BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) model SDLC air terjun

dokumen-dokumen yang mirip
FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri lagi bahwa saat ini telah banyak instansi-instansi pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diera globalisasi ini, teknologi jaringan internet yang berkembang pesat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Juniardi Dermawan 1, Sari Hartini 2

BAB 1 PENDAHULUAN. penjualan. Media promosi yang dapat dilakukan untuk memasarkan suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut maka dari sekarang kita harus bisa mempersiapkan diri untuk. mengimbangi perkembangan teknologi dari waktu kewaktu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

IMPLEMENTASI APLIKASI PORTAL RENTAL MOBIL ONLINE BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

APLIKASI PEMBUATAN DAFTAR KONTRAK SOFTWARE APLIKASI DI PT.TOTAL SOLUSI PRIMA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU BERBASIS WEB PADA PONDOK PESANTREN AL- FATAH

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI AKADEMIK STUDI KASUS : SMA AL-KHAIRIYAH JAKARTA UTARA DENGAN METODE WATERFALL

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1 Flowchart

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT NON PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN PATI

PENGEMBANGAN SISTEM ONLINE EVENT DI STMIK-POLITEKNIK PALCOMTECH

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi

PENERAPAN B2C SISTEM INFORMASI E-COMMERCE PADA TOKO PAKAIAN GAYAKU

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukannya Distro Black

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UJIAN MASUK BERSAMA SEKOLAH MENENGAH ATAS KABUPATEN KUDUS DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP DAN DATABASE MYSQL

PERANGKAT LUNAK PENGAJUAN LOGISTIK DI PMI JAWA BARAT BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE PAKAIAN JADI DI CV. KLINIK REBEL AJIBARANG ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI KATA PENGANTAR.. DAFTAR GAMBAR DAFTAR MODUL..

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 96

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI WEBSITE EKSPEDISI PT RESTU ANUGRAH WIBAWA PALEMBANG

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Laudon, K C dan Laudon, J.P dalam Indonesian Journal on Networking

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari produser-produser yang saling berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... KATA PENGANTAR... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TinjauanPustaka A. Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cyle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun : Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:28) Gambar II.1. Waterfall Rosa 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh 7

8 user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analaisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi fungsional dan memastikan bahwa semua bagian mudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau saat perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

9 pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. B. Konsep Dasar Pemrograman Menurut Al-Al-Bahra (2010:259) Pemrograman terstruktur adalah cara pengorganisasian dan pengkodean program-program yang kompleks dan membuat program tersebut lebih mudah dipahami dan dimodifikasi. Langkah-langkah dalam pengembangan sistem adalah sebagai berikut : 1. Definisikan Masalah Pemahaman permasalahan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi si pemogram. Si pemogram perlu memahami permasalahan yang dihadapi dan yang akan diselesaikan oleh pemesan program, agar hasil pendefinisian masalah tidak menyimpang dari masalah yang sedang dihadapi. 2. Merancang Outline Pemecahan Masalah Dalam merancang outline pemecahan masalah pemogram perlu membuat rincian proses secara rinci (meliputi proses apa saja yang terjadi pada menu utama, lalu masing-masing submenu dalam menu utama tersebut akan mengerjakan berapa proses, setiap proses yang terjadi berinteraksi dengan file apa saja, dan berapa file yang terlibat dalam proses tersebut). 3. Pengkodean/Menulis Program Tujuan pengkodean adalah terjadinya efisiensi terhadap memori yang akan digunakan, efisiensi perintah dalam setiap modul program, serta efisiensi

10 terhadap penggunaan fasilitas input dan output yang akan berpengaruh langsung terhadap prosesor ataupun pengguna. 4. Eksekusi Program Dalam mengeksekusi program maka perlu memperhatikan beberapa factor seperti jenis bahasa pemograman yang dipilih apakah sanggup mengangkat data yang akan diproses dan spesifikasi perangkat keras yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan. 5. Dokumentasi Dan Pemeliharaan Program Pemeliharaan program berfungsi untuk menjabarkan aktivitas dari hasil analisis terhadap sistem dan dilakukan setelah program diimplementasikan dan telah digunakan beberapa saat oleh pemakai. Pemeliharaan mencangkup format tampilan yang disesuaikan, fungsi-fungsi yang tidak sesuai oleh pengguna dan adaptasi dengan spesifikasi prosesor yang baru. Komponen Dalam Pemograman Terstruktur adalah sebagai berikut : a. Pemograman Top-Down dan Button-Up Teknik Top-Down sebagai suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi kedalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Sedangkan Teknik Botton-Up dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu kesatuan program guna menyelesaikan masalah. b. Pemograman Modular Teknik pemograman modular yang digunakan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah. Modul

11 Program sebagai sekumpulan instruksi yang memiliki operasi-operasi dan data yang didefinisikan. c. Struktur Kontrol Teknik pemograman yang menggunakan tiga struktur yaitu dengan struktur urut, struktur seleksi dan struktur pengulangan dalam menyelesaikan masalah. Untuk mendukung dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan software bahasa pemrograman : C. Tool (Peralatan Pendukung) 1. Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop CS3 dalam Madcoms (2008:49) adalah salah satu program grafis yang dapat digunakan untuk mengolah gambar dan membuat desain dalam pembuatan situs web. Adobe Photoshop CS3 juga merupakan suatu program pengolahan image atau gambar Bitmap. Image atau gamabar Bitmap sering disebut dengan Raster. Photoshop dalam madcoms (2012:20) merupakan program penyuntingan gambar yang paling popular hingga saat ini. Kemampuan serta fasilitasnya yang lengkap membuatnya diminati oleh para seniman, professional, maupun pemula yang membutuhkan sebuah program gambar yang lengkap namun mudah dalam penggunaanya. Photoshop saat ini digunakan untuk membuat gambar-gambar untuk keperluan seperti iklan, brosur, poster, serta sebagai macam output cetak lainnya bagi para penggemar photografi, photoshop juga dapat digunakan untuk

12 meretouch foto yang sudah rusak, sehingga memodifikasi foto sehingga menjadi lebih baik. 2. PHP Menurut Peranginangin (2008:2) mengatakan bahwa singkatan dari (Hypertext Prepocessor) yang digunakan sebagai bahasa scriptserver-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. 3. Pengenalan MySQL Menurut Nugroho (2008:91) memberikan batasan bahwa Mysql (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca mai-se-kuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source. 4. Pengenalan HTML Menurut Junaedi (2010:19) mengatakan bahwa suatu format data yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dieksekusi dari satu platform komputer ke platform komputer lainnya tanpa perlu melakukan suatu perubahan apapun dengan suatu alat tertentu. 5. Pengenalan Web Browser Menurut Sutarman (2007:261) mengatakan bahwa suatu program yang dirancang untuk mengambil informasi dari suatu server komputer pada jaringan internet.

13 C. UML (Unifield Modelling Language) Menurut Fowler (2010:1) Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP). a. Use case diagran Use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. b. Activity diagram Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel. Menurut Munawar (2010:109) Activity Diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya Flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan Flowchart adalah Activity Diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan Flowchart tidak bisa. c. Class diagram Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. UML menggunakan

14 istilah fitur sebagai istilah umum yang meliputi properti dan operasi sebuah class. d. Sequence diagram Menurut Fowler (2010:81) Interaction diagram menunjukan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dalam beberapa behavior, UML memiliki beberapa bentuk interaction diagram dan yang paling umum digunakan adalah sequence diagram. Sebuah sequence diagram, secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case. e. Component diagram Menurut Fowler (2010:189) "Component Diagram tidak seperti ikon, komponen tidak menggunakan notasi yang asing dengan kita. Komponen terhubung melalui antarmuka yang digunakan dan dibutuhkan, sering menggunakan notasi bola dan soket seperti halnya class diagram". Anda dapat juga memecah komponen dengan menggunakan composite structure diagram. f. Deployment diagram Menurut Fowler (2010:137) Deployment diagram menunjukan susunan fisik sebuah sistem, menunjukan bagian perangkat lunak mana yang berjalan pada perangkat keras mana. D. ERD (Entity Relationship Diagram) Menurut Al-Bahra (2010:142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang di simpan dalam sistem secara abstrak.

15 Entity Relation Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan antara datastore yang ada di dalam diagram hubungan data antara lain: a. Entity (entitas) Entity di gambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat di kelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsure waktu didalamnya). b. Relationship (hubungan) Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk persegi panjang. c. Atribut Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Menjelaskan apa yang sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga atribut adalah element dari setiap entitas dan relationship. d. Cardinality (kardinalitas) Kardinalitas Relasi menunjukan jumlah maksimum tupelo yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.

16 Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu: 1. Satu ke satu ( one to one 1 : 1 ) Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan suatu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua sebaliknya. Menurut Al-Bahra (2010:160) Gambar II.2 Diagram Kardinalitas One To One 2. Satu kebanyak ( one to many atau 1 : M ) Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. a. One to Many (satu ke banyak) Satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupelo pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B,

17 berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A. b. Many to One (banyak ke satu) Setiap tupelo pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupelo pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupelo pada enttitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B. Menurut Al-Bahra (2010:165) Gambar II.3 Diagram Kardinalitas One To Many 3. Banyak kebanyak ( Many to Many atau M : M ) Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baim dilihat dari si entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua. Menurut Al-Bahra (2010:169) Gambar II.4 Diagram Kardinalitas Many To Many

18 2.2. Penelitian Terkait Menurut Widarda, Syam dan Hakim, Nur Fitro(2014:67) usaha yang bersaing dalam industri coffee kiosk. Pada bulan Juli (2012) Coffee Toffee mempunyai pelanggan sebanyak 1500 pelanggan dengan penjualan bersih tiap bulan kira-kira sebesar Rp 15.000.000,-. Rata-rata order penjualan yang masuk tiap bulan 2023 order penjualan. Kenaikan penjualan untuk bulan juli 29%, tingkat penurunan penjualan bulan Agustus adalah 27% dan untuk bulan September sebesar 44%. Penurunan kenaikan tingkat penjualan ini diperkirakan adanya pelaku bisnis yang serupa dengan Coffee Toffee sehingga pelayanan dan kesan yang berbeda sangat diperlukan dalam persaingan bisnis tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan pihak Coffee Toffee yaitu berusaha memberikan produk dan layanan yang terbaik agar dapat mempertahankan konsumen, mendapatkan konsumen baru, dan menciptakan loyalitas konsumen. Menurut Ibrahim, Ali (2011:321) Salah satu aspek keunggulan yang harus dibangun adalah pengelolaan sistem informasi yang dapat menjangkau masa lalu, masa kini dan masa depan, tersedia dalam segala bentuk output komputer dan digunakan oleh para manajer maupun non manajer dalam memecahkan masalah. Hal lain yang sangat penting untuk dipertimbangkan adalah adanya sistem basis data. Sistem penjualan tiket pesawat berbasis web ini pengembangannya difokuskan pada permasalahan web database dan web desain yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang pemesanan tiket secara online dengan menggunakan media web yang dapat mempermudah para konsumen atau pengguna jasa penerbangan, dimana para konsumen tidak perlu untuk datang kepihak LionAir hanya untuk melakukan pemesanan, tapi dengan adanya web ini dapat langsung melakukan pemesanan tiket secara langsung lewat web yang tersedia