BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Data beban kelistrikan Sumatera bagian Utara Juni 2013 [13] MegaWatt. Rencana Juni 2013.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN SISTEM TURBINE INLET COOLING UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERASI ABSORPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik

ANALISA HEAT EXCHANGER UNTUK PENDINGINAN SISTEM HIDROLIK DAMPER HRSG 22

PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk PUBLIC EXPOSE. KAMIS, 25 Juni 2015 Hall B, Panin Building Lt. 4 Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potesi energi terbarukan saat ini semakin banyak

EKSPOSE DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

I. PENDAHULUAN. menghasilkan energi listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ardiansyah Lubis NIM. :

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik yang tersedia di Indonesia saat ini belumlah mencukupi

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

ANALISA PERFORMANSI COOLER LUBE OIL DENGAN KAPASITAS 300 TON/JAM PADA UNIT 2 DI PLTU LABUHAN ANGIN LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui 6 tahapan, yaitu raw material extraction, raw material preparation,

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini setidaknya ada tiga isu umum besar yang terkait dengan bidang refrigerasi, yaitu :

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

WAHYU HENDRO UTOMO D

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kebutuhan Energi Domestik (5) Sumatera 22,6% Jawa 56,9% Kalimantan 9% Sulawesi Bali & NT.

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya yang meliputi pada aspek sosial, ekonomi maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

listrik di beberapa lokasi/wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02

PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dilihat dari

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana

NOTULEN RAPAT RENCANA ALOKASI ENERGI (RAE) SISTEM TENAGA LISTRIK SUMATERA BULAN MARET 2014

Perancangan Termal Heat Recovery Steam Generator Sistem Tekanan Dua Tingkat Dengan Variasi Beban Gas Turbin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang di Sumatera bagian Utara sangat diperlukan agar dapat menggambarkan kondisi kelistrikan saat ini dan masa datang. Dengan diketahuinya perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang akan dapat ditentukan jenis dan perkiraan kapasitas pembangkit listrik yang dibutuhkan di Sumatera bagian Utara selama kurun waktu tersebut. Berikut merupakan data bulan Juli 2013 konsumsi listrik dari PT. PLN Pembangkitan Sumatera bagian Utara. 1650 1550 MegaWatt 1450 Rencana Juni 2013 1350 BP Juni 2013 1250 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 BP+Defisit Juni 2013 Gambar 1.1 Data beban kelistrikan Sumatera bagian Utara Juni 2013 [13] 1

1,500.00 1,300.00 1,100.00 900.00 700.00 500.00 300.00 100.00 (100.00) SUMUT NAD INALUM SBT Saat BP 1,336.69 252.90 45.00 - Tertinggi 1,343.09 274.80 58.20 77.80 Terendah 1,094.31 215.13 36.90 - Rata-Rata 1,210.31 238.14 50.56 9.59 Tabel 1. Data beban kelistrikan Sumbagut Juni 2013 [13] Dari data diatas, rerata beban defisit selama bulan juni 2013 yaitu sebesar 66.29 MW (Mega Watt), oleh karena itu krisis listrik sampai saat ini masih dialami oleh masyarakat Sumatera bagian Utara. Mengacu dari data diatas, salah satu cara menanggulangi masalah krisis listrik saat ini adalah mengoptimalkan kemampuan mesin pembangkit listrik PT. PLN Persero Sumatera bagian Utara, jenis dan kapasitas pembangkit listrik dapat mempengaruhi besarnya listrik yang diproduksi baik pada waktu siang maupun malam. Faktor yang berpengaruh terhadap produksi listrik per jenis pembangkit adalah faktor kapasitas pembebanan baik sebagai beban dasar maupun beban puncak, karakteristik pembebanannya sendiri termasuk daya mampu dan waktu operasi unit pembangkit listrik. Waktu operasi adalah jam operasi maksimum dalam 1 tahun dikurangi dengan penghentian terjadwal dan perkiraan penghentian tak terjadwal. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan merupakan Unit Pembangkitan terbesar diluar Pulau Jawa. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan terletak di dalam sebuah pulau yang bernama Pulau Naga Putri dengan luas wilayah 47 hektar, di desa Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, 24 km 2

sebelah Utara Kota Medan, dekat dengan pesisir pantai dan Pelabuhan Belawan. Berdiri pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan kapasitas awal 130 MW yaitu PLTU 1 65 MW dan PLTU 2 65 MW. PLN Sektor Pembangkitan Belawan saat ini mengoperasikan dan memelihara unit-unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 1.189,88 MW dan juga mengawasi Navigat Energy (unit sewa) dengan kapasitas terpasang sebesar 49.5 MW yang telah beroperasi pada tanggal 06 Januari 2013. PLN Sektor Pembangkitan Belawan sampai saat ini merupakan pemasok utama kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan sebagian wilayah Aceh.. Gambar 1.2 Pembangkit Listrik Sumatera bagian Utara [14] Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Lot 3 di Sektor Belawan saat ini daya listrik yang bisa dihasilkan belum maksimal, yaitu berkisar 95 100 MW tergantung dari kondisi udara lingkungan dan unit. Kondisi tersebut sampai saat ini dirasa belum maksimal atau mendekati spesifikasi daya terpasang maksimum yaitu 120 MW. 3

Gambar 1.3 Spesifikasi Gas Turbin GE Frame 9 [6] Atas dasar pemikiran di atas, penulis berusaha untuk menaikan efisiensi pembangkit tersebut dengan cara merancang suatu sistem pendinginan udara lingkungan yang masuk ke gas turbin (air inlet) agar mencapai kondisi ISO (International Organization for Standardization) dengan temperatur lingkungan 15 C RH 60%. Sistem pendinginan yang akan digunakan adalah refrigerasi absorpsi dengan memanfaatkan panas sisa turbin sebagai energi penggerak absorpsi untuk mendinginkan temperatur lingkungan yang dikondisikan. 1.2 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan tugas akhir sarjana ini adalah: 1. Mampu membuktikan secara teoritis dan manual bookgas turbin lot 3 Belawan, bahwa jika temperatur udara masuk kompressor dikondisikan sampai dengan temperatur 15ºC dan RH 60%, maka efisiensi turbin gas lebih tinggi. 2. Mampu merancang sistem pengkondisian udara masuk kompressor turbin gasdengan sistem refrigerasi absorpsi 3. Mampu menentukan kapasitas mesin pendingin absorpsi yang diperlukan untuk sistem pengkondisian udara masuk kompressor. 4

4. Mampu menganalisa keuntungan yang didapat PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Belawan, baik keuntungan ekonomi dan sosial jika menggunakan sistem pengkondisian tersebut. 1.3 Manfaat Perancangan Adapun manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menambah pasokan daya listrik di Sumatera bagian Utara yang sedang mengalami devisit kelistrikan. 2. Dapat menghemat konsumsi bahan bakar pembangkit listrik PT PLN (Persero) Sektor Belawan Sumatera bagian Utara. 3. Dapat mengurangi emisi gas buang Indonesia. 4. Dapat menambah keuntungan produksi PT PLN (Persero) 5. Dapat memperpanjang life time beberapa spare part gas turbin 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas skripsi ini adalah: 1. Menganalisa dan menjelaskan peranan temperatur udara lingkungan terhadap performansi turbin gas dengan menggunakan data manual PLTG Lot 3 GE Frame 9 PT PLN(Persero) Pembangkitan Sektor Belawan Sumatera bagian Utara. 2. Perancangan sistem pengkondisian udara masuk ke kompressor menggunakan sistem refrigerasi absorpsi ammonia 3. Perancangan dimensi dilakukan pada sisi heat exchanger air intake 4. Perancangan mesin absorpsi dilakukan pada penentuan kapasitas mesin yang dipakai dan kebutuhan energi panas pada mesin tersebut. 5. Kajian keuntungan dari penerapan sistem ini terhadap perusahaan dilihat dari peningkatan nilai efisiensi turbin gas dari keadaan awal. 5

1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Mengkaji latar belakang masalah, tujuan, batasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mengkaji tentang dasar teori sistem gas turbin, aplikasi turbin inlet cooling dan sistem refrigerasi absorpsi BAB III METEDOLOGI PENELITIAN Mengkaji tentang metode atau cara yang digunakan untuk penulisan. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Mengkaji tentang perancangan sistem pendinginanudara pada air intake PLTG dan menentukan kapasitas mesin absorpsi yang dipakai BAB V ANALISIS KEUNTUNGAN Mengkaji tentang keuntungan dari penerapan sistem absorpsi di Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB VI PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran. 6