BAB III METODE PENELITIAN. rumah tangga petani. Jenis konsumsi rumah tangga petani dibagi menjadi dua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa yaitu Desa Gemawang, Desa Bedono, Desa Kelurahan, Desa Brongkol, Sebelah Selatan : Kecamatan Banyubiru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. didukung oleh kondisi alam dan iklim tropis di Indonesia. Adanya perubahan pola

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berikut sebuah penelitian:

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendukung pembahasan ini. Adapun data yang diperlukan adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. datanya didominasi dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kopi Robusta. Faktor-faktor produksi yang diduga mempengaruhi produksi kopi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

besar dari r tabel maka dinyatakan valid. Secara manual rumus uji tersebut adalah: n xy - xy r xy = n x 2- ( x)2 n y 2 - ( y)2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah tangga petani merupakan rumah tangga yang sebagian besar pendapatannya diperoleh dari usahatani yang dimilikinya. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dapat dilihat dari besarnya konsumsi yang dikeluarkan oleh rumah tangga petani. Jenis konsumsi rumah tangga petani dibagi menjadi dua yaitu konsumsi pangan dan non pangan. Konsumsi pangan meliputi bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah, bahan penunjang dan bahan minuman. Sedangkan konsumsi non pangan meliputi biaya pembelian rokok, biaya pendidikan, biaya sewa air dan listrik, biaya kebutuhan sehari-hari, biaya penmbelian pakaian dan biaya untuk berpergian. Jumlah konsumsi rumah tangga petani dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi konsumsi pangan rumah tangga petani yaitu pendapatan keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga tingkat harga barang dan variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan. Faktor faktor tersebut diduga berpengaruh dalam konsumsi rumah tangga petani. Setelah dilakukan pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga petani, dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda maka akan diketahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi rumah tangga petani. Kecamatan Jambu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

17 Semarang, Jawa Tengah. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Jambu bekerja sebagai petani tanaman pangan. Kerangka penelitian disajikan pada Ilustrasi 2. ini : Rumah tangga petani Usahatani Pendapatan rumah tangga petani Konsumsi rumah tangga petani Pangan Non pangan Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi Ilustrasi 2. Kerangka Pemikiran Hipotesis 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga petani di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang lebih rendah dibandingkan dengan indeks garis kemiskinan di Kabupaten Semarang.

18 2. Secara serempak pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, persepsi harga barang serta variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga petani di Kecamatan Jambu. 3. Secara parsial pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, persepsi harga barang serta variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga petani di Kecamatan Jambu. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2016 di Desa Bedono dan Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dikarenakan Desa Bedono dan Desa Genting Kecamatan Jambu memiliki jumlah penduduk yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. 3.3. Metode Penelitian dan Pengambilan Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode survei, yaitu mengumpulkan informasi melalui pengajuan pertanyaan baik tertulis ataupun lisan dari sampel kuota suatu populasi (Riduwan, 2005). Penggunaan metode survei memudahkan dalam memperoleh data untuk diolah dengan tujuan memecahkan masalah yang menjadi tujuan akhir suatu penelitian. Langkahlangkah yang dilakukan dalam pelaksanaan survei adalah 1) merumuskan masalah

19 penelitian dan menentukan tujuan 2) menentukan hipotesis dan konsep serta menggali kepustakaan 3) pembuatan kuisioner 4) pengambilan sampel di lapangan 5) analisa dan pengolahan data 5) pembuatan laporan (Singarimbun, 2011). Penentuan lokasi dilakukan dengan cara purposive berdasarkan pada kriteria tertentu yaitu sebagian besar penduduk di desa tersebut bekerja sebagai petani dan dari satu kecamatan dipilih dua desa dengan pertimbangan kedua desa tersebut memiliki jumlah populasi petani terbanyak di Kecamatan Jambu (Arikunto, 2006). Penentuan jumlah sampel populasi melalui dua tahap yaitu dengan menggunakan rumus slovin dan metode multistage random sampling. Menurut Riduwan (2005) rumus slovin dengan taraf keyakinan sebesar 90% sebagai berikut : keterangan : n = N/(1+Ne^2)...(2) n = jumlah sampel populasi N= total populasi petani Kecamatan Jambu e = Error tolerance (toleransi taraf signifikansi untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,10). Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden dari jumlah total populasi yang bekerja sebagai petani sebanyak 18.130 orang. Pengambilan sampel populasi dilakukan dengan metode multistage random sampling yaitu pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling dengan seefisien dan seefektif mungkin. Penerapan metode

20 multistage random sampling menggunakan teknik cluster sampling dapat di gambarkan pada ilustrasi dibawah ini : Dusun Jurang Kecamatan Jambu Desa Bedono Desa Genting Dusun Wonokasia Dusun Genting Dusun Sodong Ilustrasi 3. Pengambilan sampel dengan metode multistage random sampling Kecamatan Jambu memiliki 10 desa. Kemudian dipilih dua desa yang memiliki jumlah populasi petani terbanyak. Setiap Desa dipilih dua Dusun yang memiliki jumlah populasi petani terbanyak dan setiap Dusun dipilih dua yang memiliki jumlah populasi petani terbanyak. Pada setiap diambil sampel sebanyak 12 dan 13 rumah tangga petani dikarenakan jumlah sampel yang diambil pada setiap Dusun adalah 25 rumah tangga petani. yang memiliki jumlah rumah tangga petani terbanyak diambil 13 sampel sedangkan yang memiliki jumlah rumah tangga petani lebih sedikit diambil 12 sampel. Rumah tangga yang dijadikan sampel dipilih secara acak dengan menggunakan undian.

21 3.4. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner yang telah dibuat sebelumnya dan data sekunder diperoleh dari buku, literatur dan informasi yang disberikan oleh instansi terkait. 3.5. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis data kualitatif berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian dan analisis data kuantitatif berdasarkan angka dan perhitungan dengan metode statistik menggunakan program SPSS (Subagyo, 1997). 3.5.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Petani Pengeluaran konsumsi rumah tangga petani dihitung dari total pengeluaran rumah tangga dalam kurun waktu satu bulan, baik pengeluaran untuk konsumsi pangan ataupun non pangan. Hipotesis I diuji dengan uji t satu sampel (one sample t-test). Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani dapat dilihat dengan cara membandingkan jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga petani per bulan dengan Indeks Garis Kemiskinan Kabupaten Semarang. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistika (2015) dapat diketahui bahwa indeks garis kemiskinan di Kabupaten Semarang sebesar Rp 286.918,00 per kapita per bulan. Hipotesis Statistik :

22 H 0 : µ = Rp 286.918,00, jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga petani sama dengan indeks garis kemiskinan di Kabupaten Semarang. H l : µ < Rp 286.918,00, jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga petani lebih rendah dari indeks garis kemiskinan di Kabupaten Semarang. Kriteria yang digunakan dalam uji one sampe t-test adalah : H 0 ditolak dan H 1 diterima jika < 0,05. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika 0,05. 3.5.2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga Petani Hipotesis II dan III dianalisis dengan menggunakan analisis regregsi linier baerganda. Data yang telah terkumpul diuji kenormalannya dengan menggunakan model Kolmogorov-smirnov, kemudian diuji dengan uji asumsi klasik. Jika hasil uji normalitas data menunjukan nilai signifikansi 0,05 maka data normal sehingga dapat dilanjutkan dengan uji regresi linear berganda, namun jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak normal sehingga dilakukan pengujian dengan uji spearman. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui data variabel dependen dan independen berdistribusi normal atau tidak (Sukestiyarno, 2008). Setelah dilakukan uji normalitas data, langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi klasik (Santoso, 2001). Uji asumsi klasik terdiri dari: 1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2006). Cara untuk uji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Bila VIF

23 lebih dari 10 maka terjadi multikolinearitas, begitu pula sebaliknya kalau VIF di bawah 10 maka hal tersebut tidak terjadi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas, autokorelasi dan korelasi antara variabel (Gujarati, 2003). 2. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi untuk menguji apakah dalam satuan model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya (t-1) (Ghozali, 2006). Cara untuk melakukan uji autokorelasi yaitu dengan uji Durbin Watson. Kriteria pengujian Durbin Watson adalah sebagai berikut : Deteksi autokorelasi positif : Jika d < dl maka terdapat autokorelasi positif. Jika d > du maka tidak terdapat autokorelasi positif. Jika dl < d < du maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. Deteksi autokorelasi negatif : Jika (4-d) < dl maka terdapat autokorelasi negatif. Jika (4-d) > du maka tidak terdapat autokorelasi negatif Jika dl < (4-d) < du maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

24 pengamatan yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari pola scatterplot. Jika titik titik menyebar di atas maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y serta tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006). Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah anggora keluarga, persepsi harga barang, variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan terhadap variabel dependen yaitu jumlah konsumsi rumah tangga petani. Berikut ini merupakan model regresi linear berganda dari persamaan tersebut (Yuliana, 2013) : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e...(3) Keterangan : Y = konsumsi rumah tangga (rupiah per bulan) X 1 = pendapatan rumah tangga (rupiah per bulan) X 2 = tingkat pendidikan kepala keluarga (tahun) X 3 = jumlah anggota keluarga (orang) X 4 = persepsi harga barang (skala likert) X 5 = variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan (nominal) e = error a = konstanta b 1, b 2, b 3, b 4, b 5 = koefisien regresi Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H 0 = Tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

25 H 1 = Ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen untuk minimal satu variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam uji F adalah : H 0 ditolak dan H 1 diterima jika < 0,05. Variabel independen secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika 0,05. Variabel independen secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan (Ghozali, 2011). Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H 0 = Tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. H 1 = Terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam uji t adalah : H 0 ditolak dan H 1 diterima jika < 0,05. Masing masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika 0,05. Masing masing variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

26 3.6. Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran 1. Rumah tangga petani merupakan rumah tangga yang sebagian besar pendapatan dan kebutuhannya diperoleh dari usaha tani. 2. Konsumsi rumah tangga merupakan nilai perbelanjaan yang dilakukan rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dalam suatu waktu tertentu (rupiah per bulan) 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga antara lain pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan tingkat harga barang. 4. Pendapatan rumah tangga merupakan pendapatan yang diterima semua rumah tangga dalam perekonomian atau yang diterima satu keluarga dari penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya (rupiah per bulan). 5. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan dengan sadar demi pembinaan kepribadian dan pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu (SD, SMP, SMA, S1). Pengambilan data untuk tingkat pendidikan menggunakan score dengan kriteria : 6 = Tamat SD, 9 = Tamat SMP, 12 = Tamat SMA dan 16 = Tamat Kuliah. 6. Jumlah anggota keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan dan hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, dan adopsi (orang). 7. Persepsi harga barang merupakan persepsi tingkatan harga-harga barang yang terdapat di pasaran, apakah harga tersebut tergolong rendah atau tinggi menurut pandangan konsumen (skala likert). Pengambilan data

27 untuk presepsi tingkat harga barang menggunakan skala likert dengan kriteria : 1 = Sangat Tinggi, 2 = Tinggi, 3 = Sedang, 4 = Rendah, 5 = Sangat Rendah. Indikator yang digunakan dalam membentuk persepsi harga adalah keterjangkauan harga barang, kesesuaian harga dengan daya beli konsumen, dan kesesuaian harga dengan manfaat barang tersebut. 8. Variabel dummy konsumsi pangan dan non pangan digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang nyata antara jumlah konsumsi pangan dengan jumlah konsumsi non pangan. Pengambilan data untuk Jumlah Konsumsi non pangan menggunakan skala likert dengan kriteria : 0 = jika konsumsi pangan lebih tinggi dibandingkan dengan non pangan dan 1 = jika konsumsi non pangan lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi pangan.