PENGEMBANGAN MEDIA KOTAK AJAIB PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN KOORDINAT PADA MATERI VEKTOR KELAS XI SMK

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI BANG DASI BERBASIS APLIKASI CAMTASIA PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN CD INTERAKTIF AMT BERBASIS LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOLEKSI AWETAN CANGKANG GASTROPODA UNTUK KELAS X SMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PROGRAM LINEAR UNTUK SISWA KELAS X SMK. Jurnal

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN ALGADISC POKOK BAHASAN MIKROALGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TAKSONOMI MONERA DAN PROTISTA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU DIGITAL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

Pengembangan Alat Peraga Sains Fisika Berbasis Lingkungan untuk Materi Listrik Statis pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Pleret

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN FILM PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK KELAS 4 SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GESING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INDERA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

Kata Kunci: Bangun Ruang, Benda Konkret, Hasil Belajar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN NOTEPAD++ PADA MATERI PROTOZOA UNTUK KELAS X SMA

Selva Posasi Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN PERMAINAN KUARTET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Pancasakti Science Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA KOTAK AJAIB PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Cicik Tarwiti, Arfilia Wijayanti Prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang Surel : ciciktarwiti.3@gmail.com Abstract : Developing Magic Box Media On Science Subject Traditional Plane Matter At Fifth Grade Students Of Elementary School. This research aims to know the characteristic of developing magic box media which feasible, validity, and practicality, and effectiveness of product developing magic media on science subject, traditional plane matter. This kind research is the research and development (research dan development) with descriptive quantitative method. The data of this research is obtained from validity learning media expert amount of 90,5% that very worth it, validity matter expert 91,95% very worth it, the response of teacher 98% very worth it, pretest value 42,30% enough worth it, posttest 88,46% very worth it and response of student is 92,82% very worth it. The result of research form product of magic box media on science subject traditional plane matter of the fifth grade students at elementary school Keyword : Development, Magic Box Media, Traditional Plane Abstrak : Pengembangan Media Kotak Ajaib Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteritik pengembangan media kotak ajaib yang layak, kevalidan dan kepraktisan, serta keefektifan produk pengembangan media kotak ajaib pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Reseach dan Development) dengan metode deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari validasi ahli media pembelajaran sebesar 90,5% sangat layak, validasi ahli materi 91,95% sangat layak, tanggapan guru 98% sangat layak, nilai pretest 42,30% cukup layak posttest 88,46% sangat layak dan tanggapan siswa 92,82% sangat layak. Hasil pengembangan berupa produk media kotak ajaib pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V sekolah dasar. Kata Kunci : Pengembangan, Media Kotak Ajaib, Pesawat sederhana PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya (UU No. 20 Tahun 2003). Skinner dalam Dimyati (2013: 9) mengatakan belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Gagne dalam Dimyati (2013: 10) mengatakan belajar merupakan kegiatan yang kompleks, setelah belajar setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Berdasarkan pernyataan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar dibentuk oleh individu dengan adanya 308

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 308-314 interaksi dengan lingkungan, sehingga timbul respon baik yang memunculkan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Pasal 8 UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Guru yang memiliki kompetensi pedagogik harus memiliki kemampuan dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dan harus bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya dengan cara penggunaan media pembelajaran. Heinich, dkk dalam (Arsyad 2016: 3) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan membantu guru dalam memudahkan menjelaskan suatu materi. Hasil wawancara terhadap guru kelas V di SDN 1 Mororejo Kecamatan Kaliwungu, didapatkan data yang berkaitan dengan proses penyampaian materi pembelajaran, keterbatasan media pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Hasil dari wawancara dengan guru kelas adalah IPA termasuk mata pelajaran yang sulit dipahami siswa, keterbatasan media pembelajaran membuat siswa kurang paham tentang materi IPA, sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 70. Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM lebih dari 50% dari jumlah siswa keseluruhan, sedangkan sisanya sudah mencapai bahkan nilainya diatas KKM yang sudah ditentukan. IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya, Darmojo (dalam Samatowa, 2010: 2). IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Sesuai dengan karakteristik siswa SD kelas V yaitu berada pada pada usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada tahapan ini, pemikiran logis menggantikan pemikiran intuitif. Konsep yang samarsamar tidak jelas, kini menjadi konkret. Anak sudah mampu berpikir rasional dan melakukan aktivitas logis tertentu, walaupun masih terbatas pada objek konkret dan dalam situasi konkret. Kaitannya dengan salah satu materi IPA yang ada di kelas V adalah materi pesawat sederhana, perlu adanya media yang menunjang pembelajaran agar pemahaman konsep pada siswa tidak salah maupun keliru. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang Pengembangan media kotak ajaib pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karaktersitik pengembangan media kotak ajaib yang layak, kevalidan dan kepraktisan, serta keefektifan produk pengembangan media kotak ajaib pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. 309

Cicik Tarwiti, dkk, Pengembangan Media Kotak METODE Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Mororejo kelas V yang berjumlah 26 siswa dan seorang guru kelas V. Instrumen yang digunakan adalah angket Guttman dan Likert. Angket ahli media dan ahli materi untuk mengetahui kevalidan media, angket tanggapan guru untuk mengetahui kepraktisan media, sedangkan angket tanggapan siswa untuk mengetahui keefektifan media setelah diujicobakan. Metode yang digunakan oleh peneliti ini adalah ADDIE. Model ini, sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahapan utama yaitu (A)nalysis, (D)esain, (D)evelopment, (I)mplementation, dan (E)valuation. Kelima fase atau tahapan dalammodel ADDIE dilakukan secara sistemik dan sistematis, Pribadi (2010: 125). Adapun langkah-langkahnya tersusun sebagai berikut: Analysis. Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa. Langkah analisis pada pengembangan media terdapat 2 tahapan analisis, yaitu analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Tahap pertama ini yang dilakukan yaitu mencari tahu suatu permasalahan yang membutuhkan solusi berkaitan dengan pembelajaran. Kemudian pada tahap kedua atau analisis kebutuhan yaitu langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar, Pribadi (2010: 128). Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan observasi di lapangan. Penelitian dan pengumpulan informasi yang di lakukan oleh peneliti di kelas V SDN 1 Mororejo dan menghasilkan rangkuman dari permasalahan yang ada. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengumpulan informasi di atas dapat dijadikan suatu landasan pengembangan media. Untuk itu pengembangan media pembelajaran perlu mengidentifikasi tujuan pembelajaran pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum KTSP 2006 dengan KD 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Design. Desain merupakan langkah untuk merancang suatu produk, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa, dapat digunakan sebagai landasan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran. Media gambar pop-up digunakan sebagai landasan untuk merancang media kotak ajaib. Adapun langkahlangkah mengembangkan media kotak ajaib sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan pengembangan media kotak ajaib. 2) Menyusun desain produk media kotak ajaib. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Development. Pada tahap ini pengembangan meliputi kegiatan membuat dan mengembangkan bentuk awal produk media agar sesuai dengan tujuan materi pembelajaran yang telah ditentukan. Peneliti memilih membuat dan mengembangkan media kotak ajaib disesuaikan dengan materi pesawat sederhana. Implementation. Tahap implementasi bertujuan untuk mendapatkan hasil desain media pembelajaran yang baik dan bagus. Apabila desain belum mencapai tingkatan yang valid, maka revisi produk dilakukan peneliti secara berkala hingga 310

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 308-314 media sesuai dengan yang diharapkan. Pihak yang paling berperan penting dalam tahap ini adalah ahli materi pembelajaran dan ahli media pembelajaran karena ahli tersebut yang menentukan perlu tidaknya dilakukan revisi pada media. Setelah media kotak ajaib direvisi dan diperbaiki, maka media siap diuji cobakan pada seluruh siswa kelas V SDN 1 Mororejo Kaliwungu Kendal. Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengisi angket tanggapan siswa dan juga peneliti meminta guru kelas V di SDN 1 Mororejo tersebut untuk mengisi angket respon guru terkait dengan media kotak ajaib. Evaluation. Tahap evaluasi ini bertujuan untuk menyempurnakan media kotak ajaib yang telah melewati tahap implementasi. Evaluasi meliputi perbaikan produk berdasarkan saran pada angket yang didapatkan dari ahli media dan ahli materi sehingga media dapat dikatakan valid, setelah melakukan perbaikan, dapat diketahui produk dinyatakan efektif dan layak diproduksi. Efektif tidaknya media kotak ajaib dapat dilihat dari nilai pretestposttest dan angket tanggapan siswa. Setelah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk media kotak ajaib dapat diterapkan di sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengembangan ini yaitu kuisioner atau angket menggunakan skala Likert dan skala Guttman. Analisis skor yang digunakan menghitung persentase angka dari analisis data (angket) sebagai berikut: Persentase (%) : Persentase Jumlah Total Skor : Jumlah skor responden Jumlah Skor Maks : Jumlah skor ideal 100% : Konstanta (Sumber: Jurnal Pendidikan Ekonomi Wulandari Pratiwi dan Riza Yonisa. K, 2013:10) Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk menentukan kriteria dilakukan dengan cara yang di kemukakan Arikunto (2010). Tabel. Range Persentase dan Kriteria No Interval (%) Kriteria 1. 81% -100% Sangat Layak 2. 61% - 80% Layak 3. 41% - 60% Cukup Layak 4. 21% - 40% Tidak Layak Sangat Tidak 5. 0% - 20% Layak PEMBAHASAN Media kotak ajaib dikembangkan peneliti berdasarkan prosedur ADDIE. Produk pada penelitian ini merupakan suatu karya media kotak ajaib yang digunakan sebagai penunjang materi pesawat sederhana pada mata pelajaran IPA kelas V sekolah dasar agar dapat membuat siswa mudah memahami materi dan menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan karena belajar secara berkelompok. Keunggulan produk media kotak ajaibyaitu desain media bukan seperti kotak biasanya. Kotak ajaib yang dibuat menggunakan kertas duplex dan di dalamnya terdapat gambar pop-up beserta keterangannya pada masingmasing sisi. 311

Cicik Tarwiti, dkk, Pengembangan Media Kotak Kevalidan pengembangan media kotak ajaib didapat dari perhitungan validasi ahli media dan ahli materi pembelajaran oleh 3 validator ( 2 ahli media dan 2 ahli materi). Kepraktisan media dilakukan dengan menghitung angket tanggapan guru terhadap media yang telah dikembangkan oleh 2 guru, yaitu guru kelas V SDN 1 Mororejo Kaliwungu dan SDN 2 Plantaran Kaliwungu. Dan keefektifan media pembelajaran kotak ajaib berdasarkan hasil pretest-posttest dan angket respon siswa terhadap media pembelajaran kotak ajaib oleh siswa kelas V SDN 1 Mororejo Kaliwungu. Hasil Validasi Ahli Media. Tahap validasi ahli media bertujuan untuk mengetahui kevalidan pembuatan produk media kotak ajaib sebelum dilakukan ujicoba. Hasil analisis penliaian ahli media validasi pertama mendapatkan persentase skor total sebesar 52% dengan kriteria sangat cukup layak dan memerlukan revisi. Analisis penilaian media dinilai juga oleh ahli media kedua mendapatkan persentase skor total sebesar 80% dengan kriteria layak tanpa revisi. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran dari ahli media 1 pada validasi 1. Setelah melaksanakan revisi media pada tahap validasi 1 maka didapat hasil sebagai berikut; Hasil analisis penilaian ahli media I validasi kedua mendapatkan persentase skor total sebesar 94% dengan kriteria sangat layak. Hasil validasi oleh guru pertama dan kedua mendapatkan persentase skor total sebesar 97% dan 91% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan analisis validasi media di atas, didapatkan rerata persentase skor total sebesar 90,5% dengan kriteria sangat layak sehingga memenuhi kriteria valid. Gambar. Validasi Ahli Media 1 Gambar. Validasi Ahli Media 2 Tabel. Hasil persentase validasi media Validasi Tahap I Tahap II I 52% 94% II 80% - Hasil Validasi Ahi Materi. Tahap validasi ahli materi pembelajaran mengetahui kevalidan pembuatan produk media kotak ajaibsebelum dilakukan ujicoba. Hasil analisis penilaian ahli materi1 validasi pertama mendapatkan persentase skor total sebesar 46,67% dengan kriteria cukup klayak. Setelah materi pada media kotak ajaib direvisi oleh peneliti, kemudian dilakukan validasi ahli materi 1 validasi kedua, diperoleh hasil analisis dengan 312

Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (4) September 2018, hlm. 308-314 persentase skor total sebesar 93,33% Hasil analisis penilaian ahli materi 2 validasi pertama mendapatkan persentase sebesar 73,33% dengan kriteria layak dengan revisi. Setelah materi pada media kotak ajaib direvisi oleh peneliti, kemudian dilakukan validasi ahli materi 2 validasi kedua diperoleh hasil analisis dengan persentase skor total sebesar 93,33% Hasil validasi oleh guru pertama dan kedua mendapatkan persentase skor total sebesar 86,49% dan 94,67% Berdasarkan analisis validasi materi di atas, didapatkan rerata persentase skor total sebesar 91,95% dengan kriteria sangat layak sehingga memenuhi kriteria valid. Gambar. Validasi Ahli Materi 1 Gambar. Validasi Ahli Materi 2 Tabel. Hasil persentase validasi materi Validasi Tahap I Tahap II I 46,67% 93,33% II 73,33% 93,33% Hasil Angket Respon Guru. Hasil angket respon guru bertujuan untuk mengetahui kepraktisan media kotak ajaib. Hasil analisis angket respon guru pertama dan kedua mendapatkan persentase skor total sebesar 100% dan 96% Berdasarkan analisis di atas, didapatkan rerata persentase skor total sebesar 98% dengan kriteria sangat layak sehingga memenuhi kriteria praktis. Hasil Penilaian pretest-posttest dan Angket Respon Siswa. Media kotak ajaib merupakan suatu hal baru yang ditemui siswa. Hasil penilaian pretestposttest dan angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui keefektifan media kotak ajaib. Pada uji coba oleh 26 siswa SDN 1 Mororejo Kaliwungu dan dengan dilakukan pengisian angket respon siswa diperoleh hasil ketuntasan dengan persentase pretest 42,30% posttest sebesar 88,46% dan skor angket respon siswa sebesar 91.93% dengan kriteria sangat layak sehingga media kotak ajaib memenuhi kriteria efektif. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian pengembangan media kotak ajaib, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dihasilkan karakteristik pengembangan produk media kotak ajaib yang layak digunakan pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V di sekolah dasar yaitu memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kevalidan media tersebut berdasarkan dari hasil validasi ahli media (ahli media 1 dan ahli media 2) dengan skor kevalidan sebesar 90,5% dengan kriteria sangat layak. Selanjutnya hasil validasi ahli materi (ahli materi 1 dan ahli materi 2 ) 313

Cicik Tarwiti, dkk, Pengembangan Media Kotak dengan skor kevalidan sebesar 91,95% Kepraktisan media tersebut berdasarkan dari hasil angket respon guru dengan skor kepraktisan sebesar 98% dengan kriteria sangat layak. Keefektifan media tersebut berdasarkan nilai pretestposttest dan angket respon siswa dengan skor sebesar pretest 42,30% posttest 88,46% dan 91,93% dengan kriteria sangat layak. Dengan demikian media kotak ajaib dapat digunakan dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V sekolah dasar. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003. UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Wulandari Pratiwi dan Riza Yonisa. K. 2013.Penerapan Media Komik Sebagai Media Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Ponorogo.Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 1 No 3tersedia di http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id /index.php/jupe/article/view/4048/ 6564. 314