KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

SEKRETARIAT JENDERAL

2018, No Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penugasan dan Perizinan ke Luar Negeri di Lingkungan Kementerian Pertahanan

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tugas Belajar. Perguruan Tinggi. Luar Lembaga. Pendidikan.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Nega

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 72 TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI

2016, No Nomor 293, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHASILAN,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 3. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Transkripsi:

0 KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 2014 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan organisasi yang baik diperlukan pegawai yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan organisasi, khususnya bagi kepentingan Kementerian Pertahanan; b. bahwa dalam rangka mengisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional yang merupakan jabatan karier bagi pegawai Kementerian Pertahanan, dibutuhkan persyaratan Pendidikan dan Pelatihan sesuai dengan spesifikasinya; c. bahwa guna memenuhi kebutuhan pegawai Kemhan dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan dapat berjalan sesuai dengan kualifikasinya, perlu adanya pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan; d. bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pertahanan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan organisasi sehingga perlu diganti; e. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1591); 5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1591); 6. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Susunan dan Tata Kerja Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1592); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan dan Pelatihan, yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan pegawai. 2. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah pelaksana fungsi pemerintahan di bidang pertahanan. 3. Pegawai Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Pegawai Kemhan adalah Pegawai Negeri Sipil dan Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di Kementerian Pertahanan. 4. Lembaga Penyelenggara Diklat adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Badiklat yang bertugas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. 5. Peserta Diklat adalah Pegawai Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan Angkatan serta pegawai dari Instansi lain yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Diklat dilingkungan Kementerian Pertahanan.

3 6. Seleksi Diklat adalah proses penyaringan calon peserta yang akan mengikuti Diklat dan diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemhan. BAB II STRATEGI DAN KEBIJAKAN DIKLAT Bagian Kesatu Strategi Pasal 2 (1) Lembaga Diklat dalam menyelenggarakan Diklat berdasarkan strategi Diklat yang mencakup perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan atau sasaran pendidikan. (2) Strategi Diklat ditetapkan secara periodik oleh Sekjen Kemhan atas masukan dari Kabadiklat Kemhan. (3) Strategi Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mempertimbangkan: a. rencana strategis; b. keterkaitan tugas dengan Satker/Subsatker; c. kompleksitas dan tantangan tugas; d. kapasitas Diklat dan tenaga kependidikan; dan e. hasil evaluasi Diklat. (4) Pelaksanaan strategi Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat terlaksana bila didukung oleh: a. peningkatan manajemen Diklat; b. kualitas tenaga Diklat; c. anggaran; dan d. sarana dan prasarana Diklat. Pasal 3 Perencanaan penyelenggaraan Diklat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, pengembangan karier pegawai, dan rencana strategis Kemhan. Pasal 4 Penyusunan perencanaan penyelenggaraan Diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi: a. analisis kebutuhan Diklat; b. perumusan tujuan; c. perencanaan kurikulum; dan d. program Diklat yang berorientasi pada peningkatan kompetensi pegawai.

4 Bagian Kedua Kebijakan Diklat Pasal 5 Kebijakan Diklat meliputi: a. Diklat merupakan bagian Integral dari sistem pembinaan pegawai; b. Diklat mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karier pegawai; c. Sistem Diklat meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi Diklat; d. Diklat mengacu kepada keilmuan yang berpengaruh langsung terhadap fungsi pertahanan negara; e. Diklat diarahkan untuk mempersiapkan pegawai agar memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan dan kebutuhan organisasi termasuk pengadaan kader pimpinan dan staf; dan f. Kurikulum Bela Negara merupakan Kurikulum wajib di Pusdiklat Badiklat Kemhan. Pasal 6 Menteri dapat memberhentikan atau menunda peserta Diklat berdasarkan: a. kepentingan Dinas; b. pertimbangan penyelenggara Diklat bahwa peserta Diklat dinilai tidak menunjukkan kemajuan atau dinilai tidak akan mampu menyelesaikan Diklatnya; dan c. pertimbangan lainnya yang terkait dengan pelanggaran hukum. Jenis Diklat terdiri dari: a. Diklat Prajabatan; b. Diklat dalam Jabatan; dan c. Diklat diluar Jabatan. BAB III JENIS DIKLAT Pasal 7 Pasal 8 (1) Diklat Prajabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a merupakan Diklat yang wajib diikuti Calon Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. (2) Diklat Prajabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk membentuk PNS yang profesional yang karakternya dibentuk oleh nilai dasar profesi PNS, sikap dan perilaku disiplin PNS, pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

5 Pasal 9 (1) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b merupakan Diklat dalam rangka pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai agar dapat melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan. (2) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Diklat Kepemimpinan selanjutnya disebut Diklatpim; b. Diklat Fungsional; c. Diklat Teknis; Pasal 10 (1) Diklatpim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a adalah Diklat yang dilaksanakan untuk mencapai kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah sesuai dengan jenjang jabatan struktural terdiri dari: a. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon IV; b. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon III; c. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon II; dan d. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon I. (2) Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b adalah Diklat yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing. (3) Diklat Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c adalah Diklat yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Pasal 11 (1) Diklat diluar jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) huruf c merupakan Diklat dalam rangka mengembangkan yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. (2) Diklat diluar jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Diklat Pengembangan Umum selanjutnya disebut Dikbangum; b. Diklat Pengembangan Spesialisasi selanjutnya disebut Dikbangspes; c. Diklat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selanjutnya disebut Dikiptek. d. Diklat Bela Negara; dan e. Diklat Alih Golongan.

6 Pasal 12 (1) Dikbangum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a merupakan Diklat berjenjang dan berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan umum yang diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan dan penugasan sebelumnya dalam rangka penggunaan pegawai selanjutnya. (2) Dikbangspes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b merupakan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan spesialisasi baik yang telah maupun yang belum diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan dan penugasan sebelumnya, dalam rangka proyeksi penggunaan pegawai selanjutnya. (3) Dikbangiptek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c merupakan pendidikan yang difokuskan pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan/ mengembangkan wawasan pengetahuan pegawai untuk menunjang profesionalisme. (4) Diklat Bela Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf d merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara melalui pemahaman aspek pembinaan kejuangan dan kepribadian, kesadaran hidup berbangsa dan bernegara, semangat rela berkorban jiwa dan raga serta ilmu dasar kemiliteran dalam kesiapsiagaan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara. (5) Diklat Alih Golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf e merupakan pendidikan yang memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilaku untuk mencapai persyaratan kompetensi jabatan setingkat golongan III secara profesional, yang diperuntukan bagi PNS yang akan beralih statusnya dari golongan II ke golongan III. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dikbangum, Dikbangspes dan Dikiptek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Sekjen Kemhan. BAB IV JENJANG DIKLAT FUNGSIONAL DAN DIKLAT TEKNIS Pasal 13 (1) Jenjang Diklat Fungsional terdiri dari: a. Diklat Tingkat Terampil; dan b. Diklat Tingkat Ahli. (2) Jenjang Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pegawai Kemhan yang akan menduduki atau memiliki Jabatan Fungsional Tertentu.

7 (3) Jenjang Diklat Tingkat Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari: a. Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Keterampilan Tertentu b. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana Pemula/Pemula; c. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana/Terampil; d. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana Lanjutan/Mahir; dan e. Diklat Jabatan Fungsional Lanjutan/Penyelia. (4) Jenjang Diklat Tingkat Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Keahlian Tertentu b. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Pertama; c. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Muda; d. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Madya; dan e. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Utama. Pasal 14 (1) Jenjang Diklat Teknis terdiri dari: a. Tingkat Dasar; b. Tingkat Menengah; dan c. Tingkat Lanjutan. (2) Jenjang Diklat Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pegawai Kemhan yang akan menduduki atau memiliki Jabatan Struktural atau Fungsional Umum. BAB V PERSYARATAN PESERTA DAN KRITERIA KELULUSAN DIKLAT Bagian Kesatu Persyaratan Peserta Diklat Pasal 15 (1) Peserta yang diajukan untuk mengikuti Diklat dalam Jabatan paling sedikit sudah berdinas atau mempunyai masa kerja 2 (dua) tahun sejak diangkat menjadi Pegawai. (2) Peserta yang diajukan untuk mengikuti Diklat dalam jabatan paling sedikit memiliki 5 (lima) tahun batas usia pensiun. (3) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diikuti oleh pegawai dari Mabes TNI dan Angkatan serta instansi lain dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

8 (1) Persyaratan Diklat terdiri atas: a. persyaratan Umum; dan b. persyaratan Khusus. Pasal 16 (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. memiliki potensi untuk dikembangkan; b. memiliki motivasi tinggi dalam pengembangan diri c. memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap tugas organisasi; d. sehat jasmani dan rohani; e. berprestasi baik dalam melaksanakan tugas; dan f. bagi wanita tidak dalam keadaan hamil atau memiliki anak dibawah usia 18 (delapan belas) bulan. (3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur sesuai ketentuan perundang-undangan. Bagian Kedua Kriteria Kelulusan Pasal 17 Peserta Diklat dinyatakan lulus dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: a. mengikuti jam pelajaran paling sedikit 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan; b. mendapatkan nilai sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan; dan c. dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB VI PELAKSANAAN DIKLAT Pasal 18 (1) Biro Kepegawaian Setjen Kemhan merencanakan jenis Diklat berdasarkan kebutuhan organisasi. (2) Dalam hal perencanaan Diklat sebagaimana dimaksud ayat (1) Biro Kepegawaian: a. menyiapkan kebutuhan dan jenis Diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi; b. mengumpulkan data dan informasi kebutuhan personel beserta kualifikasi dan jenis Diklat yang dibutuhkan; c. menyiapkan bahan administrasi Diklat dalam Jabatan yang diselenggarakan;

9 d. mengajukan dan melaporkan kepada Menhan tentang rencana program Diklat yang akan diselenggarakan; e. melaksanakan seleksi calon peserta yang akan mengikuti Diklat dalam Jabatan dan Diklat diluar Jabatan; f. melakukan Sosialisasi Program Diklat yang akan dilaksanakan; g. mengajukan anggaran yang diperlukan untuk terlaksananya perencanaan Diklat pegawai; dan h. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 19 (1) Badiklat Kemhan menyelenggarakan Diklat sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh Biro Kepegawaian Setjen Kemhan. (2) Dalam hal penyelenggaraan Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badiklat Kemhan melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan BAB VII PEMBIAYAAN DIKLAT Pasal 20 (1) Dalam hal peserta Diklat berasal dari Pegawai Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan, pembiayaan dibebankan pada anggaran Kemhan (2) Dalam hal peserta Diklat berasal dari Instansi lain, pembiayaan dibebankan pada anggaran Instansi pengirim. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pelaksanaan Diklat dilingkungan Kemhan diselenggarakan atas dasar kebijakan Pola Diklat Satu Pintu oleh Badiklat Kemhan sebagai unsur pendukung tugas dan fungsi Kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang pertahanan. Pasal 22 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pertahanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

10 Pasal 23 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Paraf : Sekjen : MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, RYAMIZARD RYACUDU Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Paraf: 1. Sekjen : 2. Irjen : YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR Paraf: 1. Karopeg : 2. Karo TU : 3. Dir Per UU : 4. Kabag TU Dukmen : 5. Kabag TU Duk Sekjen : 6. Kabag Takahdissip : Paraf: 1. Dirjen Strahan : 2. Dirjen Renhan : 3. Dirjen Pothan : 4. Dirjen Kuathan : 5. Kabadiklat : 7. Kabag Adabangpeg : 8. Kasubbag TU Biro : 9. Kasubbag Bang :