PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION

dokumen-dokumen yang mirip
KA atau Andal dan RKL-RPL

KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN

DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 257 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSEDUR PELAYANAN DOKUMEN LINGKUNGAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Reformasi Proses. Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan. Ir. Ary Sudijanto, MSE. Direktur PDL-UK

Membedah Dokumen Strategis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Pendahuluan. PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Imam Hendargo Abu Ismoyo Deputi Bidang Tata Lingkungan

SOP PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN DOKUMEN UKL-UPL DAN IZIN LINGKUNGAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

RPP Izin Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan terkait dlm Proses AMDAL

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN. Dikutip dari materi Pedoman penyusunan Amdal oleh Erik Teguh Primiatoro Kabid pengembangan sistem KDL

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TAHAPAN PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN PENILAIAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHAPAN PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN PENILAIAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI

PROSES IZIN LINGKUNGAN

TAHAPAN PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN PENILAIAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN B UPATI PAMEKASAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

Ketentuan-Ketentuan PUU Bidang PPLH yang terkait dengan AMDAL

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN LINGKUNGAN HIDUP

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Google = Search Engine

A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan

MEKANISME PENGAJUAN UKL-UPL, AMDAL DAN IZIN LINGKUNGAN. Mekanisme Awal Pengajuan Permohonan Dokumen Lingkungan :

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

2.2. AMDAL AMDAL merupakan singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perumahan di Kota Tangerang Selatan. terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Beberapa Perbedaan Filosofis Mendasar PP 27/1999 dengan PP 27/2012

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

AMDAL vs UKL/UPL. Pengajar : Salmani, ST., MS., MT.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 SERI E.21 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2010

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

3. Kedalaman rencana pemantauan lingkungan hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 99 TAHUN TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

TATA LAKSANA PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

Transkripsi:

Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019 #1 ICEL PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION Oleh: Margaretha Quina, Angela Vania

Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019 #1 PERIZINAN LINGKUNGAN MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION Oleh: Margaretha Quina, Angela Vania ICEL

PP OSS dibuat dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha agar berbagai perizinan terkait berusaha dapat menjadi pendukung dan bukan sebaliknya menjadi hambatan perkembangan usaha dan/atau kegiatan. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2008 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik atau dikenal sebagai PP Online Single Submission ( PP OSS ) merupakan hal baru bagi dunia usaha dan segala yang terdampak karena usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan izin tersebut. Bagi hukum lingkungan dan organisasi lingkungan hidup yang mengawal berbagai usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting bagi lingkungan, pengetahuan mengenai OSS dan konsekuensinya terhadap perizinan lingkungan masih belum tersedia secara sistematis. Lembar Informasi ini berusaha merangkum hal-hal penting dan baru yang diakibatkan PP OSS terhadap perizinan lingkungan. Sekilas tentang PP OSS Dalam konsideransnya, PP OSS menyatakan bahwa pembuatan PP ini adalah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal serta Pasal 6 dan Pasal 7 Undangundang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. PP ini terdiri atas 11 Bab dan 107 Pasal, melingkupi ketentuan umum; jenis, pemohon dan penerbit perizinan berusaha; pelaksananaan perizinan berusaha; reformasi perizinan berusaha sektor; online single submission; insentif atau disinsentif pelaksanaan perizinan berusaha Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 3

First Name Email Address Last Name User Name City Phone Number CREATE ACCOUNT melalui online single submission, penyelesaian permasalahan dan hambatan perizinan berusaha melalui online single submission, sanksi, ketentuan lain-lain, serta ketentuan peralihan, serta ketentuan penutup. PP OSS dibuat dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan berusaha agar berbagai perizinan terkait berusaha dapat menjadi pendukung dan bukan sebaliknya menjadi hambatan perkembangan usaha dan/atau kegiatan. Oleh karena itu, PP ini hendak melakukan penataan kembali pada sistem pelayanan, dan regulasi sesuai dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan teknologi dan persaingan global. 1 Apa itu OSS? OSS REGISTER Penataan kembali sistem pelayanan dilakukan terutama pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan PP ini menyediakan sistem Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission OSS). Dengan OSS, pelaku usaha melakukan pendaftaran dan mengurus penerbitan izin usaha dan izin komersial dan/atau operasional secara terintegrasi melalui sistem daring OSS. Dalam hal ini, perizinan di bidang lingkungan hidup, baik Izin Lingkungan maupun izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup lainnya juga termasuk perizinan yang diproses melalui OSS. 2 Selain itu, perizinan di bidang pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, industri kehutanan, perbenihan, pemanfaatan kawasan konservasi dan tumbuhan/satwa liar, pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, serta pemanfaatan jasa lingkungan hutan konservasi juga termasuk ruang lingkup OSS untuk sektor kehutanan. 3 Untuk daftar lengkap perizinan lingkungan hidup dan kehutanan yang harus diproses melalui OSS, lihat Pasal 4 PermenLHK No. 22 Tahun 2018. OSS sendiri hanyalah merupakan sebuah sistem. Akan tetapi, PP OSS mengharuskan semua perizinan yang masuk dalam ruang lingkupnya untuk diterbitkan melalui Lembaga OSS, 4 yang dalam PP OSS didefinisikan sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koordinasi penanaman modal. 5 Perlu diperhatikan bahwa penerbitan izin melalui OSS ini tidak memindahkan kewenangan dan pertanggungjawaban penerbitan kepada Lembaga OSS, karena Lembaga OSS menerbitkan izin untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan atribusi, delegasi, atau pelimpahan wewenang yang diberikan kepada mereka. 6 1 Penjelasan Umum, PP No. 24 Tahun 2018 2 Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup a.l. mencakup izin pembuangan air limbah, izin emisi, dan perizinan di bidang pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya. Lih: Pasal 85 PP OSS dan Pasal 4 PermenLHK No. 22/MenLHK/Setjen/KUM.1/7/2018 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi secara Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( PermenLHK No. 22Tahun 2018) 3 Ibid. 4 Pasal 19 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018 5 Pasal 1 angka 11 PP No. 24 Tahun 2018 6 Pasal 18 ayat (1) jo. Pasal 19 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. 4 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

Bagaimana Proses Perizinan Lingkungan dengan OSS? Mengingat banyaknya perizinan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, dalam Lembar Informasi ini, pembahasan mengenai proses perizinan hanya akan difokuskan pada Izin Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Secara umum, proses perizinan lingkungan dengan OSS memiliki satu perbedaan utama, yaitu perizinan lingkungan dengan OSS didahului izin dengan komitmen. Penerbitan izin dengan komitmen mensyaratkan pemenuhan komitmen, yang dalam hal izin lingkungan adalah penyusunan usaha pengelolaan dan pemantauan lingkungan (UKL UPL) atau analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), keduanya mencakup rekomendasi UKL-UPL atau keputusan kelayakan lingkungan hidup. Bagan sederhana perizinan lingkungan dengan OSS dapat dilihat pada halaman 7. Lebih rincinya, proses tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Permen LHK No. 22 Tahun 2018 dan PermenLHK No. 26 Tahun 2018. Proses tersebut secara singkat sbb: 1. Penapisan, proses perizinan lingkungan sesungguhnya didahului dengan penapisan apakah usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL, UKL-UPL, atau SPPL. Hal ini dikarenakan proses bagi Izin Lingkungan yang wajib AMDAL akan berbeda dengan UKL-UPL; dan proses SPPL juga berbeda sendiri. Akan tetapi, hal ini tidak tercermin di PP OSS. 2. Penerbitan izin lingkungan dengan komitmen, yaitu izin yang diberikan dengan syarat pemenuhan komitmen. Ketika memperoleh izin lingkungan dengan komitmen, pelaku usaha telah dapat mengajukan dan mendapatkan Izin Usaha dengan Komitmen. 7 Dengan mendapatkan izin usaha dengan komitmen ini, pelaku usaha telah dapat melakukan beberapa kegiatan, akan tetapi bagi yang wajib AMDAL dan belum menyelesaikannya, belum dapat melakukan kegiatan pembangunan bangunan gedung. 8 3. Penyusunan UKL-UPL atau AMDAL. Komitmen izin lingkungan adalah penyusunan UKL-UPL atau AMDAL. Dalam PP OSS, diatur jangka waktu minimum bagi pelaku usaha untuk mulai mengajukan dokumen UKL UPL, yaitu 10 hari sejak terbitnya izin dengan komitmen. 9 Sementara untuk dokumen AMDAL, dirinci bahwa penyusunan ANDAL dan RKL-RPL dilakukan paling lama 30 hari sejak izin dengan komitmen didapatkan. 10 Hal ini berarti dalam jangka waktu tersebut, KA-ANDAL harus telah disusun dan disetujui. PP OSS memang tidak menyebutkan konsekuensi dari gagalnya pemenuhan komitmen untuk penyusunan UKL-UPL atau ANDAL RKL-RPL dalam 7 Pasal 32 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. 8 Pasal 38 ayat (1) dan (2) PP No. 24 Tahun 2018. 9 Pasal 52 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018. 10 Pasal 54 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 5

jangka waktu yang ditentukan, akan tetapi, dalam PermenLHK No. 26 Tahun 2018, disebutkan dengan jelas bahwa jika pelaku usaha gagal memenuhi jangka waktu penyusunan ANDAL dan RKL-RPL atau melengkapi UKL-UPL, maka instansi lingkungan hidup akan memberikan notifikasi kegagalan pemenuhan komitmen kepada Lembaga OSS. 11 4. Penilaian UKL-UPL atau AMDAL sebagai Pemenuhan Komitmen. Untuk UKL-UPL, komitmen terpenuhi jika UKL-UPL mendapatkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL dari Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota. 12 Untuk AMDAL, komitmen terpenuhi jika AMDAL dinyatakan layak lingkungan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota. 13 Tidak disyaratkan adanya penetapan yang mengkonfirmasi pemenuhan komitmen ini, sekalipun dalam praktek, Lembaga OSS akan menerbitkan kembali izin lingkungan yang komitmennya telah terpenuhi. Sementara, apabila pelaku usaha gagal memenuhi komitmennya, Izin Lingkungan dengan Komitmen dinyatakan batal. 14 11 Pasal 7 ayat (8) PermenLHK No. P26/MenLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 (untuk kegagalan penyusunan ANDAL dan RKL-RPL) dan Pasal 32 ayat (6) PermenLHK No. P26/MenLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 (untuk kegagalan melengkapi UKL-UPL). 12 Pasal 53 ayat (2) dan (5) PP No. 24 Tahun 2018. 13 Pasal 60 ayat (1) dan (2) PP No. 24 Tahun 2018. 14 Pasal 60 ayat (3) PP No. 24 Tahun 2018. 6 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

LEMBAGA OSS OSS online single submission PELAKU USAHA PELAKU USAHA Mulai Menyusun ANDAL dan RKL-RPL Maksimal 30 hari setelah izin komitmen terbit Mencakup Pelibatan Masyarakat Komisi Penilai AMDAL Penerbitan Izin Lingkungan dengan Komitmen Pengajuan UKL-UPL Maksimal 10 hari setelah izin komitmen terbit MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA Penilaian ANDAL dan RKL-RPL Maksimal 60 hari sejak ANDAL dan RKL-RPL dinyatakan lengkap secara administratif Pemeriksaan UKL-UPL Maksimal 5 hari kerja sejak disampaikan Hasil pemeriksaan AMDAL perlu perbaikan Ada Perbaikan Tidak Ada Perbaikan PELAKU USAHA Penilaian akhir AMDAL Hasil Pemeriksaan & permintaan Perbaikan UKL-UPL Perbaikan AMDAL PELAKU USAHA Gagal Menyusun ANDAL dan RKL-RPL dalam 30 Hari Rekomendasi Ketidaklayakan Lingkungan MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA Rekomendasi Kelayakan Lingkungan Perbaikan UKL-UPL Maksimal 5 hari kerja sejak menerima Sudah Diperbaiki MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA SK Ketidaklayakan Lingkungan Hidup SK Kelayakan Lingkungan Hidup Izin Lingkungan Batal LEMBAGA OSS Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan Persetujuan Rekomendasi UKL-UPL Jika tidak ditetapkan persetujuannya dalam maksimal5 hari sejak menerima perbaikan, komitmrn IL dianggap terpenuhi Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 7

Mulai menyusun ANDAL dan RKL-RPL 30 hari sejak Izin Lingkungan dengan Komitmen: Akselerasi atau Resiko? PP OSS mengatur bahwa pemenuhan komitmen izin lingkungan diawali dengan penyusunan ANDAL dan RKL-RPL yang dilakukan paling lama 30 hari kerja sejak penerbitan izin lingkungan berdasarkan komitmen. Artinya, pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan, konsultasi publik, dan formulir KA-ANDAL harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari kerja tersebut. Hal ini dipertegas dalam PermenLHK No. 26 Tahun 2018 bahwa pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan, konsultasi publik, dan penyusunan formulir KA-ANDAL harus dilakukan paling lama 20 hari kerja setelah penerbitan izin lingkungan berdasarkan komitmen. 15 Untuk mengantisipasi waktu yang pendek tersebut, pelaku usaha diperbolehkan untuk melakukan konsultasi publik sebelum atau setelah mendapatkan izin lingkungan berdasarkan komitmen. 16 Pelaku usaha juga diwajibkan untuk memiliki data dan informasi yang lengkap yang diperlukan untuk penyusunan dokumen AMDAL sebelum mengajukan permohonan izin lingkungan berdasarkan komitmen ke Lembaga OSS. 17 Data dan informasi ini mencakup: (i) arahan hasil penapisan dari instansi lingkungan hidup sesuai dengan kewenangannya, (ii) deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan, (iii) rona lingkungan hidup awal di dalam dan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan, dan (iv) hasil konsultasi publik dalam hal konsultasi publik telah dilakukan sebelum pelaku usaha mengajukan permohonan izin usaha ke Lembaga OSS. 18 Apa yang membedakan proses perizinan lingkungan dengan OSS dengan non-oss? Proses pembuatan Izin Lingkungan dengan OSS cukup berbeda dengan proses pembuatan Izin Lingkungan tanpa melalui OSS. Beberapa perbedaan tersebut adalah: 1) Izin Lingkungan dengan komitmen dapat diberikan sebelum usaha dan/atau kegiatan memiliki UKL-UPL atau AMDAL dan SKKLH. Dalam UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012, Izin Lingkungan tidak dapat diberikan sebelum pelaku usaha mendapatkan rekomendasi UKL-UPL atau AMDAL telah dinyatakan layak lingkungan. Namun, dalam PP OSS, hal ini diubah dengan konsep izin lingkungan dengan komitmen, yang pada dasarnya dimungkinkan belum menyusun UKL-UPL ataupun 15 Pasal 18 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 16 Pasal 12 ayat (1) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 17 Pasal 6 ayat (4) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 18 Pasal 6 ayat (5) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 8 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

AMDAL, dan sudah tentu belum mendapatkan kelayakan lingkungan. 2) Izin Usaha dapat diberikan jika pelaku usaha telah mendapatkan Izin Lingkungan dengan Komitmen. Dalam UU No. 32 Tahun 2009, izin usaha tidak dapat diberikan apabila pelaku usaha belum memiliki izin lingkungan. Namun, dalam PP OSS, izin usaha dengan komitmen dapat diberikan jika pelaku usaha telah memiliki izin lingkungan dengan komitmen. Selain itu, khusus untuk kegiatan wajib AMDAL, pelaku usaha yang telah mendapatkan izin usaha dengan komitmen telah dapat melakukan beberapa kegiatan yaitu: pengadaan tanah, perubahan luas lahan, pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya, pengadaan peralatan atau sarana, pengadaan sumber daya manusia, penyelesaian sertifikasi atau kelaikan, pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau pelaksanaan produksi. 19 3) Batas waktu yang ketat untuk mulai menyusun ANDAL-RKL RPL. Dalam PP No. 27 Tahun 2012, tidak ditentukan batas waktu maksimum penyusunan KA-ANDAL. Hanya ditentukan bahwa jika KA-ANDAL telah dinilai, namun ANDAL dan RKL-RPL tidak disusun dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun, KA-ANDAL tersebut tidak berlaku lagi. 20 Sementara, dalam PP OSS, jangka waktu penyusunan ANDAL RKL-RPL diatur sangat ketat, yaitu harus dimulai 30 (tiga puluh) hari sejak izin lingkungan dengan komitmen diterbitkan. 21 Jangka waktu ini juga merupakan penentu terpenuhi atau tidaknya komitmen pelaku usaha, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Apa yang membedakan substansi perizinan lingkungan untuk usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL melalui OSS dan non-oss? Perbedaan utama dalam substansi perizinan lingkungan antara OSS dan Non-OSS adalah dokumen yang menjadi dasar penyusunan ANDAL dan RKL-RPL. Untuk izin lingkungan yang diterbitkan tidak melalui sistem OSS, ANDAL dan RKL-RPL disusun berdasarkan KA-ANDAL yang telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Penilai AMDAL ( KPA ). Tetapi untuk izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS, ANDAL dan RKL-RPL disusun berdasarkan formulir KA-ANDAL yang telah mendapatkan persetujuan dari tim teknis. Secara garis besar, formulir KA-ANDAL bertujuan untuk meringkaskan substansi dari KA-ANDAL. Dalam PermenLH No. 16 Tahun 2012 diatur bahwa KA-ANDAL harus memuat (i) pendahuluan, (ii) pelingkupan, (iii) metode studi, (iv) daftar pustaka, dan (v) lampiran. 22 KA-ANDAL akan memuat narasi terkait pendahuluan, pelingkupan, dan metode studi yang kemudian ditutup dengan tabel ringkasan pelingkupan dan metode studi. Dalam formulir KA-ANDAL, pelingkupan dan metode studi diuraikan 19 Pasal 38 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018. 20 Pasal 25 PP No. 27 Tahun 2012. 21 Pasal 54 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. 22 Lampiran I PermenLH No. 16 Tahun 2012. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 9

dalam bentuk tabel ringkasan saja, tidak lagi dalam bentuk narasi. 23 Daftar pustaka dan lampiran sudah tidak terdapat dalam formulir KA-ANDAL. Sayangnya, dalam berusaha meringkaskan substansi KA-ANDAL, formulir KA-ANDAL luput mencantumkan pula beberapa substansi penting yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah. Di samping itu, beberapa substansi penting juga luput diatur dalam prosedur penerbitan izin lingkungan melalui sistem OSS. 1) Deskripsi rona lingkungan hidup awal dalam Formulir KA-ANDAL Formulir KA-ANDAL tidak memuat deskripsi rona lingkungan hidup awal yang seharusnya menjadi bagian dari pelingkupan. Deskripsi rona lingkungan hidup awal muncul pertama kali di dokumen ANDAL. 24 Deskripsi rona lingkungan hidup awal berisi uraian mengenai (i) rona lingkungan hidup secara umum di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang mencakup komponen lingkungan terkena dampak (komponen geo-fisik-kimia, komponen biologi, komponen sosio-ekonomi-budaya, komponen kesehatan masyarakat) dan (ii) usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup. 25 Deskripsi rona lingkungan hidup awal menjadi dasar identifikasi dampak potensial dan penentuan dampak penting hipotetik (DPH) dalam KA-ANDAL. 26 DPH akan dikaji dalam ANDAL sesuai hasil pelingkupan 27 untuk menentukan dampak penting yang akan dikelola dan dipantau dalam RKL-RPL. 28 2) Kesesuaian tata ruang dalam Formulir KA-ANDAL Formulir KA-ANDAL tidak memuat substansi terkait kesesuaian rencana usaha dan/atau kegiatan dengan rencana tata ruang. Kesesuaian tata ruang merupakan salah satu kriteria penerbitan SKKLH dan syarat penilaian AMDAL. 29 Dalam izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS, kesesuaian tata ruang disajikan dalam KA-ANDAL dalam bentuk peta tumpang susun (overlay) antara peta batas tapak proyek rencana usaha dan/atau kegiatan dengan peta RTRW yang berlaku dan sudah ditetapkan. 30 Apabila lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang, dokumen 23 Format Formulir KA-ANDAL dapat dilihat di Lampiran I hlm. 70 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. Tabel ringkasan pelingkupan dan metode studi dalam Formulir KA-ANDAL sama dengan tabel ringkasan dan metode studi yang terdapat dalam Lampiran I hlm. 9 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 24 Lampiran II hlm. 75-76 PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 25 Lampiran I hlm. 5-6 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 26 Deskripsi rona lingkungan hidup harus menguraikan data dan informasi yang terkait atau relevan dengan dampak yang mungkin terjadi. Lihat: Lampiran I hlm. 5 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 27 Lampiran I hlm. 7 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 28 Dampak yang dipantau dan dikelola dalam RKL-RPL tidak hanya berupa dampak penting yang ditentukan dalam ANDAL, tetapi juga dampak yang disimpulkan bukan dampak penting tetapi tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau. Lihat: Lampiran III hlm. 1 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 29 Pasal 4 ayat (2) dan (3) PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 15 huruf a PermenLH No. 8 Tahun 2013. 30 Lampiran I hlm. 3 PermenLH No. 16 Tahun 2012. 10 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

AMDAL tidak dapat dinilai dan wajib dikembalikan ke pemrakarsa. 31 3) Subjek yang diikutsertakan dalam konsultasi publik UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012 mewajibkan penyusunan dokumen AMDAL untuk melibatkan masyarakat. 32 Masyarakat yang dimaksud terdiri dari (i) yang terkena dampak, (ii) pemerhati lingkungan hidup, dan/atau (iii) yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. 33 Namun PP OSS mempersempit ketentuan tersebut dengan hanya mewajibkan masyarakat yang terkena dampak untuk dilibatkan dalam proses AMDAL. 34 Lebih spesifik lagi, PermenLHK No. 26 Tahun 2018 menjabarkan masyarakat yang terkena dampak mencakup kelompok masyarakat rentan (vulnerable group), masyarakat adat (indigenous people), dan kelompok laki-laki dan perempuan dengan memperhatikan kesetaraan gender. 35 Pelibatan pemerhati lingkungan hidup bersifat opsional saja, 36 sedangkan masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL tidak diatur sama sekali dalam PP OSS. Dalam konsultasi publik dilakukan pemilihan wakil masyarakat terkena dampak yang akan duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL (KPA). Pengaturan terkait wakil masyarakat dalam KPA tidak diatur dalam PP OSS, tetapi diatur dalam PermenLHK No. 26 Tahun 2018. Prosedur dan persyaratan pemilihan wakil masyarakat antara izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS dan non-oss masih sama. 4) Pengumuman terkait AMDAL dan izin lingkungan Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012, ada tiga jenis pengumuman yang harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi publik, yaitu (i) pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan, (ii) pengumuman permohonan izin lingkungan, dan (iii) pengumuman penerbitan izin lingkungan. 37 Pengumuman rencana usaha dan/ atau kegiatan dilakukan sebelum penyusunan KA-ANDAL oleh pemrakarsa 38 sedangkan pengumuman permohonan dan penerbitan izin lingkungan dilakukan oleh Pemerintah yang berwenang. 39 Diatur pula terkait minimal informasi yang terdapat dalam pengumuman dan jenis media yang wajib digunakan dalam memasang pengumuman (media yang mudah dijangkau oleh masyarakat). 40 Masyarakat memiliki jangka waktu 10 hari kerja untuk menyampaikan saran, pendapat, dan tanggapan ( SPT ) terhadap 31 Pasal 4 ayat (3) PP No. 27 Tahun 2012. 32 Pasal 26 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012. 33 Pasal 26 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012. 34 Pasal 55 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2018. 35 Pasal 11 ayat (4) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 36 Pasal 55 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. 37 Pasal 39 UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 9 ayat (2), Pasal 44, dan Pasal 49 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. 38 Lampiran Bab II hlm. 4 PermenLH No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan. 39 Pasal 44 dan Pasal 49 PP No. 27 Tahun 2012. 40 Lihat: PermenLH No. 17 Tahun 2012. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 11

pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan dan pengumuman permohonan izin lingkungan. 41 Untuk izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS, pengumuman yang wajib dilakukan adalah pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan serta pengumuman penerbitan izin lingkungan. 42 Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan sebelum mengisi formulir KA 43 dan wajib disampaikan melalui laman OSS, media massa, dan/atau pengumuman pada lokasi usaha dan/atau kegiatan. 44 Jangka waktu masyarakat untuk menyampaikan SPT diperpendek dari 10 hari kerja menjadi 5 hari kerja. 45 Sementara, pengumuman penerbitan izin lingkungan hanya diwajibkan untuk dipasang laman OSS. 46 Pemasangan di media lainnya dilakukan sesuai kebutuhan saja. 47 PP OSS tidak mengatur sama sekali terkait pengumuman permohonan penerbitan izin lingkungan. Hal ini menghilangkan hak masyarakat untuk mengetahui adanya permohonan penerbitan suatu izin lingkungan dan hak untuk menyampaikan SPT terhadap izin lingkungan yang bersangkutan. 5) Jangka waktu penyusunan dan penilaian AMDAL Secara umum, jangka waktu seluruh proses penyusunan dan penilaian AMDAL melalui sistem OSS diperpendek. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di tabel berikut (Tabel 1). 48 49 50 Tabel 1: Alokasi Waktu Penyusunan dan Penilaian AMDAL Kegiatan Non OSS OSS Penyusunan KA-ANDAL atau formulir KA-ANDAL Tidak ada. Penyusunan Formulir KA-ANDAL dilakukan paling lama 20 hari kerja sejak mendapatkan izin lingkungan berdasarkan komitmen. 48 Penilaian KA-ANDAL Penilaian KA-ANDAL dilakukan paling lama 30 hari kerja terhitung sejak dokumen KA dinyatakan lengkap. 49 Pemeriksaan dan pemberian persetujuan Formulir KA-ANDAL dilakukan paling lama 10 hari kerja. 50 41 Lampiran Bab II hlm. 5 dan Lampiran Bab III hlm. 10 PermenLH No. 17 Tahun 2012. 42 Pasal 55 ayat (3) dan Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018. 43 Pasal 9 ayat (2) PermenLHK No. P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 44 Pasal 55 ayat (4) PP No. 24 Tahun 2018. 45 Pasal 55 ayat (5) PP No. 24 Tahun 2018. 46 Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018. 47 Pasal 65 PP No. 24 Tahun 2018. 48 Pasal 18 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 49 Pasal 23 PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 13 ayat 1 PermenLH No. 8 Tahun 2013 50 Pasal 19 ayat (5) PermenLHKk P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 12 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

Penyusunan ANDAL dan RKL-RPL Tidak ada jangka waktu penyusunan ANDAL dan RKL-RPL. Tetapi ada beberapa pengaturan terkait penyusunan ANDAL dan RKL-RPL yang perlu diperhatikan: Apabila dalam jangka waktu 30 hari kerja persetujuan KA-ANDAL belum diterbitkan, pemrakarsa diperbolehkan untuk menyusun ANDAL dan RKL-RPL; 51 Apabila pemrakarasa tidak menyusun ANDAL dan RKL-RPL dalam jangka waktu tiga tahun sejak diterbitkannya persetujuan KA-ANDAL, maka KA-ANDAL yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku dan pemrakarsa wajib mengajukan kembali KA-ANDAL untuk dinilai oleh tim teknis. 52 ANDAL dan RKL-RPL mulai disusun paling lama 30 hari kerja sejak izin lingkungan berdasarkan komitmen diterbitkan; 53 Jangka waktu penyusunan ANDAL dan RKL-RPL maksimal 180 hari kerja (PP 24/2018). 54 Penilaian ANDAL dan RKL- RPL Penilaian ANDAL dan RKL-RPL sampai penyampaian rekomendasi hasil penilaian dilakukan paling lama 75 hari kerja terhitung sejak dokumen ANDAL dan RKL- RPL dinyatakan lengkap 55 (tidak termasuk jangka waktu perbaikan ANDAL dan RKL-RPL). Penilaian ANDAL dan RKL-RPL dilakukan paling lama 50 hari kerja 56 (termasuk jangka waktu perbaikan dan penilaian akhir ANDAL dan RKL- RPL); 57 Rekomendasi KPA disampaikan paling lama 5 hari kerja sejak penilaian. 58 Penerbitan SKKLH atau Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Penerbitan SKKLH atau keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup paling lama 10 hari kerja sejak diterimanya rekomendasi dari KPA. 58 Penerbitan SKKLH atau keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup paling lama 5 hari kerja sejak diterimanya rekomendasi dari KPA. 59 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 51 Pasal 27 huruf b PP No. 27 Tahun 2012. 52 Lampiran VI hlm. 4 PermenLH No. 8 Tahun 2013. 53 Pasal 7 ayat (3) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 54 Pasal 7 ayat (5) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 55 Pasal 31 PP No. 27 Tahun 2012 dan Pasal 13 ayat (2) PermenLH No. 8 Tahun 2013 56 Pasal 26 ayat (1) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 57 Pasal 26 ayat (2) PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 58 Pasal 26 ayat 3 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. 59 Pasal 32 ayat (2) PP No. 27 Tahun 2012. 60 Pasal 28 PermenLHK P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 13

Untuk perbedaan proseduran dan substantif lebih lanjut, dapat merujuk ke peraturan pelaksana Izin Lingkungan sebagai berikut: Tabel 2: Dasar Hukum Langkah Prosedur dan Substantif Proses Penerbitan Izin Lingkungan Non OSS dan OSS Perihal Non OSS OSS Jenis Kegiatan PP No. 27 Tahun 2012 PP No. 24 Tahun 2018 Penapisan kegiatan wajib AMDAL PermenLH No. 5 Tahun 2012 PermenLH No. 5 Tahun 2012 Penapisan kewenangan penilaian AMDAL/penerbitan IL PermenLH No. 8 Tahun 2013 PermenLH No. 8 Tahun 2013 Penyusunan dokumen AMDAL PermenLH No. 16 Tahun 2012 PermenLHK No. 26 Tahun 2018 Keterlibatan masyarakat PermenLH No. 17 Tahun 2012 PermenLHK No. 26 Tahun 2018 Panduan penilaian dok. AMDAL PermenLH No. 8 Tahun 2013 PermenLHK No. 26 Tahun 2018 Perubahan izin lingkungan PermenLH No. 23 Tahun 2018 PermenLHK No. 26 Tahun 2018 Apa yang membedakan aspek formil perizinan lingkungan dengan OSS dan dengan non-oss? Ada beberapa perbedaan mendasar terkait aspek formil izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS dan tidak melalui sistem OSS, sebagai berikut: 1) Kop Surat. Izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS menggunakan kop surat pemerintah provinsi yang menerbitkan sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS menggunakan kop Burung Garuda dan kalimat Pemerintah Republik Indonesia. 2) Nomor Surat. Izin lingkungan yang tidak diterbitkan melalui sistem OSS memiliki nomor surat sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS tidak memiliki nomor surat. 3) Tanda Tangan. Izin lingkungan yang diterbitkan tidak melalui sistem OSS menggunakan tanda tangan penerbit izin atau pihak yang menerima mandat dari penerbit izin atas nama penerbit izin, sedangkan izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS menggunakan barcode. Lembaga OSS menerbitkan izin lingkungan untuk dan atas nama Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang berwenang. 61 Dalam praktiknya, ada izin lingkungan yang diterbitkan melalui sistem OSS yang hanya mencantumkan barcode dan ada yang mencantumkan barcode sekaligus tanda tangan elektronik dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang berwenang. 61 Pasal 19 ayat (2) PP No. 24 Tahun 2018. 14 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

4) Materi Muatan. Izin lingkungan melalui sistem OSS tidak lagi mencantumkan seluruh materi muatan yang biasanya terdapat dalam izin lingkungan tidak melalui sistem OSS. Seluruh materi muatan tersebut dipindahkan ke SKKLH 62 sehingga izin lingkungan hanya memuat nama perusahaan, nomor induk berusaha (NIB), lokasi usaha dan/atau kegiatan, tanggal izin dikeluarkan, dan barcode. Contoh izin lingkungan melalui sistem OSS dapat dilihat di Lampiran 1 dan 2 62 Berdasarkan pasal 27 ayat (4) PermenLHK No. 26 Tahun 2018, SKKLH memuat (i) dasar ditetapkannya kelayakan lingkungan hidup berupa rekomendasi hasil penilaian ANDAL dan RKL-RPL dari KPA, (ii) identitas pelaku usaha, (iii) deskripsi dan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan, (iv) persyaratan pelaku usaha, (v) kewajiban pelaku usaha, (vi) hal-hal lain, dan (vii) tanggal penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup. Seluruh materi muatan ini sama dengan materi muata izin lingkungan yang tidak melalui sistem OSS yang diatur dalam pasal 17 ayat (1) PermenLH No. 8 Tahun 2013. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 15

LAMPIRAN Perizinan Lingkungan Melalui Online Single Submission 16 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

Lampiran 1: Contoh Izin Lingkungan Berdasarkan Komitmen Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 17

Lampiran 2: Contoh Izin Lingkungan yang Berlaku Efektif (Komitmen Terpenuhi) Contoh izin lingkungan berlaku efektif yang tidak mencantumkan tanda tangan elektronik dari Pemerintah yang berwenang menerbitkan izin. 18 Seri Lembar Informasi Perizinan Lingkungan & OSS April 2019

Contoh izin lingkungan yang berlaku efektif yang mencantumkan tanda tangan elektronik dari Pemerintah yang berwenang menerbitkan izin Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 19