Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Key words: media, motivation, learning achievement

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Key words: method, activity, achivement i

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Hindun Fatwati 68-80

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

ABSTRACT. Key Words: Learning achievement, Small group discussion/buzz group strategies

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FIRING LINE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5, No. 1, Juni

Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PBL DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Jurusan Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Tita Pratama Zebua & Siswanto 64-78

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

Penulis : Ageng Prakoso Rubi/NIM Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA, SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN KERJASAMA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

ABSTRACT. Puput Hananto* Pairun Roniwijaya** Mechanical Engineering Study Program Guidance and Counseling JPTK

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

Transkripsi:

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR ALAT UKUR SISWAKELAS X SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 THE IMPLEMENTATION OF GROUP TO GROUP EXCHANGE TO IMPROVE LEARNING CREATIVITY AND LERNING ACHIEVEMENT OF MEASUREMENT TOOL SUBJECT AMONG THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN UTARA IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 Mursyid Zuny Aziz 1 & Samsul Hadi 2 1 & 2 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa E-mail: morzet.tan@yahoo.co.id ABSTRACT This study aimed to describe (1) learning creativity of measurement tool subject among the tenth grade students of SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara in the academic year 2014/2015 and (2) learning achievement of measurement tool subject among the tenth grade students of SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara in the academic year 2014/2015. This study was an action research. Techniques collecting data used test and documentation. This study shows that (1) the implementation of group to group exchange could improve learning creativity. The learning creativity of cycle was 45.23, while the learning creativity in cycle II was 45.23. (2) the implementation of group to group exchange could improve learning achievement of measurement tool subject among the tenth grade students of SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara in the academic year 2014/2015. There was improvement of scores in cycle I and cycle II. The average score in cycle I was 58.85, cycle II was 75.14. It could be stated that the implementation of group to group exchange to improve learning creativity and lerning achievement of measurement tool subject among the tenth grade students of SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara in the academic year 2014/2015. Key words: group to group exchange, creativity, and learning achievement Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015 671

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan (1) kreativitas belajar alat ukur dan (2) hasil belajar alat ukur melalui metode belajar aktif Tipe Group to Group Exchange (GGE) siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Hasil analisis data menggunakan analysis deskriptif kuantitatif untuk menentukan prosentase data kreativitas dan hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan kreativitas belajar alat ukur. Kreativitas belajar siswa pada siklus I termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata (Means) = 45,23, sedangkan kreativitas belajar siswa pada siklus II termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata (Means) = 54,77. (2) Metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif) alat ukur. Berdasarkan data perolehan nilai siswa dari pra tindakan, siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata nilai siswa. diketahui hasil tes pada siklus I bahwa nilai rata-rata pretest siklus I sebesar 58,85 meningkat pada posttest sebesar 75,14 dengan peningkatan sebesar 16,19%. Nilai rata-rata pretest siklus II sebesar 73,14 meningkat menjadi 85,14 pada posttest dengan peningkatan 12%. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari data hasil observasi dan hasil tes, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakn metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran alat ukur. Kata Kunci: metode GGE, kreativitas, dan hasil belajar PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah menengah yang setara dengan sekolah menengah atas, namun SMK lebih mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat terjun langsung ke lapangan pekerjaan setelah lulus. Oleh karena itu, di SMK siswanya dituntut untuk memiliki keahlian-keahlian yang sesuai dengan bidang yang dipilih mereka. Kreativitas belajar siswa sangat penting untuk ditingkatkan dalam proses belajar mengajar untuk membantu meningkatkan prestasi belajar alat ukur. Alat ukur merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa perlu memilki rasa ingin tahu dalam memecahkan suatu masalah. Rasa ingin tahu sebagai salah satu indikator kreativitas menunjukkan bahwa betapa pentingnya kreativitas belajar siswa perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Pentingnya kreativitas tertera dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang intinya adalah melalui pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, dan mandiri. Hal ini jelas bahwa kreativitas belajar siswa perlu ditingkatkan, sehingga potensi pada siswa dapat dikembangkan dengan baik. Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2010:13) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan 672 Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015

berfikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya proses dalam kempuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Kreativitas ditentukan oleh kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa setiap harinya. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasi dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, serta perubahan aspekaspek lain pada individu yang belajar (Nana Sudjana, 2010:5). Menurut Syai ful Bahri Djamarah (2011:13), belajar adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Utami Munandar (2012:10), ciri-ciri aptitude adalah berhubungan dengan kognisi, dengan proses berfikir sedangkan. Ciriciri non aptitude lebih berkaitan dengan sikap dan perasaan. Ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif (aptitude) adalah keterampilan berfikir lancer, yaitu mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, keterampilan berfikir kelenturan, yaitu menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dan keterampilan berfikir orisinal, yaitu mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik. Ciri-ciri afektif (nonaptitude) adalah memiliki kepercayaan diri, bersifat ulet, memiliki apresiasi estetik, dan memilikisifat berani kemandirian. Guru selaku pembimbing perlu menerapkan model pembelajaran yang tepat bagi siswa. Salah satu metode belajar yang dapat diterapkan adalah metode belajar aktif Tipe Group to Group Exchange (GGE) dalam proses pembelajaran. Sehingga diupayakan agar siswa dapat mengatasi rasa bosan mendengarkan materi yang disajikan oleh guru. Selain itu, siswa juga dapat berlatih menyelesaikan masalah dengan cara berkelompok. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan cara berpikir kritis siswa. Menurut Slavin (2005:29) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Isjoni (2010:15) mengemukakan pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model belajar aktif tipe Group to Group Exchange dilakukan dengan cara belajar kelompok dimana masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena setelah kegiatan diskusi kelompok berakhir, siswa akan bertindak sebagai guru bagi siswa lain dengan mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain di depan kelas. Group to Group Exchange memberi kesempatan kepada siswa untuk bertindak sebagai guru bagi siswa lainnya. Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015 673

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2014:16) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk yang bertujuan untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktikpraktik belajar-mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara Tahun Pelajaran 2014/2015 tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 35 siswa. Objek penelitian adalah kreativitas dan hasil belajar alat ukur siswa yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange pada pelajaran alat ukur siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Hasil analisis data menggunakan analysis deskriptif kuantitatif untuk menentukan prosentase data kreativitas dan hasil belajar. HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan hasil proses belajar tiap PEMBAHASAN siswa tersebut maka peneliti dapat mengetahui 1. Hasil Penelitian hasil belajar setiap siswa dengan menggunakan a. Deskripsi Pratindakan tipe Group to Group Exchange (GGE). Guru Penelitian tindakan kelas ini dan peneliti sepakat untuk melakukan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Klaten peningkatan proses belajar siswa dalam proses Utara. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti pembelajaran. Selain mengamati proses belajar menyusun instrumen serta melakukan siswa, peneliti meminta data berupa hasil konsultasi kepada guru mengenai materi dan ulangan kepada guru kelas X SMK RPP yang akan digunakan. Peneliti Muhammadiyah 3 Klaten Utara untuk dijadikan menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan skor kemampuan awal. Hasil nilai kemampuan pembelajaran yang akan dilaksanakan awal siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 menggunakan metode pembelajaran tipe Group Klaten Utara digunakan sebagai perbandingan to Group Exchange (GGE). Dalam persiapan dalam melakukan pembelajaran pada siklus I. sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti Hasil nilai kemampuan awal tersebut dapat mengamati keikutsertaan siswa saat kegiatan dilihat pada lampiran. proses pembelajaran berlangsung untuk Berdasarkan hasil nilai kemampuan awal mengetahui proses belajar. siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 69. Siswa yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 13 674 Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015

(37,14%) dan siswa yang dinyatakan belum tuntas belajar sebanyak 22 siswa (62,86%). Nilai rata-rata 69 masih di bawah KKM 75, sehingga perlu dilakukan tindakan pembelajaran yang lebih baik. Untuk meningkatkan hasil belajar, pada tindakan siklus I dan siklus II penelitian menggunakan metode pembelajaran tipe Group to Group Exchange (GGE). b. Perbandingan Kreativitas Siswa dalam Belajar Dari hasil penelitian diperoleh nilai ratarata (Means) = 45,23. Nilai tersebut berada pada kategori sedang pada interval 42,75 < 52,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa kelas pada siklus I adalah dalam kategori sedang. Adapun distribusi skor kreativitas belajar belajar siswa kelas pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Kreativitas Belajar (n = 35) No Interval Frekuensi Persentase 1. 61,75 ke atas 0 0% 2. 52,25 < 61,75 8 22,86% 3. 42,75 < 52,25 16 45,71% 4. 33,25 < 42,75 11 31,43 5. 33,25 ke bawah 0 0% Total 35 100% Berdasarkan hasil data angket kreativitas belajar tiap siswa tersebut, dapat dijelaskan bahwa kreativitas belajar pada siklus I adalah sedang. Guru dan peneliti sepakat untuk melakukan peningkatan kreativitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Distribusi frekuensi skor kreativitas belajar pada siklus I selengkapnya dapat dilihat melalui histogram pada gambar di bawah. Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015 675

Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kreativitas Belajar pada Siklus I Dari hasil penelitian diperoleh nilai ratarata (Means) = 54,77. Nilai tersebut berada pada kategori tinggi pada interval 52,25 < 61,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa pada siklus II adalah dalam kategori tinggi. Distribusi skor kreativitas belajar belajar siswa dapat dilihat pada tablel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Kreativitas Belajar (n = 35) No Interval Frekuensi Persentase 1. 61,75 ke atas 8 22,86%% 2. 52,25 < 61,75 16 45,71% 3. 42,75 < 52,25 10 28,57% 4. 33,25 < 42,75 1 2,86%% 5. 33,25 ke bawah 0 0% Total 35 100% Berdasarkan hasil kreativitas belajar tiap siswa Tabel 2, dapat dijelaskan bahwa kreativitas belajar adalah tinggi. Guru dan peneliti sepakat untuk melakukan peningkatan kreativitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Distribusi frekuensi skor kreativitas belajar pada siklus I selengkapnya dapat dilihat melalui histogram pada gambar 2. 676 Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kreativitas Belajar pada Siklus II c. Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan yang berupa nilai kemampuan awal yaitu ulangan harian, nilai akhir tes siklus I dan nilai tes akhir siklus II. Berikut disajikan rata-rata nilai siswa yang memenuhi KKM pada kemampuan awal, hasil tes akhir siklus I dan hasil tes akhir siklus II. Tabel 3. Rata-rata Nilai dan Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM Pra siklus Siklus I Siklus II Pretest Posttest Pretest Posttest Rata-rata Nilai 69 58,85 75,14 73,14 84,14 Jumlah Nilai 75 13 0 15 11 28 Jumlah siswa 35 Dari tabel tersebut diketahui hasil tes pada siklus I bahwa nilai rata-rata pretest siklus I sebesar 58,85 meningkat pada posttest sebesar 75,14 dengan peningkatan sebesar 16,19%. Nilai rata-rata pretest siklus II sebesar 73,14 meningkat menjadi 85,14 pada posttest dengan peningkatan 12%. Melihat nilai rata-rata 85,14 pada siklus II, maka penelitian dihentikan pada siklus II karena nilai rata-rata sudah di atas KKM yang telah ditetapkan sebesar 75. Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015 677

2. Pembahasan a. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) Pembelajaran dengan metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) telah dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, guru memilih topik yang mencakup gagasan, kejadian, pendapat, atau konsep yang berbeda. Dalam pembelajaran, topik yang dipilih mencakup konsep yang berbeda. Topik tersebut mendukung pertukaran pendapat atau informasi. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan. Guru memberikan waktu yang mencukupi kepada tiap kelompok untuk menyiapkan menyajikan topik yang ditugaskan kepada kelompok mereka masing-masing, untuk nanti di presentasikan kepada kelompok lain. Guru meminta kelompok untuk memilih juru bicara dan meminta tiap juru bicara untuk memberikan presentasi kepada kelompok lain. Setelah presentasi singkat, guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan atau menawarkan pendapat mereka sendiri kepada penyaji materi (juru bicara). Beri kesempatan anggota lain dari kelompok juru bicara untuk memberikan tanggapan. Dilanjutkan presentasi kelompok lain agar tiap kelompok berkesempatan memberikan informasi dan menjawab serta menanggapi pertanyaan dan komentar kelompok lainnya. Perbandingkan dan perbedakan pendapat dan informasi yang dipertukarkan. Variasi dapat dilakukan dengan meminta setiap kelompok melakukan diskusi sebelum presentasi dan menggunakan diskusi bersama untuk masingmasing presentasi sub-kelompok b. Kreativitas Belajar Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata (Means) = 45,23. Nilai tersebut berada pada kategori tinggi pada interval 42,75 < 52,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa kelas pada siklus I adalah sedang. Artinya, siswa belum maksimal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa kurang semangat saat mengikuti pembelajaran karena pembelajaran berpusat pada guru dimana pembelajaran di kelas terlihat monoton, seharusnya pembelajaran yang dilakukan dengan dua arah akan menghasilkan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif diharapkan siswa dapat terdorong terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap kreatif dan perilaku. Akan tetapi mereka asyik ngobrol sendiri saat merasa jenuh dan hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan dan mencatat mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata (Means) = 54,77. Nilai tersebut berada pada kategori tinggi pada interval 52,25 < 61,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa kelas pada siklus II adalah tinggi. Siswa memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan yang diperoleh 678 Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015

dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat menemukan sesatu yang baru dalam belajarnya. Siswa sudah terlihat kreatif dalam mengembangkan kreativitas belajar di kelas. c. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data perolehan nilai siswa dari pra tindakan, siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan ratarata nilai siswa. diketahui hasil tes pada siklus I bahwa nilai rata-rata pretest siklus I sebesar 58,85 meningkat pada posttest sebesar 75,14 dengan peningkatan sebesar 16,19%. Nilai ratarata pretest siklus II sebesar 73,14 meningkat menjadi 85,14 pada posttest dengan peningkatan 12%. Peningkatan terjadi karena metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) pada siklus II dilaksanakan lebih baik dan sesuai dengan rencana pada siklus I. Skor yang diperoleh siswa pada tes siklus II banyak yang mengalami peningkatan dari skor tes siklus I. Namun, ada beberapa siswa yang mengalami penurunan skor pada tes siklus II dari skor tes siklus I. Penurunan skor mungkin disebabkan karena siswa kurang berkonsentrasi dalam mengerjakan tes atau kurang persiapan mengikuti tes. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari data hasil observasi dan hasil tes, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran alat ukur KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan kreativitas belajar alat ukur siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Kreativitas belajar siswa pada siklus I termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata (Means) = 45,23, sedangkan kreativitas belajar siswa pada siklus II termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata (Means) = 54,77. 2. Metode belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dapat meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif) alat ukur siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Berdasarkan data perolehan nilai siswa dari pra tindakan, siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata nilai siswa. diketahui hasil tes pada siklus I bahwa nilai rata-rata pretest siklus I sebesar 58,85 meningkat pada posttest sebesar 75,14 dengan peningkatan sebesar 16,19%. Nilai ratarata pretest siklus II sebesar 73,14 meningkat menjadi 85,14 pada posttest dengan peningkatan 12%. Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015 679

SARAN Berdasarkan hasil analisis, peneliti memberikan beberapa saran untuk sekolah, guru, siswa, dan peneliti berikutnya sebagai berikut. 1. Bagi sekolah disarankan untuk memberikan kebijakan kepada guru dalam mengajar dengan menggunakan berbagai model dan media pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 2. Guru hendaknya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bagi siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman tanpa adanya tekanan yang berlebihan dan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 3. Kuantitas dan kualitas belajar perlu ditingkatkan dan tentu saja keyakinan siswa akan kemampuan diri sendiri untuk dapat menguasai materi merupakan hal yang sangat penting. yang ada di sekolah dan di rumah untuk meningkatkan pengetahuannya. 4. Bagi peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan tentang upaya meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar alat ukur dengan menggunakan metode pembelajaran Group to Group Exchange (GGE) diharapkan dapat menggunakan perspektif yang berbeda, sehingga hasil penelitian lebih kuat DAFTAR PUSTAKA Isjon. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iskandar Agung. 2010. Meningkatkan Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta Timur: PT Bestari Buana Murni. Nana Sudjana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suharsimi Arikunto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 680 Jurnal Taman Vokasi Volume 3 No 2 Des 2015