BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Smart, Innovative, Professional

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan pada era sekarang ini adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap manusia. Karena pendidikan memiliki tujuan yaitu untuk membentuk manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi sehingga mampu mempertahankan eksistensinya, menjadikan manusia lebih beradab, berakal budi yang baik, berkarakter, serta memiliki pola pikir yang terbuka terhadap masalah global. Dengan kemampuan inilah manusia terus membuat perubahan untuk mengambangkan hidup dan kehidupan dirinya sebagai manusia. Menurut Suparian Suhartono (2009 : 79) mengatakan bahwa Pendidikan adalah segala kegiatan yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Sedangkan menurut Syamsul Mu arif (2009 : 17) menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksut mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan terencana. Pendidikan berlangsung disegala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Pendidikan mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, dapat dilihat pada UU No. 22 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional difungsikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggungjawab. Semakin ketatnya persaingan di era global dan tuntutan persaingan di dunia kerja, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki 1

2 keterampilan dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersamasama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Kemajuan bangsa di kehidupan yang akan datang sangatlah tergantung pada mutu pendidikan generasi muda saat ini, karena pemuda adalah ujung tombak dari kesuksesan suatu negara Pemerintah hingga saat ini masih berusaha semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Karena dengan upaya demikian diharapkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, merata serta dapat dijangkau dari berbagai golongan masyarakat secara adil sehingga tujuan dari Pendidikan Nasional yang ingin menciptakan manusia yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat tercapai secara maksimal. Hal ini ditegaskan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Indonesia yaitu: Pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan menjadi pedoman hidup yang penting bagi manusia. Pendidikan menjadi tolok ukur kualitas sumber daya manusia, faktor kunci dalam perdagangan bebas, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sebagai langkah implementasi awal pemerintah pada tahun 1994 yang lalu telah menetapkan wajib belajar 9 tahun. Peningkatan sumber daya manusia akan menjadi hal yang terpenting bagi generasi muda yang menjadi tonggak kehidupan majunya negara Indonesia. Karena bagaimanpun juga generasi muda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang menentukan kemajuan bangsa dimasa yang akan datang. Menurut Pedoman Praktik Micro Teaching Universitas Muhammadiyah Surakarta (2017 : 9) menyatakan bahwa Setiap calon guru membuat persiapan mengajar yang kemudian dilaksanakan dalam proses pembelajaran bersama siswa/ teman sejawat dengan seting kondisi

3 dan konteks kegiatan belajar mengajar. Untuk itu diharapkan semua guru dapat membuat siswa meningkatkan minatnya dalam belajar mengajar sehingga prestasi yang diraih juga maksimal. Untuk mencapai keberhasilan pada dunia pendidikan, dibutuhkan guru yang mampu mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif sehingga mampu mendorong minat siswa untuk tetap belajar hingga jenjang yang tinggi. Karena walaupun kurikulum, media serta materi belajar yang sudah lengkap dan memadai namun jika guru tidak mampu membawa suasana yang kondusif, maka siswa tidak akan memiliki motivasi dalam aktivitas belajar-mengajar hingga melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan siswa yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia uang berkualitas dan berdaya saing tingi. Hal ini merupakan alasan bagi siswa menengah untuk tetap melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 2 menyatakan bahwa Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencangkup progam diploma, progam doktor, dan progam profesi, serta progam spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Merintis karir yang di mulai dari perguruan tinggi akan mematangkan siswa baik dalam memperoleh ilmu, berperilaku dan cara berfikir. Cara berfikir yang rasional syarat akan pengujian ilmiah, serta mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya, merupakan ciri khas yang dimilki oleh mahasiswa untuk memecahkan suatu masalah. Sedangkan matangnya suatu ilmu yang ditempuh mahasiswa diperguruan tinggi, akan menjadikan mahasiswa berperilaku baik pula.

4 Hakikatnya setiap siswa memiliki suatu kecenderungan atau minat untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut Slameto (2010 : 27) menyatakan bahwa Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. siswa memilih perguruan tinggi sebagai tempat terakhir untuk memperoleh jenjang karirnya melalui pendidikan yang akan ditempuhnya. Minat melanjutkan perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Purwodadi dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang cukup signifika, 4 tahun yang lalu minat siswa masih pada studi ke perguruan negeri maupun swasta. Setelah dilakukan survey 3 tahun belakangan diketahui bahwa sekarang mereka cenderung memilih jalur pendidikan pada ikatan dinas atau langsung mendaftar CPNS. Namun demikian, tidak semua orang bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi seperti halnya keinginan dari setiap individu siswa. Mereka akan selalu mempertimbangkan faktor-faktor yang berada dibelakang mereka. Misalnya seperti faktor pendapatan orang tua dan prestasi belajar yang telah mereka capai. Pendapatan seseorang dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno (2014 : 79) menyatakan bahwa Pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan orang tua akan selalu mempengaruhi keputusan siswa dalam melanjutkan jenjang karir yang akan ditempuhnya. Faktor tersebut dapat menjadi motivasi siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau bahkan mampu mempengaruhi siswa dalam mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Misal pada siswa yang memiliki orang tua memiliki pendapatan yang cenderung rendah, maka faktor itu akan menjadikan siswa motivasi untuk mencari beasiswa agar tidak membebani orang tuanya atau bahkan siswa tersebut bisa saja akan membuat keputusan akan langsung bekerja setelah sekolah menengah.

5 Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya. Kegiatan pendidikan berlangsung dengan memadati setiap jengkal ruang lingkungan kehidupan. Dalam kaitanya dengan minat siswa melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi, orang tua sangat berperan aktif untuk mendorong ketercapainya cita-cita anak-anaknya. Orang tua yang memiliki pendapatan yang baik, akan selalu memberikan motivasi yang baik bagi anaknya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih baik. Pendapatan orang tua adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesadaran orang tua dalam menyekolahkan anak, dalam hal ini melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pendapatan orang tua digunakan dalam memberikan tanggung jawab pendanaan bagi pendidikan anak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sadulloh (2010 : 191) menyatakan bahwa Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi ekonomi, fungsi tersebut memberikan pemenuhan kebutuhan ekonomi, fisik, dan material. Namun terlepas dari faktor pendapatan orang tua, ketertarikan melanjutkan ke perguruan tinggi diawali dari adanya rasa ketertarikan dan kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi didalamnya. Begitu juga dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan tinggi karena mereka ingin mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik siswa melakukan proses melalui usaha belajar. Kegiatan belajar-mengajar yang optimal akan mempengaruhi tingkat keberhasilan pada prestasi belajar siswa dalam belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri. hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelm dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan

6 dalam diri siswa pada akhir semester untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Menurut Fathurrohman (2012 : 118) Prestasi adalah suatu hasil yang telah diperoleh atau dicapai dari aktivitas yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi belajar hingga saat ini masih sangat penting bagi dunia pendidikan dan pengajaran yang dilakukan karena prestasi belajar berfungsi menjadi tolak ukur dalam keberhasilan kegiatan belajarmengajar yang dilakukan oleh guru dalam kelas sehingga mampu mencapi target yang telah ditetapkan. Prestasi belajar siswa dapat diukur melalui faktor yang dimilki oleh siswa yaitu faktor kognitif, afektif dan psikomotorik. Setelah mengikuti proses pembelajaran guru akan melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi belajar dikatakan memuaskan apabila memenuhi 3 aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam memenuhi ketiga kritera tersebut. Maka prestasi merupakan tingkat kemanusiaan yang dimilki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu, faktor yang berasal dari dalam seperti intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, dan kebiasaan siswa dalam belajar. Sedangkan faktor dari luar siswa adalah keadaan sosial ekonomi, guru, proposi waktu belajar, lingkungan, sarana dan prasarana dan sebagainya. Kebutuhan akan pendidikan tinggi saat ini terus menerus meningkat seiring demi tercapainya tujuan pembangunan nasional dan persaingan global. Namun demikian tidak semua orang yang bisa melanjutkan studinya ke peguruan ringgi seperti halnya keinginan setiap individu siswa itu sendiri. Menurut data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015 siswa menengah yng mengikuti ujian nasional mencapai 1.661.832 orang, sedangkan pada tahun 2016

7 bertambah menjadi 1.691.514 orang. Dari angka tersebut, partisipasi kasar pendidikan tinggi diperkirakan sekitar 30%, sehingga total mahasiswa baru pada tahun 2016 ini adalah sekitar 507.000 orang. Penerima mahasiswa SNMPTN dan SBMPTN tahun 2015 lalu menunjukan bagaimana tingginya minat lulusan SMA ke perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut, dimana kapasitas PTN sekitar 270.000, yang mendaftar untuk masuk mencapai 852.093 siswa. Minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dari SMA Negeri 1 Purwodadi juga terlihat cenderung stabil dan cukup baik dari waktu ke waktu, tingkat kelulusan siswa yang 100% dalam 4 tahun terakhir dan bahkan pada tahun 2018 ada 2 siswa yang mendapatakan nilai 100 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini dapat menunjukan bahwa tingkat prestasi siswa yang baik dan dapat menjadi salah satu faktor minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari data penelitian tersebut kita tahu bahwa tidak semua siswa menengah akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, faktor lain yang dapat menjadi pertimbangan mereka adalah prestasi belajar yang telah dicapai siswa. Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian sementara di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGII DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWODADI TAHUN AJARAN 2017/2018. B. Identifikasi Masalah Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS, antara lain yaitu : 1. Jumlah pendapatan orang tua. 2. Pekerjaan orang tua. 3. Nilai rata-rata ujian / hasil ujian.

8 4. Peranan guru dalam memotivasi siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 5. Perhatian orang tua terhadap anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitan dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin dilapangan permasalahn yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan masalah agar pene;itian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam, sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan kesalah pahaman dapat dihindari. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Sesuai dengan judul yang diajukan, penelitian ini hanya membahas tentang minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, latar belakang pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa. 2. Obyek penelitian ini dilakukan kepada siswa dikelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi D. Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi tahun ajaran 2017/2018? 2. Adakah pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi tahun ajaran 2017/2018? 3. Adakah pengaruh tingkat penadapatan orang tua dan prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan

9 tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi tahun ajaran 2017/2018. E. Tujuan Penelitian Dalam melakukan suatu aktivitas manusia pasti mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan supaya aktivitasnya dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi tahun ajaran 2017/2018. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Purwodadi tahun ajara 2017/2018. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA 1 Purwodadi tahun ajaran 2017/2018. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Sebagai gambaran dalam menentukan pilihan terhadap kelanjutan pendidikannya selulus dari pendidikan sekolah menengah atas. b. Memberikan petunjuk dan sumber informasi tentang perkembangan pendidikan di perguruan tinggi. c. Menambah wawasan dan adanya harapan serta cita-cita dala pencapaian tujuan kegiatan yang diinginkan. 2. Bagi sekolah SMA Negeri 1 Purwodadi a. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengarahkan siswa terutama kelas XI dalam memilih perguruan tinggi.

10 b. Sebagai masukkan yang bersangkutan dengan usaha sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi peneliti Memperoleh wawasan dan dapat mengetahui latar belakang minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi di tinjau dari status ekonomi keluarga dan prestasi belajar. 4. Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta Hasil penelitian ini berguna bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai bahan referensi untuk pengembangan dalam penelitian selanjutnya.