tersebut untuk menutup kewajibannya jangka pendeknya. Dan kemungkinan untuk melakukan pemmbayaran dividen semakin tinggi.sehingga, tingginya Current Ratio (CR) menunjukkan keyakinan investor kepada perusahaan untuk membayar dividen, menurut Ipaktri (2012 : 24). Penelitian tersebut didukung juga oleh hasil penelitian Kristianawati (2013 : 56) yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Namun hal tersebut, tidak sama dengan hasil penelitian oleh Primawestri (2011 : 69) yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (DPR). Earnings per share (EPS) adalah jumlah pendapatan yang diperoleh pemegang saham untuk tiap lembar saham yang beredar yang dimilikinya dalam suatu periode tertentu.earnings Per Share (EPS) berkaitan dengan laba bersih setelah pajak, dividen saham preferen, dan rata-rata jumlah saham beredar. Darmadji (2006 : 195-196) mengemukakan bahwa: Semakin tinggi nilai EPS 6

tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga mengakibatkan harga pasar saham naik karena permintaan dan penawaran meningkat. Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham perlembarnya. Selain itu, ratio ini juga dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menentukan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dan dapat digunakan oleh investor untuk mengawasi perkembangan perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh managerial ownership, Laverage, Return On Investment,Earnings Per Share dan Current RatioTerhadap Dividen Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Liandra (2013) yaitu dengan mengganti variabel Cash ratio, Size dengan Current Ratio dan Earnings per Share serta menambahkan variabel Managerial Ownership. Alasan peneliti memasukkan variabel Current Ratio dan Earnings Per Share dikarenakan menurut peneliti Variabel tersebut secara teori dan penjelasan di atas lebih berpengaruh terhadap dividend payout ratio daripada Cash Ratio dan Size. Penambahan Managerial Ownership dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa Managerial Ownership memiliki pengaruh yang besar terhadap dividend payout ratio dan juga karena adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh Managerial Ownership terhadap dividend payout ratio. 7

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitin ini adalah : 1. Apakah pengaruh Managerial Ownershipsecara parsial terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 2. Apakah pengaruh Laverage secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 3. Apakah pengaruh Return On Investment secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 4. Apakah pengaruh Earnings per Share secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 5. Apakah pengaruh Current Ratio secara parsial terhadap DividenPayout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 6. Apakah pengaruh Managerial Ownership, laverage, Return On Investment, Earnings Per Share, dan Current Ratio secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015? 8

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu memperoleh pengetahuan untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah yang telah dipaparkan pada rumusan masalah di atas. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Managerial Ownershipsecara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 2. Untuk mengetahui pengaruh Laveragesecara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 3. Untuk mengetahui pengaruh Return On Investmentsecara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 4. Untuk mengetahui pengaruh Earnings Per Sharesecara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 5. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 6. Untuk mengetahui pengaruh Managerial Ownership, Laverage, Return On Investment, Earnings Per Share, dan Current Ratio secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 9

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti khususnya dalam bidang manajemen keuangan dan memberikan kajian empiris tentang dampak informasi keuangan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Dividen Payout Ratio. 2. Investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu informasi dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi sehubungan dengan harapannya untuk mendapatkan dividen. 3. Perusahaan (emiten), hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan pengambilan keputusan manajer dalam menetapkan kebijakan dividen dengan penentuan sumber pendanaan (internal/eksternal) jika akan melakukan reinvestment. 4. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan refrensi bagi peneliti / mahasiswa lain yang ingin mengembangkan penelitian selanjutnya. 10