Tabel 3 Matrik Usulan Indikasi Program Utama Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Luwu Timur 2010-2030



dokumen-dokumen yang mirip
Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

INDIKASI PROGRAM UTAMA RTRW KABUPATEN SINJAI TAHUN

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

BAB 5 RTRW KABUPATEN

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Contoh Tabel Pemeriksaan Mandiri Materi Muatan Rancangan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

INDIKASI PROGRAM UTAMA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI. Laporan Akhir

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

KLHS KABUPATEN TUBAN

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

LAMPIRAN VI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

KEPALA DINAS SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA SYARIAT ISLAM SEKSI PEMBINAAN SUMBER DAYA TENAGA KEAGAMAAN SEKSI

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA BENGKULU

dan Program Strategis Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Lampiran 2 Tabel Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Buru Tahun 2028 Pusat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

TABEL ARAHAN INDIKASI PROGRAM UTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD

Indikasi Program Utama

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

TABEL PROGRAM PEMANFAATAN RUANG Waktu Pelaksanaan I II III IV

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN

KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

LAMPIRAN I. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS TATA RUANG KABUPATEN BANYUASIN QUICK APPRAISAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TUBAN TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN MATRIKS PERSANDINGAN PROGRAM

Sekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :

2017, No Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PADANG TAHUN

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2011 TANGGAL 10 JANUARI 2011

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

BAGIAN KEEMPAT RENCANA POLA RUANG WILAYAH KAB. LUWU TIMUR

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

SEKRETARIAT SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SUB BAGIAN PROGRAM EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG SEKOLAH MENENGAH UMUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Tabel 3 Matrik Usulan Indikasi Program Utama Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Luwu Timur 2010-2030 No. PROGRAM UTAMA LOKASI A. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG WILAYAH 1. Perwujudan Pusat Kegiatan dan Pelayanan 1.1 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) a. Peningkatan peran PKW, regional dan antarregional. sebagai pusat 1 Milyar b. Peningkatan penataan ruang kawasan perkotaan (RDTR, ZR, RTRK/BL) 900 juta c. Program revitalisasi dan pengendalian kawasan kumuh perkotaan 500 juta APBD d. Program peningkatan pelayanan umum dan pemerintahan 750 juta APBD e. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pusat perdagangan dan jasa minapolitan, regional dan antarregional 50 Milyar /P f. Program pembangunan dan peningkatan RTH di kawasan perkotaan 1 Milyar APBD g. Pengembangan Rumah Sakit Umum Tipe C 5 Milyar Kesehatan, h. Pengembangan SMA/K/Perguruan Tinggi Pendidikan, Dis i. Pembangunan Sistem Mitigasi Bencana Gempa 1 Milyar /P, LH 1.2 Pusat Pelayanan Kegiatan (PPK) 20

a. Program pengembangan dan peningkatan kawasan industri perikanan (Minapolitan). b. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pendidikan Sorowako, Sorowako, 5 Milyar 2 Milyar Pendidikan, c. Program pengembangan dan peningkatan kawasan pariwisata Sorowako, 1 Milyar /S Pariwisata, d. Program pengembangan dan peningkatan fasilitas kesehatan regional. Sorowako, 2 Milyar Kesehatan, is e. Program pengendalian kawasan cepat berkembang Sorowako, 1 Milyar /S f. Program rehabilitasi kawasan pertambangan Sorowako, 5 Milyar /S Pertambangan g. Program pengembangan kawasan agropolitan Sorowako, 5 Milyar /P Pertanian, 1.3 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) a. Mendorong pengembangan kawasan sentra produksi pertanian, perdagangan, pariwisata, agroindustri, dan permukiman secara berimbang dan lestari di Burau, Wonorejo, Kalaena, Kertohardjo, Solo, Wawondula, Wasuponda. Ibukota 8 Milyar & Dis Terkait 21

b. Program penyeimbangan pembangunan perkotaan dan perdesaan kecamatan. kecamatan 2 Milyar 2. Perwujudan Sistem Prasarana dan Sarana Wilayah 2.1 Transportasi Darat (peningkatan ruas jalan) a. Peningkatan jalan dan jembatan poros Parepare - perbatasan Sulteng -, perbatasan Sultra (kapasitas truk 10 roda) b. Jalan arteri - sepanjang 42 km Burau,,, Wasuponda, Towuti Angkona 1,25 1.45 Milyar/Km 2 1,25 1.45 Milyar/Km 2 &/ &/ c. Jalan kolektor dan lokal perkotaan APBD Burau d. Jalan lokal primer Burau-- 1,0-1,5 APBD sepanjang 30 km MilyR/Km Mangkutana 2 e. Jalan lokal primer Mangkutana Kalaena - lokal primer, sepanjang 42 km Mangkutana Kalaena - Angkona 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD f. Jalan lokal primer Mangkutana - Kalaena, sepanjang 10 km Mangkutana - Kalaena 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD g. Jalan lokal primer Timur - sepanjang 18 km Timur - Wotu 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD h. Jalan lokal primer internal Wotu sepanjang 10 km Wotu i. Jalan lokal primer internal Angkona 10 km Angkona 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD 22

j. Jalan lokal primer internal Wasuponda 10 km Wasuponda k. Jalan lokal primer internal Towuti 10 km Towuti l. Jalan lokal primer internal Nuha 10 km Nuha m. Peningkatan pengadaan & pengelolaan bis sekolah WP n. Pembangunan dan peningkatan fasilitas terminal Induk (Tipe B) Wotu 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD 1,0-1,5 MilyR/Km 2 APBD 3 Milyar 1 Milyar &/ Dishub Dishub 2.2 Kereta Api Pembangunan rel KA poros lintas utama Timur Bulukumba - Palopo - 2.2 Transportasi Laut (Pembangunan/Peningkatan) Burau, 3,750 Ribu/M 2 &/ a. Prasarana & sarana Pelabuhan Nasional Lampia 35 Milyar &//K, b. Prasarana & sarana Pelabuhan Langkea &//K c. Prasarana & sarana Pelabuhan Balantang &//K, d. Prasarana & sarana pelabuhan rakyat (internal) e. Pelayanan jasa kepelabuhan, Burau Semua pelabuhan 5 Milyar 7 Milyar &//K, &//K, S 23

f. Penataan ruang kawasan sekitar pelabuhan (budidaya, alur pelayaran dan konservasi) Semua pelabuhan 800 Juta &//K, S 2.3 Transportasi Udara (Pembangunan/Peningkatan) a. Bandara Sorowako Nuha 100 Milyar &//K, S b. Studi Kelayakan Bandara Puncak 750 juta /APB DP/APBDK c. Pembangunan Bandara Puncak 100 Milyar /APB DP/APBDK d. Pembangunan fasilitas & akses ke Bandara Puncak. 35 Milyar APBDP/AP BDK 2.4 Transportasi ASDP (Pembangunan/Peningkatan) a. Prasarana & sarana dermaga penyeberangan Matano, penyeberangan Sorowako, Penyeberangan Timampu, Penyeberangan Burau. Towuti, Burau 20 Milyar &/ b. Pelayanan jasa penyeberangan c. Penataan ruang kawasan sekitar pelabuhan penyeberangan (budidaya, alur pelayaran dan konservasi) Towuti, Burau Towuti, Burau 4 Milyar 650 Juta 2.5 Energi Kelistrikan & Migas a. Peningkatan kapasitas pembangkit listrik (PLTD) Larona I, Larona II &/P &/ S PT. PLN/S b. Pembangunan Sumberdaya MIGAS Blok Teluk Bone 35 Milyar &/P &/ S PLN, S 24

c. Pembangunan PLTS &/P &/ S PLN, S d. Pembangunan dan peningkatan PLTMH Salonoa, Ussu &/P &/ S PLN, S e. Program FS daerah potensi PLTMH 2 Milyar &/P &/ S PLN f. Program FS potensi energi listrik surya 1 Milyar &/P &/ S PLN g. Peningkatan daya sambung listrik &/P &/ S PLN h. Peningkatan gardu induk listrik, 5 Milyar &/P &/ S PLN i. Pembangunan jaringan listrik ke wilayah-wilayah tertinggal dan atau terisolasi 25 Milyar &/P &/ S PLN 2.6 Air Bersih a. Program Penyusunan Master Plan Sistem Air Bersih perkotaan dan perdesaan b. Program pembangunan & peningkatan sistem air bersih di perkotaan dan perdesaan c. Rehabilitasi sistem air bersih yang sudah ada Wilayah Pembanguna n (WP) dan seluruh ibukota kecamatan dan seluruh ibukota kecamatan 2,5 Milyar 50 Milyar APBD 5 Milyar APBD, PDAM, PDAM, PDAM 25

d. Program konservasi sumber-sumber air baku dan mata air potensil kecamatan 5 Milyar APBD, PDAM 2.7 Telekomunikasi a. Pembangunan dan peningkatan BTS S WP 15 Milyar &/P &/ S Infokom, Telkom, S b. Peningkatan daya sambung telepon ke fas. sosial, ekonomi, umum, permukiman dan daerah baru WP 13 Milyar &/P &/ S Infokom, Telkom 2.8 Drainase a. Program peningkatan kualitas dan kuatitas drainase WP Kawasan perkotaan 50 Milyar APBD b. Penanganan kawasan banjir akibat drainase buruk WP 5 Milyar c. Penyusunan Master Plan Sistem Drainase Kawasan Perkotaan 2,5 Milyar APBD d. Peningkatan sistem drainase perkotaan (terbuka) Kawasan Perkotaan APBD 2.9 Persampahan & Limbah a. Peningkatan Sistem TPA Regional (re-design, controlled landfill) b. Peningkatan alat angkut sampah, kontainer/tps, sistem transfer depo Ds. Ussu, Mangkutana dan 50 Milyar APBD APBD Kebersihan, Kebersihan, 26

Wasuponda c. Penerapan R3 untuk nilai ekonomis sampah TPA Regional 3 Milyar APBD & /S Kebersihan,, S d. Studi FS dan Pembangunan TPA baru Angkona dan Towuti 50 Milyar APBD Kebersihan, e. Peningkatan sistem manajemen persampahan WP f. Program pengelolaan limbah industri & pertambangan, permukiman, 1 Milyar APBD 4 Milyar APBD Kebersihan, Kebersihan, 2.10 Irigasi dan Pengairan a. Pembangunan dan peningkatan sistem irigasi teknis dan semi teknis pada kawasan potensil pertanian b. Pengendalian terhadap pemanfaatan air baku yang dilayani oleh prasarana irigasi c. Pembangunan irigasi tambak Burau,,, Timur dan Kalaena Burau,,, Timur dan Kalaena, Burau 2,1 Juta/M 2 250 Ribu/M 2 2,1 Juta/M 2, Pertanian, Pertanian, Pertanian, Perikanan 27

2.11 Sumber Daya Air a. Rehabilitasi bangunan dan saluran sekunder Rantetiku, Muktisari pada daerah irigasi Kalaena Kiri dan Kalaena Kanan Kalaena 2,1 Juta/M 2, Pertanian, b. Pengendalian alih fungsi kawasan perkebunan menjadi sawah atau sebaliknya oleh rakyat di Daerah Irigasi Kalaena Kiri, Desa Sariko dan Bedo Kalaena 250 Ribu /M 2, Pertanian, 2.12 Fasilitas Sosial, Ekonomi dan Umum a. Pembangunan dan peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan sesuai hirarki WP 100 Milyar b. Pembangunan pasar induk regional pertanian, perkebunan, perikanan, Wotu dan 25 Milyar c. Pembangun dan peningkatan pasar lokal Selain, Wotu dan 11 Milyar APBD d. Pembangunan pusat perbelanjaan perkotaan Selain, Wotu dan 50 Milyar APBD & S e. Pembangunan dan peningkatan RTH 30% dan sarana hiburan dan rekreasi perkotaan f. Pembangunan dan peningkatan fasilitas pertokoan, warung dan koperasi B. Perwujudan Pola Ruang 1. Perwujudan Kawasan Lindung,, Mangkutana Ibukota kecamatan dan desa 25 Milyar 22 Milyar APBD & S APBD & S, Dis Perdagangan 28

1.1 Hutan Lindung - Penetapan tata batas kawasan - Inventarisasi kondisi kawasan - Evaluasi hak penguasaan lahan yang telah direkomendasikan Pemkab ke Pemprov dan Nasional - Penghutanan kembali, reboisasi hutan lindung - Pengelolaan hutan bersama masyarakat Towuti, Wasuponda,,, dan Burau, seluas 254.283,64 230 Ribu/M 2 /P Dishut, 1.2 1.3 1.4 Hutan Mangrove - Rehabilitasi dan perlindungan hutan mangrove - Penetapan tata batas kawasan lindung mangrove - Penerapan pembangunan tambak model rehabilitasi hutan mangrove Cagar Alam (pengembangan & pengelolaan) - Penghutanan kembali dan reboisasi kawasan - Melakukan pengawasan, pengamanan kawasan - Penataan batas kawasan Cagar Alam Faruhumpenai (KLN), Cagar Alam Kalaena Koservasi Perairan - Perencanaan kawasan-kawasan resapan air yang berfungsi hidrologis. - Pengendalian kawasan untuk menunjang fungsi kawasan & pelestarian lingkungan. - Rehabilitasi DAS Cerekang dan DAS Kalaena Luas 8.672,4 di Kec. Kec. Burau, dan Wotu Kalaena, Towuti, dan Wasuponda, luas rencana 101. 453, 89 Towuti dan Nuha dengan luas rencana 73.445,47 100 Ribu/M 2 /P 150 Ribu /M 2 200 Ribu /M 2 /P /P Dishut, Perikanan, Dishut Dishut, 29

1.5 Sempadan Sungai - Penataan ruang sekitar sungai (rekayasa teknis & non teknis) - Konservasi lahan pada jalur kiri dan kanan sungai yang potensial erosi dan longsor. Tersebar di seluruh kabupaten dengan luas 36.083,21 2 Juta/M 2 /P Dishut, 1.6 1.7 Sempadan Pantai - Penataan ruang kawasan sekitar pantai (rekayasa teknis dan non teknis) - Menyusun pengelolaan terpadu kawasan pesisir untuk pengembangan kegiatan budidaya. Kawasan Danau Matano, Mahalona, Towuti Dsk - Rehabilitasi dan konservasi lahan pada kawasan yang rawan erosi untuk mencegah percepatan sedimentasi pada danau. - Menata ulang kawasan untuk meningkatkan fungsi kawasan 2. PERWUJUDAN KAWASAN BUDIDAYA 2.1 Kawasan Pertanian Lahan Basah - Pengembangan prasarana pengairan - Pengendalian kagiatan lain agar tidak mengganggu kawasan pertanian yang subur - Perluasan areal persawahan - Pengembangan usaha transmigrasi untuk menunjang pengembangan tanaman pangan Luas 5.542,97 di Burau, dan Wotu Luas 6.575,38 terdapat di Towuti, Nuha dan Wasuponda. Tersebar di seluruh kecamatan, kecuali Nuha dan Towuti dengan luas 17.312,15 2 Juta/M 2 2 Juta/M 2 50 Milyar /P /P / S Dishut,, Perikanan Dishut, Pertanian 30

2.2 2.3 2.4 2.5 Kawasan Pertanian Lahan Kering - Perluasan areal pertanian lahan kering - Pemantauan dan pengendalian terhadap kegiatan perladangan berpindah - Pengembangan kawasan sesuai dengan kesesuaian lahan secara optimal Kawasan Perkebunan - Perluasan dan peremajaan areal perkebunan - Pengembangan kawasan perkebunan secara optimal sesuai dengan potensi lainnya - Pengendalian usaha perkebunan agar tetap terjaga kelestarian lingkungannya Kawasan Peternakan : - Pengembangan kawasan peternakan/pengembalaan secara intensif - Pengendalian upaya pemanfaatan lahan pada kawasan peternakan untuk menjaga kelestarian sumber makanan bagi ternak hewan besar. Kawasan Perikanan: - Pengembangan produksi perikanan dengan tetap menjaga kelestariannya - Pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perikanan terpadu (Minapolitan) Tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Luwu Timur dengan luas 19.849,62 Tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Luwu Timur dengan luas 39.238,39 Kawasan peternakan tersebar di Kabupaten Luwu Timur, produksi terbesar di Tersebar di Burau, Angkona dan, produksi terbesar di dan Wotu 50 Milyar 50 Milyar 50 Milyar /S /S /S /S Pertanian Perkebunan Peternakan Perikana 31

2.6 2.7 Kawasan Hutan Produksi Tetap : - Penataan batas kawasan hutan produksi tetap - Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan - Mengusahakan hutan produksi tetap melalui dan penerapan prinsip tebang pilih secara tepat Kawasan Hutan Produksi Terbatas - Penataan batas kawasan hutan produksi - Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan HPH dan penerapan prinsip tebang pilih secara tepat - Pengawasan secara ketat pada kewajiban reboisasi dan rehabilitasi tanah pada bekas tebangan HPH - Penyelesaian masalah tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya. Luas 8.613,20 tersebar di Burau, Kalaena,, dan Wasuponda Luas 72.052,43 tersebar di Burau,, Towuti, Wasuponda dan Wotu 2 Jt/M 2 2 Jt/M 2 /S /S Dis Kehutanan dan Pertanian Dis Kehutanan dan Pertanian 2.8 2.9 Kawasan Hutan yang dapat Konversi - Penataan batas kawasan hutan konversi - Pemantauan dan pengendalian kegiatan kawasan - Penyelesaian masalah tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lainnya. Kawasan Perdagangan dan Jasa - Perencanaan kawasan perdagangan regional - Pengambangan sektor jasa-jasa perkotaan dan perdesaan inter dan antar regional Luas 16.902,21 tersebar di Burau, Mangkutana dan. Pusat WP, desa, kecamatan dan kabupaten 2 Jt/M 2 /S /S Dis Kehutanan dan Pertanian, Disperindag 32

2.10 2.11 2.12 2.13 Kawasan Permukiman - Penataan ruang kawasan perkotaan (RDTR, RTRK/RTBL) amanah UU No. 26 Tahun 2007. - Penyusunan instrumen pengendalian kawasan perkotaan (Zoning Regulation). - Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana permukiman. - Pengembangan permukiman perdesaan menjadi pusat pertumbuhan - Peningkatan prasarana perhubungan untuk aksesibilitas desa-kota, wilayah dan produksi, pemasaran hasil-hasil pertanian. Kawasan Pertambangan - Pemanfaatan dan pengendalian kagiatan pertambangan agar tidak mengganggu fungsi lindung - Pengendalian fungsi lindung dan rahabilitasi tanah pada kawasan bekas kuasa pertambangan. Kawasan Pariwisata - Penyusunan RIP Pariwisata Kab. Luwu Timur - Penyusunan RD & ZR kawasan pariwisata - Peningkatan sarana dan prasarana wisata - Promosi even wisata ke nasional & internasional - Program manajemen & peningkatan mutu wisata - Pengembangan jasa, cinderamata, SDM Kawasan Industri - Perencanaan dan Penetapan Kawasan Industri - Penyiapan pelaksanaan Kawasan Industri - Penyiapan infrastruktur pendukung Luas kawasan permukiman mencapai 6.140 tersebar di seluruh wilayah Tersebar di Kec., Towuti dan Wasuponda, luas 36.994,44 Kec. Burau, Kalaena, Wasuponda, Towuti, dan., Sorowako 50 Milyar 2,5 Juta/M 2 15 Milyar /S &/ /S /S /S, Instansi Teknis lainnya Pertambangan, Kehutanan, Pariwisata Perindag 3. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten 3.1 Pengambangan KSN Sorowako Dsk (khusus yang berada di Wilayah Kabupaten Luwu Timur), Towuti dan Wasuponda : 36.994,44 ha &/ /S 33

3.2 Pengembangan Kawasan Pusat Pemerintahan 3.3 Pengembangan Kawasan Andalan Dsk Kec., Timur, Mangkutana dan Kalaena. 20 Milyar 20 Milyar /S /S 3.4 Pengembangan Kawasan Andalan Wotu Dsk Burau, dan Angkona 20 Milyar 3.5 Pengembangan Kawasan Cepat Berkembang 3.6 Pengembangan Kawasan Minapolitan 3.7 Pengembangan Kawasan Strategis Perkotaan 3.8 Pengembangan Kawasan Strategis Danau Matano, Mahalona dan Towuti Ibukota, Wotu dan Burau Perkotaan, Sorowako dan Perkotaan Wotu Towuti, Nuha dan Wasuponda 20 Milyar /S /S /S &/, Perikanan, Kehutanan 34