BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat memasuki masa dewasa awal, seseorang harus menyelesaikan masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Oleh: M. Taufik. N.T

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ini. Salah satu jalan dalam mengarungi kehidupan adalah dengan

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dimana ia harus menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, dari mulai

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ار ا خ ط ب ا خ ذ ك ى ا ي ر اأ ة ف ق ذ ر أ ر ب غ ض ي ا ذ ع ا ن ك اح ا ف ه ف ع م. )ر ا اح ذ اب دا د(

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

Bab 1 PENDAHULUAN. QS. Al-Baqarah ayat 282 berkenaan dengan aktivitas atau kegiatan ekonomi:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Alamat : Jl. AES Nasution Gang Samudin Rt 11 Rw 02

BAB IV. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat. Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan. Kenjeran Kota Surabaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbagi menjadi kepulauan-kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

Syarah Istighfar dan Taubat

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Sejarah Salat; Esensi Isra Mi raj

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah. Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat memasuki masa dewasa awal, seseorang harus menyelesaikan masa perkembangannya dan siap untuk menyandang status dalam masyarakat sebagai orang dewasa. Tugas perkembangan yang harus diselesaikan ialah harus bisa mencapai kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam mengambil keputusan serta melaksanakan pernikahan atau perkawinan, menjalankan peran sebagai orang tua serta mengatur rumah tangga. Sesuai pendapat Hurlock (2011) apabila seseorang telah mencapai usia dewasa disitulah saat yang tepat untuk menerima tangungjawab sebagai orang dewasa serta menjalankan tugas perkembangan antara lain ber8karier, memilih pasangan hidup dan membentuk suatu keluarga, membesarkan dan mendidik anak serta mengatur rumah tangga. Usia perkawinan khususnya bagi perempuan, secara tegas tidak disebutkan dalam Al-Qur an maupun Hadits Nabi. Hanya ketentuan akil baligh bagi laki-laki maupunbagi perempuan, yang dikenal dengan istilah Alaamatul Bulugh yaitu bagi perempuan didasarkan pada usia sembilan tahun dengan ketentuan menstruasi (haid), dan laki-laki sekitar lima belas tahun atau mengalami mimpi basah. (Hakim, 2000). Sedangkan menurut Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang syarat perkawinan diwujudkan dalam Pasal 7 ayat 1 yang berbunyi: perkawinan hanya diizinkan kepada pihak pria sudah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita yang sudah mencapai usia 16 tahun. 1

2 Pernikahan atau perkawinan merupakan fitrah manusia yang perlu dipenuhi untuk menjalankan sunah Rasulullah dan menjalin kasih sayang serta menjadikan keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. Ar-Rum: 21, أ خ ي ق ى ن أ ف غ ن أ ص ج ا ى ر غن ر إ ى ا ج ع و ت ن د ج س د ح Yang artinya: ر ف ن ش ٢١ ء ر ر ۦ إ ف ر ى ل ل د ى ق Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum : 21). Dan sabda RasulullahSAW. : ع أ ظ رت اى ل س رى ع ث ذ ف ق ذرع ر ن و ص ف رىذ ض للا ع أ س ع ه للا صيى للا عي ع ي ق اه ف ي ر ق للا ف ا ت ق )س ر رىث ق ) إ ر ر ذ ض ج Dari Anas bin Malik ra., ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Apabila seorang hamba menikah, maka sungguh orang itutelah menyempurnakan setengah agama, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya."(hr. Baihaqi). ع ع ائ شح ق اى د: ق اه س ع ه للا :: ر ى ن اح ع ر ف ى ع و ت غ ر ف ي ظ ذ ض ج ر ف ئ ن اث ش ت ن ر ل م ا ر ر ط ه ف ي ن خ ى ج ذ ف ع ي ت اىص ا ف ئ رىص ى ج اء)س ر إت اج ( Dari Aisyah ra. Berkata, Rasulullah SAW bersabda :Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat). (HR. Ibnu Majah)

3 Begitu banyak kenikmatan dalam menjalin ikatan yang halal yaitu menikah. Namun dengan bertambahnya tanggung jawab, biasanya pernikahan membuat seseorang menjadi terikat, tidak bebas lagi untuk beraktifitas seperti biasanya dibanding sebelum menikah, apalagi jika sudah memiliki buah hati. Karena prioritas dalam pernikahan adalah keluarga. Berkeluarga ketika masih berstatus mahasiswa merupakan hal yang wajar dalam dunia pendidikan. Hampir setiap perguruan tinggi terdapat sejumlah mahasiswa yang sudah menikah. Kebanyakan mahasiswa yang sudah menikah ialah seorang perempuan. Hal ini merupakan suatu fenomena yang patut ditelusuri, karena pendidikan dan menikah adalah dua hal yang berbeda. Dimana pendidikan merupakan prioritas untuk mengejar cita-cita serta orientasi untuk meraih prestasi akademik. Sedangkan pernikahan mempunyai tujuan dalam kehidupan untuk membentuk masyarakat yang berinteraksi serta mempunyai orientasi untuk menunjukkan kewajiban sebagai istri terhadap suami serta mendidik dan mengasuh anak secara maksimal. Mahasiswa cukup banyak dibebani oleh tuntutan-tuntutan dan tanggung jawab baik dari dosen ataupun dari fakultas. Tuntutan dan tanggung jawab tersebut antara lain pemahaman materi kuliah, penyelesaian tugas-tugas kuliah tepat pada waktunya, kehadiran harus 100% untuk praktik dan minimal 75% untuk teori, harus memiliki IPK minimal 2,00 dan tidak boleh ada nilai E pada transkrip akhir, mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) serta Ujian Akhir Semester (UAS). (Tim Penyusun, 2017).

4 Dengan adanya tuntutan dan tanggung jawab dari perkuliahan tersebut, sebagai seorang mahasiswi yang mengambil keputusan untuk menikah, tentunya banyak hal yang sulit dihadapi. Blood (dalam Mukarromah & Nuqul, 2012) mengemukakan hal-hal yang dapat menyulitkan pernikahan di masa kuliah antara lain masalah pembagian peran, masalah keuangan, masalah pengembangan diri dan masalah masa depan pendidikan. Mahasiswi yang aktif berkuliah akan sulit menjalankan tugas sebagai istri yang melayani suami dan berfungsi sebagai ibu dalam hal mengasuh, merawat, mendidik, dan mencurahkan kasih sayang kepada anaknya secara maksimal. Apalagi untuk pasangan suami istri yang tidak memiliki pembantu rumah tangga, seorang istri harus pandai dalam membagi waktu antara kuliah dan mengurus anak. Sesuai dengan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 April 2018 terhadap tiga mahasiswi yang sudah menikah bahwa kesulitan utama yang mereka alami adalah terkait dengan membagi peran serta membagi waktu. Apalagi mereka sudah memiliki anak, sehingga harus bisa mengatur waktu antara urusan rumah tangga dan urusan kuliahnya. Rata-rata dari mereka susah dalam mengatur urusan kuliahnya misal dalam mengerjakan tugas karena 24 jam mereka harus mengasuh anaknya. Thomas & Ganster (dalam Akbar, 2017) mengatakan bahwa 38% pria dan 43% wanita yang sudah menikah, memiliki anak, dan meneruskan studi atau kuliah berpotensi mengalami stres. Stres merupakan bagian dari kehidupan mahasiswi yang dapat berdampak pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan kehidupan kampusnya. Kehidupan kampus dapat menjadi hal yang

5 menyenangkan sekaligus menyebabkan stres bagi mahasiswa. Hal yang menyenangkan dalam kehidupan kampus bagi mahasiswa sangatlah diharapkan. Namun kenyataannya, hal-hal yang menyenangkan tersebut tidak semuanya mampu dilakukan oleh mahasiswi terutama pada mahasiswi yang sudah menikah dengan indikator stres berat antara lain mudah letih, merasa kurang mampu menyelesaikan tugas termasuk tugas yang sederhana, sering mengalami gangguan pencernaan, serta merasa takut atau panik. (Hawari, 2001). Dalam pandangan islam stres disebut sebagai cobaan. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah ayat 155 : ٱ ل ف ظ ٱىث ش خ ق ص ى ثي ن ت ش ء ف ٱى خ ٱى ج ع ٱ ل ه ت ش ش ٱىص ث ش ١٥٥ Yang Artinya, Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah 155) Datangnya cobaan kepada diri kita inilah yang akan dirasakan sebagai suatu stres atau tekanan dalam diri atau disebut juga sebagai beban. Banyak contoh dalam keseharian kita bentuk-bentuk cobaan, salah satunya kondisi stres dan gangguan psikologis yang disebut penyakit hati. Pemicu stres disebut juga stressor. (Yuwono, 2010). Sesuai pendapat Hardjana (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa yaitu faktor internal seperti penyakit dan konflik peran ganda, serta faktor eksternal seperti lingkungan dan keluarga. Wallace (dalam Yuwono, 2010) mengemukakan bahwa faktor pemicu stres diantaranya kematian,

6 perceraian, ekonomi, frustasi, konflik peran ganda dan tekanan. Dari faktor-faktor diatas yang paling berpengaruh terhadap stres pada mahasiswi yang sudah menikah adalah Konflik peran ganda. Secara etimologi, konflik berasal dari bahasa latin yaitu configere. Konflik sebagai suatu hal alami dan normal yang muncul karena perbedaan persepsi, tujuan atau nilai (Scannell, dalam Afrida 2017). Konflik peran yang dijalani oleh mahasiswi yang sudah menikah disebut dengan konflik peran ganda. Munculnya konflik peran dapat menghambat individu dalam memenuhi peran gandanya, salah satunya pemenuhan kebutuhan peran sebagai mahasiswi yang menempuh pendidikan tinggi. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 12 tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa peserta didik (mahasiswa) wajib menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Begitu pula dengan mahasiswi yang telah menikah dituntut untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Selain itu, mahasiswi tersebut dituntut untuk mengurus kerumahtanggaan. Sehingga mahasiswi menjadi bingung untuk menentukan tugas dari peran mana yang harus didahulukan padahal kedua tuntutan peran tersebut sama pentingnya. Terdapat dua faktor permasalahan yang dapat memunculkan konflik peran yang dialami oleh mahasiswi berperan ganda, yaitu faktor yang berasal dari tuntutan internal dan tuntutan eksternal (Lazarus & Folkman, 1984).Tuntutan internal yang dimaksud adalah persoalan yang timbul dari dalam diri pribadi mahasiswi tersebut. Mahasiswi harus dapat menjalankan peran sebaik mungkin, baik di

7 kampus maupun di rumah. Sedangkan faktor yang muncul dari tuntutan eksternal, seperti harapan suami terhadap peran istri, sulitnya mengurus dan mendidik anak ataupun masalah perkuliahan. Dari dua faktor tersebut akan menimbulkan pemikiran yang berbeda pada setiap mahasiswi, ada yang menganggap biasa dan bahkan ada yang menganggap hal tersebut sebagai tekanan. Mahasiswi yang menganggap biasa saja hal tersebut tidak dirasa penting, sehingga tidak akan berpengaruh pada dirinya. Bahkan ada pula mahasiswi yang dapat mengarahkan kondisi ini pada hal yang positif serta keyakinannya yang bulat bahwa Allah SWT. tidak akan memberikan beban melebihi batas kemampuan seorang hamba.hal ini juga dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekat seperti suami, orang tua dan teman. Sebagaimana dalam QS. Al Baqoroh: 286, ن ي ف ل ٱ لل فغ ا إ ل عع ا ٢٨٦ Yang artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al Baqoroh : 286). Mahasiswi yang menganggap tuntutan-tuntutan tersebut sebagai tekanan merasa bahwa keinginan untuk mencapai keadaan ideal cukup sulit untuk dicapai, seperti harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang dirasa memberatkan dan menguras banyak energi, sedangkan suami di rumah kurang bisa kerja sama untuk ikut menyelesaikan pekerjaan rumah, sementara anak-anak juga menuntut perhatian ibu. Selain itu, mahasiswi tersebut juga menuntut untuk dapat mengatur waktu antara waktu kuliah dan waktu untuk keluarga, sementara suami

8 menginginkan istri untuk dapat memberikan perhatian dan pelayanan, dapat mengatur keuangan rumah tangga, juga dapat mengurus anak dengan maksimal. Keadaan tersebut bagi para mahasiswi yang menjalani peran ganda akan sulit mencapai keberhasilan dalam perkuliahan. Rasa bersalah juga dirasakan oleh mereka karena meninggalkan anak untuk kuliah, hal ini merupakan persoalan yang paling sering dihadapi para mahasiswi. Apalagi jika tidak ada pengasuh atau pembantu rumah tangga, sementara keluarga lain juga sedang tidak dapat membantu, maka mereka pun merasa cemas akan keadaan anaknya. Situasi lain yang dapat menimbulkan perasaan tertekan juga dialami ketika para mahasiswi yang berperan ganda tersebut sedang menghadapi ujian semester, pada saat yang bersamaan ia pun harus mengurus anaknya ketika tengah malam terbangun atau sakit. Selain itu, pada saat yang bersamaan muncul masalah dari perkuliahan. Masalah yang muncul mulai dari bahan mata kuliah yang sulit dipahami, dosen yang tegas, beban tugas yang berat, nilai tidak memuaskan, terjadi masalah sosial di kampus seperti teman-teman yang sulit bekerja sama mengenai tugas kelompok, juga mata kuliah praktik yang menguras banyak waktu dan pikiran, pembuatan laporan serta tugas, juga masalah deadline untuk pengumpulannya.hal ini tak lepas dari firman Allah dalam QS. Muhammad:31, ن ٱىص ث ش ى ثي ن د ر ى عي ٱى ج ذ ثي ر أ خث اس م ٣١ Yang artinya: Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (QS. Muhammad : 31).

9 Sesuai pendapat Greenhaus & Beutell (1985) bahwa wanita akan memiliki pengalaman konflik peran ganda yang lebih tinggi daripada pria dikarenakan wanita memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap keluarga dan mengatur sebagian waktu mereka untuk keluarga. Dari berbagai fenomena diatas, permasalahannya adalah apakah ada hubungan antara konflik peran ganda dengan stres pada mahasiswi yang sudah menikah? sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Hubungan antara Konflik Peran Ganda dengan Stres pada Mahasiswi yang Sudah Menikah. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara konflik peran ganda dengan stres pada mahasiswi yang sudah menikah. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis: Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan mengembangkan penelitian di bidang psikologi pendidikan dan pendidikan islam. Terutama dalam hal pengkajian konflik peran ganda dan stres pada mahasiswi yang sudah menikah.

10 2. Manfaat Praktis: a. Fakultas Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi tentang konflik peran ganda dan stres yang terjadi pada Mahasiswi yang sudah menikah. b. Subjek Hasil dari penelitian ini diharapkan para mahasiswi menjadi lebih mengenal gejala stres, sehingga dapat diupayakan agar tidak berpengaruh terhadap studinya dan tidak mengganggu waktu bersama keluarga. c. Peneliti lain Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai sumber referensi untuk mengadakan penelitian yang sejenis mengenai konflik peran ganda dan stres pada mahasiswi yang sudah menikah.