KODE ETIK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

UJI INDEPENDENT SAMPLE T TEST UNTUK MENGETAHUI PERBEDAAN PANDANGAN MAHASISWA TERHADAP KODE ETIK MAHASISWA STT CAHAYA SURYA

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI.. i KEPUTUSAN REKTOR TENTANG KODE ETIK MAHASISWA ii BAB I KETENTUAN UMUM.. 1 Pasal 1. 1 BAB II MAKSUD DAN TUJUAN 4

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 328/PER/2011 tentang KODE ETIK MAHASISWA

BUKU 4 KODE ETIK MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KODE ETIK MAHASISWA STKIP PEMBANGUNAN INDONESIA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYKARTA

BUKU KODE ETIK DOSEN

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

# . ~ -. , ~ ,, kode etik mahasiswa tahun akademik 2012/2013 : , #

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 4 TAHUN 2015 KODE ETIK MAHASISWA

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS ETIKA MAHASISWA

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KODE ETIK GURU INDONESIA

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KODE ETIK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

Motto: Mencerahkan dan Menginspirasi Anak Bangsa CORE VALUE CERDAS DAN PEDULI (Cendekia, Empati, Religius, Disiplin, Amanah, Santun, dan Pengayom, Energik, Dedikatif, Ulet, Loyal, Inspiratif) VISI Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026 MISI 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis kepada pengembangan kecerdasan intelektual (Hard Skills) dan kecerdasan emosional (Soft Skills) untuk memperoleh kecakapan hidup (Life Skills). 2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian dibidang pendidikan dan pengajaran serta bidang lain sesuai dengan keilmuan program studi. 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dilandasi profesionalisme. 4. Menyelenggarakan perguruan tinggi yang akuntabel, efisiensi, efektif, transparan, relevan dan mandiri. 5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga/ instansi terkait dan stakeholders untuk keberlanjutan pelaksanaan program dan/atau pembukaan program studi baru.

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Nomor:5410/A/STKIP-AK/PGRI-SB/2017 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Menimbang : a. Bahwa salah satu tujuan STKIP PGRI Sumatera Barat adalah menghasilkan peserta didik sebagai anggota masyarakat yang bermoral dan memiliki kemampuan akademik, profesi yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. b. Bahwa sehubungan dengan tujuan tersebut, proses pendidikan di STKIP PGRI Sumatera Barat tidak saja ditujukan ke arah pengembangan kemampuan akademik dan profesional mahasiswa tetapi juga mendorong terbentuknya kepribadian dan perilaku yang baik dalam berinteraksi di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu dibentuk Pedoman Perilaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat yang dilandaskan pada asas, nilai serta norma dalam kehidupan bermasyarakat. Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia: a. No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen b. No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi c. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi 4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal 6. Keputuan Yayasan Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat Nomor 027/YYS/PGRI-PDG/SB/2016, tentang Statuta STKIP PGRI Sumatera Barat. 7. Statuta STKIP PGRI Sumatera Barat tahun 2016

Memperhatikan : 1. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. 2. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat No.5100/A/STKIP-AK/PGRI- SB/2017 tentang Peraturan Akademik STKIP PGRI Sumatera Barat 3. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat No.5400/A/STKIP-AK/PGRI- SB/2017 tentang Peraturan Tata Tertib Bagi Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Memutuskan Menetapkan : Pertama : KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Kedua : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini Ditetapkan di : Padang Pada tanggal : 1 Agustus 2017 Ketua Dr. Zusmelia, M.Si

KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1) Pedoman Perilaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah pedoman tertulis yang merupakan standar perilaku bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa, alumni dan masyarakat luas dalam lingkup kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, maupun dilingkup yang lebih luas. 2) Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional, dan/atau vokasi dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. 3) Dosen adalah pegawai STKIP PGRI Sumatera Barat dengan tugas utama mendidik, serta melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat. 4) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu program studi pada STKIP PGRI Sumatera Barat dan tercatat dalam PDPT program studi. 5) Ujian adalah bentuk pernilaian hasil belajar yang dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, atau ujian skripsi 6) Perkuliahan adalah kegiatan tatap muka antara Dosen dan Mahasiswa melalui proses yang terjadi dalam perencanaan dan penyajian materi belajar mengajar di STKIP PGRI Sumatera Barat serta evaluasi atas proses-proses itu berserta produk dan unsur yang terlibat. 7) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di luar kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk melengkapi kegiatan kurikuler, terutama untuk pembentukan dan pembangunan soft skill dan karakter mahasiswa atau lulusan. 8) Etika Mahasiswa adalah nilai, azas akhlak yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berdasarkan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat. BAB I I MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT Pasal 2 Kode Etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat untuk berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat dan di tengah masyarakat pada umumnya. Pasal 3 Tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan dan pelaksanaan kode etik mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah untuk: 1) Mewujudkan komitmen bersama mahasiswa untuk mendukung terwujudnya visi, misi, dan tujuan STKIP PGRI Sumatera Barat. 2) Membentuk mahasiswa yang berilmu, bertakwa dan berakhlak yang mulia. 3) Menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dengan iklim akademik yang kondusif.

4) Membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, bertanggung jawab dan patuh pada norma kehidupan kampus, sehingga dapat membentuk lulusan yang berkarakter pendidik Pasal 4 Manfaat kode etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah: 1) Memberi koreksi diri untuk mahasiswa berperilaku dengan baik. 2) Memberi kenyamanan dalam pergaulan antar mahasiswa, antara mahasiswa dengan sivitas akademika STKIP PGRI Sumatera Barat, antara mahasiswa dengan dosen dan program stuudi, dan dengan pimpinan institusi serta pimpinan unit dilingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat di dalam lingkungan kampus. 3) Memelihara fasilitas atau sarana prasarana di lingkungan kampus. BAB III ETIKA MAHASISWA Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pemberlakuan Pasal 5 Kode etik Mahasiswa ini memiliki ruang lingkup keberlakuan dan penerapan terhadap: 1) Seluruh Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat. 2) Setiap interaksi dan aktivitas mahasiswa di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat. 3) Perilaku mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat, sepanjang tindakan yang dilakukan terkait secara langsung dengan aktivitas yang disetujui oleh STKIP PGRI Sumatera Barat atau tindakan yang terkait langsung dengan kegiatan ekstrakurikuler. Bagian Kedua Standar Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Pasal 6 Standar etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah standar perilaku yang baik yang mencerminkan ketinggian etika dan ketaatan terhadap norma-norma kehidupan kampus yang hidup dalam masyarakat, meliputi: 1. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, dan NKRI 3. Memiliki moralitas yang tinggi. 4. Memiliki ketaatan terhadap norma-norma lainnya yang hidup dalam lingkungan kampus. 5. Menghormati hak asasi manusia. 6. Memiliki integritas dan rasa tanggungjawab yang tinggi. 7. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional. 8. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan STKIP PGRI Sumatera Barat di atas kepentingan diri sendiri, seseorang atau kelompok. 9. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat. 10. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas secara terusmenerus. 11. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana STKIP PGRI Sumatera Barat serta menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan kampus. 12. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera Barat serta unit di bawahnya. 13. Berpenampilan sopan dan rapi.

14. Berperilaku ramah, dan menjaga sopan santun terhadap orang lain. 15. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa diskriminatif. 16. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan dengan norma seorang pendidik, hukum atau norma kehidupan kampus. Bagian Ketiga Etika dalam Proses Pembelajaran Pasal 7 1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di ruang kuliah dan/atau laboratorium yaitu: a) Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan perkuliahan/laboratorium; b) Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari asas-asas kepatutan; c) Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu perkuliahan; d) Santun dalam mengeluarkan pendapat; e) Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan; f) Menjaga kebersihan dan inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat seperti ruang kuliah/ laboratorium beserta perbuatan yang ada di dalamnya; g) Senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja selama beraktivitas di laboratorium/kelas atau ruang kuliah. 2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam pengerjaan tugas/laporan akhir/skripsi yaitu: a) Jujur dan mematuhi etika ilmiah dalam penulisan dan menyajikan tugas, laporan akhir/skripsi; b) Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari hal-hal yang bersifat gratifikasi, plagiarisme kepada dosen maupun pegawai; c) Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu; d) Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang barang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan akhir/skripsi. 3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam mengikuti ujian yaitu: a) Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan STKIP PGRI Sumatera Barat b) Jujur, beritikad baik dan tidak melakukan kecurangan; c) Percaya pada kemampuan sendiri dan tidak berupaya mempengaruhi orang lain untuk tujuan memperoleh kelulusan. Bagian Keempat Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen Pasal 8 Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen yaitu: a) Menghormati setiap dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka; b) Bersikap sopan santun terhadap setiap dosen dalam berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat; c) Menjaga nama baik dosen dan keluarganya; d) Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak-sepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional; e) Jujur dan bertanggung jawab terhadap dosen dalam segala aspek dan menjauhi tindakan-tindakan mempengaruhi penilaian dosen;

f) Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan/laboratorium; g) Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat. Bagian Kelima Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa Pasal 9 Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara sesama mahasiswa yaitu: a) Menghormati setiap mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka; b) Bersikap ramah, dan sopan dan berlaku adil terhadap setiap mahasiswa dalam berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat; c) Bekerjasama dengan mahasiswa dalam menuntut ilmu pengetahuan dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran; d) Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat; e) Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang mampu secara ekonomi; f) Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat; g) Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain. Bagian Keenam Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Pegawai Pasal 10 Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara mahasiswa dengan pegawai yaitu: a) Menghormati setiap pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka; b) Bersikap ramah dan sopan santun terhadap setiap pegawai dalam berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat. Bagian Ketujuh Etika Mahasiswa dengan Masyarakat Pasal 11 Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat yaitu: a) Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat; b) Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki; c) Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat, baik norma hukum, norma adat-istiadat, agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan, baik di lingkungan tempat tinggal ataupun dimanapun berada; d) Memberi contoh dan mengajak masyarakat berbuat yang baik dan terpuji; e) Berperan aktif menolak perbuatan yang melanggar hukum dan penggunaan obatobatan terlarang seperti Narkotika dan Psikotropika.

Bagian Kedelapan Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pasal 12 1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang keolahragaan yaitu: a) Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas; b) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara yang terpuji; c) Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat; d) Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja merugikan atau mencelakai orang lain; e) Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan. 2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang seni yaitu: a) Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi dan seni; b) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional; c) Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni; d) Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara yang terpuji; e) Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat; f) Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari yang bersifat gratifikasi terhadap pihak-pihak pengambil keputusan dalam setiap kegiatan kesenian. 3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang keagamaan yaitu: a. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain; b. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain; c. Mematuhi norma-norma dalam kehidupan; d. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma; e. Toleransi bermasyarakat bermasyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan; f. Mematuhi aturan-aturan STKIP PGRI Sumatera Barat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat. 4) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam kegiatan minat dan penalaran yaitu: a) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni; b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, disiplin, bertanggung jawab dan berpikir jernih; c) Menjunjung tinggi kebudayaan nasional; d) Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan; e) Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji; f) Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat, serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain; g) Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat amoral, anarkis, merusak dan mengganggu ketertiban; h) Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, tidak plagiarisme; i) Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran 5) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang kegiatan pengembangan organisasi yaitu: a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni; b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran; c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional; d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan;

e. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak; f. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana, serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain; g. Bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan; h. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka memberikan kontribusi dengan cara-cara yang baik dan terpuji dan tidak bertentangan dengan aturan akademik dan kampus; i. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat; j. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat dan norma-norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat. Bagian Kesembilan Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar Proses Pembelajaran Pasal 13 STKIP PGRI Sumatera Barat sangat menghargai kebebasan mengeluarkan pendapat di luar proses pembelajaran sepanjang dilakukan dengan memperhatikan nor-ma-norma etika, yaitu: 1) Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran, akademik dan menunjang proses pembelajaran. 2) Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat. 3) Tertib dan terpuji dalam memberikan kontribusi pemikiran/sikap terhadap norma-norma sosial. 4) Menjaga inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat maupun aset masyarakat. 5) Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal penyampaian pendapat dan bersikap. 6) Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu yang berpendidikan dan individu yang akan menjadi seorang pendidik. 7) Bertanggung jawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang disampaikan. BAB IV PENEGAKAN KODE ETIK Bagian Kesatu Penanggungjawab dan Pelaksana Pasal 14 1) Untuk kepastian penegakan Kode etik ini, maka kode etik ini dijadikan sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera Barat. 2) Ketua Program Studi bertanggung jawab terhadap penegakan kode etik di program studi masing-masing. 3) Penegakan kode etik dilaksanakan oleh Pimpinan Program Studi dan dosen di setiap Program Studi. 4) Penegakan kode etik memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Terhadap tindakan yang melanggar kode etik dan Keputusan Ketua tentang Peraturan Akademik, penegakannya tunduk pada ketentuan Peraturan Akademik; b) Terhadap tindakan pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran, atau tidak diijinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu tergantung pada pertimbangan dosen/ petugas laboratorium terhadap berat ringannya pelanggaran; c) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi dalam proses pemeriksaan pelanggaran kode etik;

d) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan pada setiap proses pemeriksaan; e) Pemeriksaan terhadap pelanggaran kode etik berdasarkan laporan mahasiswa, dosen, petugas administratif, atau pihak lainnya hanya dapat dilakukan apabila disertai dengan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya pelanggaran kode etik; f) Sanksi hanya dapat dijatuhkan pada mahasiswa apabila disertai dengan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya pelanggaran kode etik. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 15 1) Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran kode etik memiliki hak untuk melaporkan kepada Pimpinan Program Studi dan dosen, dengan disertai bukti yang cukup. Atas pertimbangan Pimpinan Program Studi identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap pelapor dari luar STKIP PGRI Sumatera Barat wajib menyertakan identitas diri dan bukti-bukti yang cukup. 2) Pimpinan Program Studi wajib mencatat semua laporan dan bukti-bukti yang diserahkan oleh pelapor dan melaporkannya kepada Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat. Bagian Ketiga Pemeriksaan Pasal 16 1) Pimpinan Program Studi dapat melanjutkan pemeriksaan setelah menerima buktibukti permulaan yang cukup mengenai terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku. 2) Pimpinan Program Studi memanggil mahasiswa yang dilaporkan melakukan pelanggaran kode etik. 3) Pemeriksaan terhadap mahasiswa dilakukan pada waktu yang tidak menggangu jadwal perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan. 4) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam proses pemeriksaan. 5) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam setiap proses pemeriksaan. 6) Pimpinan program studi wajib menyelesaikan pemerikasaan dalam waktu yang tidak melebihi 14 (empat belas) hari kelas. 7) Jika pimpinan program studi tidak dapat menyelesaikan maka diselesaikan dengan pimpinan institusi Bagian Keempat Sanksi Pasal 17 1) Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran kode etik adalah teguran, peringatan tertulis, peringatan keras, dan skorsing dan pemberhentian sebagai mahasiswa. 2) Penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku diberikan oleh Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat setelah memperhatikan rekomendasi dan hasil pemeriksaan Pimpinan Program Studi an pimpinan institusi dengan ketentuan bahwa terhadap tindakan yang melanggar kode etik dan Keputusan Ketua tentang Peraturan Akademik, penerapan sanksi didasarkan pada ketentuan Peraturan Akademik. 3) Terhadap tindakan pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran, atau tidak diizinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada

hari itu tergantung pada pertimbangan dosen/petugas laboratorium terhadap berat ringannya pelanggaran. Bagian Kelima Keberatan Mahasiswa Pasal 18 1) Mahasiswa yang keberatan terhadap sanksi yang diberikan dosen dalam ruangan perkuliahan/laboratorium sebagaimana dicantumkan dalam ketentuan diatas dapat mengajukan keberatan kepada Pimpinan Program Studi didampingi oleh penasehat Akademik (PA). 2) Mahasiswa yang keberatan atas sanksi yang dijatuhkan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat terhadap pelanggaran kode etik dapat mengajukan keberatan secara tertulis dan diketahui oleh orang tua/wali BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Kode etik ini diberlakukan sama sekali tidak untuk mengurangi hak-hak normatif mahasiswa, tetapi untuk lebih mengarahkan potensi mahasiswa kepada hal-hal yang lebih baik. Penyusunan kode etik pada dasarnya merupakan bagian dari serangkaian tindakan transformasi di STKIP PGRI Sumatera Barat yang dinilai relevan dengan visi, misi dan tujuan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Diharapkan kode etik dapat menunjang terbentuk iklim akademik yang kondusif yang berbasis pada etika atau akhlak yang baik dari mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Pasal 20 Seiring perjalanan waktu dan terjadinya perkembangan dalam perilaku mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, maka kode etik dapat disesuaikan. Untuk itu kepada seluruh civitas akademika diharapkan dapat memberikan masukan demi terbentuknya mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat yang beretika dan berakhlak terpuji. Pasal 21 Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan : di Padang Pada tanggal : 1 Agustus 2017 Ketua Dr. Zusmelia, M.Si