BAB VI ASPEK KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Untuk memproduksi Gezond diperlukan bahan baku dan peralatan. Berikut

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1 Kebutuhan dana Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha :

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

BAB VI ASPEK KEUANGAN

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. VI.1. Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Aktiva Tetap No Keterangan Biaya 1 Peralatan produksi Rp Meja makan kecil 8 unit

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

IV. METODE PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

VII. ANALISIS FINANSIAL

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

VIII. ANALISIS FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menerus setiap bulannya. Produksi unit tungku kompor dengan harga

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 Penganggaran Modal

Metode Penilaian Investasi

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

USAHA PHOTOCOPY SURYA JAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB VI ASPEK KEUANGAN Menurut Horne dan Wachowicz (2009:2) Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Pada bagian aspek keuangan ini Wiraditra akan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi selama bisnis ini berjalan. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dengan jangka waktu tiga tahun. Berikut ini merupakan proyeksi keuangan yang dilakukan Wiraditra : 6.1 Kebutuhan Dana Dalam sub bab ini Wiraditra akan menjelaskan secara rinci kebutuhan dana yang terbagi dalam investasi tetap dan investasi lancar. Untuk mengetahui kebutuhan dana apa saja yang dibutuhkan Wiraditra dalam menghasilkan produk telur, maka diperlukan rincian dari setiap investasi. Berikut ini adalah rincian harga dari setiap investasi yang dilakukan oleh Wiraditra : 88

BAB VI ASPEK KEUANGAN 89 Tabel 6.1 Rincian Harga Investasi Kelompok Investasi Gedung Biaya Peralatan Uraian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) INVESTASI TETAP Biaya Perizinan 1 Paket 2,500,000 2,500,000 Tanah 7225 m 2 55,000 397,375,000 Bangunan kandang 4420 m 2 1,290,709,600 1,290,709,600 Sub Total Gedung 1,690,584,600 Ember besar 7 125,000,000 875,000,000 Ember kecil 7 Buah 10,000 70,000 Ember falcon 7 Buah 30,000 210,000 Timbangan kecil 4 Buah 500,000 2,000,000 Timbangan besar 1 Buah 2,500,000 2,500,000 Alat guar pakan 10 Buah 10,000 100,000 Corong air 5 Buah 8,000 40,000 Kotak obat 5 Buah 30,000 150,000 Alat beri pakan 5 Buah 15,000 75,000 Lap talang air 10 Buah 6,000 60,000 Kipas angina 5 Buah 250,000 1,250,000 Cutter 5 Buah 7,000 35,000 Kursi 5 Buah 100,000 500,000 Meja bulat 1 Buah 250,000 250,000 Lemari kaca 1 Buah 2,500,000 2,500,000 Lemari laci 1 Buah 400,000 400,000 Komputer + CPU 1 Buah 2,500,000 2,500,000 Printer 1 Buah 1,000,000 1,000,000 Ac 1 Buah 3,100,000 3,100,000 Kulkas 1 Buah 950,000 950,000 White board 2 Buah 100,000 200,000 Steroform 2 Buah 2,500 5,000 Meja Komputer 1 Buah 2,500,000 2,500,000 Lampu 4 Buah 25,000 100,000 Penghapus white board 2 Buah 15,000 30,000 Dispenser 1 Buah 300,000 300,000 Kompor gas 1 Buah 200,000 200,000 Kalkulator 1 Buah 100,000 100,000 Televisi 1 Buah 2,500,000 2,500,000 Mobil box 1 Buah 150,000,000 150,000,000

BAB VI ASPEK KEUANGAN 90 Persediaan Modal Kerja Peti 44 Buah 4,000 176,000 Eggtray 50 Buah 9,000 450,000 Sub Total Biaya Peralatan 1,049,251,000 INVESTASI LANCAR Pullet 15,040 ekor 50,700 762,528,000 Pakan/kg/ekor/bulan 54,150 kg 4,900 265,335,000 Sub Total Persediaan 1,027,863,000 Biaya bensin 302.4 liter 7,300 2,207,520 Vaksin 1 paket 10,713,200 10,713,200 Sapu ijuk 5 Buah 12,000 60,000 Sapu lidi 5 Buah 3,000 15,000 Karung sampah 5 Buah 3,000 15,000 Biaya gaji owner 1 orang 4,500,000 4,500,000 Biaya tenaga kerja 7 Orang 1,500,000 10,500,000 Biaya Supir 1 orang 400,000 400,000 Biaya gaji manajer 1 Orang 3,500,000 3,500,000 Biaya gaji Sekretaris 1 Orang 3,500,000 3,500,000 Sub Total Modal Kerja 35,410,720 Total Kebutuhan Investasi 3,803,109,320 Investasi awal yang dibutuhkan ditahun pertama dalam peternakan Wiraditra adalah sebesar Rp. 3,803,109,320. Biaya tersebut terdiri dari investasi tetap yang digunakan untuk keperluan gedung dan biaya peralatan dan investasi lancar yang digunakan untuk persediaan dan modal kerja. 6.2 Sumber Dana Untuk menjalankan bisnis ini Wiraditra menggunakan sumber dana yang didapat dari pihak keluarga berupa modal awal sebesar Rp. 3,803,109,320.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 91 6.3 Proyeksi Neraca Menurut (Temukan pengertian, 2016), neraca atau yang sering disebut juga laporan posisi keuangan, merupakan suatu daftar yang menggambarkan harta, kewajiban, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu umumnya pada akhir tahun. Oleh karena itu, neraca memuat kelompok harta, kelompok utang, dan modal. Dalam menjalankan bisnisnya Wiraditra memerlukan suatu proyeksi neraca yang digunakan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini, berikut ini merupakan proyeksi neraca yang dimiliki oleh Wiraditra : Tabel 6.2 Proyeksi Neraca AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Kewajiban - Kas 24,607,520 Persediaan 1,027,863,000 Ekuitas - Perlengkapan 10,803,200 Total Aktiva Lancar 1,063,273,720 Modal Sendiri 3,803,109,320 Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan 1,688,084,600 Biaya Perizinan 2,500,000 Biaya Peralatan 1,049,251,000 Total Aktiva Tetap 2,739,835,600 TOTAL AKTIVA 3,803,109,320 TOTAL PASIVA 3,803,109,320

BAB VI ASPEK KEUANGAN 92 6.4 Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas Pada setiap periode akuntansi, perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan, baik pada perusahaan dagang maupun pada perusahaan industri (Fuad, M, dkk, 2006 : 167). Dalam menghasilkan suatu analisis kelayakan investasi diperlukan suatu laporan arus kas, berikut ini merupakan laporan laba rugi arus kas yang terdapat dalam perusahaan ayam ras petelur milik Wiraditra : Tabel 6.3 Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas No Uraian Periode 2018 2019 2020 A Pendapatan 5,119,118,400 6,205,918,400 7,666,102,400 B HPP 3,509,795,553 4,254,932,803 5,256,071,458 C Laba kotor 1,609,322,847 1,950,985,597 2,410,030,942 D Biaya Operasional Penyusutan 468,492,120 468,492,120 468,492,120 Biaya gaji 268,800,000 268,800,000 268,800,000 Biaya Transportasi 26,490,240 26,490,240 26,490,240 E Laba Bersih 845,540,487 1,187,203,237 1,646,248,582 F Penyusutan 468,492,120 468,492,120 468,492,120 G Operational Cash Flow 1,314,032,607 1,655,695,357 2,114,740,702

BAB VI ASPEK KEUANGAN 93 6.5 Penilaian Kelayakan Investasi Wiraditra menggunakan perhitungan Net Present Value, Internal Rate of return, payback period, dan profitability index untuk mengetahui apakah bisnis peternakan ayam ras petelur layak dijalankan atau tidak. Berikut ini merupakan perhitungan Net Present Value, Internal Rate of return, payback period, dan profitability index : 1. Net Present Value (NPV) Metode net present value digunakan untuk memperhitungkan nilai waktu uang. Dalam keputusan penambahan aktiva tetap, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah besarnya selisih antara pendapatan diferensasial dengan biaya diferensasial, serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat adanya pendapatan diferensasial selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut, kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu (Mulyadi, 2001). Penetapan discaount rate yang digunakan dalam perhitungan net present value oleh Wiraditra adalah sebesar 12%, hal ini dikarenakan agar dana yang diinvestasikan diharapkan mendapatkan keuntungan minimal sebesar 12%. Berikut ini merupakan perhitungan net present value (NPV) yang dilakukan Wiraditra dalam menjalankan bisnis peternakan ayam ras petelur :

BAB VI ASPEK KEUANGAN 94 Tabel 6.4 Penilaian Kelayakan Investasi Tahun ke- Operation Cash Flow Discaount Factor* Present Value (Rp) 1 1,314,032,607 0.8929 1,173,299,715 2 1,655,695,357 0.7972 1,319,920,339 3 2,114,740,702 0.7118 1,505,272,432 Total Present Value 3,998,492,485 Initial Invesment 3,803,109,320 NPV 195,383,166 * Discount Factor = 1 (1+0.12) n Persyaratan apakah suatu bisnis layak dijalankan adalah NPV > 0, Berdasarkan perhitungan diatas dihasilkan NPV sebesar Rp. 195,383,166 yang berarti nilainya > 0, maka bisnis peternakan ayam ras petelur ini layak untuk dijalankan. 2. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return is a discount rate that makes the net present value (NPV) of all cash flows from a particular project equal to zero yang berarti IRR adalah tingkat bunga yang menjadikan jumlah nilai bersih pada saat itu dalam aliran kas pada bagian proyek tertentu sama dengan nol (Investopedia, 2016). Berikut ini merupakan perhitungan IRR dari bisnis peternakan ayam ras petelur milik Wiraditra :

BAB VI ASPEK KEUANGAN 95 NPV Positif (14%) Tabel 6.5 Perhitungan NPV Positif Tahun ke- Oprerational Cash Flow Discaount Factor* Present Value (RP) 0-3,803,109,320 1.0000-3,803,109,320 1 1,314,032,607 0.8772 1,152,669,403 2 1,655,695,357 0.7695 1,274,057,577 3 2,114,740,702 0.6750 1,427,449,974 Total Present Value 51,067,634 NPV Negatif (15%) Tabel 6.6 Perhitungan NPV Negatif Tahun ke- Oprerational Cash Flow Discaount Factor* Present Value (RP) 0-3,803,109,320 1.0000-3,796,709,320 1 1,314,032,607 0.8696 1,142,682,755 2 1,655,695,357 0.7561 1,251,871,259 3 2,114,740,702 0.6575 1,390,442,012 Total Present Value -18,113,294 IRR terletak antara discount rate 14% dan 15%. Untuk mendapatkan IRR diperlukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut: IRR = PI (C1 P2 P1 C2 C1 ) P1 = Discount Rate yang menghasilkan NPV positif P2 = Discount Rate yang menghasilkan NPV negatif C1 = NPV positif C2 = NPV negative

BAB VI ASPEK KEUANGAN 96 IRR = 14% (51,067,634 IRR = 14.74% 15% 14% 18,113,294 51,067,634 ) Dari hasil perhitungan IRR di atas didapat IRR sebesar 14.74%, angka tersebut dapat dibilang tinggi apabila dibandingkan dengan suku bunga bank sebesar 9.75%. Oleh karena itu bisnis peternakan ayam ras petelur milik Wiraditra dapat dikatakan layak untuk dijalankan. 3. Payback Period (PP) Dalam payback period faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh kaarena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai, berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang di inginkan oleh manajemen, jumlah kas yang masuk bersih rata-rata pertahun atau biaya diferensial tunai yang berupa penghematan tunai (cash saving) pertahun yang diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang di rencanakan (Mulyadi, 2001). Berikut ini merupakan perhitungan payback period yang dilakukan oleh Wiraditra dalam menjalankan bisnis peternakan ayam ras petelurnya:

BAB VI ASPEK KEUANGAN 97 Tabel 6.7 Payback Period Tahun ke- Operatinal Cash Flow 0 3,803,109,320 1 1,314,032,607 2 1,655,695,357 3 2,114,740,702 Berikut ini merupakan perhitungan dari payback period: PP = 2 tahun + ( 833,381,356 2,114,740,702 ) = 2 tahun + 0,31 = 2.31 tahun Jadi payback period bisnis peternakan ayam ras petelur milik Wiraditra adalah sebesar 2.31 tahun. 4. Profitability Index (PI) Profitability Index adalah indexs yang mencoba untuk mengidentifikasi hubungan antara biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan melalui penggunaan rasio (Investo, 2016). Dalam hal ini apabila profitability index 1 maka suatu bisnis dinyatakan layak untuk dijalankan dan sebaliknya apabila profitability index 1 maka suatu bisnis dinyatakan tidak layak untuk dijalankan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan profitability index yang dilakukan oleh Wiraditra :

BAB VI ASPEK KEUANGAN 98 Profitability Index = Total Present Value Initial Invesment = 3,998,492,485 3,803,109,320 = 1.05 Dari hasil perhitungan profitability index diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahawa bisnis ini layak dijalankan karena PI > 1, dengan total biaya untuk membuka bisnis ini sebesar Rp.. 3,803,109,320. Dari semua penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya, bisnis ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan, karena pada dasarnya mayoritas masyarakat pada umumnya membutuhkan telur sebagai asupan gizi protein. Hanya saja diperlukan suatu strategi agar suatu bisnis dapat eksis di pasaran. Dalam hal ini Wiraditra menghasilkan produk telur yang bersih dari kotoran ayam dan memiliki kulit telur yang tebal. Dari berbagai metode perhitungan kelayakan investasi yang dilakukan menunjukan bahwa bisnis ini layak dijalankan, namun diperlukan suatu strategi pemasaran yang baik, dimulai dari bagaimana produk telur yang dihasilkan dapat dikenal oleh para konsumen dan membuat konsumen tertarik mengkonsumsi produk telur yang dimiliki oleh Wiraditra. Karena apabila kita tidak menciptakan suatu produk yang berbeda dari kompetitor maka kita akan sulit bersaing untuk mendapatkan konsumen potensial.

BAB VI ASPEK KEUANGAN 99 Selama bisnis peternakan ayam ras petelur ini berjalan tentu saja ada kendalakendala yang harus dihadapi, karena dalam suatu bisnis tidak semua yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar, terutama bagi pemilik bisnis dalam menjalankan bisnis peternakan ayam ras petelur. Untuk menjalankan bisnis ini diperlukan suatu perhitungan peluang usaha yang baik agar suatu bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini pemilik tidak memperhitungkan bahwa diperlukan suatu sirkulasi saat pembelian ayam, seharusnya pemilik melakukan perhitungan terlebih dahulu agar ayam yang sudah memasuki tahap afkir tidak terlalu membebani perusahaan. Karena hal tersebut maka produksi telur Wiraditra yang dihasilkan saat ini tidak mencapai hasil yang maksimal dari segi keuntungannya. Disamping itu, penulis menyadari bahwa diperlukan suatu pengetahuan maupun wawasan yang cukup banyak apabila ingin menjalankan suatu bisnis. Dengan pengalaman yang ada saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk membuat bisnis peternakan ayam ras petelur yang dimiliki mencapai puncak produksi yang diharapkan. Sehingga dalam melakukan pengembangan pasar produk yang dihasilkan telah cukup untuk memenuhi permintaan dari konsumen.