Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
Peran Dinas Tata Kota Bandar Lampung Dalam Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang. Ati Yuniati. Abstrak

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ruang, Tata Ruang, dan Penataan Ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

JURNAL HUKUM KEWAJIBAN PEMEGANG HAK MILIK ATAS TANAH UNTUK MELESTARIKAN BANGUNAN HOTEL TUGU SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A P A D A N G PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II PENGATURAN IZIN TATA RUANG DAN MENDIRIKAN BANGUNAN KOTA MEDAN. wujud fisik wilayah dalam dimensi geografis dan geometris yang merupakan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MENGATASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR

BAB I. Beranjak dari Pasal 33 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 menyatakan. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGENDALIAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN TATA KOTA Oleh :

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. prasarana penunjang kehidupan manusia yang semakin meningkat. Tolak ukur kemajuan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring majunya perkembangan jaman, seiring itu pula perkembangan terjadi di

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Berkaitan

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BAB I PENDAHULUAN. Penataan Ruang sebagai suatu sistem proses perencanaan tata ruang,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

JURNAL. Diajukan oleh : DIYANA NPM : Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan Lingkungan Hidup FAKULTAS HUKUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Pengendalian pemanfaatan ruang

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. dimensi ekonomi dibandingkan dengan dimensi ekologi. Struktur alami sebagai tulang punggung Ruang Terbuka Hijau harus dilihat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DALAM MENGENDALIKAN PEMBANGUNAN VILLA

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK. Kata Kunci : Bangunan Vertikal Bawah Tanah, Perlindungan Hukum, Rumah Susun. viii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

URGENSI KEBERADAAN PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. karena didalamnya menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak. juga merupakan modal utama pembangunan karena semua kegiatan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Online di

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTR Kawasan) Skala peta = 1: atau lebih Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TANPA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH

PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

-2- Dengan Persetujuan

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. sebuah permasalahan penataan ruang yang hampir dihadapi oleh semua

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk membedakan pendefinisian kata rumah menjadi tidak sekedar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

TATA RUANG KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan.

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Malahayati Dusun TGK.Disayang Dusun Teuku Teungoh

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan penataan ruang meliputi aspek-aspek pengaturan,

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

ABSTRAK. Kata Kunci: Obligasi Daerah, Kewenangan, Pemerintahan Daerah. viii

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk memenuhi kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

Transkripsi:

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X Pembangunan The Maj Collection di Wilayah Kawasan Bandung Utara ( KBU ) Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Juncto Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Bandung Tahun 2015-2035 Development of The Maj Collection in North Bandung Area Region (KBU) Reviewed From Regulations Number 20 Year 2011 About Flats Juncto Regional Regulation of Bandung Region Number 10 Year 2015 about Concerning Details Plan for Space and Regulation of Bandung City Zone in 2015-2035 1 Muhamad Fauzi, 2 Lina Jamilah 1,2 Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 muhamadfauzii41@yahoo.com 2 lina.jamilah@yahoo.com Abstract. This research is motivated by the uncontrolled development in the area of North Bandung area this can be seen from the development of The Maj Collection in KBU Region. This study examines whether the construction of The Maj Collection is in accordance with the rules of the House Act, as well as to criticize the Regional Regulations on RDTR Bandung in 2015-2035, and to determine the extent of government supervision of the construction of The Maj Collection. This research uses normative juridical method and uses analytical descriptive research. Method or technique of data collecting used by literature study and interview. The results of the research, that the construction of The Maj Collection has been referring to the provisions of the Law of Flats and Perda RDTR Bandung, the opinion of the Ministry of Agrarian and Spatial in the construction of The Maj Collection there are provisions that are violated, and Government supervision of West Java Provincial Government of development The Maj Collection, is unclear because it gives the development recommendations of The Maj Collection that is not clear and delegate authority to the Government of Bandung. While the supervision of the Government of Bandung has been effective Keywords: Flats, Spatial, North Bandung Area. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin tidak terkendalinya pembangunan di wilayah Kawasan Bandung Utara hal ini dapat dilihat dari adanya pembangunan The Maj Collection di Wilayah KBU. Penelitian ini mengkaji apakah pembangunan The Maj Collection sudah sesuai dengan kaidah Undang- Undang Rumah Susun, serta untuk mengkritisi Peraturan Daerah tentang RDTR Kota Bandung Tahun 2015-2035, dan untuk mengetahui sejauh mana pengawasan pemerintah terhadap pembangunan The Maj Collection. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan menggunakan penelitian deskriptif analitis. Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian, bahwa pembangunan The Maj Collection sudah mengacu kepada ketentuan Undang-Undang Rumah Susun dan Perda RDTR Kota Bandung, pendapat dari Kementrian Agraria dan Tata ruang dalam pembangunan The Maj Collection terdapat ketentuan yang dilanggar, serta Pengawasan pemerintah yakni Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap pembangunan The Maj Collection, tidak jelas karena memberikan rekomendasi pembangunan The Maj Collection yang tidak jelas dan melimpahkan kewenangannya kepada Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan pengawasan Pemerintah Kota Bandung sudah efektif. Kata Kunci : Rumah Susun, Tata Ruang, Kawasan Bandung Utara. A. Pendahuluan Latar Belakang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dalam Pasal 6 Ayat (1) Huruf a disebutkan bahwa : Penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang rentan terhadap bencana. 823

824 Muhamad Fauzi, et al. Dengan demikian, dalam penyelenggaraan penataan ruang, harus turut memperhatikan kondisi lingkungan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari. Selanjutnya, dalam Pasal 7 Ayat (1) disebutkan bahwa Negara menyelenggarakan penataan ruang untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, artinya dengan adanya pelaksanaan penataan ruang, masyarakat dapat merasakan dampak positif dari adanya penataan ruang tersebut, selanjutnya, dalam Pasal 7 Ayat (2) disebutkan bahwa Negara memberikan kewenangan penyelenggaraan penataan ruang kepada pemerintah dan pemerintah daerah. Sehingga, terdapat pembagian kewenangan dalam penyelenggaraan penataan ruangan yang dalam pelaksanannya harus diselenggarakan secara terintegrasi tanpa mengurangi kewenangan masing masing pihak. Seiring dengan meingkatnya penggunaan tanah di Indonesia, salah satunya dalam hal pembangunan rumah susun, maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah susun, sebagai pedoman dalam pembangunan dan/ atau pengelolaan rumah susun di Indonesia. Berlandaskan ketentuan bahwa suatu pembangunan harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, maka Pemerintah Kota Bandung Mengeluarkan Peraturan Daerah kota Bandung Nomor 10 tahun 2015 Tentang Rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi kota bandung Tahun 2015 2035 yang selanjutnya disebut Perda RDTR dengan tujuan agar terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Seiring dengan perkembangan ekonomi nasional, industri rumah susun/apartemen pada umumnya juga mengalami peningkatan yang searah. Meningkatnya industri rumah susun/apartemen dapat dijadikan petunjuk mulai membaiknya atau bangkitnya kembali kegiatan ekonomi. 1 Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembangunan The Maj Collection di Kecamatan Coblong Dago Kota Bandung dimana kecamatan coblong merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam lingkup Kawasan Bandung Utara. Dengan adanya pembangunan The Maj Collection di kawasan KBU, perlu dicermati secara hati-hati karena dapat memberikan dampak pada dua sisi yang berbeda. Selain itu, dalam hal teoritis pun terdapat pengaturan yang inkonsisten terhadap peruntukan lahan di Wilayah dago kecamatan coblong sebagaimana diatur dalam PERDA RDTR kota Bandung. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah pembangunan The Maj Collection dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Perda RDTR kota Bandung?, Bagaimanakah pengawasan pemerintah terhadap pembangunan The Maj Collection? Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. 1. Untuk mengetahui pembangunan The Maj Collection dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Perda RDTR kota Bandung. 2. Untuk mengetahui pengawasan pemerintah terhadap pembangunan The Maj Collection. B. Landasan Teori Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa negara memiliki kekuasaan atas bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya 1 Adrian Sutedi, Hukum Rumah Susun dan Apartemen, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, Hlm.3 Volume 4, No. 2, Tahun 2018

Pembangunan The Maj Collection di Wilayah Kawasan Bandung 825 untuk digunakan sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, ketentuan ini bermakna bahwa negara dengan berbagai cara dan tanpa alasan apapun dituntut untuk dapat mensejahterakan rakyatnya. 2 Rumah susun menurut pasal Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Pasal 23 UURS dinyatakan bahwa pembangunan rumah susun harus memenuhi persyaratan teknis, administratif dan ekologis. Pembangunan rumah susun harus memerlukan persyaratan teknis dan administratif yang lebih berat karena rumah susun memiliki bentuk dan keadaan yang khusus dan berbeda dengan perumahan biasa. 3 Penataan Ruang menurut Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam Undang-Undang Penataan Ruang pasal 15 disebutkan bahwa, perencanaan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi. Perencanaan Pembangunan Nasional terbagi atas tiga jenis perencanaan yaitu : 4 Rencana Jangka Panjang, Rencana Lima Tahunan, dan Rencana Tahunan. Pasal 37 ayat 1 Undang Undang Penataan Ruang, ketentuan mengenai perizinan diatur oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masingmasing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang. 5 Peraturan zonasi berfungsi sebagai panduan mengenai ketentuan teknis pemanfaatan ruang dan pelaksanaan pemanfaatan ruang, serta pengendaliannya. Perizinan di wilayah KBU, diatur secara khusus dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawabarat no 2 tahun 2016 dalam pasal 54 ayat 1 yang menyatakan setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang KBU wajib memperoleh rekomendasi Gubernur dan izin pemanfaatan ruang dari Bupati/Wali Kota, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Rekomendasi yang dimaksud diatas adalah diajukan sebelum izin pemanfaatan ruangnya diterbitkan oleh bupati/ walikota. 6 C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Ketentuan Pembangunan The Maj Collection dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Perda RDTR kota Bandung. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, pembangunan rumah susun 2 Muhammad Akib, Charles Jackson dkk. Hukum Penataan Ruang. Bandarlampung: Pusat Kajian Konstitusi dan Peraturan Perundang-Undangan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2013, Hlm. 41. 3 Ibid. hlm. 199 4 B.S. Muljana. Perencanaan Pembangunan Nasional, Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dengan Fokus Repelita V. Jakarta: UI-Press. 2001. Hlm. 4. 5 Hasni. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2010. Hlm.194. 6 Pasal 54 ayat 2 Perda KBU Ilmu Hukum, Gelombang 2, Tahun Akademik 2017-2018

826 Muhamad Fauzi, et al. tunduk kepada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun. berdasarkan Pasal 16 Ayat 1, Pasal 17, Pasal 24 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, pembangunan The Maj Collection tidak sepenuhnya melanggar ketentuan-ketentuan tersebut. Pada praktiknya, pembangunan tersebut tidak sesuai dengan aturan yang ada, dimana Koefisiensi Lantai Bangunan (KLB) dan Koefisiensi Daerah Bangunan (KDB) dilanggar. Selain itu, jika dilihat dari Perda RDTR kota Bandung, terdapat berbagai ketentuan mengenai peruntukan tanah di Blok Dago Kecamatan Coblong, diantaranya untuk zona wisata dan zona perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Pasal 58 huruf d menyatakan bahwa Blok Dago Kecamatan Coblong merupakan zona wisata. Ketentuan inilah yang menyebabkan para pelaku usaha mengajukan izin melakukan pemanfaatan ruang, dan pemerintah memberikan izin untuk melakukan pemanfaatan ruang dalam bentuk pembangunan yang menunjang sarana dan prasarana pariwisata atau kegiatan lain yang bersifat komersial. Padahal, seharusnya Blok Dago Kecamatan Coblong termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara (KBU) yang memiliki fungsi dan peranan penting dalam menjamin keberlanjutan kehidupan dan keseimbangan lingkungan hidup di Cekungan Bandung, sehingga diperlukan pengendalian dan pengawasan yang khusus. Lebih lanjut, dengan adanya ketentuan tersebut, secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha untuk mencoba melakukan pemanfaatan ruang yang bersifat komersial di wilayah tersebut. Sedangkan, pembangunan di wilayah tersebut seharusnya sudah dapat diminimalisir guna mencegah berbagai kemungkinan dampak yang akan terjadi di kemudian hari serta ruang yang ada di wilayah tersebut sehaarusnya dapat digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain itu, dengan adanya ketentuan tersebut, pemerintah pun tidak dapat menolak pengajuan izin para pihak yang hendak melakukan pembangunan di kawasan tersebut Pengawasan Pemerintah terhadap Pembangunan The Maj Collection Pengawasan pemerintah merupakan peran yang sangat penting dalam suatu pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Pemerintah disini meliputi pemerintah pusat ( Kementrian Agraria dan Tataruang ) dan Pemerintah daerah ( Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung ). Tanpa adanya pengawasan pemerintah, suatu pembangunan dimungkinkan tidak terarah dan berjalan tidak sebagaimana mestinya. Pengawasan pemerintah mencerminkan apakah kinerja pemerintah telah sesuai dengan apa yang seharusnya, atau sebaliknya. Pengawasan ini dapat dilaksanakan oleh jajaran pemerintahan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, kota/kabupaten yang pada prakteknya harus bersinergi tanpa mengurangi kewenangan satu dengan yang lainnya dan dibantu oleh masyarakat. Pengawasan pemerintah yakni Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Dinas Tataruang, bahwa pengawasan pemerintah dalam hal perizinan, pengendalian, pemantauan sudah efektif dan tidak ditemukan pelanggaran. Namun, pihak Kementerian Agraria menganggap bahwa terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini yaitu Dinas Tataruang Kota Bandung, sehingga Kementerian Agraria dan Tataruang memberikan sanksi berupa teguran kepada Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Tataruang Kota Bandung. Selain itu, terdapat ketidak sepahaman antara Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Pemerintah Kota Bandung terkait pemberian rekomendasi pembangunan The Maj Collection di wilayah Kawasan Bandung Utara, sedangkan seharusnya setiap elemen pemerintahan harus saling bersinergi menjadi satu kesatuan tanpa mengurangi kewenangan masing masing pihak. Volume 4, No. 2, Tahun 2018

Pembangunan The Maj Collection di Wilayah Kawasan Bandung 827 D. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai pembangunan The Maj Collection, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pembangunan The Maj Collection sudah sesuai dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun dan Perda RDTR Kota Bandung, namun pendapat dari Kementrian Agraria dan Tata ruang dalam pembangunan The Maj Collection terdapat ketentuan yang dilanggar, yaitu ketentuan internal Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengenai Koefisiensi Lantai Bangunan (KLB) dan Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB). 2. Pengawasan pemerintah yakni Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap pembangunan The Maj Collection, yang berkaitan dengan perizinan, pengendalian, pemantauan tidak jelas karena memberikan rekomendasi pembangunan yang tidak jelas dan melimpahkan kewenangannya kepada Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan pengawasan Pemerintah Kota Bandung dalam hal pengawasan perizinan, pemantauan, pengendalian sudah sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga pemerintah Kota Bandung memberikan Izin Mendirikan Bangunan untuk Pembangunan The Maj Collection. Namun, pihak Kementerian Agraria menganggap bahwa terdapat pelanggaran pemberian izin yang diberikan oleh pihak Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Pemerintah Kota Bandung, sehingga Kementerian Agraria dan Tataruang memberikan teguran kepada Pemerintah Provinsi Jawabarat dan Pemerintah Kota Bandung dan memberhentikan sementara pembangunan The Maj Collection. E. Saran 1. Pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementrian Agraria dan tata ruang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung harus betul-betul memahami ketentuan yang berlaku dan saling berkoordinasi sehingga tidak akan terjadi ketidak sepahaman antara satu sama lain. 2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu melakukan pengawasan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan juga Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia agar lebih obyektif dan lebih berhati-hati dalam proses mengeluarkan ijin. Daftar Pustaka Adrian Sutedi, Hukum Rumah Susun dan Apartemen, Sinar Grafika, Jakarta, 2012. B.S. Muljana. Perencanaan Pembangunan Nasional, Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional dengan Fokus Repelita V. Jakarta: UI-Press. 2001. Hasni. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2010. Muhammad Akib, Charles Jackson dkk. Hukum Penataan Ruang. Bandarlampung: Pusat Kajian Konstitusi dan Peraturan Perundang-Undangan Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2013. Ilmu Hukum, Gelombang 2, Tahun Akademik 2017-2018