BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang di Sumatera bagian Utara sangat diperlukan agar dapat menggambarkan kondisi kelistrikan saat ini dan masa datang. Dengan diketahuinya perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang akan dapat ditentukan jenis dan perkiraan kapasitas pembangkit listrik yang dibutuhkan di Sumatera bagian Utara selama kurun waktu tersebut. Berikut merupakan data bulan Juli 2013 konsumsi listrik dari PT. PLN Pembangkitan Sumatera bagian Utara. 1650 1550 MegaWatt 1450 Rencana Juni 2013 1350 BP Juni 2013 1250 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 BP+Defisit Juni 2013 Gambar 1.1 Data beban kelistrikan Sumatera bagian Utara Juni 2013 [13] 1
1,500.00 1,300.00 1,100.00 900.00 700.00 500.00 300.00 100.00 (100.00) SUMUT NAD INALUM SBT Saat BP 1,336.69 252.90 45.00 - Tertinggi 1,343.09 274.80 58.20 77.80 Terendah 1,094.31 215.13 36.90 - Rata-Rata 1,210.31 238.14 50.56 9.59 Tabel 1. Data beban kelistrikan Sumbagut Juni 2013 [13] Dari data diatas, rerata beban defisit selama bulan juni 2013 yaitu sebesar 66.29 MW (Mega Watt), oleh karena itu krisis listrik sampai saat ini masih dialami oleh masyarakat Sumatera bagian Utara. Mengacu dari data diatas, salah satu cara menanggulangi masalah krisis listrik saat ini adalah mengoptimalkan kemampuan mesin pembangkit listrik PT. PLN Persero Sumatera bagian Utara, jenis dan kapasitas pembangkit listrik dapat mempengaruhi besarnya listrik yang diproduksi baik pada waktu siang maupun malam. Faktor yang berpengaruh terhadap produksi listrik per jenis pembangkit adalah faktor kapasitas pembebanan baik sebagai beban dasar maupun beban puncak, karakteristik pembebanannya sendiri termasuk daya mampu dan waktu operasi unit pembangkit listrik. Waktu operasi adalah jam operasi maksimum dalam 1 tahun dikurangi dengan penghentian terjadwal dan perkiraan penghentian tak terjadwal. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan merupakan Unit Pembangkitan terbesar diluar Pulau Jawa. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan terletak di dalam sebuah pulau yang bernama Pulau Naga Putri dengan luas wilayah 47 hektar, di desa Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, 24 km 2
sebelah Utara Kota Medan, dekat dengan pesisir pantai dan Pelabuhan Belawan. Berdiri pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan kapasitas awal 130 MW yaitu PLTU 1 65 MW dan PLTU 2 65 MW. PLN Sektor Pembangkitan Belawan saat ini mengoperasikan dan memelihara unit-unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 1.189,88 MW dan juga mengawasi Navigat Energy (unit sewa) dengan kapasitas terpasang sebesar 49.5 MW yang telah beroperasi pada tanggal 06 Januari 2013. PLN Sektor Pembangkitan Belawan sampai saat ini merupakan pemasok utama kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan sebagian wilayah Aceh.. Gambar 1.2 Pembangkit Listrik Sumatera bagian Utara [14] Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Lot 3 di Sektor Belawan saat ini daya listrik yang bisa dihasilkan belum maksimal, yaitu berkisar 95 100 MW tergantung dari kondisi udara lingkungan dan unit. Kondisi tersebut sampai saat ini dirasa belum maksimal atau mendekati spesifikasi daya terpasang maksimum yaitu 120 MW. 3
Gambar 1.3 Spesifikasi Gas Turbin GE Frame 9 [6] Atas dasar pemikiran di atas, penulis berusaha untuk menaikan efisiensi pembangkit tersebut dengan cara merancang suatu sistem pendinginan udara lingkungan yang masuk ke gas turbin (air inlet) agar mencapai kondisi ISO (International Organization for Standardization) dengan temperatur lingkungan 15 C RH 60%. Sistem pendinginan yang akan digunakan adalah refrigerasi absorpsi dengan memanfaatkan panas sisa turbin sebagai energi penggerak absorpsi untuk mendinginkan temperatur lingkungan yang dikondisikan. 1.2 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan tugas akhir sarjana ini adalah: 1. Mampu membuktikan secara teoritis dan manual bookgas turbin lot 3 Belawan, bahwa jika temperatur udara masuk kompressor dikondisikan sampai dengan temperatur 15ºC dan RH 60%, maka efisiensi turbin gas lebih tinggi. 2. Mampu merancang sistem pengkondisian udara masuk kompressor turbin gasdengan sistem refrigerasi absorpsi 3. Mampu menentukan kapasitas mesin pendingin absorpsi yang diperlukan untuk sistem pengkondisian udara masuk kompressor. 4
4. Mampu menganalisa keuntungan yang didapat PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Belawan, baik keuntungan ekonomi dan sosial jika menggunakan sistem pengkondisian tersebut. 1.3 Manfaat Perancangan Adapun manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menambah pasokan daya listrik di Sumatera bagian Utara yang sedang mengalami devisit kelistrikan. 2. Dapat menghemat konsumsi bahan bakar pembangkit listrik PT PLN (Persero) Sektor Belawan Sumatera bagian Utara. 3. Dapat mengurangi emisi gas buang Indonesia. 4. Dapat menambah keuntungan produksi PT PLN (Persero) 5. Dapat memperpanjang life time beberapa spare part gas turbin 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas skripsi ini adalah: 1. Menganalisa dan menjelaskan peranan temperatur udara lingkungan terhadap performansi turbin gas dengan menggunakan data manual PLTG Lot 3 GE Frame 9 PT PLN(Persero) Pembangkitan Sektor Belawan Sumatera bagian Utara. 2. Perancangan sistem pengkondisian udara masuk ke kompressor menggunakan sistem refrigerasi absorpsi ammonia 3. Perancangan dimensi dilakukan pada sisi heat exchanger air intake 4. Perancangan mesin absorpsi dilakukan pada penentuan kapasitas mesin yang dipakai dan kebutuhan energi panas pada mesin tersebut. 5. Kajian keuntungan dari penerapan sistem ini terhadap perusahaan dilihat dari peningkatan nilai efisiensi turbin gas dari keadaan awal. 5
1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Mengkaji latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mengkaji tentang dasar teori sistem gas turbin, aplikasi turbin inlet cooling dan sistem refrigerasi absorpsi BAB III METEDOLOGI PENELITIAN Mengkaji tentang metode atau cara yang digunakan untuk penulisan. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Mengkaji tentang perancangan sistem pendinginanudara pada air intake PLTG dan menentukan kapasitas mesin absorpsi yang dipakai BAB V ANALISIS KEUNTUNGAN Mengkaji tentang keuntungan dari penerapan sistem absorpsi di Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB VI PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran. 6