Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume IV Nomor 2, Desember 2018

dokumen-dokumen yang mirip
Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PROSIDING ISBN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Penyelenggaraan

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN KELISTIKAN OTOMOTIF DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SDN JEJANGKIT MUARA 2

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI OLEH : A54B111048

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

SKRIPSI. Oleh : ABDUL MUJIB NIM

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

UMP journal of automotive education. Oleh : Suwondo Hermansah Program studi FKIP Teknik Otomotif UMP

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

ABSTRAK. meningkatkan mutu pembelajaran. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 34

ABSTRAK TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.

JEMBER TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG DI KELAS IX F SMP NEGERI 1 CIBOGO TAHUN 2017 Lilis Lisdiawati SMPN 1 Cibogo ABSTRAK Rendahnya minat siswa untuk belajar IPS yang berakibat pada rendahnya hasil akhir peserta didik dalam kegiatan pembelajaran menjadi alasan yang mendasari lahirnya penelitian ini. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas IX F SMP Negeri 1 Cibogo Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 34 siswa, sementara subyek pelaksana adalah peneliti. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan dilapangan pada waktu melaksanakan tindakan, lembar wawancara, lembar penilaian individu setelah mengikuti pelajaran. Prosedur dalam penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus dimana tiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan yang dilakukan untuk memperoleh data peningkatan aktivitas dalam pembelajaran IPS siswa. Hasil penelitian pembelajaran ini menunjukan bahwa sebelum adanya tindakan di peroleh rata-rata tingkat aktivitas siswa sebesar 14%. Pada siklus 1 tingkat rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 41%. Pada siklus II tingkat rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi 79%. Berdasarkan data hasil Tindakan Penelitian Kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPS pada materi Negara Maju dan Negara Berkembang di kelas IX F SMP Negeri 1 Cibogo Tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini karena Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT mengandung unsur permainan sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, dan Pembelajaran IPS A. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk mengembangkan kepribadian dan potensinya baik dalam segi fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual melalui proses pengalaman belajar. Pengalaman belajar yang dialami individu mendukung pembangunan dimasa mendatang, guna menghadapi dan 316

memecahkan masalah kehidupan masa yang akan datang. Proses belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam pendidikan yang didalamnya terdapat guru sebagai pengajar dan siswa yang sedang belajar. Guru sebagai seorang pendidik harus bisa menciptakan suatu proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa saat proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan metode dan model pembelajaran tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal. Salah satu model pembelajaran yang mendukung tercapainya standar kompetensi adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT), dalam model ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, peran siswa lebih aktif, berkelompok, bekerja sama dalam tim dan mengandung unsur permainan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas IX F SMPN 1 Cibogo Subang pada bulan Oktober tahun 2017 menunjukan bahwa hasil beiajar siswa mata pelajaran IPS masih rendah khususnya materi Negara Maju dan Negara Berkembang yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor psikis siswa seperti sakit, malas dan siswa yang cenderung pasif saat pelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada materi Negara Maju dan Negara Berkembang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IX F SMP Negeri 1 Cibogo tahun 2017? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT pada materi Negara Maju dan Negara Berkembang di kelas IX SMP Negeri 1 cibogo tahun 2017. 317

B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Cibogo Subang Jalan Raya Cibogo Kabupaten Subang pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan dua siklus. Langkah langkah dalam penelitian ini ada 4 tahap yaitu, perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Action), Pengamatan (Observation), Refleksi (Reflection). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IX F sebanayak 34 orang, yang terdiri dari 17 siswi perempuan dan 17 siswa laki laki. C. Pembahasan Keberhasilan program sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik. Dalam setiap proses pembelajaran di sekolah setiap guru harus memilih strategi pembelajaran yang tepat, hal ini merupakan salah satu faktor terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran telah dibuat pada awal tahun pembelajaran dengan program program lainnya. Kriteria ketuntasan minimal(kkm) mata pelajaran IPS adalah 72, nilai KKM sekaligus sebagai indikator pelaksanaan yang harus dicapai oleh peserta didik, apabila peserta didik telah mencapai nilai tersebut maka peserta didik tersebut dinyatakan tuntas atau lulus untuk SK, KD dan indikator yang telah ditentukan. Dalam pelaksaan pembelajaran ini sekaligus dilaksanakan observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul dan cara pemecahannya selama proses pembelajaran berlangsung kegiatan pembelajaran dibagi kedalam 3 bagian yaitu : kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal guru melakukan kegiatan pendahuluan berupa pengkondisian kelas, apersepsi materi pelajaran sebelumnya, dan motivasi belajar untuk materi berikutnya. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang paling penting dalam proses kegiatan belajar mengajar, 318

kegiatan ini ditetapkan dalam 2 siklus, siklus pertama kegiatan pembelajaran tanpa mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan siklus ke dua kegiatan belajar menggunakan model pembelajran kooperatif tipe TGT. Alur pembelajaran Kooperatif tipe TGT seperti yang sudah dijelaskan dalam buku (Slavin, 2000) bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 4 tahap, yaitu : (1) penyajian kelas, (2) Belajar team, (3) game tournament, (4) penghargaan Team. Pertama penyajian kelas, diawali dengan guru membuka pelajaran, memberikan materi dengan metode ceramah, diskusi pada saat penyajian kelas siswa harus benar benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga dapat membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game, kemudian guru menutup dengan refleksi. Kedua yaitu berlajar team, guru membagi siswa dalam enam kelompok dalam tipe TGT. Siswa kelas IX F yang berjumlah 34 orang dibagi kedalam enam kelompok, dimana nama kelompoknya merupakan nama nama Negara. Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen dan berdasarkan nilai yang diperoleh dari daftar nilai guru. Guru menyiapkan soal soal yang simasukan kedalam amplop dibagi sesuai kriteria tingkat kesulitan yang berbeda. Dalam kelompok heterogen siswa memilih wakil kelompoknya dimeja turnamen, meja turnamen sendiri terdiri dari enam meja dimana setiap kelompok heterogen bisa mengajukan satu orang anggota untuk bisa main di meja turnamen dalam pengajuan wakil kelompok guru memberi arahan sesuai dengan tingkat kemampuan akademik siswa. Kemudian siswa masuk kedalam meja turnamen, guru menyiapkan enam soal dan enam jawaban,dan lembar skor yang diberi nama dan jumlah skor siswa. 319

Guru menjelaskan bagaimana kriteria pencatatan skor. Permainan dimulai disalah satu meja, siswa mengambil satu amplop yang berisi pertanyaan dan jawaban yang disiapkan oleh guru, kemudian siswa membacakan soal tersebut, setelah soal selesai dibaca, peserta yang lain berebut menjawab dengan mengacungkan tangan, kemudian pembaca soal berhak menentukan siapa yang bisa menjawab soal terlebih dahulu. Begitu seterusnya permainan berlangsung dan dihitung skor individu yang di dapat dari meja permainan dan kemudian permainan selesai saat semua soal dibaca dan dijawab. Setelah game tournament selesai, guru memberi arahan pada siswa untuk melaporkan skor yang didapat pada meja permainan ke kelompok heterogen dan guru mencatat skor permainan di papan tulis. Setelah diketahui semua skor, guru memberi tambahan soal yang akan didapat masing- masing tim heterogen 1 soal untuk dijawab sebagai tambahan skor, akan tetapi jika tim yang mendapat soal tidak bisa menjawab soal maka boleh diperebutkan tim lain, setelah pencatatan skor akhir maka akan diketahui kelompok siapa yang akan memenangkan semua game. Setelah itu guru memberi apresiasi tambahan nilai kepada kelompok yang berhasil memenangkan game. Berdasarkan hasil pengamatan dan dari pernyataan pesertadidik mengenai jalannya pembelajaran, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, 2. Kurangnya aktifitas belajar peserta didik karena model pembelajaran yang cenderung monoton dan membosankan. Dari pengamatan dan refleksi terhadap pembelajaran siklus pertama, dijadikan dasar untuk membuat rencana pembelajaran siklus berikutnya, antara lain dengaan modifikasi : 1. Peserta didik diberi tugas individu untuk mengamati tentang Karakteristik Negra Maju dan Negara Berkembang, 320

mengapa mereka melakukan kegiatan tersebut dan untuk apa mereka melakukan kegiatan tersebut. 2. Guru menyiapkan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. 3. Guru mendesain ruang belajar supaya menarik. 4. Guru menyiapkan segala peralatan dan perlengkapan Tabel 1. untuk perbaikan siklus berikutnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus terdapat perbandingan hasil tes yang diperoleh siswa pada siklus kesatu dan siklus kedua, sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut ini : Perbandingan nilai siswa pada siklus 1 dan siklus 2 No Nilai N Siklus 1 Siklus 2 1 100 - - 2 95 - - 3 90-4 4 85-2 5 80 2 10 6 75 12 11 7 70 12 4 8 65 6 3 9 60 2 - Jumlah siswa 34 34 Rata - rata 70,88 77,35 Tabel 2. Perbandingan hasil tes siklus 1 dan siklus 2 (ketuntasan hasil belajar siswa) Karakteristik Siklus 1 Siklus 2 N 34 34 siswa yang tuntas > 72 14 27 siswa yang belum tuntas < 72 20 7 Rata rata 70,88 77,35 Ketuntasan(%) 41% 79% 321

Dari hasil penilaian melalui pengamatan dan observasi selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data-data sebagai berikut: 1. Siklus Pertemuan pertama Hasil penilaian selama proses pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan model pembelajaran Kooperatif TGT diperoleh data bahwa dari 34 peserta didik yang dinyatakan tuntas sebanyak 14 orang ( 41%), peserta didik yang belum tuntas sebanyak 20 orang (59%). 2. Siklus pertemuan kedua Hasil penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Koperatif Tipe TGT menunjukan adanya peningkatan hasil belajar yang ditunjukan dengan data dari 34 peserta didik sebanyak 27 peserta didik (79%) dinyatakan nilainya diatas KKM atau tuntas, peserta didik yang belum tuntas sebanyak 7 orang (21%). Berdasarkan hasil pertemuan pertama dan kedua terdapat peningkatan, dari 14 orang yang tuntas pada pertemuan pertama menjadi 27 orang yang tuntas pada pertemuan kedua., sedangkan nilai proses perilaku siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus pertama 26% menjadi 76 %. Hal ini menunjukan penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT efektif untuk meningkatkan aktifitas belajar peserta didik. D. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain : Terdapat kenaikan hasil belajar pada pertemuan kedua setelah menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT yang semula siklus pertama 14 orang (41%) yang tuntas menjadi 27 orang (79%), di mana KKM IPS adalah 72. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada materi Negara Maju dan Negara Berkembang terbukti secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IX F SMP Negeri 1 Cibogo, tahun 2017. 322

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. A M. Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Depdiknas. 2009. Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Djamarah, Bahri Syaiful dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. E. Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Firman, Harry. 1987. Keefektifan Program Pembelajaran. http://ahmadmuhli.wordpres s.com/2011/08/02/efektivita s-pembelajaran/ Diakses September 2017. Lijan Poltak, Sinambela. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Salim, Peter. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Slameto. 2010. Belajar & Faktor- Faktor yang mempengaruhi. Slavin, Robert E., 1995. Cooperative Learning: Teory, Research, and Practice. Secon Edition. Massachusetts: Ally and Bacon Publishers. Sudjana, Nana. 2013. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. 323

Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Rusman. 2011. Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada. Wina,Sanjaya.2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. 324