INSTITUT PERTANIAN BOGOR BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANUAL MUTU AKADEMIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

Deskripsi masing-masing organ UNM sebagaimana disebutkan dalam Statuta UNM No. 025/O/2002 Tanggal 8 Maret 2002, sebagai berikut:

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

DIREKTUR PASCASARJANA

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN SUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PAGU ANGGARAN DAFTAR

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

U IVERSITAS AIRLA GGA

PANDUAN USULAN BANTUAN STIMULUS PENINGKATAN SUMBER DAYA PENELITIAN DAN PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

BAB I KETENTUAN UMUM

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

POKOK-POKOK ORGANISASI SEKOLAH TINGGI DAN AKADEMI Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 3 Tahun 1988 Tanggal 10 Maret Presiden Republik Indonesia,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 18/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

Manual Mutu FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2013, No

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI SEKOLAH TINGGI DAN AKADEMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN AKADEMI BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

MANUAL MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

PANDUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PHK BERBASIS INSTITUSI TEMA A, B, dan C TAHUN 2008

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 16/I3/KU/2011 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220 /PMK.08/2015

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi di Lingkungan KOPERTIS VII Jawa Timur di Surabaya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Manual Mutu Akademik

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB 3 ANALISIS SISTEM

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN AKADEMIK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PA 03 PJM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) NOMOR 355 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STRUKTUR PERUBAHAN PENDIDIKAN (BPLP)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

Transkripsi:

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN (URPA) D LNGKUNGAN PB NSTTUT PERTANAN BOGOR BRO ADMNSTRAS PERENCANAAN DAN SSTEM NFORMAS 1997

KATA PENGANTAR Buku Pedoman Usulan Program dan Anggaran dibuat untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang mekanisme perencanaan di lingkungan PB dengan menggunakan Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4), siklus perencanaan lingkup nasional dan lingkup PB, struktur program yang mengacu kepada paradigma Penataan Sistem Pendidikan Tinggi, Peningkatan Relevansi dan Kualitas, serta Pemerataan Pendidikan Tinggi. Buku Pedoman ini terdiri atas 5 bab dan dilengkapi dengan lampiran-lampiran berupa tabel-tabel serta formulir-formulir usulan untuk anggaran pembangunan, anggaran rutin dan dana masyarakat. Buku Pedoman ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola perencanaan program dan anggaran serta pimpinan unit kerja di lingkungan PB Bogor, Januari 1997 BAPS-PB

ii DAFTAR ls halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ls... zr DAFT ART ABEL... zu DAFf AR LAMP~... iv. PENDAULUAN...... 1 ll. ACUAN POKOK PERENCANAAN... 1 A Dasar... 1 B. St:ruktur Program... 2 1. Jenjang Program... 2 2. Kerangka Dasar Struktur Program,Kegiatan dan Anggaran... 3 ll. :MEKANS:ME PERENCANAAN, SKLUS DAN PENJADW ALAN... 4 A. Mekanisme......... 4 B. PenjadwaJan..... 5 V. JENS PERENCANAAN PROORAM DAN PENGANGGARAN... S A Perencanaan Anggaran Pernbangunan... 5 1. T olok Ukur sebagai mata rantai kegiatan... 5 2. Merangkai Tolok Ukur dalam program... 7 B. Perencanaan Anggaran Rutin... 7 C. Dana Masyarakat... 7 V. PENYUSUNANDOKUMEN SP4... 8 A. Dokumen dan Data Pendukung... 8 B. Rencana Operasional Tahunan... 8 C. Dokumen Anggaran Pernbangunan... 9 D. Dokumen Anggaran Rutin dan Dana Masyarakat...... 9 E. Dokumen UsuJan Anggaran Terpadu...... 10 LAMPRAN - LAMPRAN.... C/BWD.,.V,7

iii DAFTAR TABEL halaman Tabel 1. Tabel2. Tabel3 Kerangka Dasar Struktur Program dan Kegiatan... 3 Rekapitulasi Usulan Anggaran Terpadu menurut kategori Program Utama... 3 Macam Dokumen Usulan Rencana Program dan Anggaran.. 8 C/BwWDad/97

tv DAFT AR LAMP RAN halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lamp iran Strul...'tur Program menurut KPPTJP 1996-2005........ 11 Gambar Jadwal Penyusunan Usulan Rencana Program dan Anggaran (URP A) dan Pelaksanaannya di PB... 12 Matrik jadwal Penyusunan Rencana Program dan Anggaran (URP A) serta pelaksanaannya di PB...... 22 Standarisasi T olok Ukur Ditjen Pendidi.kan Tinggi... 25 Daftar Usulan Proyek Tahun 1997/1998... 26 Formulir Usulan Program Anggaran Pembangunan... 30 Formulir Konsep Program Operasional..... 37 Formulir Usulan Lembaran Kerja... 57 Kerangka Acuan (TOR)......................... 58 Formulir Sasaran Usulan Anggaran Proyek... 59 Formulir Perhitungan Usulan Anggaran Rutin... 64 Formulir Usulan Anggaran Rutin...... 76 F ormulir Proyeksi Anggaran Rutin... 82 F ormulir Rencana Penerimaan Dana Masyarakat... 89 Formulir Daftar Usulan Kerja... 90 Formulir Rekapitulasi Usulan Anggaran Terpadu Menurut Jenis Pengeluaran............................. 104 C/Bonz/Dasl/97

. PENDAHULUAN Setiap hari atau setiap periodik pada setiap aspek kehidupan bcrorganisasilberlembaga memerlukan perencanaan. nstitut Pertanian Bogor sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang ragam kegiatannya kompleks dan dinamis memerlukan suatu perencanaan yang dapat mengatur dan memanfaatkan swnberdaya secara menyeluruh, terpadu, sangkil (efisien) dan mangkus (efektif), sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat terlaksana. Pola perencanaan di nstitut Pertanian Bogor (PB) menggunakan Sistem Perencanaan Penyusurum Program dan Penganggaran (SP4) yang merupakan sistem terpadu, baik untuk anggaran rutin, anggaran pembangunan, maupun dana perolehan dari masyarakat Hasil SP4 meskipun berupa dokwnen usulan untuk tiap macam anggaran, namun dalam penyusunannya ketiga macam usulan anggaran tersebut dipandang sebagai suatu kesatuan rencana yang terpadu. J Karakteristik Sistem Perencanaan Penyusurum Program di PB adalah sebagai berikut: (1) Menggunakan pendekatan sistem, yaitu suatu pengkajian masalah dan proyeksi kebutuhan yang barns dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan semua aspek intern dan ekstem yang mempunyai kaitan langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang harus ditanggulangi. (2) Berorientasi pada basil (output oriented), yaitu suatu rencana program dan penganggaran harus mempertimbangkan basil yang akan diperoleh, serta setiap rencana harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, spesifik dan dinyatakan pula secara kuantitatif. (3) Berorientasi pada prinsip perencanaan bottom up top down, yaitu mempertimbangkan keseimbangan otoritas pusat, perguruan tinggj, unit akademik dasar dan sivitas akademika. ( 4) Berorientasi pada prinsip rencana bergulir (rolling plan), yaitu rencana bersifat dinamis yang harus selalu disesuaikan dengan perkembangan yang tetjadi dan kebutuhan setiap tahun. (5) Lingkup perencanaan mencakup aspek tridarma perguruan tinggi yang berlandaskan pada strategi dasar pendidikan sebagai isu strategis dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu perluasan dan pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan, mutu pendidikan dan efisiensi pendidikan. su Strategis Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dijabarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berupa program induk penataan sistem pendidikan tinggi, peningkatan relevansi dan kualitas; serta pemerataan pendidikan.. ACUAN POKOK PERENCANAAN A DASAR Perencanaan PB mengacu kepada sistem perencanaan pendidikan tinggi yang berdasarkan pada :

2 (1) Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi (1975) (2) Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT - JP) yang diprogramkan melalui 3 (tiga) kunm waktu, yaitu: (a) KPPT- JP 1976-1985 (b) KPPT- JP 1986-1995 (c) KPPT- JP 1996-2005 (3) Memo Program Koordinatif (MPK) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, yang merupakan bahan pokok untuk penyusunan SP4 di Ditjen Dikti, Pergwuan Tinggi dan Kopertis. ( 4) Rencana nduk Pengembangan (RP) PB yang disusun menurut pendekatan rencana strategis yang mengacu kepada Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996-2005 berupa Rencana Strategis (Renstra) berkurun waktu 10 (sepuluh) tahun, serta Rencana Operasional (Renop) 5 (lima) tahunan dan Renop tahunan. B. STRUKTJR PROGRAM \ ' 1. Jenjang Program Salah satu unsur pokok SP4 adalah adanya struktur program, yaitu suatu susunan rencana ketja dalam perangkat ketja program yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pengembanganjangka panjang. Struktur program Pengembangan Pendidikan Tinggi dalam KPPT- JP 1996-2005 sebangun dengan hierarkhi permasalahan yang dihadapi pendidikan tinggi dan tersusun secara berjenjang dalam Program nduk (P), Kategori Program Utama (KPU) dan Program Utama (PU). Susunan struktur program mencerminkan secara menyeluruh arab strategi dan sasaran pembangunan sistem pendidikan tinggi, agar mampu menjalankan fungsi dan perannya dalam menanggapi tuntutan dan tantangan kemajuan Pembangunan Nasional. Program nduk dalam herarkhi program menempati jenjang pertama, yang kemudian dibagi dalam beberapa KPU sebagai program jenjang kedua. Program jenjang ketiga adalah PU. Jenjang berikutnya adalah program yang terinci. Kategori Program Utama terdiri atas PU yang disusun sedemikan rupa, sehingga dalam setiap KPU terlihat jelas tujuan yang ingin dicapai untuk menangani masalah yang besar. Perbedaan antara satu KPU dengan yang lain dirumuskan secara jelas, sehingga dengan demikian penggolongan KPU berbagai program besar terpisah secara tegas. Perumusan dan ragam PU cukup memberikan keleluasan untuk menyusun program sesuaui dengan keadaan atau perkembangan baru. Penyususnan program ketjalkegiatan mengacu pada PU, jadi tidak ada program yang langsung mengacu kepada KPU atau PL Oleh karena semua program mengacu ke struktur program yang sama, maka pada hakekatnya struktur program yang dilaksanakan oleh semua satuan organisasi dalam lingkup Sistem Pendidikan Tinggi menuju pada pencapaian Tujuan Umum Pengembangan -... ;w.-~... 'r~u!pn-~- '1Pf1

3 Pendidikan Tinggi. Pengernbalian keputusan dalam memilih program merupakan suatu proses tersendiri, yang akan melibatkan unsur keakhlian dan kepemimpinan. Struktur Program menurut KPPT- JP 1996-2005 disajikan pada Lampiran 1 2. Kerangka Dasar Struktur Program, Keglatan dan Anggaran Klasi.fikasi anggaran di dalam Anggaran Rutin (AR) dan Dana Masyarakat (DM) dititik beratkan kepada jenis mata anggaran atau jenis pengeluaran. Cara Klasifikasi Anggaran Pernbangunan (AP) dalam rancangan SP4 berbeda dengan AR dan/atau DM, tetapi hal tersebut perlu dipadukan menjadi satu cara klasifikasi yang dapat menunjukan suatu keterkaitan seperti tarnpak pada Tabel1 Tabell. KERANGKA DASAR STRUKTUR PROGRAM DAN KEGAT AN JENS ANO{JARAN NO. STRUKTUR PROGRAMKEGATAN RUTN/DM PEMBANGUNAN 1. Fungsi - fungsi utama..j 1/..J 2. Pr~nduk..J 3. Kategori Program Utama..J 4. Program Utama..J 5. Program..J 6. Kegiatan..J..J Keterangan :..J Dari segi anggaran terkait langsung Dari segi anggaran tidak terkait langsung Tabel 1 menunjukan bahwa kegiatan yang dibiayai dengan AP dikaitkan langsung dengan Program, PU,.KPU, P dan fungsi-fungsi. Sedangkan kegiatan AR dan DM hanya dapat dikaitkan langsung dengan fungsi-fungsi, yaitu Pendidikan, Penelitian, Pangabdian kepada Masyarakat, Kemahasiswaan dan Kerumahtanggaan. Walaupun demikian fungsi-fungsi tersebut merupakan bagian integral dari struktur program pengembangan pendidikan tinggi dan jika dikaitkan dengan pola perencanaan anggaran terpadu harus tercermin seperti dalam Tabel2 Tabel2. REKAPTULAS USULAN ANGGARAN TERPADU :MENURUT KATEGOR PROGRAM UT AMA No. JENS/SUMBER ANGGARAN KODE KATEGOR PROGRAM PEMBANGUNAN RUTN DRK JUMLAH UTAMA 1 2 3 4 5 6 1.1. Penataan Peningkatan Kualitas Berkelanjutan 1.2. Penataan Aktualisasi Asas Otonomi - - - -... --~~-~- '!Pr

4 1 2 3 4 5 6 1.3. Penataan Peningkatan Akun tabilitas 1.4. Penataan Akreditasi 1.5. Penataan Evaluasi 2.1. Peningkatan Relevansi dan Kualitas Pendidilcan Srujana &Diploma 2.2. Peningkatan Relevansi dan Kualitas Pendidikan Pasca Sarjana 2.3. Peningkatan Relevansi dan Kualitas Lembaga Pen-. didikan Tenaga Kependidikan 2.4. Peningkatan Relevansi dan Kualitas Penelitian 2.5. Peningkatalt Relevansi dan Kualitas Pelayanan kepada Masyarnkat 2.6. Peningkatan Relevansi dan Kualitas Fasilitas Bersama Pendidikan Tinggi 2.7. Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan 3.1. Perluasan Kesempatan Bela jar 3:2. Penyebaran Pendidikan Tinggi Melalui Pusat Pertumbuhan 3.3. Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dalam Menyiapkan T enaga untuk keperluan setempat. MEKANSME PERENCANAAN, SKLUS DAN PENJADW ALAN A. MEKANSME Berpedoman pada prinsip bottom up dan top down planning. mekanisme usulan rencana program anggaran barns mewujudkan keseimbangan kebutuhan masing-masing unit ketja baik di tingkat bawah menengah mauptm di tingkat atas. Setiap unit ketja di PB yaitu unit ketja di lingkungan Fakultas,Lembaga, Pusat-pusat, Biro, UPT, Proyek PB dan bagian Proyek OPF setiap tahtm harus membuat rencana -... ~\a'llt1ep91-,..-"l'n

5 program dan anggaran yang dikoordinasikan oleh pimpinan masing-masing unit ketja ( Fakultas oleh Dekan!Pembantu Dekan ll; Lembaga oleh Ketua/Sekretaris Lembaga; Pusat-pusat oleh Kepala Pusat, Biro-biro oleh Kepala Biro, Proyek oleh Pemimpin Proyek) diusulkan kepada Rektor/Pembantu Rektor ll yang pengusulannya dikoordinasikan oleh BAPS. Usulan rencana program dan anggaran tersebut harus disesuaikan dengan analisis dan prioritas kebutuhan serta harus pula berpedoman pada strategi dasar pengembangan pendidikan tinggi, arahan dan kebijaksanaan pimpinan. B. PENJADW ALAN Mekanisme penyusunan usulan rencana program dan anggaran serta pelaksanaannya merupakan suatu siklus tetjadwal yang berpedoman kepada siklus perencanaan lingkup nasional dan lingkup Direl1orat Jenderal Pendidikan Tinggi yang disajikan pada Gambar 1. Penyusunan usulan rencana program dan anggaran lingkup PB disajikan pada Lampiran 2 dan3 V. JENS PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN A. PERENCANAAN ANGGARAN PEMBANGUNAN Dasar melakukan penyusunan program yang dibiayai melalui anggaran pembangunan adalah arahan seperti tertuang dalam GBHN dan target-target yang telah ditetapkan dalam Repelita. Penjabaran target-target Repelita ke dalam sasaran-sasaran kuantitatif, oleh Bappenas telah dituangkan dalam bul'u pedoman Sasaran Repelita Tahunan (Sarlita) yang dimulai pada Repelita V. Dari penjabaran target menjadi sasaran tersebut, dirumuskan melalui kebijaksanaan yang disampaikan dalam bentuk Memorandum Program Koordinatif (MPK) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang berupa sasaran tahunan. Perencanaan terbagi dalam tiga macam, yaitu perencanaan jangkan panjang berupa Perencanaan Strategis untuk kurun waktu 10 tahun, perencanaan jangka menengah 5 tahun yang disebut Rene ana Operasional (Renop) 5 tahun, dan perencanaan jangka pendek yang disebut Renop T ahunan. Semua perencanaan dari Perguruan Tinggi harus mengacu kepada, GBHN, Repelita, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Kebijaksanaan Ditjen Dikti berupa MPK dan kebijaksanaan Rel1or ten tang Rencana Program dan Anggaran T ahunan. 1. Tolok Ukur Sebagai Mata Rantai Kegiatan Tolok Ukur adalah mata rantai suatu kegiatan-kegiatan yang bersistem mengikuti suatu program. T olok Ukur yang satu pada umumnya terkait dengan yang lain dalam suatu rantai kegiatan pada suatu program, yang dalam bahasa format penganggaran disebut proyeklkegiatan. T olok Ukur satu dengan yang lain perlu diungkapkan dalam satu rantai kegiatan yang jelas, jenis tolok ukur disajikan pada Lampiran 4... ~... r>m~tt~ ~ '!n

GAMBAR 1 SKLUS PERENCANAAN TS (BULAN) LN"V.:W AP~ 1 ~.1 ~ 1 ~ auru=:r-sun;rnrr j okr~neji T No~Elt j o~~ ] la!>~ BAPDAS : : : : : A, DTJEN ~~------------~----------~-----.----~ ANOOAR.AN : : : : TS (BUUN') ' ( ~~l '' : SJ!Xl!:W BilK : : : ~----+--}--~==~~~~~~~~f+-- ---r- DTJEN OKT PTNJ:OP. 1 1 N'f'()R, TEJtN. ~ PENYUS.llDC. PROOR.AM~ RA -DP PE.'OANQ. ~- 000 OAitAN. U( t OAR.\.~ : :~ : '----------_;,1 ; ------- - - ----- ---- ----1 ' ' u :( OW~K~RX PO OAERAJ ' APR.L.---- ~ ' ~ PE!.AK- SANA ~ PFLU:- Keterangan : TS Tahun Sel:arang MPK : Memo Prognm Koordinatif RBNK Rancangan Bahan Nota Keuangan MK : Memorandum Ke~ Ul.K : Urulan Lembar Kelja... ~$'?~" 0\

7 2. Merangkai Tolok Ukur dalam Program Pengertian merangkai tolok ukur ke dalam program dapat pula dipandang dari sisi penjabaran program ke dalam kegiatan - kegiatan dengan tolok ukur yang sesuai. Program - program tahunan yang merupakan penyabaran dari Program Utama, Kategori Program Utama dalam Struktur Program (lihat Lampiran 1 ) akhirnya harus dijabarkan ke dalam tolok ukur dan atau kegiatan beserta pembiayaannya. Setiap program mempunyai tujuan dan sasaran, selanjutanya penyabaran program ke dalam tolok ukur atau kegiatan akan berorientasi kepada pencapaian sasaran. Untuk mencapai sasaran dengan cara melakukan kegiatan tolok ukur yang ditetapkan, rangkaian. tolok ukur harus diperlratikan dengan cermat. Rangkain tersebut perlu tanpak mengikuti suatu sistem yang ditinjau secara komprehersif dan terpadu. Keterpaduan tersebut dapat memberikan keyakinan tentang kemungkinan tercapainya sasaran dengan optimal. B. PERENCANAAN ANGGARAN RUTN Sesuai dengan prinsip perencanaan terpadu di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan, maka SP4 PB akan mencakup pula kegiatan-kegiatan fungsional rutin. Sistematika keuangan untuk anggaran rutin disusun atas dasar jenis pengeluaran yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Pemeliharaan, Belanja Peijalanan. Tujuan Pembiayaannya untuk menunjang efisiensi dan efektivitas dengan target sasaran berdasarkan pada fungsi Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kemahasiswaan dan Kerumahtanggaan. C. DANA MASY ARAKA T Kegiatan - kegiatan fungsional yang bersumber dari dana masyarakat terdiri atas 2 (dua) kategori sumber dana, yaitu SPP (Swnbangan Pembinaan Pendidikan ) dan Non SPP. Dana ini mendungkung anggaran rutin yang menunjang efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Sistematika dokumen keuangan untuk dana masyarakat disusun atas dasar jenis pengeluran, yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Petjalanan sama seperti anggaran rutin, hanya uraian kegiatannya untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak tetjangkau oleh anggaran rutin. Perlu diperhatikan dalam penyusunan DURK (Daftar Usulan Rencana Ketja) perlu diperhatikan saldo yang akan diluncurkan sebagai uang muka ketja pada tahun berikutnya untuk membiayai kegiatan yang akan dilaksanakan. lr... """'"~'w.~- &.rw-?pr

8 V. PEYUSUNAN DOKUMEN SP4 A DOKUMENDANDATAPENDUKUNG Dokumen merupakan w-at nadi sistem perencanaan dan data pendukung sebagai perangkat dasar untuk menganalisis permasalahan pokok serta memproyeksikan kebutuhan yang dapat diprogramkan untuk tahun mendatang. Penyusunan usulan pprogram dan pcnganggaran tahunan PB dilakukan dengan mengacu pada pengarahan dari pusat berupa KPPT - JP, Repelita V, Sarlita dan :MPK serta usulan dari masing-masing unit ketja yang mengacu kepada basil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Macam dokumen usulan PB yang diusulkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3 Macam Dokumen Usulan Rencana Program dan Anggaran No, Tahap Kegiatan Jenis Anggaran Anggaran Anggaran Dana Pembangunan Rutin Masyarakat 1. Usulan!nformasi Dokumen Rencana /Evaluasi Usulan Pengembangan Tahunan Kegiatan Terpadu Usulan UsulanDUP UsulanDUK Rancangan DURK Dokumen Usulan DUP DUK Rancangan Anggaran DURK 2. Evaluasi Akhir PraDP PraDK DURK 3. Persetujuan PO/DP PO/DK PO!DRK B. RENCANA OPERASONAL T AHUNAN Penyusunan rencana operasional tahunan senantiasa disusun secara terpadu. Keterpaduan penyusunan usulan program dan anggaran dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu (1) Cara 1, dimulai dengan menyusun usulan tiap anggaran secara terpisah (sendirisendiri). Hasilnya diakumulasikan dan dievaluasikan keterpaduannya. Hasil evaluasi ini kemudian digunakan untuk merevisi usulan tiap anggaran. Demikian seterusnya dilakukan pengulangan (iterasi) sehingga tercapai konsistensi antara rencana operasional tahunan terpadu dengan usulan ketiga macam anggaran (Anggaran Rutin, Pembangunan dan Dana Masyarakat). - L l~~aoio -o.~... ~-a.,..-'jn

9 (2) Cara 2, di.mulai dengan menyusw rencana tahwian terpadu yang mengacu pada rencana operasional lima tahwian dan rencana strategis (sepuluh tahwian). Dalam rencana terpadu ini ( ditetapkan kegiatan apa saja yang akan dibiayai oleh Anggam Rutin, Pembangunan atau Dana Masyarakat). Berdasarkan rencana alokasi tersebut, kemudian disusun usulan Wltuk tiap macam anggaran. Hasilnya diakumulasikan dan dievaluasikan kembali keterpaduannya. Demikian seterusnya sehingga tercapai konsistensi antara rencana terpadu dengan ketiga macam anggaran. C. DOKUMEN ANGGARAN PEMBANGUNAN Dokumen usulan Anggaran Pembangwt.an terdiri atas (1) Dokumen DUP (Daftar Usulan Proyek yang disusw dengan mengacu kepada buku petunjuk penyuswian DUP yang diterbitkan oleh Bappenas. Formulir isian DUP disa jikan pada Lampiran 5. (2) Dokumen usulan untuk tahw sekarang + 1 (TS + 1) berupa Usulan Program (UP) yang merupakan dasar bagi penyuswian programlkegiatan dan anggaran yang direncanakan pada tahw tersebut. Formulir UPl sampai dengan UP7 disajikan pada Lampiran 6 (3) Dokumen usulan untuk (TS + 2) berupa Konsep Program Operasional (KPO), yang merupakan dasar bagi penyuswian program yang diperkirakan dan dipertimbangkan akan dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut. Formulir KPO 1 sampai dengan KPO 8 disajikan pada Lampiran 7 (4) Dokumen Usulan Lembar Ketja (ULK) yang merupakan dasar bagi penyuswian Pra DP (Daftar sian Proyek). Dokumen ini dipersiapkan setelah proses evaluasi DUP, UP dan KPO yang dilakukan oleh Ditjen Dikti!Depdikbud dan Bappenas. F ormulir ULK disajikan pada Lampiran. 8 ( 5) Data pendukwlg yang harus dipersiapkan dalam penyuswian program dan anggaran pembangunan terdiri atas (a) Peta, denah, gambar kontruksi dan rencana anggaran biaya. Spesifikasi peralatan, kuantitas, dll Wituk kegiatan berkategori fisik. (b) Kerangka Acuan atau Term of Reference (TOR), data keadaan mahasiswa, dosen, tenaga lainnya, unit ketja, dll Wltuk kegiatan yang berkategori non fisik. Format TOR disajikan pada Lampiran 9 D. DOKUMEN ANGGARAN RUTN DAN DANA MASY ARAKA T Dokumen Usulan Anggaran Rutin terdiri atas : (1) Sasaran Usulan Anggaran Rutin (SUAR 01 sampai dengan SUAR 05). Formulir SUAR disajikan pada Lampiran 10... ~~... ~-,..-?P

10 (2) Perhitungan Usulan Anggaran Rutin (PUAR 01 sampai dengan PUAR 11). Formulir PUAR disajikan pada Lampiran 11 (3) Usulan Anggaran Rutin (UAR 01 sampai dengan UAR 06). Formulir UAR disajikan pada Lampiran 12 (4) Proyeksi Anggaran Rutin/Data Pendukung (PAR/01 sampai dengan PARDP 05). Formulir P ARDP disajikan pada Lampiran 13 (5) Dokumen Dana Masyarakat dapat menggunakan formulir DURK yang disajikan pada Lampiran 14 E. DOKUMEN USULAN ANGGARAN TERP ADU Dokumen Usulan Rencana Program dan Anggaran Tahunan yang mencerminkan keterpaduan ketiga jenis anggaran, yaitu dapat menggunakan formulir yang disajikan pada Tabel2 (Rekapitulasi Usulan Anggaran Terpadu Menurut Kategori Program Utama) dan Lampiran 15 (Rekapitulasi Usulan Anggaran Terpadu Menurut Jenis Pengeluaran).... ~.''Jitw.... ~-~ - '""

LAMPRAN 1 STRUKTUR PROGRAM MENURUT KPPTJP 1996-2005 1. PENATAAN SSTEM PENDDKAN TNGG KATEGOR PROGRAM UTAMA PROGRAM UTAMA PROGRAM 1.1. Penataan peningkatan kualitas 1.1.1. Peningkatan kualitas dan pengembangan staf berkelanjutan Akademik 1.1.1.1. Peningkatan kemampuan tenaga pengajar 1.1.1.2. Peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui pendidikan S2/S3, Seminar /Lokakarya pelatihan, pencangkokan dan yang scjenis. 1.1.2. Penataan persyaratan penyelenggaraan program S-1 & Diploma 1.1.3. Pcningkatan fungsi pembelajaran di pergun1an tinggi ' 1.1.4. Peningkatan Manajernen pergun1 an tinggi 1.1.2.1. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.2.2. Pengembangan mekanisme penilaian 1.1.2.3. Penilaian program S yang sedang berjalan 1.1.2.4. Penilaian program diploma yang sedang berjalan 1.1.2.5. Pcnilaian usulan program S & Diploma 1.1.3.1. Peningkatan kemampuan staf akademik dalam proses belajar mengajar 1.1.3.2. Peningkatan pembinaan studi pemantauan kerja dan karya lulusan perguruan tinggi 1.1.3.3. Penataan sistem SKS untuk fleksibilitas 1.1.4.1. Peningkatan kemampuan pengelola melalui pendidikan, S2/S3 dan pelatihan manajemen 1. 1.4.2. Pembinaan organisasi dan administrasi perguruan tinggi, tatacara kerja dan pelatihan personil. 1.1.4.3. Pcngcmbangan SM-PT 1.1.4.4. Pernbinaan keterkaitan antar perguruan tinggi dan dengan Dikti.......

KATEGOR PROGRAM UTAMA PROGRAM UTAMA PROGRAM 1.1.5. Pembinaan suasana Akademik 1. 1.5.1. Sosialisasi konsep pembinaan dan dukungan administratif 1.1.5.2. Peningkatan kerjasama regional 1.1.5.3. Penataan kelembagaan 1.1.5.4. Optimalisasi tata kerja 1.1.5.5. Peningkatan kualitas kinerja sivitas akademika..5.6. Peningkatan kuaiitas kinerja lembaga dan un it kerja..5.7. Peningkatan dukungan administratif 1.2. Penataan aktuaiisasi asas 1.2. 1. Fungsionaiisasi Badan Normatif 1.2... Peningkatan fungsi senat perguruan tinggi dan otonomi yang sejenis. 1.2.1.2. Pembinaan embaga normatif perguruan tinggi dan yang sejenis. 1.2.2. Pengembangan mekanisme pengelolaan staf 1.2.2.1. Peningkatan kinerja staf akadem ik Akademik.2.2.2. Peningkatan sistem komunikasi akademis 1.2.3. Peningkatan pcran pcrguruan tinggi dalam.2.3.. Penyusunan rcncana strategik (Renstra) perguperencanaan dan pengembangan ruan tinggi.2.3.2. Penyusunan rencana operasionai (Renop) perguruan tinggi.2.3.3. Peningkatan kemampuan personil, meialui pelatihan perencanaan dan yang sejenis. 1.3. Penataan peningkatan 1.3.1. Pengembangan pengeiolaan sumberdaya terpadu 1.3.1.1. Pengembangan sistem penganggaran beianja akuntabilitas di perguruan tinggi terpadu.3.1.2. Koordinasi pemanfaatan sumberdaya laboratorium, peralatan, perpustakaan, kelas, dosen dan lainnya.... tv

.J:(AT~GOR PROGRAM UTAMA PROGRAM UTAMA PROGRAM 1.3.2. Aktualisasi otonomi keilmuan dan kebebasan 1.3.2.1. Pengembangan mekanisme dan kegiatan Akademik fungsional sivitas akademika 1.3.3. Peningkatan Akuntabilitas mengenai kualitas 1.3.3.1. Pembinaan dan pengelolaan pelaksanaan kegiatpelaksanaan kegiatan fungsional an fungsional sivitas akademika 1.3.3.2. Pembinaan hubungan dengan masyarakat. 1.3.3.3. Pengukuran dan pen ilaian kinerja perguruan tinggi. - 1.4. Penataan akreditasi 1.4.1. Dukungan terhadap pelnksanaan akreditasi 1.4.1.1. Pelaksanaan akreditasi progran1 studi & lembaga. 1.4.1.2. Pengadaan sarana penunjang 1.4.1.3. Monitoring & evaluasi pelaksanaan akreditasi 1.4.2. Peningkatan kesiapan PTN dan PTS terhadap 1.4.2.1. Peningkatan SM - Perguruan Tinggi fungsi dan pelaksanaan fungsi BAN 1.4.2.2. Peningkatan koordinasi penyelenggaraan 1.4.2.3. Pembinnan keman1puan tenaga akreditasi melalui pelatihan 1.4.3. Tindak lanjut terhadap hasil dan saran proses 1.4.3. 1. Evaluasi dan penyempurnaan rencana pengemakreditasi bangan perguruan tinggi 1.4.3.2. Action program kelengkapan persyaratan 1.4.3.3. Studi/kajian atas basil akreditasi -w

KATEGOR PROGRAM UTAMA PROGRAM UT AMA PROGRAM 1.5. Penataan evaluasi 1.5. 1. Peningkatan kemampuan staf Akademik dalam 1.5.1.1. Pembinaan kemampuan staf akademik dalam evaluasi hasil pcmbelajaran evaluasi proses belajar mengajar 1.5.1.2. Peng~mbangan metoda evaluasi hasil pembelajaran 1.5.2. Peningkatan kemampuan perguruan tinggi dalam 1.5.2.1. Peningkatan kemampuan evaluasi diri evaluasi-diri 1.5.2.2. Pembinaan validasi sejawat 1.5.2.3. Peningkatan kemampuan simulasi programlkegiatan. --- -------- -- --... ~

2. PENNGKA TAN RELEV ANS DAN KUALT AS KA TEGOR PROGRAM UT AMA PROGRAM UT AMA PROGRAM 2.1. Peningkatan relevansi dan 2.1.1. Peningkatan kualitas kinerja perguruan tinggi 2.1.1.1. Pengadaan prasarana untuk efisiensi internal kualitas pendidikan sarjana dan dalam menghasilkan lulusan yang laik secara 2.1.1.2. Pengadaan sarana untuk efisiensi internal diploma tepa! waktu 2.1.1.3. Perbaikan proses belajar mengajar 2.1.1.4. Pernbinaan sistem penerimaan mahasiswa baru 2.1.2. Penyesuaian perirnbangan populasi rnahasiswa 2.1.2.1. Penataan program studi dalam kelompok bidang studi & jalur 2.1.2.2. Pernbinaan jalur pendidikan pendidikan dengan keperluan pernbangunan 2.1.2.3. Penataan daya tampung tiap program studi. 2.1.3. Pemenuhan syarat standar untuk 2.1.3.1. Pengadaan prasarana untuk memenuhi standar menyelenggarakan program pendidikan S-1 minimal penyelenggaraan pend. S-1 & Diploma dan diploma 2.1.3.2. Pengadaan sarana untuk memenuhi standar minimal penyelenggaraan pend. S-1 & Diploma 2.1.4. Peningkatan jumlah tenaga Akademik dan 2.1.4.1. Pendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3) peningkatan proporsi yang berpendidikan 2.1.4.2. Pembinaan sistem rekrutmen dan penempatan pasca sarjana kembali tenaga akademik 2.1.5. Peningkatan kesepadanan antara keahlian dan 2.1.5.1. Peningkatan relevansi kurikulum programs kemampuan kerja lulusan dengan tuntutan 2.1.5.2. Peningkatan relevansi kurikulum program dunia kerja Diploma 2.1.6. Pengembangan dan peningkatan kualitas 2.1.6.1. Pendidikan bidang-bidang unggu1an program studi terpilih S-1 dan diploma dalarn 2.1.6.2. Pengernbangan bidang-bidang unggulan menyambut globalisasi 2.1.6.3. Pengembangan saranalprasarana -Vt

KA TEGOR PROGRAM UT AMA PROGRAM UTAMA PROGRAM :... 2.1.7. Pengembangan program studi sarjana & pasca 2.1.7.1. Pengembangan bidang iptek sarjana dalam lmu & Pengetahuan dan 2.1.7.2. Pendidikan bidang-bidang strategis Teknologi yg strategis 2.2. Peningkatan relevansi dan 2.2. 1. Pemantapan pengelolaan pola pengembangan 2.2.1.1. Pembinaan tenaga pengajar program pascasarjana kualitas pendidikan pasca sarjana program pasca sarjana 2.2.1.2. Pembinaan tenaga pengelola program pascasarjana 2.2.2. Peningkatan kualitas program Doktor dgn 2.2.2.1. Pengembangan prasarana untuk program Doktor evaluasi eksternal sejawat sbg mekanisme 2.2.2.2. Pengembangan sarana untuk program Doktor perencanaan pengembangannya 2.2.2.3. Peningkatan kerjasama antar program Doktor 2.2.3. Peningkatan sarana bagi penyelenggaraan 2.2.3.1. Pengembangan prasarana untuk pendidikan pendidikan pasca sarjana melalui alokasi pascasarjana bersaing yang berlapis 2.2.3.2. Pengembangan sarana untuk pendidikan pascasarjana 2.2.4. Pcngembangan program lnternasional 2.2.4.1. Peningkatan kerjasama nternasional bidang pendidikan pasca sarjana pendidikan 2.2.4.2. Peningkatan kerjasama nternasional bidang penelitian 2.2.5. Kemitraan dalam mengembangkan program 2.2.5.1. Peningkatan pcndidikan profesional diatas sarjana pendidikan tenaga profesional berkemampuan tinggi ------ - - ----- --------- -0'1

KATEGOR PROGRAM UTAMA PROGRAM UTAMA PROGRAM 2.3. Peningkatan relevansi dan 2.3.1. Perluasan mandat Akademik LPTK 2.3.1.1. Pengembangan tugas institusi kualitas lembaga pendidikan 2.3.1.2. Pernbinaan perluasan peran LPTK tenaga kependidikan 2.3.1.3. Pembinaan akreditasi LPTK 2.3.2. Penataan fakultas keguruan dan ilmu 2.3.2.1. Penataan program studi di FKP pendidikan di lingkungan universitas 2.3.3. Peningkatan sumberdaya akademik di LPTK 2.3.3.. Peningkatan kemampuan dosen LPTK 2.3.3.2. Pengembangan kemampuan penelitian pendidikan 2.3.3.3. Pembinaan pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan 2.3.4. Peningkatan kerjasama antara LPTK dan 2.3.4.1. Pembinaan hubungan LPTK dengan sekolah lingkungan seko1ah rnenengah 2.4. Peningkatan relevansi dan 2.4.1. Peningkatan kegiatan penelitian yang 2.4.1.1. Peningkatan kemampuan tenaga peneliti kualitas penelitian menunjang pe1aksanaan pembangunan nasiona1 2.4.1.2. Peningkatan prasarana penelitian 2.4.2. Peningkatan penelitian untuk penguasaan llmu 2.4.2. 1. Meningkatkan jum1ah & mutu pene1itian Pasca dan Pengetahuan dan Teknologi Dasar terpilih Sarjana 2.4.2.2. Pe1aksanaan penelitian PTEK dasar -------... -...!