Pertumbuhan industri yang positif ditopang oleh pertumbuhan masing-masing subsektor industri dan implementasi Making Indonesia 4.0 dapat mendorong investasi di bidang manufaktur serta pengembangan infrastruktur digital. Airlangga Hartarto
Kinerja Makro Sektor Industri Tahun 2018 Kontribusi Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 Ekspor Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 Impor Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 Investasi Sektor Industri Tahun 2018 Penerimaan Pajak Sektor Industri Tahun 2018 Capaian Kinerja Kementerian Perindustrian 2015-2018 Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Diklat 3in1 dan Vokasi Industri Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Kinerja Industri Hillir Sektor Agro Kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Pengembangan Angkutan Pedesaan (AMMDES) Pengembangan Smelter Kinerja Industri Kimia Tekstil dan Aneka Capaian Pemberian Insentif Fiskal dan Non-Fiskal Kerjasama Internasional Pengembangan Wirausaha Baru Capaian Kinerja Industri dan Prestasi Kementerian Perindustrian Tenaga Kerja Industri Pengolahan Capaian RPJMN 2015-2018 Pengembangan Perwilayahan Industri di Pulau Jawa & Luar Pulau Jawa Penumbuhan Populasi dan Industri Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas
Analisis Kinerja Industri 2018 6
Kinerja Makro Sektor Industri Tahun 2018
Pertumbuhan Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 2015 5,05% 2017 4,84% 5 2018 2017 s.d. TW III 4,73% 4,78% 7 2016 4,43% 3 Industri dengan Nilai Pertumbuhan Terbesar 1.Industri Mesin Makanan dan dan Perlengkapan Minuman 2.Industri Karet Kulit, Barang dan Barang dari Kulit dari dan Karet Alas dan Kaki Plastik 3.Industri Logam Kulit, Barang Dasar dari Kulit dan Alas Kaki 9,74% 9,49% 8,96% 9,42% 8,55% 8,99% Pertumbuhan industri Pengolahan non-migas Tahun 2018 mencapai 4,77%, dan Tahun 2019 diperkirakan mencapai 5,40%. Sementara 3 Industri dengan nilai pertumbuhan terbesar s.d. Tahun 2018 yaitu, Industri Mesin dan Perlengkapan (9,49%); Industri Kulit dan Barang dari Kulit dan Alas Kaki (9,42%); dan Industri Logam Dasar (8,99%). Sumber: BPS, diolah Kemenperin 9 Analisis Kinerja Industri 2018
Kontribusi Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 2015 2016 2017 s.d. 2018 TW III 2018 s.d. TW III 18,20% 18,21% 2017 17,88% 17,92% 3 % 9 1 17,67 6 3 Industri dengan Nilai Kontribusi Terbesar Kontribusi Industri Pengolahan non-migas Tahun 2018 mencapai 17,63%. Sementara 3 Industri dengan nilai kontribusi terbesar yaitu, Industri Makanan dan Minuman (6,25%); Industri Alat Angkutan (1,76%); dan Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik (1,74%). 1.Industri Makanan dan Minuman 2.Industri Alat Angkutan 3.Industri Barang Logam; Komputer, Barang Barang Elektronik, Elektronik, Optik; Optik; dan dan Peralatan Listrik 6,25% 6,31% 1,76% 1,74% 1,73% Sumber: BPS, diolah Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 10
Ekspor Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 72,20% 19 Ekspor produk industri s.d. Triwulan III Tahun Ekspor 2018 produk sebesar industri US$ 97,54 2018 Miliar sebesar USD 130,09 naik Miliar, sebesar naik sebesar 5,73% dibandingkan 3,98% dibandingkan tahun 2017 periode sebesar yang USD sama 125,10 tahun Miliar. 2017 Ekspor sebesar produk industri ini US$ memberikan 92,25 Miliar. kontribusi Ekspor produk sebesar 72,19% dari total Ekspor industri Nasional ini Tahun memberikan 2018 sebesar kontribusi USD 180,21 Miliar. sebesar 72,20% dari total ekspor nasional s.d. Triwulan III Tahun 2018 yang sebesar US$ 135,08 miliar. 3 Industri dengan Nilai Ekspor Terbesar Angka dalam US$ Miliar Sumber: BPS, diolah Kemenperin 1.Industri Makanan 2.Industri Logam Dasar 3.Industri Bahan Kimia & Barang dari Bahan Kimia 29,78 15,46 13,95 11 Analisis Kinerja Industri 2018
Impor Industri Pengolahan Non-Migas Tahun 2018 78,24% 6 Impor produk industri s.d. Triwulan III Tahun 2018 sebesar US$ 108,57Miliar naik sebesar 24,18% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 87,43 Miliar. Impor produk industri ini memberikan kontribusi sebesar 78,24% dari total impor nasional s.d. Triwulan III tahun 2018 yang sebesar US$ 138,76 Miliar. Impor produk industri 2018 sebesar USD 154,70 Miliar, naik sebesar 20,83% dibandingkan tahun 2017 sebesar USD 147,62 Miliar. Impor produk industri ini memberikan kontribusi sebesar 78,26% dari total Impor Nasional Tahun 2018 sebesar USD 188,63 Miliar. 3 Industri dengan Nilai Impor Terbesar 24,32 22,48 1.Industri Bahan Kimia & Barang dari Bahan Kimia 2.Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 3.Industri Logam Dasar 18,37 Angka dalam US$ Miliar Sumber: BPS, diolah Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 12
Investasi Sektor Industri Tahun 2018 dalam Rp Triliun Sumber: BKPM, diolah Kemenperin Investasi industri non-migas Tahun 2018 mencapai Rp 222,3 T. Sementara, 4 besar nilai investasi yaitu Industri Logam, Mesin & Elektronik, dan Industri Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam (Rp 60,12 T); Industri Makanan (Rp 56,60 T); Industri Kimia & Farmasi (Rp 39,31 T); dan Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain (Rp 14,85 T). 13 Analisis Kinerja Industri 2018
Penerimaan Pajak Sektor Industri Tahun 2018 Sumber: Kemenkeu diolah Kemenperin Realisasi penerimaan pajak Sektor Industri Tahun 2018 yaitu sebesar Rp 363,60 T, kontribusi sebesar 30%. Penerimaan pajak Industri tumbuh sebesar 11,12% dibandingkan tahun lalu (YoY). Sementara Total Realisasi Cukai yaitu sebesar Rp 159,69 T. Analisis Kinerja Industri 2018 14
Capaian Kinerja Kementerian Perindustrian 2015-2018
Analisis Kinerja Industri 2018 16
Penumbuhan dan Pengembangan Wirusaha Baru 17 Analisis Kinerja Industri 2018
Diklat 3 in 1 dan Vokasi Industri Sumber: Pusdiklat Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 18
Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Periode 2015-2018, Pemerintah telah berhasil mengembangkan 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) di 22 Kota/Kabupaten di luar Pulau Jawa. Sumber: Ditjen PPI Kemenperin 19 Analisis Kinerja Industri 2018
Kinerja Industri Hillir Sektor Agro Di sektor agro, nilai investasi industri kelapa sawit sebesar USD1,2 Miliar. Selain itu, telah diimplementasi Mandatory B-20, dengan itu pasar tumbuh 6,5% dan ekspor tumbuh 7,4%. Kalau dilihat berdasarkan segmentasi, 80% sudah merupakan produk hilir. Kemudian, konsumsi biodiesel 3,62 juta kilo liter, dan target pasokan 2019 meningkat 6,1 juta ton daripada biodiesel. Tenaga kerja di sektor ini 2.000 pekerja langsung dan secara tidak langsung 32.000 orang. Jumlah tersebut untuk sektor industri di luar perkebunan. Sumber: Ditjen Agro Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 20
Kinerja Industri Hillir Sektor Agro Industri pengolahan kakao terdapat 11 pabrik dengan ekspor USD770 juta, selanjutnya pengembangan pabrik gula baru di Jawa Timur, Sumba, dan Sumatera Selatan. Sumber: Ditjen Agro Kemenperin 21 Analisis Kinerja Industri 2018
Kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Sumber: Ditjen Ilmate Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 22
Pengembangan Angkutan Pedesaan (AMMDES) Sumber: Ditjen Ilmate Kemenperin 23 Analisis Kinerja Industri 2018
Pengembangan Smelter Pada industri smelter, terdapat 40 perusahaan. Investasi hampir mencapai USD24 miliar, terdapat di 22 Kabupaten. Produksinya sampai sekarang adalah alumunium 1 juta ton, stainless steel sebesar 2 juta ton, tembaga 320 ribu ton, dan nikel 5 juta ton Sumber: Ditjen Ilmate Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 24
Kinerja Industri Kimia Tekstil dan Aneka Pada sektor IKTA dari ekspor pakaian jadi tahun 2018 adalah USD13,50 miliar dengan jumlah tenaga kerja 3,79 juta orang, dan sepatu USD5,62 miliar dengan jumlah tenaga kerja 780 ribu orang. Ini juga menjadi sektor yang diandalkan untuk dapat meningkatkan ekspor karena memiliki kapasitas, dan yang menjadi kunci adalah perjanjian-perjanjian perdagangan dengan EFTA, dengan Australia, CEPA diharapkan volume bisa meningkat, dan yang lebih penting dengan ditanda tangani EFTA maka diharapkan bisa mempercepat perjanjian CEPA. Sumber: Ditjen IKTA Kemenperin 25 Analisis Kinerja Industri 2018
Capaian Pemberian Insentif Fiskal dan Non-Fiskal Fasilitas fiskal yang diberikan kepada 5 perusahaan, pembiayaan ekspor 2 perusahaan, objek vital nasional 1 perusahaan, kemudian juga BMDTP dengan total 176 perusahaan. Sumber: BPPI Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 26
Kerjasama Internasional Kerjasama internasional diharapkan bisa membuka pasar ekspor Indonesia. Sudah ditanda tangani Indonesia dengan Chile, kemudian EFTA dengan Swiss, Norwegia, Islandia, ini merupakan ekspor perhiasan dari Indonesia, diharapkan bisa meningkat juga dengan sektor lainnya. Kemudian juga telah ditanda tangani pelatihan teknik, pertama untuk dual system dengan Swiss mendapatkan dana hibah sebesar 8 juta CHF, kemudian juga ekspor coaching program dengan Belanda dan yang lainnya. Sumber: Ditjen KPAII Kemenperin 27 Analisis Kinerja Industri 2018
Pengembangan Wirausaha Baru Untuk wirausaha baru, sedang dilakukan pelatihan-pelatihan dengan e-smart IKM, dan dengan pesantren sudah ditingkatkan dengan 3.000 santri yang berada di 4 propinsi. Sumber: Ditjen IKM Kemenperin Analisis Kinerja Industri 2018 28
Capaian Kinerja Industri dan Prestasi Kementerian Perindustrian Sumber: RoKeu Kemenperin 29 Analisis Kinerja Industri 2018
Tenaga Kerja Industri Pengolahan Tenaga kerja industri pengolahan sepanjang tahun 2018 mencapai 18,25 juta orang. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 14,72% terhadap jumlah total tenaga kerja nasional. Analisis Kinerja Industri 2018 30
Capaian RPJMN 2015-2018
Pengembangan Perwilayahan Industri di Pulau Jawa & Luar Pulau Jawa Periode 2015-2018, Pemerintah telah berhasil mengembangkan 13 kawasan industri (KI) baru di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa. Sumber: Ditjen PPI Kemenperin 33 Analisis Kinerja Industri 2018
Penumbuhan Populasi dan Industri Analisis Kinerja Industri 2018 34
Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas Sumber: WEF, & UNIDO diolah Kemenperin 35 Analisis Kinerja Industri 2018
Analisis Kinerja Industri 2018 36
37 Analisis Kinerja Industri 2018
Analisis Kinerja Industri 2018 38