I. PENGERTIAN A. SIFAT HUJAN

dokumen-dokumen yang mirip
BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. September Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Mei Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Oktober Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juni Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juli Volume V - No.

I. PENGERTIAN A. SIFAT HUJAN

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. November Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Februari Volume VI - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Desember Volume V - No.

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Januari Volume VI - No.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

ANALISIS CUACA KEJADIAN KELEMBABAN SANGAT RENDAH TANGGAL 31 JANUARI 2018

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Buletin Meteorologi Penerbangan Edisi XXVII, Maret 2017 I. PENDAHULUAN

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH RASAU JAYA, KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

ANALISIS TERKAIT HUJAN SANGAT LEBAT (128,1 mm) di BALIKPAPAN

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?

ANALISIS KEJADIAN ANGIN KENCANG DAN HUJAN LEBAT DI KAB. MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT TANGGAL 09 AGUSTUS 2017

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA EKSTREM LOMBOK NTB HUJAN LEBAT (CH mm) DI LOMBOK TENGAH 15 SEPTEMBER 2016

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATE DASARIAN I MARET 2017

ANALISIS ANGIN KENCANG DI KOTA BIMA TANGGAL 08 NOVEMBER 2016

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ANALISIS ANGIN KENCANG DI ABDYA, ACEH BARAT DAN ACEH SELATAN 05 AGUSTUS 2015

KEJADIAN POHON TUMBANG DI PANGKALAN BUN TANGGAL 5 APRIL 2017

ANALISIS KONDISI CUACA LAUT SAAT KANDASNYA KAPAL KMP DHARMA KARTIKA DI PERAIRAN TELUK BONE

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

ANALISIS KLIMATOLOGIS CURAH HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TANGGAL NOVEMBER 2017

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT, ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN II FEBRUARI 2017

Transkripsi:

DAFTAR ISI PENGANTAR I. PENGERTIAN. 2 II. RINGKASAN.. 3 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN FEBRUARI 2019... 4 A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional.. 4 1. Anomali SST dan SOI... 4 2. Dipole Mode Index.... 5 3. Madden Julian Oscillation (MJO)... 5 4. Suhu Muka Laut.. 7 5. Monsun 9 6. Gradien Angin Lapisan Atas... 10 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM.. 13 B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal... 14 1. Angin... 14 2. Kelembaban Udara.. 15 3. Suhu Udara.. 16 4. Jarak Pandang Mendatar. 17 5. Curah Hujan 18 6. Keadaan Cuaca... 20 7. Kalender Cuaca... 20 IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM.. 21 V. PRAKIRAAN. 23 A. PRAKIRAAN HUJAN 23 1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2019.... 23 2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2019..... 24 B. INFORMASI KELAUTAN...... 25 1. Tinggi Gelombang Signifikan... 25 2. Pasang Surut.. 26 Lampiran........ 28

2 A. SIFAT HUJAN I. PENGERTIAN Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. B. NORMAL CURAH HUJAN Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala. C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masingmasing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari 2010, Februari 1981 s.d Februari 2010, Juni 1981 s.d Juni 2010, dan seterusnya. D. INTENSITAS CURAH HUJAN KRITERIA CH CH/hari CH/Jam Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm Lebat 50-100 mm 10-20 mm Sedang 20-50 mm 5-10 mm Ringan 5-20 mm 1-5 mm E. CUACA EKSTRIM Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah: a. Angin kencang diatas 25 knots b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan Cumulunimbus e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 3 0 C atau lebih di atas nilai normalnya.

3 II. RINGKASAN Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Februari 2019 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya 28 0 C. Suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar antara 0.4 0 C s.d 0.8 0 C yang menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada bulan Februari 2019 sebesar -12.5 s.d 1.2 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Februari berada pada kondisi El Nino dengan intensitas lemah. Nilai OLR rata-rata bulan Februari 2019 di wilayah Indonesia berkisar antara 200 s.d 260 W/m 2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 200 s.d 220 W/m 2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang cukup banyak selama bulan Februari 2019. Posisi gerak semu matahari pada bulan Februari berada di Bumi bagian Selatan. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara dan pusat tekanan rendah berada di belahan bumi selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara bergerak dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumi selatan yang menandakan berlangsungnya monsun Asia dan berdampak pada terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Selatan. Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Februari 2019 arah angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5 s.d. 67,5 ) dengan kecepatan angin terbanyak adalah 4-7 knot dan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 91 100%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 50-77%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.7-34.8 0 C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 23.4-25.6 0 C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada umumnya >8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Februari 2019 adalah sebesar 348.3 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 17 hari. Kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 17 kali, petir 16 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 meter ada 4 kali kejadian dan suhu udara ekstrim sebanyak 7 kali kejadian.

4 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN FEBRUARI 2019 A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL 1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index (SOI) Pada bulan Februari 2019 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.4 0 C s.d 0.8 0 C yang menunjukkan suhu lebih tinggi dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan Februari sebesar 0.80. Indeks SOI pada bulan Februari 2019 sebesar -12.5 s.d 1.2 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Februari berada pada kondisi El Nino dengan intensitas lemah. Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au) Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)

5 2. Dipole Mode Index (DMI) Nilai DMI bulan Februari 2019 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (-0.23 s.d -0.37), dasarian II (-0.42 s.d -0.28) dan dasarian III (-0.48 s.d -0.23). Pada awal hingga akhir bulan Februari 2019 DMI dominan bernilai negatif yang menunjukan arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera Hindia bagian Timur. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian Barat. Tabel 1. Nilai DMI Bulan Februari 2019 No. Tanggal DMI 1 1-3 Februari -0.23 2 4-10 Februari -0.37 3 11-17 Februari -0.28 4 18-24 Februari -0.42 5 25-28 Februari -0.48 Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml) 3. Madden Julian Oscillation (MJO) a. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR

6 yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan. Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Februari 2019 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=cloudiness) Nilai OLR rata-rata bulan Februari 2019 di wilayah Indonesia berkisar antara 200 260 W/m 2. Nilai rata-rata OLR terendah 200-220 W/m 2 terdapat di wilayah Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat. Nilai rata-rata OLR tertinggi 220-260 W/m 2 berada di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif banyak berada di wilayah Selatan ekuator. Di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 200-220 W/m 2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang cukup banyak selama bulan Februari 2019.

7 b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO) Pada bulan Februari 2019 MJO bergerak dari fase 7 (Western Pacific) hingga 2 (Indian Ocean). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 7 hingga fase 6 (Western Pacific). Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 7 hingga fase 8 (West, Hem, and Africa). Pada dasarian III, MJO bergerak dari fase 8 hingga 2 (Indian Ocean). Secara umum, aktifitas MJO selama bulan Februari 2019 tidak mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Gambar 5.Fase MJO Februari 2019 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.last40days.gif) 4. Suhu Muka Laut Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Februari 2019 di perairan Indonesia dengan nilai 28 0 C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di Perairan Barat Sumatera dan Perairan Selatan Nusa Tenggara. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

8 Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Februari 2019 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png) Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Februari 2019 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png) Anomali suhu muka laut bulan Februari 2019 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berkisar antara 0.5 s.d 1.5 0 C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia sama dengan normalnya. Tidak terdapat anomali suhu muka laut yang bernilai negatif di wilayah Indonesia. Sedangkan anomali yang bernilai positif meliputi seluruh wilayah Indonesia. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan

9 dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. 5. Monsun Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Februari 2019 (Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif) Posisi gerak semu matahari pada bulan Februari berada di Bumi bagian Selatan. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi utara dan pusat tekanan rendah berada di belahan bumi selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara bergerak dari belahan bumi utara menuju ke belahan bumi selatan yang menandakan berlangsungnya monsun Asia dan berdampak pada terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Selatan. Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Benua Asia (1027.5 hpa) dan bagian barat Australia (1020.5 hpa). Daerah tekanan rendah berada di Samudra Pasifik (1001.7 hpa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara 1012.5 1015.0 hpa. Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Februari di wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Barat hingga Utara. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Barat Laut hingga Timur Laut. Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua. Belokan angin atau shearline terjadi di Sumatera Utara, Riau, Sumatera

10 Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tengah. Daerah Netral terdapat di Aceh dan Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Februari, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, dan Laut Arafuru. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut. Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft bulan Februari (Sumber: BMKG) 6. Gradien Angin Lapisan Atas a. Dasarian Pertama Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Februari 2019, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 4 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di Dataran Benua Asia, Samudera Hindia, Australia dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Hindia yakni siklon tropis Funani. Siklon Tropis Funani aktif mulai dari 08 s.d 09 Februari 2019 dengan tekanan minimum 948 mb dan kecepatan maksimum 95 knot, siklon ini aktif di Samudera Hindia Barat Australia dan bergerak ke Tenggara dan punah di lokasi yang sama.

11 Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Februari 2019 Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Barat Laut Timur dengan kecepatan berkisar antara 0 30 knot, sedangkan di sebelah Selatan ekuator dari arah Barat Utara dengan kecepatan berkisar antara 0 45 knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Padang, Lampung, Kalimantan Selatan, Selatan Pulau Jawa hingga Laut Arafuru, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 9 hari hujan dengan 6 hari hujan dengan intensitas ringan dan 3 hari hujan dengan intensitas sedang. b. Dasarian Kedua Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Februari 2019, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d 6 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang aktif, di Samudera Hindia yakni siklon tropis Gelena dan di Samudera Pasifik yakni siklon tropis Oma. Siklon Tropis Gelena aktif mulai dari 11 s.d 14 Februari 2019 dengan tekanan minimum 977 mb dan kecepatan maksimum 60 knot, siklon ini aktif di Samudera Hindia Barat Australia dan bergerak ke Tenggara dan punah di lokasi yang sama. Siklon Tropis Oma aktif mulai dari 12 s.d 23 Februari 2019 dengan

12 tekanan minimum 966 mb dan kecepatan maksimum 100 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Barat Daya dan punah di Samudera Hindia (Barat Australia). Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Februari 2019 Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin 0 45 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Selatan Timur dengan kecepatan 0 30 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Barat Sumatera, Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Laut Jawa, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Laut Arafura, Laut Flores, dan Laut Banda. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 8 hari hujan dengan 6 hari hujan dengan intensitas ringan dan 2 hari hujan dengan intensitas lebat. c. Dasarian Ketiga Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Februari 2019, dari peta gradien terlihat di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d 6 sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Australia. Samudera Pasifik, dan Daratan Asia. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di wilayah Samudera Pasifik yakni siklon tropis Wutip. Siklon Tropis Wutip aktif mulai dari 20 s.d 28 Februari 2019 dengan

13 tekanan minimum 25mb dan kecepatan maksimum 100 knot, siklon ini aktif di Timur Laut Papua dan bergerak ke Barat Daya dan punah di Samudera Pasifik Timur Filipina. Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Februari 2019 Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut Timur dengan kecepatan angin 0 30 knots, sedangkan di bagian Selatan angin bertiup dari arah Barat Tenggara dengan kecepatan 0 30 knots. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Lampung, Selat Sunda, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Laut Jawa, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 3 hari hujan dengan 2 hari hujan dengan intensitas ringan, dan 1 hari hujan dengan intensitas sedang. 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Februari 2019 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 100 400 mm. Akumulasi curah hujan 300 mm terjadi di wilayah Kalimantan Selatan bagian utara dan timur, sedangkan akumulasi curah hujan 300 mm terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Selatan bagian barat dan selatan. Akumulasi curah hujan bulan Februari 2019 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.

14 Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Februari 2019 (Sumber: https://giovanni.gsfc.nasa.gov/giovanni/) B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Februari 2019 arah angin dominan bertiup dari arah Timur Laut (22,5 67,5 ) dengan persentase sebesar 20,9%. Kecepatan angin terbanyak adalah 4-7 knot dengan persentase 39,2% sedangkan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot. Distribusi angin pada bulan Februari 2019 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Februari 2019

15 2. Kelembaban Udara Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Februari 2019 berkisar antara 75-93%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 91 100%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 50-77%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 20 sebesar 50% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 12 sebesar 100%. Profil kelembaban harian bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Februari 2019 Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Februari 2019 Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 04.00 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 94.1 95.0 %, sedangkan

16 kelembaban udara minimum terjadi antara jam 13.00-15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 66.6 70.6%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 16. 3. Suhu Udara Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Februari 2019 Profil suhu udara rata-rata harian bulan Februari 2019 berkisar antara 25.7 29.3 0 C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 28.7 34.8 0 C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 23.4 25.6 0 C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.6 0 C terjadi pada tanggal 20. Sedangkan suhu minimum 23.4 0 C terjadi pada tanggal 8. Profil suhu udara harian bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 17. Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00 WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 31.1 31.5 0 C terjadi antara pukul 13.00 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara jam 04.00 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.8 25.4 0 C. Profil suhu udara rata-rata perjam bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 18.

17 Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Februari 2019 4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Februari 2019 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9 km) terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 09.00 23.00 WITA. Visibility mulai menurun (< 8 km) antara pukul 00.00-07.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut (Fog) dan hujan (Rain) pada dini hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata harian bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Februari 2019

18 Selama bulan Februari 2019, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 4 kali dimana jarak pandang mendatar terendah mencapai 300 meter pada tanggal 17, 400 m pada tanggal 23 dan 500 meter pada tanggal 10 dan 16. Kondisi ini terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem Februari 2019 5. Curah Hujan Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Februari 2019 adalah sebesar 384.3 mm dengan hari hujan sebanyak 17 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan adalah 152.1 mm dengan 9 hari hujan. Pada dasarian II jumlah curah hujan adalah 156.2 mm dengan 8 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 75.8 mm dengan 3 hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 70.5 mm yang terjadi pada tanggal 17 Februari 2019. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Februari sebesar 299 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Februari 2019 bersifat Atas Normal. Grafik curah hujan harian bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 21.

19 Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Februari 2019 Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Februari 2019 menyatakan bahwa total curah hujan maksimum perjam sebesar 60.7 mm terjadi pukul 10.00-11.00 WITA dan jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 59.6 mm yang terjadi pada tanggal 17 Februari 2019. Grafik kejadian hujan harian bulan Februari 2019 dapat dilihat pada Gambar 22. Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Februari 2019

20 6. Keadaan Cuaca Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Februari 2019 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian Hujan sebanyak 17 kali, Petir 16 kali, jarak pandang mendatar kurang dari 1000 m ada 4 kali kejadian dan Suhu Udara Ekstrim 7 kali kejadian. Kondisi cuaca signifikan didominasi oleh kejadian hujan disertai petir sebanyak 17 kali kejadian. Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Februari 2019 7. Kalender Cuaca Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Februari 2019

21 IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM DASARIAN I a. Hujan Lebat Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang NIHIL. c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar Pada tanggal 10 Februari 2019 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 m yang dikarenakan hujan intensitas sedang disertai petir. DASARIAN II a. Hujan Lebat Sangat Lebat Pada tanggal 12 dan 17 terjadi hujan dengan intensitas lebat sebesar 55.3 mm, dan 70.5 mm. Kondisi ini terjadi akibat adanya pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Kalimantan Selatan Sehingga diindikasikan adanya potensi pertumbuan awan-awan konvektiv di wilayah kalimantan selatan. b. Angin Kencang Pada tanggal 16 Februari 2019 terjadi angin dengan kecepatan 25 knot diakibatkan dari peluruhan awan Cb yang disertai keadaan hujan disertai petir c. Suhu Ekstrim Pada tanggal 15, 19, dan 20 terjadi Suhu Udara Ekstrim mencapai 34.4 0 C, 34.6 0 C, dan 35.0 0 C. Normal suhu udara maksimum pada bulan Februari adalah 31.0 0 C d. Jarak Pandang Mendatar Pada tanggal 16 dan 17 Februari 2019 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 500 m dan 300 m yang dikarenakan hujan disertai petir. DASARIAN III a. Hujan Lebat Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang NIHIL

22 c. Suhu Ekstrim Pada tanggal 23, 26, 27, dan 28 terjadi Suhu Udara Ekstrim mencapai 34.2 0 C, 35.0 0 C, 34.4 0 C, dan 34.8 0 C. Normal suhu udara maksimum pada bulan Februari adalah 31.0 0 C d. Jarak Pandang Mendatar Pada tanggal 23 Februari 2019 tercatat jarak pandang mendatar minimum mencapai 400 m yang dikarenakan hujan intensitas sedang disertai petir.

23 V. PRAKIRAAN A. PRAKIRAAN HUJAN 1. Prakiraan Curah Hujan Maret 2019 Prakiraan akumulasi curah hujan Maret 2019 di wilayah Kalimantan Selatan secara umum dalam kategori menengah antara 201-300 mm yaitu Kab. Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Tanah Laut, Sebagian Kab. Kotabaru, Tanah Bumbu, Barito Kuala dan Tapin dan kategori tinggi antara 301-400 mm meliputi Kab. Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, senagian Kab. Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Barito Kuala dan Tapin. Untuk curah hujan 151-200 mm diprakirakan di Kab. Tanah Laut (Kintap/Kebun Raya). Untuk curah hujan 401 500 di Kab. Barito Kuala (Tabunganen/ Sei Jinggah Besar). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 201-300 mm. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Maret 2019 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

24 2. Prakiraan Sifat Hujan Maret 2019 Prakiraan sifat hujan Maret 2019 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan bawah normal diperkirakan di Kab. Balangan (Batumandi/ Hamparaya), Kota Banjarbaru (Landasan Ulin). Sifat hujan atas normal diprakirakan diwilayah Kab. Tanah Laut, Kotabaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Sebagian Tabalong. Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin sifat hujan diprakirakan dalam kondisi atas normal. Prakiraan curah hujan bulan Maret 2019 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Maret 2019 (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

25 B. INFORMASI KELAUTAN 1. Tinggi Gelombang Signifikan Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Maret Rata- rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Maret di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 0.8 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah barat. Sedangkan untuk ratarata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Maret antara 0.6 hingga 2.0 meter dari arah barat dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa mencapai 2.0 meter. Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Maret

26 2. Pasang Surut Informasi prakiraan pasang surut bulan Maret 2019 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

27 TIM REDAKSI Pelindung Penanggungjawab Anggota Tim : Karmana, S.Si, M.M. Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling Kepala Seksi Observasi Dan Informasi : 1. Purwo Aji Setiawan 2. Rianita Sekar Utami 3. Uli Mahanani 4. Herin Hutri Istyarini 5. Rizqi Nur Fitriani 6. Utari Randiana 7. Bayu Kencana Putra 8. Muhammad Shaa Imul Qadri 9. Siti Fadhilatunnisa

28 Lampiran 1 Pasang Surut Air Laut Bulan Maret 2019

29

30

31

32

33

34 Lampiran 2 Alamat Website Informasi Meteorologi - BMKG www.bmkg.go.id - BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id - Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan - Informasi Meteorologi Penerbangan http://aviation.bmkg.go.id - Informasi Meteorologi Kelautan http://maritim.bmkg.go.id - Informasi Titik Panas (hotspot) http://satelit.bmkg.go.id/bmkg/index.php?pilih=31 - Informasi Potensi Kebakaran Lahan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan