UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Melalui pendidikan, dapat diperoleh hal-hal baru yang dapat

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1) yang berbunyi tiap-tiap warga

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

PEMBELAJARAN MUSIK PADA SISWA KELAS V DI SD JOANNES BOSCO YOGYAKARTA

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. individual, melainkan timbunan pengalaman-pengalamn dari generasigenerasi. lampau yang mencakup semua dimensi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB II LANDASAN TEORI

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

Oleh Imam Ghozali (PBS, Pendidikan Seni, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SDLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB II LANDASAN TEORETIS. Dari buku yang ditulis Trianto (2007 : 5), Joice berpendapat bahwa yang di maksud

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SDLB TUNADAKSA

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SDLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SMK memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu. manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi, bukan hanya bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan memiliki peran bagi bangsa dan negara, oleh karena itu setiap orang berhak dan wajib mendapatkan pendidikan yang ditempuh mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Tingkat Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan sampai Perguruan Tinggi. Selain itu, pendidikan juga memiliki tujuan bagi setiap orang. Tujuan Pendidikan adalah mewujudkan manusia yang mempunyai rasa manusia, dan mengetahui kedudukan manusia terhadap lingkungannya. Makna mewujudkan manusia adalah memahami siapakah manusia: sebagai makhluk individual yaitu mempunyai kompetensi individual seperti bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, profesional, bertanggung jawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani (Pamadhi, 2012:75). Untuk mencapai tujuan pendidikan, usaha meningkatkan mutu pendidikan sangat penting. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal selalu dituntut untuk melaksanakam proses belajar mengajar seefektif dan seoptimal mungkin sehingga dapat terwujud manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, profesional, bertanggung jawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan seni sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di Sekolah Dasar dan Menengah, diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka terbentuk manusia yang berkepribadian dan berbudi pekerti luhur. 1

Pembelajaran seni cukup memberi andil yang besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Seni musik merupakan salah satu pendidikan yang ikut mewujudkan tujuan tersebut. Sekolah merupakan lembaga yang dirancang untuk pengajaran peserta didik di bawah pengawasan pengajar. Sekolah yang akan dijadikan subjek adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Yogyakarta pada kelas VIII. Pelajaran Seni budaya termasuk salah satu pembelajaran kurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta yang meliputi seni tari, seni rupa dan seni musik. Pembelajaran seni tari juga dilakukan di luar jam sekolah atau ekstrakurikuler. Pembelajaran seni rupa lebih dominan untuk praktik daripada teori seperti menggambar, melukis, dan membuat kerajinan tangan. Pada pembelajaran seni musik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta kurang efektif karena metode mengajar kurang diminati oleh peserta didik. Selain itu pengajar belum mengajar secara sistematis di dalam pembelajaran recorder sehingga sebagian peserta didik tidak aktif belajar dan sangat berpengaruh pada nilai peserta didik walaupun sebagian peserta didik sudah memiliki potensi dalam bermain musik yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu alat musik recorder. Musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, tempo, ritme, birama, dinamika, harmoni, timbre, dan tangga nada serta ekspresi sebagai suatu kesatuan (Jamalus, 1998:1). Dari unsur-unsur musik tersebut, tempo yang paling dasar dan yang paling menonjol pada unsur-unsur musik, sehingga orang yang akan belajar musik harus 2

dapat merasakan irama lagu, serta dapat membayangkan nada dan melodi lagu dalam pikiran atau khayalan kita. Oleh sebab itu mengajarkan unsur-unsur musik haruslah dapat ditanamkan, dipupuk, ditingkatkan, dan dikembangkan. Musik dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi peserta didik. Dari beberapa alat musik yang sering digunakan di tingkat Sekolah Menengah Pertama salah satunya adalah alat musik recorder. Alat musik recorder merupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari tekanan udara atau aerophone dan dimainkan dengan cara ditiup (Ali, 2002:83). Pada umumnya alat musik recorder digunakan untuk proses pembelajaran di sekolah dan alat musik recorder yang sering digunakan adalah recorder sopran karena memiliki ukuran standar bagi pemula. Permasalahan ini bukanlah hal yang mudah di dalam penerapan suatu penelitian, oleh karena itu akan menjadikan tantangan bilamana keadaan peserta didik yang ada dalam setiap kelas mengalami masalah yaitu tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Selama ini pembelajaran recorder di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta menggunakan metode ceramah, dan demonstrasi yang penerapannya kurang diminati oleh peserta didik. Contoh-contoh lagu yang kurang menarik dan pengambilan nada dengan solmisasi (do, re, mi, fa, sol, la, si, do) tidak bervariasi yang membuat peserta didik kurang berminat, karena merasa bosan dan kesulitan di dalam teknik penjarian atau cara meniup sehingga untuk memperoleh wilayah nada/bunyi itu pun kurang tepat atau kurang pas. Pelaksanaan pembelajaran seni musik di sekolah tidak terlepas dari kurikulum yang memiliki pencapaian tujuan kurikuler pendidikan kesenian. 3

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( UUD sisdiknas, 2003:4). Dari kurikulum tersebut penelitian ini untuk pembelajaran yang berkaitan dengan alat musik recorder.menurut Kurikulum Tiga Belas (Kurtilas) dalam proses pembelajaran seni musik, recorder digunakan sebagai pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Pembelajaran seni musik diterapkan dengan tujuan mengembangkan dan memupuk kemampuan dalam bidang seni musik, meningkatkan penghayatan terhadap seni musik, dan melestarikan karya sastra seni musik. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran seni musik di SMP Negeri 15 Yogyakarta akan diperbaiki dalam rumusan masalah. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pembelajaran alat musik recorder di SMP Negeri 15 Yogyakarta? 2. Bagaimana metode pembelajaran alat musik recorder yang efektif agar diminati peserta didik di SMP N 15 Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran alat musik recorder di SMP Negeri 15 Yogyakarta. 2. Untuk mendeskripsikan metode pembelajaran alat musik recorder yang efektif agar diminati peserta didik di SMP N 15 Yogyakarta. 4

D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yaitu: 1. Bagi Pengajar Seni Budaya Sebagai masukan dalam menemukan strategi belajar mengajar musik secara praktis dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan guna upaya perbaikan kualitas pendidikan seni musik. 2. Bagi Peserta Didik Untuk menambah pengetahuan serta memperluas wawasan di bidang musik terutama pada alat musik tiup yaitu recorder dan menambah pengetahuan tentang lagu daerah. 3. Bagi Peneliti Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Strata I ( S-1) Pendidikan Seni pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta, sekaligus untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang seni musik. 4. Bagi Ilmu pengetahuan Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang seni khususnya di bidang musik, serta diharapkan pula penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai sumbangan pemikiran bagi para mahasiswa Jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 5

E. Sistematika Penulisan Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta disusun dalam kerangka yang sesuai dengan ketentuan dalam penulisan karya ilmiah. Adapun sistematika penulisan laporan selengkapnya adalah sebagai berikut: BAB I berisi tentang pendahuluan, yakni: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II berisi tentang tinjauan pustaka, yaitu: landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir. BAB III berisi tentang metode penelitian, yaitu: objek penelitian, subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis data, sumber data penulisan, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik validasi data, analisis data, dan indikator capaian peneliti. BAB IV berisi tentang penyajian dan analisis data yang terdiri dari deskripsi proses pembelajaran alat musik recorder yang efektif di SMP Negeri 15 Yogyakarta dan deskripsi metode pembelajaran alat musik recorder yang efektif agar diminati peserta didik di SMP N 15 Yogyakarta BAB V penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran penelitian. 6