SITOKIN Engla Merizka, M.Biomed
SITOKIN Substansi yang dilepaskan oleh limfosit T dan B maupun oleh sel-sel lain Berfungsi sbg sinyal interselular yg mengatur respon inflamasi lokal maupun sistemik. Sekresinya dibatasi sesuai kebutuhan (self-limitting). Bila disekresi oleh limfosit disebut LIMFOKIN Bila disekresi oleh monosit disebut MONOKIN
SIFAT UMUM SITOKIN 1. Setelah disintesis segera disekresikan dan menghasilkan aktivitas yang diperlukan. Proses sekresis cepat dan terbatas. 2. Setiap jenis sitokin biasanya diproduksi oleh lebih dari satu jenis sel, dapat bereaksi terhadap berbagai jenis sel dan memberikan dampak berbeda pada satu jenis sel sasaran yang sama. 3. Sering mempengaruhi sintesis dan aktivitas sitokin lainnya (kaskade atau antagonis atu berinteraksi menghasilkan efek tambahan) 4. Aktivitas sitokin dapat lokal maupun sistemik 5. Mediator respon imun yang sangat poten dan mampu berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel. 6. Respon seluler thd sebagian besar sitokin terdiri atas perubahan ekspresi gen pada sel sasaran yang berakibat ekspresis fungsi baru atau proliferasi sel sasaran, kec chemokine dan TNF
RESEPTOR SITOKIN Reseptor berperan meneruskan sinyal eksternal dari membran sel sasaran ke nukleus yang kemudian menghasilkan transkripsi gen yang diperlukan. Berdasarkan kesamaan struktur domain reseptor yang mengikat sitokin : 1. Reseptor tipe I 2. Reseptor tipe II 3. Ig superfamily (IgSF) 4. Reseptor TNF 5. Reseptor α-heliks transmembran
INTERLEUKIN-1 Dulu dikenal sbg leukocyte activating factor (LAF), B cell activating factor (BAF), mononuclear cell factor (MCF), leukocyte endogenous factor (LEM), hemopoietin-1 dll Disintesis oleh monosit atau makrofag yang teraktivasi dan semua sel berinti kec eritrosit. mediator respons inflamasi pejamu pada imunitas bawaan (nonspesifik) meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi limfosit Merangsang secara nonspesifik ekspresi berbagai reseptor antigen pada permukaan sel Merangsang produksi limfokin
INTERLEUKIN-2 Dulu dikenal sbg T cell growth factor (TCGF), thymocyte mitogenic factor (TMF) dll Disintesis oleh T helper, T supresor dan sel T sitotoksik, timosit yg imunokompeten Faktor pertumbuhan untuk sel T yang teraktivasi oleh antigen Faktor pertumbuan dan diferensiasi sel B dan sel NK Mengaktivasi makrofag Merangsang produksi bbrp limfokin
INTERLEUKIN-3 Dulu dikenal sbg multi-csf, burst promoting activity, mast cell growth factor dan Thy-1 inducing factor. Diproduksi oleh sel T (Th1 dan Th2), sel NK dan mastosit. Pada pertumbuan dan diferensiasi semua lineage sel hemopoietik. Perkembangan mastosit dalam mukosa.
INTERLEUKIN-4 Dulu dikenal sbg B cell stimulating factor (BSF-1) Diproduksi oleh sel T, mastosit, dan sel B CD5+. Regulator respon imun yg diperantarai IgE dan sel mastosit/eosinofil. Meningkatkan ekspresi MHC kelas II dan reseptor IgE afinitas rendah pada sel B yang tidak teraktivasi Merangsang sekresi IL-4 oleh sel stroma Mengatur hemopoiesis scr spesifik pada lineage sel masing-masing Reseptor IL-4 terdapat pada permukaan sel hemopoietik, fibroblas, sel epitel, otot, neuroblas dan sel stroma.
INTERLEUKIN-5 Dulu dikenal faktor pertumbuhan sel B pada mencit. Diproduksi oleh sel Th2 dan sel mastosit yang teraktivasi. Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi eosinofil dan mengaktivasi eosinofi. Meningkatkan produksi IgA oleh sel yang dirangsang oleh LPS. Meningkatkan ekspresi reseptor IL-2 pada sel B yang teraktivasi maupun saat istirahat.
INTERLEUKIN-7 Diproduksi oleh sel stroma. Berperan dalam proliferasi sel progenitor limfosit B dan T.
INTERLEUKIN-8 Dikenal sbg neutrophil chemotactic factor (NCF), monocyte derived neutrophil hemotactic factor (MDCNF) dll. Diproduksi oleh monosit, makrofag, sel T, fibroblas, neutrofil, keratinosit, endotel, NK Faktor kemotaktik bagi neutrofil, basofil dan sel T Meningkatkan adhesi leukosit pada endotel vaskular dan mempercepat rekruitmen leukosit ke tempat inflamasi.
INTERLEUKIN-9 Ada 2 substansi diduga IL-9 : 1. LIF 2. P40
INTERLEUKIN-10 Diproduksi oleh sel T, monosit, keratinosit. menghambat produksi bbrp sitokin Menghambat fungsi makrofag dalam membantu aktivasi sel T.
INTERLEUKIN-12 Dulu dikenal aktivator fungsi sitolitik sel NK Diproduksi oleh sel B, monosit dan makrofag. Penginduksi poten untu produsi IFN-γ oleh sel T dan sel NK Faktor diferensiasi sel T Meningkatkan fungsi sitolitik sel NK dan sel T teraktivasi.
INTERLEUKIN-15 Diproduksi oleh sel elpitel dan monosit. Merangsang proliferasi sel T sitotoksik dan memudahkan pembentukannya Meningkatkan aktivasi sel LAK.
TUMOR NECROSIS FACTOR Mediator utama pada respon thd bakteri gram negatif Berperan dalam respon imun bawaan terhadap bbg mikroorganisme penyebab infeksi lain Ada 2 bentuk TNF : TNF-α Diproduksi oleh makrofag, sel T, B, NK, astrosit, kupfer TNF-β Dibentuk sbg respon thd rangsangan bakteri, virus dan sitokin, kompleks imun, komponen komplemen c5a dan reactive oxygen intermediates (ROI). Diproduksi oleh Sel T dan sel B yang teraktivasi
Dampak Sistemik TNF Dengan IL-1 menyebabkan demam Merangsang fagosit mononuklear untuk memproduksi IL-1 dan IL-6 Merangsang hepatosit memproduksi protein tertentu Mengaktifkan sistem koagulasi Menekan aktivitas stem cell dalam sumsum tulang
INTERFERON (IFN) Peranannya : Meningkatkan aktivitas sel NK Tipe I : IFN-α, IFN-β Menghambat replikasi virus Meningkatkan ekspresi molekul MHC I untuk mengenal antigen virus. Merangsang perkembangan sel Th1 dan meningkatkan aktivitas sitolitik sel NK Menghambat proliferasi bbg jenis sel Tipe II : IFN-γ Diproduksi sel CD4+ CD8+ dan sel NK teraktivasi. Sbg aktivator poten untuk fagosit mononuklear Meningkatkan ekspresi molekul MHC I Merangsang sel T untuk berdiferensiasi Mengaktivasi neutrofil Merangsang aktivitvas sitolitik sel NK Aktivator sel endotel
SELESAI